Gempa bumi Jawa 1867: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RHKt (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Dwianto08 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(32 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Short description|Earthquake in the Dutch East Indies (present-day Indonesia)}}
{{Infobox earthquake
| title = Gempa bumi besar Jawa Tengah 1867
| image = COLLECTIE TROPENMUSEUM De Candi Sewu TMnr 10016113.jpg
| caption = Kerusakan pada [[Candi Sewu]]
| map2 = {{Location map+ | #Indonesia Java#Jawa Tengah
|places =
| relief = yes
{{Location map~|Indonesia Java#Jawa Tengah|lat=-7.8|long=110.36|label_size=100|label=Yogyakarta|position=left|mark=Red pog.svg}}
| label =
{{Location map~|Indonesia Java#Jawa Tengah|lat=-7.566|long=110.816|label_size=100|label=Surakarta|position=top|mark=Red pog.svg}}
| lat = -8.7
{{Location map~|Indonesia Java|lat=-7.245|long=112.737|label=Surabaya|mark=Red pog.svg}}
| long = 110.6
{{Location map~|Indonesia Java|lat=-6.175|long=106.827|label=Batavia|position=top|mark=Green pog.svg}}
| mark = Bullseye1.png
{{Location map~|Indonesia Java#Jawa Tengah|lat=-8.7|long=110.6|mark=Bullseye1.png|marksize=50}}
| marksize = 50
| positionrelief = top1
| widthposition = 250top
| floatwidth = right250
| captionfloat = }}right
| caption = }}
| image name =
| pre-1900 = yes
| local-time = 04:20 [[WIB]]
| duration = 7080 detik
| magnitude = 7.8 [[Moment magnitude scale|M<sub>w</sub>]]
| intensity = {{MMI|XIX}}
| type = [[Gempa bumi intralempeng|Intraslab]]
| location = {{coord|-8.7|110.6|display=inline,title}}
Baris 31 ⟶ 32:
}}
 
'''Gempa bumi besar Jawa Tengah 1867''' terjadi pada 10 Juni 1867, antarahari senin, pada pagi hari perkiraan pukul 04.20 [[WIB|waktu setempat]]. Gempa itu berpusat di [[Bantul]] di lepas pantai selatan [[pulau Jawa]], [[Hindia Belanda]] dengan perkiraan magnitudo 7,.8 {{M|w|link=y}}, salah satu gempa bumi terkuat yang
pernah mengguncang [[Pulau Jawa]]. Kehancuran yang meluas terjadi di [[DI Yogyakarta]], [[Jawa Tengah]], dan [[Jawa Timur]], di mana sebanyak 700 hingga 1,.000 orang tewas, termasuk 236 orang tewas di [[Surakarta]]. Gempa bumi [[Gempa bumi intralempeng|intraslab]] dengan kedalaman menengah ini tidak menyebabkan tsunami. GempaPeristiwa gempa ini merupakanterdokumentasi gempasecara bumibaik palingoleh mematikancatatan yang[[Hindia pernahBelanda]], melandadan Yogyakartamenjadikan sebelumsalah satu peristiwa [[Gempaterdahsyat bumiyang Yogyakartapernah 2006|Gempa bumimelanda Yogyakarta tahun 2006]].<ref>{{cite web|title=Sejarah Hari Ini 10 Juni 1867: Yogyakarta Dilanda Gempa Maha Dahsyat, Magnitudo 8,.0 Skala Richter|url=https://wwwelshinta.ampcom/snews/voi.id304970/amp2023/17739406/10/sejarah-hari-ini-10-juni-1867-yogyakarta-dilanda-gempa-maha-dahsyat-magnitudo-8-0-skala-richter|website=ampElshinta.idcom|access-date=157 NovemberAgustus 20232024}}</ref>
 
== Gempa bumi ==
Guncangan utama, gempa bumi mungkin disertai dengan gempa pendahuluan yang tidak terlalu kuat, pada tanggal 17 Mei 1865, dan gempa susulan masing-masing pada tanggal 28 Maret 1875. Peristiwa ini dianggap mewakili peningkatanseismikpeningkatan seismik di [[Lempeng Australia]] yang menunjam. Model simulasi gempa kerak dangkal dan zona subduksi besar tidak konsisten dengan laporan sejarah. Kurangnya pengamatan terhadap tsunami membantah teori gempa zona subduksi, sedangkan teori gempa kerak dangkal tidak sejalan dengan pemahaman tektonik pulau tersebut. Pemodelan gempa intraslab berkekuatan 7,8 pada kedalaman 80 km (50 mil) sesuai dengan laporan mengenai kerusakan yang meluas, berintensitas tinggi, dan berat.
 
[[Jawa|Pulau Jawa]] merupakan salah satu wilayah di Nusantara yang sering dilanda gempa bumi. Guncangan sering terjadi akibat aktivitas tektonik di zona pertemuan [[Lempeng Indo-Australia]] dan [[Lempeng Eurasia|Eurasia]] di selatan Jawa, sesar aktif, dan juga aktivitas gunung berapi, dapat memicu aktivitas seismik lebih lanjut.
 
== Dampak ==
Baris 58 ⟶ 62:
 
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De Toegoe of Witte Paal in Jogjakarta TMnr 60007932.jpg|thumb|230px|Kepanikan saat Gempa bumi Djokjakarta 1867]]
 
Akibat bencana, di [[Surakarta]] dan Yogyakarta sekitar 372 rumah hancur atau rusak berat. Sebanyak 1.000 rumah hancur. [[Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat]] rusak berat. Beberapa bangunan di kompleks istana [[Taman Sari Yogyakarta|Taman Sari]] hancur. Fitur air di area tersebut terkuras. Kompleks yang rusak akhirnya menjadi tempat tinggal para penghuni liar. [[Candi Sewu]]<ref name="Candi Sewu">{{cite book | title=Candi Sewu and Buddhist architecture of Central Java | first=Jacques | last=Dumarçay | url=https://books.google.com/books?id=YkcoAWPrW5cC&pg=PA15 | publisher=Kepustakaan Populer Gramedia | language=Indonesian | location=Jakarta | date=2007 | isbn=978-979-91-0088-7 | accessdate=30 June 2014 | archive-date=2023-07-30 | archive-url=https://web.archive.org/web/20230730065813/https://books.google.com/books?id=YkcoAWPrW5cC&pg=PA15 | dead-url=no }}</ref> di [[Klaten]] mengalami keruntuhan total pada struktur kubah utamanya.<ref>{{cite web|title=History Today 10 June 1867: Yogyakarta Was Hit By A Great Earthquake 8.0 On The Richter Scale|url=https://voi.id/en/memori/177394|website=voi.id|language=|access-date=29 Januari 2022}}</ref>
Pasca gempa kerusakan parah pada beberapa bangunan. Lokasi terkenal seperti Bangsal Manis, Bangsal Srimanganti, Witana di Sitihinggil, Gedhong Panggung, Masjid Besar Serambi, dan Kompleks [[Taman Sari Yogyakarta|Istana Tamansari]] mengalami tingkat kerusakan yang bervariasi. Selain itu, [[Masjid Agung Surakarta]] dan ikon [[Tugu Yogyakarta|Tugu Pal Putih]] mengalami kerusakan parah.
Akibat bencana, di [[Surakarta]] dan Yogyakarta sekitar 372 rumah hancur atau rusak berat. Sebanyak 1.000 rumah hancur. [[Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat]] mengalami kerusakan rusak berat. Beberapa bangunan di kompleks istana [[Taman Sari Yogyakarta|Taman Sari]] hancur. Fitur air di area tersebut terkuras. Kompleks yang rusak akhirnya menjadi tempat tinggal para penghuni liar. [[Candi Sewu]]<ref name="Candi Sewu">{{cite book | title=Candi Sewu and Buddhist architecture of Central Java | first=Jacques | last=Dumarçay | url=https://books.google.com/books?id=YkcoAWPrW5cC&pg=PA15 | publisher=Kepustakaan Populer Gramedia | language=Indonesian | location=Jakarta | date=2007 | isbn=978-979-91-0088-7 | accessdate=30 June 2014 | archive-date=2023-07-30 | archive-url=https://web.archive.org/web/20230730065813/https://books.google.com/books?id=YkcoAWPrW5cC&pg=PA15 | dead-url=no }}</ref> di [[Klaten]] mengalami keruntuhan total pada struktur kubah utamanya.<ref>{{cite web|title=History Today 10 June 1867: Yogyakarta Was Hit By A Great Earthquake 8.0 On The Richter Scale|url=https://voi.id/en/memori/177394|website=voi.id|language=|access-date=29 Januari 2022}}</ref>
 
Sebelum peristiwa Gempa 1867, pada tahun 1865, [[Gunung Merapi]] sempat meletus selama beberapa minggu, mengeluarkan asap, abu, dan menandakan akan terjadi sesuatu yang buruk di seluruh Pulau Jawa. Dua tahun kemudian, pertanda buruk mulai terlihat: pada tanggal 10 Juni 1867, gempa bumi dahsyat melanda Yogyakarta dan menyebabkan kerusakan parah baik di kota maupun sekitarnya. Ribuan orang kehilangan nyawa dan banyak rumah serta bangunan di kota hancur,” ujar Werner Kraus dalam buku Raden Saleh: Hidup dan Karyanya (2018).<ref>{{cite web|title=Unraveling the Historical Tremors: The Devastating Yogyakarta Earthquake of 1867|url=https://www.mildreports.com/2023/11/unraveling-historical-tremors.html?m=1|website=mildreports|access-date=25 Januari 2024|language=en}}</ref>
 
===Korban===
[[File:Zwaar beschadigde kazerne in fort Willem I bij Ambarawa, KITLV 106397.tiff|thumb|230px|RumahSebuah barak rusak di [[Ambarawa, Semarang]]]]
[[File:ZwareZwaar beschadigingenbeschadigde aankeuken eenvan infanterieeen kazerneofficierswoning te Banjoe Biroe bij fort Willem I bij Ambarawa, KITLV 106400106393.tiff|thumb|200px230px|Bangunan Hindia Belanda rusak di [[Ambarawa, Semarang]]]]
[[File:Zware beschadigingen aan een infanterie kazerne te Banjoe Biroe bij fort Willem I bij Ambarawa, KITLV 106400.tiff|thumb|200px|Bangunan barak rusak parah di [[Ambarawa, Semarang]]]]
Total korban tewas akibat gempa bumi Yogyakarta tahun 1867, bervariasi antara 700 hingga 1,000 orang tewas. Di [[Surakarta]], sedikitnya 236 orang tewas. 12 korban jiwa diantaranya orang Eropa. Empat orang tewas tertimpa bangunan batu yang runtuh di sebuah kamp di [[Kabupaten Pekalongan]]. Kerusakan parah juga dilaporkan terjadi di [[Bantul]]. Di [[Salatiga]], gempa menyebabkan jam berhenti pada saat kejadiannya: 04:21, namun goncangan berlangsung hingga pukul 04:22.
 
Baris 70 ⟶ 77:
 
== Resiko gempa bumi ==
Berdasarkan hasil simulasi dari National hazard, jikawilayah [[Yogyakarta]] dan sekitarnya kini memiliki populasi lebih dari 3,7 juta jiwa. Jika terjadi gempa bumi dengan intensitas yang sama terjadi kembali, diperkirakan akan menyebabkan sekitar 60.000 korban jiwa.<ref>{{Cite report |date=January 2015 |title=Indonesia's Historical Earthquakes Modelled examples for improving the national hazard map |url=https://ecat.ga.gov.au/geonetwork/srv/eng/catalog.search#/metadata/83909 |number=GA2015/23 |access-date=17 June 2022 |doi=10.11636/Record.2015.023 |publisher= 10.11636/Record.2015.023 |last1=Nguyen |first1=Ngoc |last2=Griffin |first2=Jonathan |last3=Cipta |first3=Athanasius |last4=Cummins |first4=Phil R. }}</ref>
 
== Ancaman di masa depan ==
[[File:Landscape Bulaksumur UGM from top - panoramio.jpg|thumb|Banyak infrastruktur dan rumah-rumah di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya tidak mampu menahan gempa]]
Pesisir selatan [[Jawa]] dikenal sangat aktif secara seismik. [[Gempa bumi intralempeng|Gempa bumi intraslab]] dengan kedalaman antara {{cvt|60|–|100|km}} terjadi secara berulang di wilayah selatan [[Yogyakarta]].<ref>{{citation|title=Liquefaction Due to the 2006 Yogyakarta Earthquake: Field Occurrence and Geotechnical Analysis|first1=D.|last1=Sarah|first2=E.|last2=Soebowo|year=2013|series=International Symposium on Earth Science and Technology, CINEST 2012|journal=Procedia Earth and Planetary Sciences|volume=6|doi=10.1016/j.proeps.2013.01.050|pages=383–388|bibcode=2013PrEPS...6..383S|doi-access=free}}</ref> Gempa bumi besar antara tahun 1840 dan 2006 tercatat secara historis atau instrumental di dekat Provinsi Yogyakarta dan [[Jawa Tengah]]. Banyak dari gempa bumi ini menimbulkan kerusakan, atau bahkan menimbulkan korban jiwa.<ref name="Pramumijoyo, Thant, and Kawase">{{citation|title=Seismic hazard mapping for Yogyakarta depression area, Indonesia|url=http://www.seed-net.org/download/1-3_Paper3.pdf|first=S.|last=Pramumijoyo|first2=M.|last2=Thant|first3=H.|last3=Kawase|year=|pages=54, 55|accessdate=2018-10-04|archive-date=2015-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20150713035709/http://www.seed-net.org/download/1-3_Paper3.pdf|dead-url=yes}}</ref> Beberapa peristiwa besar terjadi pada gempa tahun 1840, 1867, dan 1875. Peristiwa besar lainnya terjadi pada gempa bumi tahun 1926,<ref>{{cite web|title=M 7.1 - south of Java, Indonesia| url=https://earthquake.usgs.gov/earthquakes/eventpage/iscgem910100/executive|publisher=[[United States Geological Survey]]| accessdate=February 27, 2023 |date=September 10, 1926}}</ref> lalu gempa pada 1937,<ref>{{Cite web|title=M 6.9 - 92 km S of Pundong, Indonesia|url=https://earthquake.usgs.gov/earthquakes/eventpage/iscgem903272/executive|date=27 September 1937|website=earthquake.usgs.gov}}</ref> dan terakhir [[Gempa bumi Jawa Tengah 1943|gempa bumi tahun 1943]]. Beberapa seismolog memperingatkan, bahwa peristiwa serupa dapat terjadi di masa mendatang.<ref>{{citation|title=Seismic hazard mapping for Yogyakarta depression area, Indonesia|url=http://www.seed-net.org/download/1-3_Paper3.pdf|first=S.|last=Pramumijoyo|first2=M.|last2=Thant|first3=H.|last3=Kawase|year=|pages=54, 55|accessdate=2018-10-04|archive-date=2015-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20150713035709/http://www.seed-net.org/download/1-3_Paper3.pdf|dead-url=yes}}</ref>
 
== Lihat juga ==