Baháʼí: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Orangkalimanuk (bicara | kontrib)
k Tuhan: tdk " ttp
Tag: Dikembalikan VisualEditor-alih
Wadaihangit (bicara | kontrib)
k Menambahkan foto ke halaman #WPWP
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Agama Bahá'í}}
[[Berkas:Bahai-house-of-worship-delhi2.jpg|jmpl|Rumah ibadah Baháʼí di Delhi ]]
'''Baháʼí''' ({{Lang-ar|ﺑﻬﺎﺋﻴﺔ|lit= ''Baha'iyyah''}}) adalah sebuah agama [[monoteisme|monoteistik]] <!--cabang dari Syiah {{butuh rujukan}}--> yang menekankan pada kesatuan spiritual bagi seluruh umat manusia. Agama Bahá'í lahir di [[Persia]] (sekarang Iran) pada tahun 1863. Pendirinya bernama Mírzá Ḥusayn-`Alí Núrí yang bergelar [[Bahá'u'lláh]] (kemuliaan Tuhan, kemuliaan Alláh). Bahá'í awalnya berkembang secara terbatas di [[Persia]] dan beberapa daerah lain di [[Timur Tengah]] yang pada saat itu merupakan wilayah kekuasaan [[Kesultanan Utsmaniyah|Turki Usmani]]. Sejak awal kemunculannya, komunitas Bahá'í Timur Tengah khususnya di Persia menghadapi persekusi dan diskriminasi yang berkelanjutan. Pada awal abad kedua puluh satu, penganutnya mencapai lima hingga delapan juta jiwa yang berdiam di lebih dari dua ratus negara dan teritori di seluruh dunia.
 
Baris 8 ⟶ 9:
== Ajaran ==
=== Tuhan ===
Para penganut agama Bahá'í beriman kepada [[Tuhan]] Yang Esa. Bahá'u'lláh menegaskan bahwa semua percobaan untuk memahami atau mengisyaratkan Realitas Ilahi dalam pernyataan mana pun, tidak lain hanyalah penipuan diri: "Bagi mereka yang berilmu dan hatinya diterangi, telah terbukti bahwa Tuhan, Hakikat yang tak dapat diketahui, Keberadaan Suci, sangatlah dimuliakan melebihi segala sifat manusia, seperti keberadaan jasmani, naik dan turun, maju dan mundur. Jauhlah dari kemuliaan-Nya bahwa lidah manusia dapat mengatakan pujian yang cukup bagi-Nya, atau hati manusia memahami rahasia-Nya yang tak terkira." Menurut ajaran Bahá'í, alat yang dipakai oleh Pencipta segala makhluk untuk berinteraksi dengan ciptaan-Nya yang terus ber[[evolusi]] adalah munculnya Sosok-sosok kerasulan yang mewujudkan sifat-sifat dari Ketuhanan Yang tak dapat dijangkau itu: "Oleh karena pintu pengetahuan Sang Purba ditutup sedemikian rupa di depan wajah semua makhluk, maka Sumber kemuliaan yang tak terhingga telah menyebabkan para Permata Kesucian muncul dari alam rohani, dalam bentuk mulia badan manusia dan dijelmakan kepada seluruh umat manusia, agar mereka membagikan rahasia Tuhan kepada dunia, dan mengabarkan tentang kehalusan Hakikat-Nya yang kekal." Menurut Bahá'u'lláh, apa yang dimaksud dengan "mengenal Tuhan", adalah mengenal para Perwujudan yang menyatakan kehendak-Nya dan sifat-sifat-Nya, dan justru di sinilah jiwa menjadi akrab dengan Pencipta Yang melebihi bahasa maupun pemahaman.
 
Agama Bahá'í menganggap para "Perwujudan Tuhan" itu, yang telah menjadi pendiri agama-agama besar di dunia, sebagai wakil [[Tuhan]] di [[bumi]] dan pembimbing utama umat [[manusia]]. Menurut ajaran Bahá'u'lláh, semua perbedaan dan pembatasan yang berkaitan dengan [[wahyu]] mereka masing-masing telah ditentukan oleh Tuhan sesuai dengan kebutuhan misinya. Oleh karena itu, orang-orang Bahá'í tidak meninggikan salah satu Perwujudan di atas yang lainnya, tetapi menganggap, dalam kata-kata Bahá'u'lláh, bahwa mereka semua "berdiam dalam kemah yang sama, membubung di langit yang sama, duduk di atas takhta yang sama, mengucapkan sabda yang sama, serta mengumumkan Agama yang sama".