Akidah Islam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Penambahan informasi #1Lib1Ref #1Lib1RefID
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(1 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Akidah}}
{{Islam}}
'''Akidah''' atau '''Aqidah''' ({{lang-ar|العقيدة|translit=al-'aqīdah}}) secara bahasa berarti pengikatan.<ref name=":0">{{Cite book|last=Al-Fauzan|first=Shalih bin Fauzan bin Abdullah|date=2017|title=KITAB TAUHID 1|location=Jakarta|publisher=DARUL HAQ|isbn=9789799137104|pages=3|url-status=live}}</ref> Secara istilah adalah intisari atau pokok dalam agama Islam, yang mana intinya adalah menegaskan bahwa Allah adalah satu-satunya tuhan dan satu-satunya yang berhak disembah atau diibadahi, menegaskan bahwa [[Muhammad|Nabi Muhammad]] adalah utusan Allah yang harus diteladani oleh seorang muslim, serta mengetahui, meyakini, dan mengamalkan rukun Islam dan rukun Iman. Menurut Prof. Soegarda Poerbakawatja (1976) aqidah, akidah diartikan sebagai kepercayaan penuh akan Allah dengan segala sifatnya. Aqidah merupakan ciri pembeda antara orang mukmin dengan orang kafir.<ref>{{Cite book|last=Poerbakawatja|first=Soegarda|date=1976|title=Ensiklopedi Pendidikan|location=Jakarta|publisher=Gunung Agung|pages=22|url-status=live}}</ref>
 
== Etimologi ==
Baris 9:
* Hal-hal yang wajib diketahui dan diyakini oleh hati (pikiran dan hati).<ref>Al-Bana, Hasan. ''Majmu'atu Ar-Rosa'il''. Beirut: Muassasah Ar-Risalah</ref>
* [[Iman]] yang teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan sedikit pun bagi orang yang meyakininya.<ref>''Lisaanul 'Arab'' (IX/311:عقد) karya Ibnu Manzhur (wafat th. 711 H) t dan ''Mu'jamul Wasiith'' (II/614:عقد).</ref>
* Yaitu iman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya dan kepada hari akhir serta kepada [[Takdir dalam Islam|qadar]] yang baik maupun yang buruk.<ref name=":0" />
 
Berdasarkan defenisi tersebut, Akidah dapat didefinisikan keimanan yang teguh dan pasti kepada Allah dengan segala pelaksanaan kewajiban beribadah dan taat kepada Allah, beriman kepada [[malaikat|para malaikatNya]], [[rasul|rasul-rasulNya]], [[kitab|kitab-kitabNya]], [[hari Akhir]], takdir baik dan buruk, serta segala permasalahan yang telah jelas dan shahih tentang landasan Agama (Ushuluddin), perkara-perkara yang ghaib, beriman kepada apa yang menjadi [[ijma']] (konsensus) dari [[salafush shalih]], serta seluruh berita-berita qath'i (pasti), baik secara ilmiah maupun secara amaliyah yang telah ditetapkan menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah yang shahih serta ijma' salaf as-shalih.<ref>Lihat ''Buhuuts fii 'Aqiidah Ahlis Sunnah wal Jamaa'ah'' (hal. 11-12) oleh Dr. Nashir bin 'Abdul Karim al-'Aql, cet. II/ Daarul 'Ashimah/ th. 1419 H, ''Aqiidah Ahlis Sunnah wal Jamaa'ah'' (hal. 13-14) karya Syaikh Muhammad bin Ibrahim al-Hamd dan ''Mujmal Ushuul Ahlis Sunnah wal Jamaa'ah fil 'Aqiidah'' oleh Dr. Nashir bin 'Abdul Karim al-'Aql.</ref>