Pura Mangkunagaran: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Sam Hidayat (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
→Arsitektur: perbaikan saltik Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(10 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Tambah rujukan}}{{Infobox building
| native_name = {{jav|
| image = Grand Pendopo, Mangkunegaran Palace.jpg
| image_size = 280px
| logo = Royal cypher of Mangkunagaran.svg
| logo_size = 160px
| caption = Bagian depan ''
| location = [[Keprabon, Banjarsari, Surakarta|Kelurahan Keprabon]], [[Banjarsari, Surakarta|Kecamatan Banjarsari]], [[Kota Surakarta]], [[Jawa Tengah]]
| location_country = Indonesia
Baris 39:
}}
'''Pura Mangkunegaran''' ({{lang-jv|
Secara arsitektur kompleks bangunannya memiliki bagian-bagian yang menyerupai [[keraton]], seperti memiliki ''pamédan'', ''
== Arsitektur ==
Baris 51 ⟶ 47:
[[File:Metal ornaments in the Mangkunegaran Palace.jpg|thumb|Hiasan logam di Pura Mangkunegaran, Surakarta]]
Penggunaan arsitektur Eropa dapat dilihat dari beberapa hal. Pertama, adanya ''gable'' (struktur atap yang tersusun dari dua bidang atap yang saling berlawanan arah) dan ''dormer'' (jendela atau lubang angin yang ditambatkan pada bagian atap) pada seluruh bangunan Pura Mangkunegaran. Kedua, penggunaan
Sementara itu, arsitekur Jawa pada Pura Mangkunegaran dapat dilihat dari beberapa hal. Pertama, penggunaan ornamen-ornamen arsitektur Jawa, seperti bentuk atap, tiang saka, dan ragam hias Jawa. Kedua, penggunaan konsep ''aling-aling'' yang berfungsi sebagai perintang agar orang luar tidak bisa melihat bagian dalam Pura Mangkunegaran secara langsung. Ketiga, penggunaan kosmologi Jawa dalam fisik Pura Mangkunegaran. Posisi bangunan utama Pura Mangkunegaran di bagian inti menggambarkan posisinya sebagai pusat dari ''mandala''. Bangunan Pura Mangkunegaran yang menghadap ke selatan, arah yang diasosiasikan dengan [[Ratu Laut Selatan|Ratu kidul]] sebagai penguasa Laut Selatan, melambangkan hubungan istana dengan entitas gaib. Hubungan ini memliki dua fungsi, yaitu sebagai bentuk legitimasi politik dan meminta perlindungan non-fisik. Keempat, pembagian ruang dalam Pura Mangkunegaran yang berdasarkan arsitektur Jawa. Dalam arsitektur Jawa, pembagian ruangan sebuah rumah dibagi berdasarkan tingkat privasi. Semakin dalam sebuah ruang maka semakin tinggi privasinya. Pembagian ruangan pada Pura Mangkunegaran dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: ''Pendhapa Ageng'' dan bangunan kantor yang dapat dikunjungi orang biasa, kemudian ada ''Pringgitan'' yang hanya dapat dikunjungi oleh tamu, dan ''Dalem Ageng'' yang hanya dapat dimasuki oleh keluarga Mangkunegara dan [[abdi dalem]].<ref name=":0" />
Baris 61 ⟶ 57:
Setelah pintu gerbang utama akan tampak ''pamedan'', yaitu lapangan perlatihan prajurit pasukan Mangkunegaran.<ref>{{Cite web |url=http://www.thearoengbinangproject.com/pura-mangkunegaran-solo/ |title=Bagian-Bagian Pura Mangkunegaran Solo |access-date=2015-08-05 |archive-date=2015-08-22 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150822232215/http://www.thearoengbinangproject.com/pura-mangkunegaran-solo/ |dead-url=yes }}</ref> Di sebelah timur pamedan terdapat markas pasukan infanteri dan kavaleri [[Legiun Mangkunegaran]] yang memiliki semacam bangunan benteng.
Pintu gerbang kedua menuju halaman dalam tempat tempat berdirinya ''
Warna kuning dan hijau yang mendominasi pendopo adalah warna ''
Tempat di belakang pendopo terdapat sebuah beranda terbuka, yang bernama ''Pringgitan'', yang mempunyai tangga menuju ''Dalem Ageng'', sebuah ruangan seluas 1.000 meter persegi, yang secara tradisional merupakan ruang tidur pengantin kerajaan, sekarang berfungsi sebagai museum. Selain memamerkan ''petanen'' (tempat persemayaman [[Dewi Sri]]) berlapiskan tenunan [[sutera]] yang menjadi pusat perhatian pengunjung, museum ini juga memamerkan perhiasan, senjata-senjata, pakaian-pakaian, medali-medali, perlengkapan wayang, uang logam, gambar adipati-adipati Mangkunegaran serta berbagai benda-benda seni.
Di bagian tengah Pura Mangkunegaran di belakang ''Dalem Ageng'', terdapat tempat kediaman keluarga Mangkunegaran. Tempat ini, yang masih memiliki suasana tenang seperti rumah pedesaan milik para bangsawan, sekarang digunakan oleh para keluarga keturunan pangeran adipati. Taman di bagian dalam yang ditumbuhi pohon-pohon yang berbunga dan semak-semak hias, juga merupakan [[cagar alam]] dengan sangkar berisi burung, patung-patung klasik bergaya Eropa, serta kolam air mancur. Menghadap ke taman terbuka, terdapat sebuah bangunan bernama ''Beranda Dalem'' (atau sering disebut ''
Selain itu, di dalam lingkungan Pura Mangkunegaran juga terdapat [[Perpustakaan Rekso Pustoko]] yang didirikan pada tahun [[1867]] oleh [[Mangkunegara IV]].<ref>[http://www.jalansolo.com/wisata-sejarah-museum-pura-mangkunegaran-surakarta.html Wisata Sejarah Museum Pura Mangkunagaran Surakarta]</ref> Perpustakaan tersebut terletak dilantai dua, diatas Kantor Dinas Urusan Istana di sebelah kiri ''pamedan''. Perpustakaan yang daun jendela kayunya dibuka lebar-lebar agar sinar matahari dapat masuk, sampai sekarang masih digunakan oleh para sejarawan dan pelajar. Mereka dapat menemukan manuskrip yang bersampul kulit, buku-buku berbagai bahasa terutama [[Bahasa Jawa]], banyak koleksi-koleksi foto yang bersejarah dan data-data mengenai perkebunan dan pemilikan Mangkunegaran yang lain.
Baris 87 ⟶ 83:
{{Topik Surakarta}}
{{Templat:Istana di Indonesia}}
[[Kategori:Arsitektur Jawa]]
|