Romawi Kuno: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Membalikkan revisi 25285241 oleh PubblicUsername (bicara)
Tag: Pembatalan
V4Facade (bicara | kontrib)
Menambahkan informasi terkait kapan berakhirnya peradaban Romawi Kuno, menyesuaikan penyebutan nama-nama, dan menambahkan beberapa tautan ke artikel wikipedia terkait.
Tag: menambah kata-kata yang berlebihan atau hiperbolis VisualEditor
 
Baris 1:
{{Infobox country
| native_name = ''Roma''
| conventional_long_name = Romawi Kuno
| common_name = Romawi Kuno
| capital = [[Roma]], <small>dan beberapa kota lain menjelang keruntuhannya, teristimewa [[Konstantinopel|Konstantinopolis]] dan [[Ravenna]].</small>
| common_languages = [[bahasa Latin|Latin]]
| era = [[Sejarah kuno]]
| government_type = [[Kerajaan Romawi|Kerajaan]] (753–509 SM)<br />[[Republik Romawi|Republik]] (509–27 SM)<br />[[Kekaisaran Romawi|Kekaisaran]] (27 SM–476 M)
| year_start = 753 SM
| year_end = 476/480 M{{Ref|lifespan|1}}
| event_start = [[Berdirinya Roma|Berdirinya kota Roma]]
| event1 = [[Penggulingan monarki Romawi|Penggulingan]] [[Lucius Tarquinius Superbus|Tarquinus Si Tinggi Hati]]
| date_event1 = 509 SM
| event2 = [[Octavianus]] dimasyhurkan sebagai [[Augustus]]
| date_event2 = 27 SM
| event_end = [[Keruntuhan Kekaisaran Romawi Barat|Runtuhnya Kekaisaran Romawi Barat]]
| image_coat = Spqrstone.jpg
| symbol_type = ''[[wikt:senatus|'''S'''enātus]] [[wikt:populus|'''P'''opulus]][[wikt:-que|'''q'''ue]] [[wikt:romanus|'''R'''ōmānus]]''<br><small>[[SPQR|(Majelis tinggi senat Rakyat Romawi)]]</small>
| image_map = Roman Republic Empire map.gif
| image_map_caption = Wilayah peradaban bangsa Romawi:
{{Legend|#a64|[[Republik Romawi]]}}
{{Legend|#a6a|[[Kekaisaran Romawi]]}}
{{Legend|#48a|[[Kekaisaran Romawi Barat]]}}
{{Legend|#bc4|[[Kekaisaran Romawi Timur]]}}
| footnote1 = {{Note|lifespan||Meski penurunan takhta kaisar [[Romulus Augustus]] pada 476 M merupakan kejadian yang paling sering dirujuk sebagai [[Keruntuhan Kekaisaran Romawi Barat|berakhirnya]] [[Kekaisaran Romawi Barat]], [[Julius Nepos|Yulius Nepos]], kaisar Romawi Barat terakhir yang diakui oleh [[Daftar kaisar Romawi Timur|kaisar]] [[Kekaisaran Romawi Timur|Romawi Timur]] sebagai kaisar Barat yang sah, tetap mengklaim gelar kaisar Romawi Barat dari [[Dalmasia]] sampai pembunuhannya pada 480 M. Kejadian lain yang dirujuk adalah reorganisasi semenanjung Italia oleh [[Yustinianus I|Kaisar Yustinianus I]] di akhir abad ke-6 M}}
}}
{{Politik Romawi Kuno}}
Baris 290 ⟶ 291:
|footer = [[Masa Migrasi|Invasi]] suku-suku Barbar ke wilayah Kekaisaran Romawi pada kurun waktu 100–500 M. [[Visigoth|Orang Visigoth]] memasuki [[Athena]]. ''Penjarahan Roma oleh Orang Barbar pada Tahun 410'' karya [[Joseph-Noël Sylvestre]].
}}
Keadaan menjadi kian genting pada tahun 408, sepeninggal [[Stilicho]], senapati yang berikhtiar mempersatukan kembali kekaisaran yang terbagi dua dan berjasa mengusir suku-suku bangsa barbar yang menginvasi wilayah kekaisaran pada tahun-tahun permulaan abad ke-5 M. Angkatan bersenjata lapangan yang profesional hancur berantakan. Pada tahun 410, zaman [[wangsa Theodosius|wangsa Theodosiana]], [[Penjarahan Roma (410)|orang Visigoth menyerbu dan menjarah rayah kota Roma]].<ref>Lapham, Lewis (1997). ''The End of the World.'' New York: Thomas Dunne Books. {{ISBN|0-312-25264-1}}. hlmn. 47–50.</ref> Pada abad ke-5, Kekaisaran Romawi Barat mengalami penyusutan wilayah kedaulatan. [[Vandal|Orang Vandal]] menaklukkan [[Kerajaan Vandal|Afrika Utara]], [[Visigoth|orang Visogoth]] menduduki kawasan selatan [[Galia]], [[Suebi|orang Suebi]] merebut [[Gallaecia|Hispania Galisia]], [[Britania Romawi|Britania]] ditelantarkan pemerintah pusat, dan Kekaisaran Romawi dirongrong invasi-invasi [[Attila]], pemimpin [[Hun|orang Hun]].<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/secondary/BURLAT/8*.html#ref16] Bury, J.B.: ''History of the Later Roman Empire'', 8, §2.</ref><ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/secondary/BURLAT/6*.html#ref82] Bury, J.B.: ''History of the Later Roman Empire'', 6, §4.</ref><ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/secondary/BURLAT/6*.html#3] Bury, J.B.: ''History of the Later Roman Empire'', 6, §3.</ref><ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/secondary/BURLAT/9*.html] Bury, J.B.: ''History of the Later Roman Empire'', 9.</ref><ref>{{cite web |url=https://www.ucalgary.ca/applied_history/tutor/firsteuro/invas.html |title=The Germanic Invasions of Western Europe |archive-url=https://web.archive.org/web/20130812103150/http://www.ucalgary.ca/applied_history/tutor/firsteuro/invas.html |archive-date= 12 Agustus 2013 |work=University of Calgary |date=Agustus 1996 |access-date=22 Maret 2007}}</ref><ref>{{cite book|last1=Duiker|first1=William|last2=Spielvogel|first2=Jackson|title=World History|url=https://archive.org/details/worldhistoryto1500duik|date=2001|publisher=Wadsworth|isbn=978-0-534-57168-9|page=[https://archive.org/details/worldhistoryto1500duik/page/157 157]|edition=3}}</ref> Senapati [[Flavius Orestes|Orestes]] menolak memenuhi tuntutan-tuntutan suku-suku barbar "sekutu", yang kala itu merupakan bagian dari angkatan bersenjata kekaisaran, dan berusaha mengusir mereka dari Italia. Tindakan Orestes membuat [[Odoaker|Odoacer]], pemimpin suku-suku barbar sekutu, naik pitam. Odoacer mengalahkan sekaligus menewaskan Orestes, menginvasi [[Ravenna]], dan menggulingkan Kaisar [[Romulus Augustus]], putra Orestes. Peristiwa yang terjadi pada tahun 476 ini biasanya dianggap sebagai tonggak sejarah penanda batas antara [[era klasik|Abad Kuno]] dan [[Abad Pertengahan]].<ref>{{cite web|url=http://www.roman-emperors.org/auggiero.htm|title=Roman Emperors – DIR Romulus Augustulus|website=www.roman-emperors.org}}</ref><ref>[http://www.roman-emperors.org/auggiero.htm Romulus Augustulus (475–476 AD) – Two Views] oleh Ralph W. Mathisen dan Geoffrey S. Nathan. De Imperatoribus Romanis. 26 Agustus 1997. Diakses 22 Maret 2007.</ref> Mantan kaisar keturunan ningrat yang digulingkan Orestes, [[Julius Nepos|IuliusYulius Nepos]], terus memerintah selaku kaisar di [[Dalmasia (provinsi Romawi)|Dalmatia]], bahkan sesudah penggulingan [[Romulus Augustus]], sampai mangkat pada tahun 480. Beberapa sejarawan berpandangan bahwa Iulius Neposlah Kaisar Romawi Barat yang terakhir, bukan Romulus Augustus.<ref>{{cite web|url=http://www.roman-emperors.org/nepos.htm|title=Roman Emperors – DIR Nepos|first=Ralph A.|last=Mathisen|date=8 Februari 1998|access-date=23 Agustus 2018}}</ref>
 
Setelah merdeka selama kurang lebih 1200 tahun, dan adidaya selama hampir 700 tahun, negara bangsa Romawi di belahan Dunia Barat akhirnya runtuh.<ref>{{cite book|last1=Durant|first1=Will|last2=Durant|first2=Ariel|title=The Story of Civilization – Volume III: Caesar and Christ|date=1944|publisher=Simon and Schuster, Inc.|location=United States|isbn=978-1567310238|page=670|title-link=The Story of Civilization}}</ref> Semenjak saat itu pula muncul berbagai macam pendapat mengenai sebab-musabab runtuhnya Roma, antara lain akibat hilangnya bentuk pemerintahan republik, kemerosotan akhlak, tirani militer, perang antargolongan, perbudakan, kemandekan ekonomi, perubahan lingkungan, wabah penyakit, kemerosotan ras Romawi, serta pasang surut yang sudah menjadi suratan takdir semua peradaban. Ketika Kekaisaran Romawi Barat tumbang, banyak di antara [[Paganisme|kaum pemeluk agama asli]] mengambinghitamkan agama Kristen dan kemerosotan agama warisan leluhur bangsa Romawi sebagai biang keladinya; sejumlah pemikir rasionalis pada Zaman Modern menyalahkan perubahan dari agama kepahlawanan ke agama anti kekerasan yang menyusutkan jumlah prajurit sebagai biang keladinya; sementara tokoh-tokoh Kristen, semisal [[Agustinus dari Hippo|Agustinus dari Hipo]], berpendapat bahwa lantaran berkubang dalam dosa-dosa, maka bangsa Romawi sendiri yang patut disalahkan.<ref>Morris Bishop, The Middle Ages, 1996. hlm. 8</ref>
 
Kekaisaran Romawi Timur lain lagi nasibnya. Kekaisaran ini bertahan selama hampir 1000 tahun sesudahsetelah runtuhnya Kekaisaran Romawi Barat, dan menjadi negara Kristen yang paling stabil sepanjang Abad Pertengahan. Pada abad ke-6, [[Yustinianus I|Kaisar IustinianusYustinianus I]] berhasi merebut kembali Jazirah Italia [[GothicPerang WarGoth (535–554)|semenanjung Italia]] dari [[Ostrogoth|orang Ostrogoth]], [[Perang Vandal|Afrika Utara]] dari [[Vandalic WarVandal|orang Vandal]], dan [[Spania|kawasan selatan Hispania]] dari [[Spania#Conquest and foundationVisigoth|orang Visigoth]]. Kendati demikian, baru beberapa tahun sepeninggal IustinianusYustinianus, wilayah kekuasaan Romawi Timur di Italia dipersempit oleh [[langobardi|orang Lombardi]] yang masuk dan bermukim di jazirah itu.<ref>{{cite book|last1=Duiker|first1=William|last2=Spielvogel|first2=Jackson|title=World History|url=https://archive.org/details/worldhistoryto1500duik|date=2001|publisher=Wadsworth|isbn=978-0-534-57168-9|page=[https://archive.org/details/worldhistoryto1500duik/page/347 347]|edition=3}}</ref> LantaranKekaisaran sudahRomawi melemahTimur tetap memegang kekuasaan atas porsi yang cukup signifikan di semenanjung Italia, antaratermasuk lainkota akibatRoma sendiri di bawah [[Eksarkat Ravenna]], sampai 751 M. Di Timur, dampak [[wabah Yustinianus]] dan [[Perang Romawi Timur-Sassaniyah 602-628|wabahPerang IustinianusRomawi–Persia (602–628 M)]], kedaulatanmelemahkan posisi kekaisaran iniyang terancammembuka olehgerbang kemunculanbagi agama[[Kebangkitan Islam|kedatangan di timurIslam]]. [[Kekhalifahan Islam|Para pemeluknyapemeluk agama baru tersebut]] bergerak cepat [[Penaklukan Islam di Suriah|menaklukkan Syam]], [[Penaklukan Armenia oleh Arab|Armenia]], dan [[Penaklukan Mesir oleh Muslim|Mesir]] semasa berlangsungnya [[Peperangan Romawi Timur-Arab|perang-perang Arab-Romawi Timur]], dan tak lama kemudian sudah [[daftar pengepungan atas Konstantinopel|mengincar KonstantinopolisKonstantinopel]] sendiri.<ref name="Hooker'sByzantinepage">{{cite web |url=http://www.wsu.edu/~dee/MA/BYZ.HTM |title=The Byzantine Empire |archive-url=https://web.archive.org/web/19990224072609/http://www.wsu.edu/%7Edee/MA/BYZ.HTM |archive-date=24 Februari 1999 |first=Richard |last=Hooker |work=Washington State University |date=6 Juni 1999 |access-date=8 April 2007}}</ref><ref>
{{Cite book
| author = Bray, R.S.
Baris 303 ⟶ 304:
| page = 26
| isbn = 978-0-227-17240-7
| url = https://books.google.com/books?id=djPWGnvBm08C&pg=PA26}}</ref> Pada abad berikutnya, bangsa Arab juga berhasil [[SejarahPenaklukan IslamSisilia dioleh kawasan selatan ItaliaMuslim|menguasai kawasan selatan Italia dan pulau Sisilia]].<ref>
{{Cite book
| author = Kreutz, Barbara M.
Baris 381 ⟶ 382:
Semenjak abad ke-3 SM, para legiuner diberi ''stipendium'' (uang jasa). Jumlahnya masih diperdebatkan, tetapi kabarnya Gaius Iulius Caesar pernah "menggandakan" jumlah ''stipendium'' para legiunernya hingga mencapai 225 keping ''[[denarius]]'' setahun. Mereka juga berpeluang mendapatkan harta jarahan dan ''donativum'' (uang lelah), yakni jatah pembagian hasil jarahan dari pimpinan seusai menang bertempur. Semenjak zaman Gaius Marius, mereka juga kerap dianugerahi sebidang tanah selepas masa bakti.<ref name=keegan263 /><ref>Brunt, hlmn. 259–265; Potter, hlmn. 80–83.</ref> Prajurit berkuda dan prajurit pejalan kaki bersenjata ringan tergabung dalam satu legiun, yakni ''legio auxilia'' (legiun bantu), dan sering kali direkrut dari masyarakat yang mendiami daerah-daerah tempat tugas legiun yang bersangkutan. Gaius Iulius Caesar pernah membentuk selegiun prajurit yang direkrut dari penduduk bukan warga negara Romawi yang bermukim di [[Gallia Narbonensis|Galia Transalpina]] untuk dikerahkan dalam aksi-aksi militer yang dipimpinnya di Galia. Angkatan ini diberi nama ''[[Legio V Alaudae|Legio Quinta Alaudae]]'' (Legiun ke-5, Branjangan).<ref>{{cite book|last1=Goldsworthy|first1=Adrian|title=Caesar: Life of a Colossus|url=https://archive.org/details/caesarlifecoloss00gold_505|date=2008|publisher=Yale University Press|location=|isbn=978-0300126891|page=[https://archive.org/details/caesarlifecoloss00gold_505/page/n399 391]}}</ref> Pada zaman Augustus, gagasan bahwa prajurit adalah rakyat yang ikut serta dalam usaha bela negara sudah ditinggalkan, dan angkatan bersenjata pun sudah sepenuhnya bersifat profesional. Para legiuner digaji 900 keping ''[[sestertius]]'' setahun, dan berpeluang menerima uang lepas sebesar 12.000 keping ''sestertius''.<ref>Karl Christ, ''The Romans'', University of California Press (Berkeley, 1984){{ISBN|0-520-04566-1}}, hlmn. 74–76.</ref>
 
Seusai [[Final War of the Roman Republic|perang saudara]], Augustus menata ulang pasukan-pasukan angkatan bersenjata Romawi. Sejumlah besar prajurit dibebastugaskan dan banyak legiun dibubarkan, sehingga hanya tersisa 28 legiun, yang ia sebar ke seluruh provinsi kekaisaran.<ref>{{cite book|last1=Mackay|first1=Christopher S.|date=2004|url=https://archive.org/details/ancientromemilit0000mack|title=Ancient Rome: A Military and Political History|urllocation=https://archive.org/details/ancientromemilit0000mack|date=2004Cambridge|publisher=Cambridge University Press|location=Cambridge|isbn=978-0-521-80918-4|pages=[https://archive.org/details/ancientromemilit0000mack/page/249 249]–250}} Mackay mencermati bahwa jumlah legiun (bukan berarti jumlah legiuner juga) bertambah menjadi 30 pada tahun 125 M, dan menjadi 33 pada zaman [[wangsa Severana]] (200–235 M).</ref> Pada [[Principatus|zaman para ''princeps'']], tatanan taktis angkatan bersenjata sedikit demi sedikit terus berkembang. ''Legio auxilia'' tetap menjadi ''[[cohort|cohors]]'' (kesatuan taktis standar) mandiri, dan pasukan-pasukan legiuner sering kali menjalankan tugas sebagai sekelompok ''cohors'', alih-alih sebagai sekelompok legiun utuh. Kesatuan jenis baru yang serbaguna, ''cohors equitata'', memadukan prajurit-prajurit berkuda dan para legiuner dalam satu kesatuan. ''cohors equitata'' dapat ditempatkan di garnisun-garnisun atau pangkalan-pangkalan pertahanan tapal batas, dan dapat bergerak sendiri selaku kesatuan kecil yang berimbang maupun digabungkan dengan kesatuan-kesatuan sejenisnya menjadi satu kesatuan bertaraf legiun. Peningkatan fleksibilitas dalam pengaturan angkatan bersenjata ini turut memastikan keberhasilan pasukan-pasukan militer Romawi dalam jangka panjang.<ref>{{cite book|last1=Goldsworthy|first1=Adrian|title=The Roman Army at War 100 BC – AD 200|date=1996|publisher=Oxford University Press|location=Oxford|isbn=978-0-19-815057-2|pages=36–37}}</ref>
 
Kaisar [[Gallienus]] (253–268 M) memprakarsai usaha penataan ulang yang menghasilkan tatanan militer Romawi sebagaimana adanya pada penghujung zaman kekaisaran. Gallienus menarik sejumlah legiun dari tempat tugas tetap mereka di tapal batas wilayah kekaisaran, dan mengubah mereka menjadi kesatuan-kesatuan tempur berpindah-pindah (''[[comitatenses]]'') dan menyiagakan mereka pada jarak tertentu dari tapal batas sebagai pasukan cadangan stategis. Pasukan-pasukan pengawal perbatasan (''limitanei''), yang bertugas tetap di pangkalan-pangkalan pertahanan, tetap menjadi ujung tombak pertahanan negara. Kesatuan tempur dasar adalah resimen, yang disebut ''[[legiun romawi|legio]]'' atau ''[[auxilia]]'' untuk pasukan pejalan kaki, dan ''vexellationes'' untuk pasukan berkuda. Bukti-bukti menyiratkan bahwa satu resimen berkekuatan nominal 1.200 personel untuk pasukan pejalan kaki, dan 600 personel untuk pasukan berkuda, kendati ada banyak keterangan tertulis yang menunjukkan jumlah nyata yang lebih kecil (800 personel untuk pasukan pejalan kaki dan 400 personel untuk pasukan berkuda).<ref name="Hugh Elton 1996 hlmn. 89-96">{{cite book|last1=Elton|first1=Hugh|title=Warfare in Roman Europe AD 350–425|date=1996|publisher=Oxford University Press|location=Oxford|isbn=978-0-19-815241-5|pages=89–96}}</ref>