Pupuk Indonesia Holding Company: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ozimerdeka (bicara | kontrib) k Perubahan pada nama perusahaan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(5 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 40:
Pada bulan Agustus 1974, Pabrik Pusri II diresmikan oleh Presiden [[Soeharto]] dengan kapasitas terpasang sebesar 380.000 ton per tahun. Pada bulan Desember 1976, Presiden Soeharto juga meresmikan Pabrik Pusri III dengan kapasitas terpasang sebesar 570.000 ton per tahun. Setahun kemudian, Presiden Soeharto juga meresmikan Pabrik Pusri IV dengan kapasitas terpasang sebesar 570.000 ton per tahun. Pada tahun 1979, sebagai bentuk kerja sama antar negara anggota [[ASEAN]], perusahaan ini mendirikan PT [[ASEAN Aceh Fertilizer]] di [[Aceh]]. Setahun kemudian, pemerintah Indonesia juga ikut mendirikan [[ASEAN Bintulu Fertilizer]] Sdn. Bhd. di [[Malaysia]]. Pemerintah lalu menugaskan perusahaan ini untuk mewakilinya dalam mengawasi kinerja perusahaan tersebut.
Pada bulan Desember 1994, Presiden Soeharto meresmikan Pabrik Pusri IB dengan kapasitas terpasang sebesar 570.000 ton per tahun untuk menggantikan Pabrik Pusri I.<ref name="psp">{{Cite web|url=https://www.pusri.co.id/id/investor/bN-15jIKrnGIB_ENW2jEt/annual|title=Laporan Tahunan 2021|publisher=PT Pupuk Sriwidjaja Palembang|language=id|access-date=16 Maret 2023}}</ref> Pada tahun 1997, pemerintah resmi menyerahkan mayoritas saham [[Petrokimia Gresik]], [[Pupuk Iskandar Muda]], [[Pupuk Kalimantan Timur]], [[Pupuk Kujang]], dan [[Rekayasa Industri]] ke perusahaan ini sebagai bagian dari upaya untuk membentuk holding BUMN yang bergerak di bidang produksi pupuk.<ref name="holding">[http://www.hukumonline.com/pusatdata/download/lt4c2a0e7c302d0/parent/20583 PP No 28 Tahun 1997]</ref> Setahun kemudian, pemerintah juga menyerahkan mayoritas saham [
Pada tahun 2011, perusahaan ini memisahkan aktivitas operasional dari pabrik pupuknya di Palembang ke PT [[Pupuk Sriwidjaja Palembang]],<ref name="spinoff">{{id}} [http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/ekonomi/11/01/02/155887-pusri-resmi-jadi-holding-bumn-pupuk Spin-off PT Pupuk Sriwidjaja Palembang]</ref> agar perusahaan ini dapat fokus menjadi [[perusahaan induk|induk]] bagi anak-anak usahanya. Pada bulan April 2012, perusahaan ini mengubah namanya menjadi seperti sekarang untuk menegaskan statusnya sebagai induk holding BUMN pupuk.
Mulai tahun 2013 hingga 2015, perusahaan ini berturut-turut mendirikan PT [[Pupuk Indonesia Logistik]], PT [[Pupuk Indonesia Energi]], dan PT [[Pupuk Indonesia Pangan]] masing-masing untuk berbisnis di bidang [[logistik]], [[pembangkitan listrik]], dan perdagangan komoditas pangan.<ref name="annual"/><ref name="profil">{{Cite web|url=https://www.pupuk-indonesia.com/profile|title=Sejarah Perusahaan|publisher=PT Pupuk Indonesia (Persero)|language=id|access-date=12 Maret 2023}}</ref> Pada tahun 2021, perusahaan ini meluncurkan merek Nitrea dan Phonska Plus masing-masing untuk menyeragamkan merek dari pupuk urea dan pupuk NPK yang diproduksi oleh anak-anak usahanya.<ref name="nitrea">{{Cite web|url=https://www.antaranews.com/berita/2609021/pupuk-indonesia-luncurkan-pupuk-nitrea-dan-phonska-plus|title=Pupuk Indonesia luncurkan pupuk Nitrea dan Phonska Plus|publisher=Antara|first=Aditya|last=Ramadhan|date=27 Desember 2021|language=id|access-date=16 Maret 2023}}</ref>
PT Pupuk Indonesia (Persero) mengumumkan rencananya untuk mendirikan pabrik pupuk di [[Kabupaten Fakfak]], [[Papua Barat]], yang dijadwalkan akan selesai pada akhir November 2023. Pabrik ini akan menjadi yang pertama di Indonesia Timur dan akan memainkan peran penting dalam penyediaan [[Pupuk Kalimantan Timur|pupuk]] untuk mendukung sektor pertanian di Papua.{{cn}}
Langkah ini merupakan bagian dari strategi besar negara dalam mengatasi tantangan krisis pangan global dan untuk mewujudkan kedaulatan pangan nasional. Diharapkan bahwa perusahaan akan berkontribusi dalam mendukung upaya [[Papua Selatan|Provinsi Papua Selatan]] untuk menjadi salah satu lumbung pangan nasional.{{cn}}
Pupuk Indonesia memproduksi berbagai jenis pupuk seperti urea, NPK, SP36, ZA, dan lainnya, untuk memenuhi kebutuhan pertanian, baik dalam sektor pangan, perkebunan, maupun [[hortikultura]]. Hal ini sejalan dengan upaya perusahaan dalam mendukung pertanian Indonesia menuju keberlanjutan dan kemandirian pangan.{{cn}}
== Anak perusahaan ==
Baris 80 ⟶ 86:
[[Kategori:Badan usaha milik negara di Indonesia]]
[[Kategori:
[[Kategori:Perusahaan pupuk Indonesia]]
[[Kategori:Pendirian tahun 1959 di Indonesia]]
[[Kategori:Perusahaan yang didirikan tahun 1959]]
[[Kategori:Pendirian tahun 2012 di Indonesia]]
|