(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 7:
Cabang biologi yang mempelajari jaringan adalah [[histologi]], sedangkan cabang biologi yang mempelajari berubahnya bentuk dan fungsi jaringan dalam hubungannya dengan [[penyakit]] adalah [[histopatologi]]. Peralatan klasik yang digunakan untuk mempelajari jaringan yaitu blok parafin, tempat jaringan dilekatkan, [[Mikrotom|dipotong]], [[Pewarnaan|diberi warna]], kemudian diamati di bawah [[mikroskop]]. Perkembangan teknologi seperti penggunaan [[mikroskop elektron]] dan [[imunofluoresen]] memungkinkan pengamatan jaringan yang semakin mendetail.
Jaringan dimiliki oleh organisme yang telah memiliki pembagian tugas untuk setiap kelompok sel-selnya. Organisme ber[[talus]], seperti [[alga]] ("ganggang") dan [[fungi]] ("jamur"), tidak memiliki perbedaan jaringan, meskipun mereka dapat membentuk struktur-struktur khas mirip organ, seperti [[tubuh buah]] dan [[sporofor]]. [[Tumbuhan lumut]] dapat dikatakan telah memiliki jaringan yang jelas, meskipun ia belum memiliki jaringan pembuluh yang jelas.
== Jaringan hewan ==
Baris 48:
=== Jaringan meristem ===
Jaringan meristem terdiri dari sel-sel meristem yang mempunyai kemampuan untuk membelah terus-menerus. Ciri sel-sel meristem adalah penuh dengan protoplasma dan mempunyai inti (nukleus) yang besar, dinding sel tipis dan tanpa ruang antarsel. <ref>{{Cite book|last=Sunarso|first=Hadi|date=2022|url=https://repository.ut.ac.id/4245/2/PEBI4107-M1.pdf|title=Morfologi Tumbuhan|location=Tangerang Selatan|publisher=Universitas Terbuka|isbn=9786234808346|pages=1.3|url-status=live}}</ref>Jaringan meristematik terdiri dari sel-sel [[meristem]], suatu analog dari sel-[[sel punca]] (''stem cells'') hewan. Jaringan ini dapat ditemukan pada titik-[[titik tumbuh]] di ujung [[batang]] dan [[akar]] (disebut meristem pucuk/ujung/apikal), di bawah [[kulit kayu]] (sebagai [[kambium]] gabus maupun kambium pembuluh, disebut meristem tepi/lateral), dan di tepi [[ruas]] atau [[buku (tumbuhan)|buku]], serta pada pangkal tangkai daun (meristem antara/interkalar). Jaringan ini, terutama meristem ujung, mudah diinduksi untuk diperbanyak secara ''[[in vitro]]''. Dalam [[jargon]] [[kultur jaringan]], sel-sel ini dikatakan bersifat ''embrionik'' ("dapat membentuk embrio"). Jaringan meristematik juga terbentuk apabila ada bagian tumbuhan yang terbuka, misalnya karena terluka. Mobilisasi beberapa [[fitohormon]], biasanya [[auksin]] dan [[sitokinin]], akan memicu terbentuknya sel-sel meristem yang membentuk semacam jaringan tidak terdiferensiasi yang disebut [[kalus]].