Afrika Tengah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ~cite
Fazily (bicara | kontrib)
k Memperbaiki typo (via JWB)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(4 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3:
{{Untuk|Federasi Rodhesia dan Nyasaland|Federasi Afrika Tengah}}
{{Afrika Tengah infobox}}
'''Afrika Tengah''' (atau disebut juga sebagai '''Republik Afrika Tengah''') ialahadalah sebuah negara di pedalaman Afrika yang berbatasan dengan [[Chad]] di utara, [[Sudan]] di timur laut, [[Sudan Selatan]] di timur, [[Republik Demokratik Kongo]] dan [[Republik Kongo]] di selatan, dan [[Kamerun]] di barat.
 
Dahulu negara ini merupakan koloni [[Prancis]] bernama [[Ubangi-Shari]], yang mencapai kemerdekaan pada [[1960]]. Selepas tiga dasawarsa bergolak akibat pemerintahan militer silih-berganti, akhirnya pemerintahan sipil berkuasa pada 1993. Namun, pemerintahan ini bertahan selama satu dekade saja. Pada Maret 2003 suatu kudeta militer yang dipimpin oleh Jenderal Francois Bozize telah menjatuhkan pemerintahan sipil pimpinan Presiden Ange-Felix Patasse dan mendirikan pemerintahan peralihan di sana.
Baris 69:
Pada tanggal 27 April 2022,<ref>{{Cite web |title=Republik Afrika Tengah mengadopsi bitcoin sebagai mata uang resmi |url=https://news.yahoo.com/central-african-republic-adopts-bitcoin-104407031.html |access-date=2022-04-28 |website=news.yahoo.com |language=en-US |archive-date=2022-04-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220427115523/https://news.yahoo.com/central-african-republic-adopts-bitcoin-104407031.html |dead-url=no }}</ref> [[Bitcoin]] (BTC) diadopsi sebagai tender legal tambahan. Anggota parlemen dengan suara bulat mengadopsi undang-undang yang membuat tender legal bitcoin bersama franc CFA dan melegalkan penggunaan cryptocurrency. Presiden [[Faustin-Archange Touadéra]] menandatangani tindakan tersebut menjadi undang-undang, kata kepala stafnya Obed Namsio.
 
Pertanian didominasi oleh budidayabudi daya dan penjualan tanaman pangan seperti [[ubi kayu]], [[kacang tanah]]s, [[jagung]], [[sorghum]], [[jagung]], [[wijen]], dan [[Pisang raja sereh|pisang raja]]. PDB riil tahunan [[Pertumbuhan ekonomi|tingkat pertumbuhan]] hanya di atas 3%. Pentingnya tanaman pangan dibandingkan [[tanaman komersial]] yang diekspor ditunjukkan oleh fakta bahwa total produksi singkong, makanan pokok sebagian besar orang Afrika Tengah, berkisar antara 200.000 dan 300.000 [[ton]] per tahun, sedangkan produksi [[kapas]], hasil panen utama yang diekspor, berkisar antara 25.000 hingga 45.000 ton per tahun. Tanaman pangan tidak diekspor dalam jumlah besar, tetapi masih merupakan tanaman komersial utama negara tersebut, karena orang Afrika Tengah memperoleh pendapatan yang jauh lebih banyak dari penjualan surplus tanaman pangan secara berkala daripada dari tanaman komersial yang diekspor seperti kapas atau kopi.<ref name= ":2" /> Sebagian besar negara ini swasembada tanaman pangan; namun, perkembangan [[ternak]] terhambat oleh kehadiran [[Lalat Tsetse]].<ref>{{Cite journal|last1=Gouteux|first1=J. P.|last2=Blanc|first2=F.|last3=Pounekrozou|first3=E.|last4=Cuisance|first4=D.|last5=Mainguet|first5=M.|last6=D'Amico|first6=F.| last7=Le Gall|first7=F.|tanggaldate=1994|urltitle=Tsetse|title=dan ternakand dilivestock Republikin AfrikaCentral TengahAfrican Republic: mundurnyaretreat of Glossina morsitans submorsitans (Diptera, Glossinidae)|journal=Bulletin de la Société de Pathologie Exotique|volume= 87|issue=1|pages=52–56|issn=0037-9085|pmid=8003908}}</ref>
 
Mitra impor utama Republik adalah [[Prancis]] (17,1%). Impor lainnya berasal dari [[Amerika Serikat]] (12,3%), India (11,5%), dan [[China]] (8,2%). Mitra ekspor terbesarnya adalah [[Prancis]] (31,2%), diikuti oleh [[Burundi]] (16,2%), [[China]] (12,5%), [[Kamerun]] (9,6%), dan [[Austria]] (7,8%).<ref name=CIA/>
Baris 81:
Populasi Republik Afrika Tengah hampir empat kali lipat sejak kemerdekaan. Pada tahun 1960, populasinya adalah 1.232.000; pada perkiraan PBB {{UN_Population|Tahun}}, kira-kira {{UN_Population|Republik Afrika Tengah}}.{{UN_Population|ref}}
 
[[Perserikatan Bangsa-Bangsa]] memperkirakan bahwa sekitar 4% dari populasi berusia antara 15 dan 49 tahun adalah [[HIV]] positif.<ref>{{cite web |url=http://www.unaids.org/en/ regioncountries/countries/centralafricanrepublic/ |title=Republik Afrika Tengah |publisher=Unaids.org |date=29 Juli 2008 |access-date=27 Juni 2010 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110830105442 /http://www.unaids.org/en/regionscountries/countries/centralafricanrepublic/ |archive-date=30 Agustus 2011 |url-status=live }}</ref> Hanya 3% negara yang memiliki [[antiretroviral]] terapi yang tersedia, dibandingkan dengan cakupan 17% di negara-negara tetangga [[Chad]] dan [[Republik Kongo]].<ref>[http://data.unaids.org/pub/GlobalReport/2006 /2006_GR_ANN3_en.pdf LAMPIRAN 3: Indikator kemajuan negara] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070809020627/http://data.unaids.org/pub/GlobalReport/2006/2006_GR_ANN3_en.pdf |tanggal=9 Agustus 2007 }}. 2006 Laporan Epidemi AIDS Global. unaids.org</ref>
 
Bangsa ini dibagi menjadi lebih dari 80 kelompok etnis, masing-masing memiliki bahasanya sendiri. Kelompok etnis terbesar adalah [[Baggara|Baggara Arab]], [[Suku Baka|Baka]], [[Orang Banda|Banda]], [[Orang Aka|Bayaka]], [[Fula orang|Fula]], [[orang Gbaya|Gbaya]], [[orang Kara|Kara]], [[orang Kresh|Kresh]], [[orang Mbaka|Mbaka]], [[orang Mandja|Mandja]] , [[Orang Ngbandi|Ngbandi]], [[Orang Sara|Sara]], [[Orang Vidiri|Vidiri]], [[Wodaabe]], [[Orang Yakoma|Yakoma]], [[Orang Yulu|Yulu]], [[orang Zande|Zande]], dengan [[Demografi Republik Afrika Tengah#Kelompok etnis|lainnya]] termasuk [[Eropa|orang Eropa]] yang sebagian besar [[Prancis|keturunan Prancis]].<ref name="CIA">[https://www.cia.gov/the-world-factbook/countries/central-african-republic/ Republik Afrika Tengah] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20181224211128/https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/ct.html |date=2018-12-24 }}. [[The World Factbook]] (CIA World Factbook) ''[[Central Intelligence Agency]]''</ref>
Baris 176:
{{utama|Agama di Republik Afrika Tengah}}
[[File:Niem (RCA) - Eglise de brousse 1.jpg|thumb|300px|Sebuah gereja Kristen di Republik Afrika Tengah]]
Menurut sensus nasional tahun 2003, 80,3% dari populasi adalah [[Kristen]] (51,4% [[Protestan]] dan 28,9% [[Katolik Roma]]), 10% adalah [[Islam|Muslim]] dan 4,5 persen kelompok agama lain, dengan 5,5 persen tidak memiliki keyakinan agama.<ref>{{cite web|title=International Religious Freedom Report 2010|url=https://2009-2017.state.gov/j|work=U.S. Departemen Luar Negeri|access-date=23 April 2018|archive-date=2017-10-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20171011172632/https://2009-2017.state.gov/j/|dead-url=no}}</ref> Pekerjaan yang lebih baru dari Pew Research Center memperkirakan bahwa, pada 2010, orang Kristen merupakan 89,8% dari populasi (60,7% Protestan dan 28,5% Katolik) sementara Muslim terdiri dari 8,9%.<ref name="Pew Christians">{{cite web|url=http://www.pewforum.org/2011/12/19/table-christian-population-as-percentages-of-total-population-by-country/|title=Table: Christian Population as Percentages of Total Population by Country|publisher=Pew Research Center|access-date=16 April 2018|date=19 December 2011|archive-url=https://web.archive.org/web/20170511124911/http://www.pewforum.org/2011/12/19/table-christian-population-as-percentages-of-total-population-by-country/|archive-date=11 May 2017|url-status=live}}</ref><ref name="Pew Muslims">{{cite web|url=http://www.pewforum.org/2011/01/27/table-muslim-population-by-country/|title=Table: Muslim Population by Country|publisher=Pew Research Center|access-date=16 April 2018|date=27 January 2011|archive-url=https://web.archive.org/web/20180406100706/http://www.pewforum.org/2011/01/27/table-muslim-population-by-country/|archive-date=6 April 2018|url-status=live}}</ref> Gereja Katolik mengklaim lebih dari 1,5&nbsp;juta penganut, sekitar sepertiga dari populasi.<ref name="Catholic Stats">{{cite web|url=http:/ /www.catholic-hierarchy.org/country/sccf1.html|title=Republik Afrika Tengah, Statistik oleh Diocese|publisher=Catholic-Hierarchy.org|access-date=16 April 2018|archive-url=https://web .archive.org/web/20180518074018/http://www.catholic-hierarchy.org/country/sccf1.html|archive-date=18 Mei 2018|url-status=live}}</ref> Keyakinan adat ([[animisme]]) juga dipraktikkan, dan banyak kepercayaan pribumi [[Sinkretisme agama|dimasukkan ke dalam]] praktik Kristen dan Islam.<ref>{{cite web|url=https://2009-2017.state.gov/|title=Republik Afrika Tengah|work=U.S. Departemen Luar Negeri|access-date=16 Oktober 2014|archive-date=2019-09-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20190903155743/https://2009-2017.state.gov/|dead-url=no}}</ref> Seorang direktur PBB menggambarkan ketegangan agama antara Muslim dan Kristen sebagai hal yang tinggi.<ref>{{cite news|url=https://www.bbc.co .uk/news/world-africa-24802898|title=Republik Afrika Tengah: Religius tinderbox|work=BBC News|date=4 November 2013|access-date=21 Juni 2018|archive-url=https://web.archive .org/web/20180710010623/https://www.bbc.co.uk/news/world-africa-24802898|archive-date=10 Juli 2018|url-status=live}}</ref>
 
Ada banyak kelompok misionaris yang beroperasi di negara ini, termasuk [[Gereja Lutheran|Lutheran]], [[Baptis]], [[Katolik]], [[Grace Communion International|Grace Brethren]], dan [[Saksi-Saksi Yehuwa]]. Sementara para misionaris ini sebagian besar berasal dari Amerika Serikat, Prancis, Italia, dan Spanyol, banyak juga dari [[Nigeria]], [[Republik Demokratik Kongo]], dan negara-negara Afrika lainnya. Sejumlah besar misionaris meninggalkan negara itu ketika pertempuran pecah antara pemberontak dan pasukan pemerintah pada 2002–3, tetapi banyak dari mereka kini telah kembali untuk melanjutkan pekerjaan mereka.<ref>{{cite web|url=https://2001-2009 .state.gov/g/drl/rls/irf/2006/71292.htm|title=Republik Afrika Tengah. Laporan Kebebasan Beragama Internasional 2006|work=U.S. Departemen Luar Negeri|access-date=24 Juni 2017}}{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
Menurut penelitian Overseas Development Institute, selama krisis yang berlangsung sejak 2012, para pemimpin agama telah melakukan mediasi antara komunitas dan kelompok bersenjata; mereka juga menyediakan perlindungan bagi orang-orang yang mencari perlindungan.<ref name="odi.org">Veronique Barbelet (2015) [http://www.odi.org/publications/10103-protection-car-africa-conflict-seleka-anti -balaka-peacekeepers Republik Afrika Tengah: mengatasi krisis perlindungan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20151222100429/http://www.odi.org/publications/10103-protection-car |date=2015-12-22 }} London: Overseas Development Institute</ref>
Baris 208:
{{OKI}}
{{La Francophonie}}
 
{{Authority control}}