Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Membalikkan revisi 25408659 oleh Henri Aja (bicara THIS IS CORRECT, HOW STUPID R U NOT TO PUT IN YOUR LINGO? Tag: Pembatalan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
(12 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 38:
Setelah kematian Lenin, Stalin mulai melakukan konsolidasi kekuasaannya menggunakan jabatannya sebagai Sekretaris Jenderal. Tahun 1928, ia tidak diragukan lagi telah menjadi pemimpin ''de facto'' Uni Soviet, dan jabatannya sebagai Sekretaris Jenderal menjadi jabatan tertinggi di Uni Soviet.Pada 1934, [[Kongres Partai Komunis Seluruh Uni (Bolshevik) XVII|Kongres Partai XVII]] mengukuhkan pemilihan ulang resmi Stalin sebagai Sekjen. Namun, Stalin terpilih kembali dalam seluruh jabatan lain dan masih menjadi pemimpin partai tanpa halangan.<ref name="Izvestia_CC_CPSU">{{cite web|url=http://vivovoco.rsl.ru/VV/PAPERS/HISTORY/KPSS/HISTORY.HTM#1924 |title=Secretariat, Orgburo, Politburo and Presidium of the CC of the CPSU in 1919–1990 – Izvestia of the CC of the CPSU. |date=7 November 1990 |accessdate=21 October 2011 |language=Russian |deadurl=yes |archiveurl=https://web.archive.org/web/20111107022847/http://vivovoco.rsl.ru/VV/PAPERS/HISTORY/KPSS/HISTORY.HTM |archivedate=7 November 2011 |df= }}</ref>
Pada 1950an, Stalin makin menarik diri dari
Pada 1964, oposisi dalam Politbiro dan Komite Pusat memimpin penggulingan Khrushchev dari jabatan Sekretarias Tingkat Satu. [[Leonid Brezhnev]] menggantikan Khrushchev pada jabatan sebagai bagian dari [[kekuasaan kolektif]] lainnya, bersama dengan Perdana Menteri [[Alexei Kosygin]] dan lain-lain.{{sfn|Brown|2009|p=403}} Jabatan tersebut kembali berganti nama menjadi Sekretaris Jenderal pada 1966.{{sfn|Service|2009|p=378}} Kepemimpinan kolektif membatasi kekuasaan Sekjen pada [[Sejarah Uni Soviet (1964–82)|Era Brezhnev]].{{sfn|McCauley|1997|p=48}} Pengaruh Brezhnev meningkat sepanjang 1970an karena ia dapat meraih dukungan dengan menghindari reformasi-reformasi radikal apapun.{{sfn|Baylis|1989|pp=98–99 & 104}} [[Yuri Andropov]] dan [[Konstantin Chernenko]] memerintah negara tersebut dengan cara yang sama dengan hal yang dilakukan oleh Brezhnev.{{sfn|Baylis|1989|p=98}} [[Mikhail Gorbachev]] memerintah Uni Soviet sebagai Sekjen sampai 1990, saat Partai Komunis kalah atas monopoli kekuasaannya pada sistem politik. Jabatan [[Presiden Uni Soviet]] didirikan agar Gorbachev tetap memegang jabatannya sebagai pemimpin Uni Soviet.{{sfn|Kort|2010|p=394}} Setelah kegagalan [[upaya kudeta Soviet 1991|kudeta Agustus 1991]], Gorbachev mundur dari jabatan Sekjen.{{sfn|Radetsky|2007|p=219}} Ia digantikan oleh deputinya, [[Vladimir Ivashko]], yang hanya menjabat selama lima hari sebagai Pelaksana Jabatan Sekjen sebelum [[Boris Yeltsin]], [[Presiden Rusia]], menangguhkan seluruh kegiatan dalam Partai Komunis.{{sfn|McCauley|1997|p=105}} Setelah pencekalan partai tersebut, [[Persatuan Partai-partai Komunis – Partai Komunis Uni Soviet]] didirikan oleh [[Oleg Shenin]] pada 1993. Pengerjaan partai tersebut adalah sebagai wadah karya untuk memulihkan dan merestorasi Partai Komunis Uni Soviet. Organisasi tersebut memiliki para anggota dari seluruh bekas republik Soviet.{{sfn|Backes|Moreau|2008|p=415}}
Baris 94:
|-
| scope="row" style="font-weight:normal;" |[[Joseph Stalin]]<br><small>(1878–1953)</small>{{sfn|Brown|2009|p=59}}
| [[Berkas:JStalin Secretary general CCCP 1942.jpg|90px]]
| 3 April 1922 – 16 Oktober 1952
| Stalin memakai jabatan Sekjen untuk membuat basis kekuasaan kuat untuk dirinya sendiri. Di [[Kongres Partai Komunis Seluruh Uni (Bolshevik) XVII|Kongres Partai XVII]] pada 1934, Stalin secara tak resmi terpilih kembali menjadi Sekjen{{sfn|Rappaport|1999|pp=95–96}} dan jabatan tersebut jarang disebutkan setelah itu{{sfn|Ulam|2007|p=734}} namun Stalin masih memegang jabatannya dan seluruh kekuasaannya. Jabatan tersebut resmi ditiadakan di [[Kongres Partai Komunis Uni Soviet XIX|Kongres Partai XIX]] pada 16 Oktober 1952, tetapi Stalin masih menjadi sekretariat dan memegang kekuasaan mutlak.{{sfn|Brown|2009|pp=231–232}}
|