Napoleon Bonaparte: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Hoxuan2311 (bicara | kontrib) k Menghapus hal aneh Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 38:
== Asal usul dan pendidikan ==
[[Berkas:Carlo Buonaparte.jpg|kiri|jmpl|lurus|Ayah Napoleon, [[Carlo
Napoleon Bonaparte adalah anak kedua dari tujuh bersaudara. Ia lahir di [[Maison Bonaparte|Casa Buonaparte]], di kota [[Ajaccio]], [[Korsika]], pada tanggal [[15 Agustus]] [[1769]], satu tahun setelah kepulauan tersebut diserahterimakan [[Republik Genova]] kepada Prancis.<ref>McLynn 1998, p.6</ref> Ia lahir dengan nama ''Napoleone di Bounaparte'', namun pada usia 20 tahun ia mengubah namanya menjadi ''Napoléon Bonaparte''.<ref name=dwyerxv>Dwyer 2008, p.xv</ref>{{#tag:ref|Napoleon disebut ''Nabolione'' dalam [[bahasa Korsika]].<ref>Asprey 2000, p.4</ref>|group=note}}
Baris 53:
== Pernikahan ==
Napoleon menikahi seorang janda bernama [[Joséphine de Beauharnais]], kehidupan perkawinan Napoleon penuh dengan ketidakpercayaan dan perselingkuhan diantaranya perselingkuhan Napoleon dengan gadis [[Polandia]] [[Marie Walewska|Maria Walewska]] sampai akhirnya Joséphine menjadi istri yang setia. Karena usianya yang lebih tua, Joséphine tidak memberikan keturunan pada Napoleon yang kemudian diceraikannya. Kemudian menikah lagi dengan Putri Kaisar Austria [[Marie Louise dari Parma]] putri Kaisar [[Franz dari Jerman dan Austria]] yang mengikat persekutuan [[Austria]] dan Prancis yang dilakukan Kaisar Austria atas nasihat perdana menteri [[Matternich]] untuk menyelamatkan negaranya. Pernikahan itu berakhir dengan kekalahan Napoleon yang pertama dengan jatuhnya kota [[Paris]] akibat diserang [[Rusia]], [[Austria]] dan [[Prusia]] serta dibuangnya Napoleon ke pulau [[Elba]]. Marie Louise sendiri dibawa pulang oleh ayahnya ke [[Wina]].
== Reformasi ==
Baris 70:
Tidak semua peperangan berhasil dimenangkan oleh Napoleon. Kegagalan dalam menginvasi daratan [[Mesir]] yang akibatnya berhadapan dengan kekuatan Inggris, [[Kesultanan Mamluk|Mamluk]] dan [[Kesultanan Utsmaniyah|Utsmani]]. Meski di daratan gurun, Napoleon sukses mengalahkan tentara gabungan [[Kesultanan Utsmaniyah|Utsmani]] dan [[Kesultanan Mamluk|Mamluk]] dalam [[Pertempuran Piramida]], tetapi beberapa hari kemudian armada Prancis dikalahkan oleh armada Inggris di bawah pimpinan Laksamana [[Horatio Nelson]] di [[Pertempuran Teluk Aboukir|Teluk Aboukir]]. Armada Horatio Nelson untuk kedua kalinya berhasil mengalahkan armada Prancis. Kali ini pada pertempuran laut di [[Pertempuran Trafalgar|Trafalgar]] antara armada Prancis-Spanyol yang dipimpin oleh [[Pierre-Charles de Villeneuve|Laksamana Villeneuve]] dengan armada [[Britania Raya]] yang dipimpin oleh [[Horatio Nelson|Laksamana Nelson]] meskipun Nelson gugur dalam pertempuran ini (terkena tembakan [[sniper]] Prancis).
Kegagalan dalam menginvasi [[Rusia]] karena ketangguhan dan kecerdikan strategi Jenderal [[Mikhail Illarionovich Kutuzov]] dan Tsar [[Aleksandr I dari Rusia|Aleksandr I]] dalam menghadapi pasukan Prancis dengan memanfaatkan musim dingin Rusia yang dikenal mematikan serta pengkhianatan Raja [[Swedia]], Jenderal Bernadotte. Strategi Rusia dalam hal ini adalah membakar kota [[
Kekalahan yang mengakhiri kariernya sebagai [[Kaisar Prancis]] setelah melarikan diri dari Pulau [[Elba]] dan memerintah kembali di Prancis selama 100 hari adalah kekalahan di [[Pertempuran Waterloo|Waterloo]] ketika berhadapan dengan kekuatan Inggris yang dipimpin [[Arthur Wellesley|Adipati Wellington]], Belanda oleh [[Pangeran van Oranje]] dan Prusia yang dipimpin oleh Jenderal [[Gebhard Leberecht von Blucher|Blücher]] serta persenjataan baru hasil temuan Jenderal [[Henry Shrapnel|Shrapnel]] dari Inggris, yang mengakibatkan dia dibuang ke Pulau [[Saint Helena]] sampai wafatnya.
|