Komando Pasukan Khusus: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: menambah kata-kata yang berlebihan atau hiperbolis |
||
(14 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 20:
|size = Rahasia
<!-- Rantai Komando -->
|commander1 = {{flagicon image|Flag of a Indonesian Army Mayor Jenderal.png}} [[Mayjen]] [[TNI]] [[Djon Afriandi]]
|commander1_label = [[Danjen Kopassus|Komandan Jenderal]]
|commander2 = {{flagicon image|Flag of a Indonesian Army Brigadir Jenderal.png}} [[Brigjen]] [[TNI]] [[Yudha Airlangga]]
|commander2_label = [[Wadanjen Kopassus|Wakil Komandan Jenderal]]
|commander3 = [[Brigjen]] [[TNI]] [[
|commander3_label = Inspektur
|garrison = [[Jakarta Timur]]
Baris 50:
* [[Operasi pembebasan awak kapal MV Sinar Kudus]] (2011)
* [[Operasi Madago Raya]] 2016 - sekarang
* [[Operasi Damai Cartenz]] 2018 - sekarang
|notable_commanders = Jenderal TNI (HOR) [[Prabowo Subianto]]
|anniversaries = 16 April
|website = [https://kopassus.mil.id kopassus.mil.id]
|dates=
'''Komando Pasukan Khusus''' atau biasa disingkat menjadi [[Kopassus]] merupakan bagian dari Komando Utama Tempur yang dimiliki oleh [[TNI Angkatan Darat]] yang dipimpin oleh Jenderal Bintang 2
▲'''Komando Pasukan Khusus''' atau biasa disingkat menjadi [[Kopassus]] merupakan bagian dari Komando Utama Tempur yang dimiliki oleh [[TNI Angkatan Darat]] yang dipimpin oleh Jenderal Bintang 2 ☆☆ ([[Mayor Jenderal|Mayjen]]) yang biasa disebut [[Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus|Danjen Kopassus]]. [[Kopassus]] terdiri dari beberapa Satuan Setingkat Brigade yang disebut Grup diantaranya ([[Grup 1/Para Komando]], [[Grup 2/Para Komando]] [[Grup 3/Sandhi Yudha]] dimana Grup ini membawahi beberapa Batalyon di bawahnya, dan juga Satuan Pendidikan yaitu [[Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus]] yang di dalamnya terdapat [[Sekolah Komando]] untuk mencetak Pasukan Khusus dan Sekolah untuk mengembangkan kemampuan dan Spesialisasi Anggota [[Kopassus]], [[Kopassus]] juga memiliki Satuan Penanggulangan Teror yaitu [[Detasemen Khusus 81 (Penanggulangan Teror)|Satuan 81 Kopassus]] yang sangat Krusial peran dan eksistensinya baik di dalam negeri maupun Dunia Internasional. Satuan-satuan di [[Kopassus]] memiliki kemampuan yang berbeda-beda yaitu Para Komando, Sandhi Yudha, dan Anti Teror.
Tugas [[Kopassus]] pada ranah Operasi Militer Perang (OMP) di antaranya adalah ''Direct Action'' atau serangan langsung, untuk menghancurkan Instalasi Vital dan Logistik musuh, ''Combat SAR'', Anti Teror, ''Advance Combat Intelligence'' (Operasi Intelijen Khusus).
Baris 143 ⟶ 142:
Sejak tanggal [[25 Juni]] [[1996]] Kopasuss melakukan reorganisasi dan pengembangan grup dari tiga Grup menjadi lima Grup.
* Grup 1/Para Komando — berlokasi di Serang, [[Jawa Barat]]
* Grup 2/
* Grup 3/Pusat Pendidikan Pasukan Khusus — berlokasi di Batujajar, [[Jawa Barat]]
* Grup 4/
* Grup 5/Anti Teror — berlokasi di Cijantung, [[Jakarta Timur]]
Baris 170 ⟶ 169:
:* [[Batalyon 13/Thikkaviro Sena Baladhika]] bermarkas di Serang, Banten
:* [[Batalyon 14/Bhadrika Sena Baladika]] bermarkas di [[Kemang, Bogor|Kemang, Bogor]], [[Bogor]]
* '''[[Grup 2/Para Komando|Grup 2/Sandhi Yudha]] (Dwi Dharma Bhirawa Yudha)''' - berlokasi di [[Kartasura]], [[Jawa Tengah]]
:* [[Yon-21|Batalyon 21/Buhpala Yudha]] yang bermarkas di [[Kartasura]], [[Sukoharjo]], [[Jawa Tengah]]
:* [[Yon-22|Batalyon 22/Manggala Yudha]] yang bermarkas di [[Kartasura]], [[Sukoharjo]], [[Jawa Tengah]]
:* [[Yon-23|Batalyon 23/Dhanuja Yudha]] bermarkas di [[Kartasura]], [[Sukoharjo]], [[Jawa Tengah]]
*
:*
:*
:*
* '''[[Satuan 81/Penanggulangan Teror]] (Siap Setia Berani)''' - berlokasi di [[Cijantung, Pasar Rebo|Cijantung]], [[Jakarta Timur]]
:* [[Batalyon 811 Sat 81 Kopassus|Batalyon 811/Aksi Khusus]] bermarkas di Cijantung, Jakarta Timur
Baris 202 ⟶ 201:
* Komandan [[Batalyon]] berpangkat [[Letnan Kolonel]], atau [[Mayor]]
* Komandan Detasemen, Tim, Unit, atau Satuan Tugas Khusus, adalah perwira yang pangkatnya disesuaikan dengan beban tugasnya (mulai [[Letnan Dua]] sampai [[Mayor]]).
==Baret==
Baret Warna Coklat pernah digunakan oleh prajurit KKAD dari tahun 1953-1955, karena warna merah belum tersedia. maka sesuai surat keputusan KSAD nomor Skep/175/Ksad/Kpts 53 tanggal 29 September 1953 yang diberlakukan kemudian adalah Baret Warna Coklat. sama dengan warna yang digunakan Prajurit-prajurit Artileri. Agar tampilan baret berbeda, terlebih dahulu direbus dalam larutan air teh dicampur sabun, kemudian baret di celupkan sehingga menjadi warna coklat tua kemerahan.
==Sejarah Atribut Kopassus==
Emblem baret Kopassus (saat itu RPKAD) pertama kali digunakan tahun 1954-1968 didesain oleh Letnan Dodo Sukamto. Dipakai pertama kali pada upacara 5 Oktober 1954. Emblem ini terdiri dari sangkur, jangkar yang melambangkan kemampuan di laut dan sayap sebagai mobilitas yang tinggi. Emblem baret yang digunakan tahun 1968 sampai dengan sekarang dengan sedikit perubahan dari desain awal, sangkurnya lebih ramping seperti pisau Komando dan gambar sayapnya lebih banyak lapisan bulu sayap seperti desain Wing Para Angkatan Darat.
* '''Wing Para Angkatan Darat'''
Didesain dan dikeluarkan oleh PGT (Pasukan Gerak Tjepat) Angkatan Udara. Digunakan oleh Pasukan Komando AD yang lulus dari latihan terjun PGT di Margahayu dari tahun 1957-1959. Wing ini berbeda dengan Wing AU, terdapat tulisan RPKAD dibaliknya.
– Wing yang ditengah didesain oleh Letnan Djajadiningrat dan dijuluki ” Wing Kumis” yang dikeluarkan sementara untuk lulusan kursus terjun SPKAD yang baru di bentuk di Batujajar tahun 1960.
– Wing paling bawah menjadi wing standar Angkatan Darat dikeluarkan di Batujajar tahun 1961 sampai dengan saat ini.
* '''Brevet Komando'''
Brevet kualifikasi Komando yang digunakan sejak tahun 1966 sampai dengan sekarang didesain oleh Mayor Djajadiningrat. Brevet ini dipakai oleh seluruh lulusan Komando di Batujajar. Kolonel [[Sarwo Edhie Wibowo]] dalam demonstrasi ”Show Of Force” di parkir Senayan pada 4 Januari 1966 menggunakan Brevet kualifikasi Komando yang baru.
* '''Wing Free Fall'''
Wing terjun bebas militer RPKAD, didesain HH.Djajadiningrat dan pertama dikeluarkan tahun 1962 menggambarkan seorang peterjun free fall tergantung dibawah lingkaran yanbg terdiri dari parasut parasut kecil. Instruktur free fall pertama kali negara Yugoslavia: Mladen Milicetic, Stoyan Jovic dan Dobel Stanej di Bandung selama upacara kelulusan pertama kelas Free Fall RPKAD, 26 Oktober 1962.
== Komandan ==
Baris 212 ⟶ 230:
[[Berkas:Pendidikan-carako-kopassus.jpg|jmpl|ka|Para siswa Carako (Calon Prajurit Komando) sedang mengikuti pendidikan komando.]]
Diantaranya teknik tempur, membaca peta,
Pendidikan dan pelatihan Komando berlangsung selama kurang lebih tujuh bulan (28 minggu) yang dibagi menjadi tiga tahap.
Baris 245 ⟶ 263:
Nama besar dan citra yang disandang Kopassus sejak didirikannya menyebabkan banyaknya pihak yang menarik-narik Kopassus untuk masuk kedalam kegiatan bernuansa politik.
Kopassus sejak dulu telah menjadi tempat persemaian perwira-perwira muda potensial, yang kelak mengisi pos-pos jabatan pimpinan TNI. Nama-nama seperti [[L.B. Moerdani]], [[Sintong Panjaitan]], [[Yunus Yosfiah]], [[Agum Gumelar]], [[Luhut Binsar Panjaitan]] [[Hendropriyono]], [[Prabowo Subianto]], dan lain-lain, adalah perwira-perwira yang sudah dikenal publik, saat mereka masih berpangkat Kapten atau Mayor, berkat prestasi mereka di lapangan.
Kopassus juga kerap dituding oleh [[Lembaga Swadaya Masyarakat|LSM]] dan media Barat
[http://www.kabar-irian.com/pipermail/kabar-irian/2002-November/000049.html] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071014093638/http://kabar-irian.com/pipermail/kabar-irian/2002-November/000049.html|date=2007-10-14}};
Transcript from an Australian Broadcasting Corporation brodacast, 12/08/2003
Baris 261 ⟶ 279:
Pada 2007 masalah Tim Mawar ini kembali mencuat ke permukaan melihat kenyataan bahwa 11 tentara yang terlibat (6 di antaranya dipecat pada 1999), ternyata tidak jadi dipecat tetapi tetap meniti karier, naik pangkat dan beberapa diketahui memegang posisi-posisi penting seperti Komandan [[Kodim]] dengan pangkat kolonel. Panglima TNI menyatakan hanya 1 dari 6 perwira tersebut yang benar-benar dipecat.
== Referensi ==
|