Cisompet, Garut: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Aziz.gb (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Aziz.gb (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(5 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 4:
| nama dati2 = Garut
| luas = 17.225 Ha
| penduduk = +- 4455.962918
| tahun_populasi = 2022
| kelurahan dan desa = 11
Baris 24:
| native_name_lang = Kecamatan Cisompét
}}
'''Cisompet''' adalah sebuah [[kecamatan]] terletak di bagian selatan di [[Kabupaten Garut]], [[Provinsi]] [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]. Kecamatan Cisompet memiliki 11 (sebelas) [[Desa]] dengan pusat pemerintahan terletak di bagian[[Cisompet, selatan kabupatenCisompet, Garut|Desa Cisompet]]. Cisompet dengan jarakberjarak 66 Km dari Ibukota [[Kabupaten Garut]] yakni Kecamatan [[Tarogong Kidul, Garut|Tarogong Kidul]] dan 133 Km dari [[Kota Bandung]], [[Jawa Barat]]. Kecamatan Cisompet memiliki 11 (sebelas) [[Desa]] dengan pusat pemerintahan terletak di [[Cisompet, Cisompet, Garut|Desa Cisompet]].
 
== Sejarah ==
Cisompet mulai berdiri pada tahun 1882 pada masa kolonial Belanda, merupakan bagian dari Asisten Kewedanan Nagara. Kewedanan Nagara berpusat di Pameungpeuk, memiliki wilayah administratif yang meliputi ''onderdistrik'' Pameungpeuk, Bodjong, Rantjaherang, dan Cisompet itu sendiri. Wilayah tersebut kemudian hari berganti nama menjadi Kecamatan [[Pameungpeuk, Garut|Pameungpeuk]].
Awalnya, Kecamatan Cisompet adalah bagian dari wilayah induk [[Pameungpeuk, Garut|Pameungpeuk]] sebelum mengalami pemekaran menjadi empat kecamatan terpisah yakni Kecamatan [[Cibalong, Garut|Cibalong]], Kecamatan [[Cikelet, Garut|Cikelet]], Kecamatan [[Pameungpeuk, Garut|Pameungpeuk]] (wilayah induk), dan termasuk Kecamatan Cisompet. Sebelum berpindah menjadi wilayah Karesidenan (Kabupaten) Garut, pada awalnya Kecamatan Pameungpeuk (termasuk Kecamatan Cisompet) masuk kepada wilayah Kabupaten Soekapoera (sekarang Kabupaten [[Kabupaten Tasikmalaya|Tasikmalaya]]). Proses Pemekaran kecamatan ini bertujuan untuk memperluas cakupan administratif dan pelayanan publik, serta mengakomodasi pertumbuhan penduduk dan kebutuhan masyarakat setempat yang semakin berkembang dari waktu ke waktu.<ref>{{Cite web|last=Infogarut|date=2022-10-08|title=Asal Mula Nama Pameungpeuk Garut Selatan|url=https://infogarut.id/asal-mula-nama-pameungpeuk-garut-selatan|website=infogarut.id|language=id-ID|access-date=2024-03-14}}</ref>
 
Kecamatan Cisompet pada awalnya tergabung dalam [[Pameungpeuk, Garut|Kecamatan Pameungpeuk]] sebelum akhirnya dibagi menjadi empat kecamatan terpisah yakni Kecamatan Cibalong, Kecamatan Cikelet, Kecamatan Pameungpeuk, dan Kecamatan Cisompet itu sendiri.
Kecamatan ini juga memiliki situs bersejarah, yaitu Gunung Nagara yang terletak di [[Depok, Cisompet, Garut|Desa Depok]], yang merupakan makam kuno tokoh-tokoh kerajaan dari masa Islam, seperti Eyang Ruhi Kudratullah dan Prabu Kiansantang. Situs ini menjadi bagian penting dalam sejarah penyebaran Islam di wilayah Garut Selatan terutama di wilayah Kecamatan Cisompet (bagian dari Kecamatan Pameungpeuk pada saat itu).
[[Berkas:Perkebunan boenisari lendra.jpg|jmpl|210x210px|Perkebunan Boenisari Lendra Cisompet pada tahun 1920]]
Kecamatan Pameungpeuk, termasuk didalamnya wilayah Kecamatan Cisompet, awalnya akan dimasukkan dalam Kabupaten Soekapoera (sekarang Kabupaten [[Kabupaten Tasikmalaya|Tasikmalaya]]) sebelum dialihkan kedalam wilayah Kabupaten Limbangan (sekarang Kabupaten [[Kabupaten Garut|Garut]]).
[[Berkas:Suatu Perkampungan Warga di Kecamatan Cisompet tahun 1925.jpg|al=Suasana Perkampungan Warga di Kecamatan Cisompet tahun 1925|jmpl|Suasana perkampungan warga Desa Depok di kecamatan Cisompet tahun 1925]]
Kecamatan ini memiliki situs bersejarah, seperti Gunung Nagara di Desa [[Depok, Cisompet, Garut|Depok]], sebagai perkampungan warga dengan adat dan kebudayaan Sunda kuno dan tempat pemakaman tokoh-tokoh kerajaan Islam, yakni Eyang Ruhi Kudratullah dan Prabu Kiansantang. Situs ini berperan penting dalam sejarah penyebaran Islam di wilayah Garut Selatan, terutama di Kecamatan Cisompet.
 
Pada tahun 1920, berdiri perkebunan pertama di Kecamatan Cisompet yakni perkebunan Boenisari Lendra sebagai perkebunan karet pertama di wilayah selatan kabupaten Garut. Pada awal abad ke-20, perkebunan ini dimiliki oleh perusahaan "Plantagen Gesellschaft Boenisari". Kemudian, pada tahun 1920-an, perkebunan karet ini diakuisisi oleh perusahaan ban multinasional asal Italia, Pirelli, dengan nilai akuisisi sebesar f 1.350.000. Perusahaan Pirelli kemudian mengoperasikan perkebunan ini dengan nama "Cultuur-Industrie- en Handel Maatscahppij Pirelli Java", perkebunan ini menjadi salah satu sentra penting penghasil Karet di Priangan bagian Timur dan hasil perkebunan dikirim ke berbagai daerah hingga diekspor keluar negeri melalui jalur Pelabuhan Cilautereun, Pameungpeuk pada saat itu.
Selain itu, pada tahun 1920 tempat persinggahan orang Belanda yang berkunjung ke perkebunan di sekitar wilayah Desa [[Panyindangan, Cisompet, Garut|Panyindangan]], kecamatan Cisompet yakni perkebunan Pasir Jagong dan Cikareo (Desa [[Sukanagara, Cisompet, Garut|Sukanagara]]). Nama "Panyindangan" sendiri berasal dari aktivitas tersebut, menandakan tempat persinggahan orang Belanda yang berkebun di kedua wilayah tersebut dan terjadi hubungan antara masyarakat lokal dengan pihak Belanda pada masa itu. <ref>{{Cite web|last=Infogarut|date=2024-02-19|title=Asal Usul Desa Panyindangan Kecamatan Cisompet|url=https://infogarut.id/asal-usul-desa-panyindangan-kecamatan-cisompet|website=infogarut.id|language=id-ID|access-date=2024-03-14}}</ref>
 
Pada tahun 1920, wilayah Desa [[Panyindangan, Cisompet, Garut|Panyindangan]] sebagai bagian dari Kecamatan Cisompet saat itu menjadi tempat persinggahan orang Belanda yang berkebun di perkebunan Pasir Jagong dan Cikareo (Desa [[Sukanagara, Cisompet, Garut|Sukanagara]]). Nama "Panyindangan" berasal dari aktivitas orang Belanda yang menandakan tempat persinggahan mereka di wilayah tersebut, menunjukkan hubungan antara masyarakat lokal dengan orang Belanda pada masa itu.
Kecamatan Cisompet juga konon merupakan petilasan Tanah Sancang utama di [[Kabupaten Garut|Garut]] bagian Selatan terutama di daerah Desa [[Cikondang, Cisompet, Garut|Cikondang]]. Selain itu, Di wilayah utara kecamatan Cisompet yakni desa [[Neglasari, Cisompet, Garut|Neglasari]] dan [[Margamulya, Cisompet, Garut|Margamulya]] bagian utara juga terkenal dengan daerah Gunung Gelap, tempat yang konon dalam legenda masyarakat lokal menjadi saksi pertarungan legendaris antara dua jawara sakti <ref>{{Cite web|last=Infogarut|date=2023-02-27|title=Asal Usul Gunung Gelap Garut|url=https://infogarut.id/asal-usul-gunung-gelap-garut|website=infogarut.id|language=id-ID|access-date=2024-03-14}}</ref>.
 
Kecamatan Cisompet juga dikenal sebagai petilasan Tanah Sancang utama di Garut Selatan, terutama di Desa [[Cikondang, Cisompet, Garut|Cikondang]]. Di wilayah utara, seperti Desa [[Neglasari, Cisompet, Garut|Neglasari]] dan [[Margamulya, Cisompet, Garut|Margamulya]], terdapat daerah yang disebut Gunung Gelap yang konon menjadi tempat legendaris bagi pertarungan antara dua jawara sakti yang tercatat dalam legenda lokal di masyarakat sekitar.
Sejarah Kecamatan Cisompet tersebut mencerminkan dinamika perkembangan wilayah dan kehidupan masyarakatnya dari masa ke masa. Dari pemekaran administratif hingga kekayaan sejarah dan budaya yang terdapat di setiap desa, Kecamatan Cisompet menjadi bagian yang tak terpisahkan dari perjalanan sejarah Kabupaten [[Kabupaten Garut|Garut]] yang kaya akan warisan budaya dan tradisi lokal.
 
== Kelurahan/desa ==
Baris 70 ⟶ 75:
 
=== Penggunaan Lahan ===
Dengan mayoritas wilayah berada di ketinggian 100-700 meter di atas permukaan laut (DPL), Kecamatan Cisompet menawarkan beragam potensi dan karakteristik alam. Seperti, area hutan yang mencakup hampir sepertiga wilayah dari kecamatan ini dan lingkungan.
Proporsi penggunaan lahan di Kecamatan Cisompet di Kabupaten Garut, Jawa Barat, memiliki proporsi wilayah yang beragam, mencakup berbagai jenis penggunaan lahan. Secara keseluruhan, wilayah ini terdiri dari perkampungan (5%), industri (0,01%), pertambangan (0%), pesawahan (7%), tegalan (9%), kebun campuran (15%), perkebunan (27%), padang semak (5%), hutan (29%), perairan darat (1%), dan lain-lain (1%). Proporsi wilayah tersebut mencerminkan keragaman aktivitas ekonomi dan penggunaan lahan di kecamatan ini.
 
Proporsi penggunaan lahan di Kecamatan Cisompet di Kabupaten Garut, Jawa Barat, memiliki proporsi wilayah yang beragam, mencakup berbagai jenis penggunaan lahan. Secara keseluruhan, wilayah ini terdiri dari perkampungan (5%), industri (0,01%), pertambangan (0%), pesawahan (7%), tegalan (9%), kebun campuran (15%), perkebunan (27%), padang semak (5%), hutan (29%), perairan darat (1%), dan lain-lain (1%). Proporsi wilayah tersebut mencerminkan keragaman aktivitas ekonomi dan penggunaan lahan di kecamatan ini. Produksi utama dari Kecamatan Cisompet adalah perkebunan sayuran dan buah-buahan seperti Jahe, Cabai Rawit, Bayam, dan Kapulaga. Pesawahan serta tegalan yang cukup luas yang berkembang sebagai sarana penguatan ekonomi dan agrikultur masyarakat di sekitar,
Dengan mayoritas wilayah berada di ketinggian 25-1100 meter di atas permukaan laut (DPL), Kecamatan Cisompet menawarkan beragam potensi dan karakteristik alam. Seperti, area hutan yang mencakup hampir sepertiga wilayah dari kecamatan ini dan lingkungan Pesawahan serta tegalan yang cukup luas yang berkembang sebagai sarana penguatan ekonomi dan agrikultur masyarakat di sekitar, sementara keberadaan perkebunan dan kebun campuran menunjukkan bahwa kecamatan Cisompet memiliki keragaman potensi perkebunan campuran yakni perkebunan karet, coklat dan perkebunan teh.
 
Kondisi topografi yang beragam, mulai dari dataran rendah di wilayah Desa Depok hingga ketinggian yang cukup tinggi di wilayah Desa [[Neglasari, Cisompet, Garut|Neglasari]] dan [[Margamulya, Cisompet, Garut|Margamulya]], memberikan peluang bagi pengembangan berbagai jenis aktivitas ekonomi dan pariwisata untuk kemajuan sektor pertanian dan penggunaan lahan di Kecamatan Cisompet.
 
=== Iklim ===
Kecamatan Cisompet memiliki iklim [[Tropika|tropis]] yang bervariasi, mengingatkan pada kesamaan keadaan iklim di Kecamatan [[Pakenjeng, Garut|Pakenjeng]]. Wilayah daerah ini menampilkan kontur yang beragam, mulai dari dataran tinggi hingga dataran rendah yang mendekati kontur pantai di bagian selatan, terutama di Desa [[Depok, Cisompet, Garut|Depok]]. Di sebelah utara, terdapat area pegunungan yang menjadikan iklimnya cenderung tropis sejuk, terutama di wilayah seperti Desa [[Neglasari, Cisompet, Garut|Neglasari]] dan [[Margamulya, Cisompet, Garut|Margamulya]] bagian utara. Perbedaan ini mencerminkan keragaman geografis yang memengaruhi iklim serta kondisi lingkungan di berbagai bagian Kecamatan Cisompet.
 
=== Sumber Daya Alam ===
Baris 89 ⟶ 94:
 
=== Kependudukan ===
Total jumlah penduduk Kecamatan Cisompet pada tahun 2022 mencapai 55.918 jiwa, terdiri dari 28.582 laki-laki dan 27.336 perempuan. Wilayah ini memiliki kepadatan penduduk sebesar 284 jiwa per kilometer persegi, dengan total rumah tangga mencapai 13.971. dengan rincian data penduduk per masing-masing desa yakni sebagai berikut:
Kecamatan Cisompet didominasi oleh penduduk dari [[Suku Sunda]], dengan persentase mencapai 98% dari total populasi. Sementara itu, kelompok etnis lainnya tersebar dalam proporsi kecil, di antaranya [[Suku Jawa]] dan [[Suku Melayu]] bersama dengan suku-suku lainnya dalam jumlah yang lebih kecil.
{| class="wikitable"
 
!Desa
Total jumlah penduduk Kecamatan Cisompet pada tahun 2022 mencapai 44.962 jiwa, terdiri dari 22.482 laki-laki dan 21.432 perempuan. Wilayah ini memiliki kepadatan penduduk sebesar 284 jiwa per kilometer persegi, dengan total rumah tangga mencapai 13.971.
!Laki-Laki (Orang)
!Perempuan (Orang)
!Jumlah (Orang)
|-
|1. Cikondang
|3.583
|3.378
|6.961
|-
|2. Neglasari
|3.044
|3.002
|6.046
|-
|3. Depok
|2.971
|2.950
|5.921
|-
|4. Jatisari
|2.848
|2.710
|5.558
|-
|5. Panyindangan
|2.854
|2.605
|5.459
|-
|6. Sukanagara
|2.724
|2.568
|5.292
|-
|7. Sindangsari
|2.332
|2.261
|4.593
|-
|8. Sukamukti
|2.268
|2.226
|4.494
|-
|9. Cisompet
|2.271
|2.210
|4.481
|-
|10. Cihaurkuning
|2.468
|2.337
|4.805
|-
|11. Margamulya
|1.219
|1.089
|2.308
|-
|'''Kecamatan Cisompet'''
|'''28.582'''
|'''27.336'''
|'''55.918'''
|}
Kecamatan Cisompet didominasi oleh penduduk dari [[Suku Sunda]], dengan persentase mencapai 98,12% dari total populasi. Sementara itu, kelompok etnis lainnya tersebar dalam proporsi kecil, di antaranya [[Suku Jawa]], [[Suku Melayu|Melayu]], Minangkabau, Batak dan bersama dengan suku-suku lainnya dalam jumlah yang lebih kecil.
 
Mayoritas penduduk Kecamatan Cisompet menggantungkan mata pencahariannya pada sektor pertanian, perdagangan, dan agrobisnis lainnya. Hal ini sejalan dengan karakteristik geografis dan ekonomi wilayah yang didominasi oleh kegiatan pertanian.
 
=== Bahasa ===
Bahasa yang dituturkan oleh masyarakat Kecamatan Cisompet adalah [[bahasa Sunda]] dialek Priangan Timur sebagai bahasa Ibu dan bahasa komunikasi,.

[[bahasaBahasa Indonesia]] juga aktif dituturkan sebagai bahasa kerja, pendidikan dan komunikasi antar-suku bagi masyarakat di Kecamatan Cisompet.
 
=== Agama ===
Mayoritas penduduk kecamatan Cisompet menganut Agama Islam.
Penduduk Kecamatan Cisompet menganut agama [[Islam]] (100%) dengan mencerminkan antara agama dengan budaya yang hidup berdampingan serta harmonis di tengah lingkungan masyarakat yang beragam.
 
== Pendidikan ==
Pada tahun ajaran 2022/2023 data-data sarana pendidikan di Kecamatan Cisompet secara umum yakni sebagai berikut
Cisompet memiliki data pendidikan yaitu [[TK]]: 4, [[RA]]: 1, [[SD]]: 48, [[SMP]]: 11, [[MTS]]: 1, [[SMA]]: 3, SMK: 2
{| class="wikitable"
!Tingkat Pendidikan
!Negeri
!Swasta
!Jumlah
|-
|Taman Kanak-Kanak (TK)
| -
|5
|5
|-
|Raudatul Athfal (RA)
| -
|12
|12
|-
|Sekolah Dasar (SD)
|45
| -
|45
|-
|Madrasah Ibtidaiyah (MI)
| -
|5
|5
|-
|Sekolah Menengah Pertama (SMP)
|6
|5
|11
|-
|Madrasah Tsanawiyah (MTs)
| -
|5
|5
|-
|Sekolah Menengah Atas (SMA)
|1
|2
|3
|-
|Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
| -
|2
|2
|-
|Madrasah Aliyah (MA)
| -
|2
|2
|-
|Jumlah
|
|
|90
|}
 
=== Sekolah Dasar ===
Sekolah Dasar di Cisompet tersebar di 11di11 desa di seluruh Kecamatan Cisompet, rata-rata masing-masing desa memiliki 4 Sekolah Dasar Negeri/Swasta.
 
=== Sekolah Menengah Pertama ===
Kecamatan Cisompet memiliki 6beberapa Sekolahsekolah Negeri,menengah 6pertama Sekolahnegeri Swasta, dan 1 Madrasah Tsanawiyah dengan rincianyakni sebagai berikut
 
# SMP Negeri 1 Cisompet
Baris 116 ⟶ 244:
# SMP Negeri 5 Cisompet
# SMP Negeri Satu Atap 1 Cisompet
# SMP Cihaurkuning Satu
# SMP Islam Terpadu Al-Wasi
# SMP IT Annur Wahid
# SMP Nurul Hikmah
# SMP Plus Nurul Huda Yaspinda
# MTs Darul Arqaam Muhammadiyah Cisompet
 
=== Sekolah Menengah Atas ===
Terdapat 5 (lima) Sekolah Menengah Atas di Kecamatan Cisompet terdapat 5 (lima) sekolah dengan data sebagai berikut
 
# SMA Negeri 22 Garut (dahulu SMA Negeri 1 Cisompet)
Baris 136 ⟶ 258:
 
Selain itu, terdapat juga delapan Balai Pengobatan yang memberikan layanan kesehatan dasar kepada penduduk setempat. Kecamatan ini juga dilengkapi dengan 1 (satu) Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA), 2 (dua) toko obat ([[Apotek]]), serta 1 (satu) Poned yang turut mendukung upaya pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat secara menyeluruh.
 
Dengan adanya beragam fasilitas tersebut, diharapkan akses pelayanan kesehatan bagi penduduk Kecamatan Cisompet dapat terpenuhi dengan baik.
 
== Transportasi ==
Kecamatan Cisompet merupakan wilayah, yang memiliki posisi strategisterletak berjaraksekitar 66 Km (atau 3 jam perjalanan darat) dari Ibukota Kabupaten [[Kabupaten Garut|Garut]], Kecamatan [[Tarogong Kidul, Garut|Tarogong Kidul]] dan 133 Km (atau 4 jam 50 menit perjalanan darat) dari Kota [[Kota Bandung|Bandung]], Ibukotamemiliki Provinsiposisi [[Jawastrategis Barat]]di jalur utama antara Kecamatan Pameungpeuk di selatan dan Garut Kota di utara, yaitu Jalan Raya Pameungpeuk - Garut.
 
Kecamatan Cisompet terletak diantara jalur utama penghubung Kecamatan Pameungpeuk di selatan dan Garut Kota di utara yakni Jalan Raya Pameungpeuk - Garut. Wilayah ini dilalui oleh berbagai sarana transportasi umum seperti minibus (elp) yang menghubungkan Kota Bandung, Garut, Pameungpeuk, Cikelet, dan Cibalong, yang sudah pasti melewati Kecamatan Cisompet dan memberikan akses yang pentingvital bagi masyarakat Kecamatan Cisompet di sekitar jalan raya Pameungpeuk - Garuttersebut.
 
Selain itu, terdapattersedia juga layanan minibus (elp) lokal yang menghubungkan Kota Bandung - Garut Kota - menuju Desa [[Cikondang, Cisompet, Garut|Cikondang]]/[[Cihaurkuning, Cisompet, Garut|Cihaurkuning]] serta Garut Kota - Desa Cisompet menuju Desa [[Panyindangan, Cisompet, Garut|Panyindangan]], yang beroperasi setiap hari untuk memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat lokal di sekitar desa-desa tersebut.
 
Transportasi lokal di Kecamatan Cisompet juga didukung oleh angkutan desa yang dikenal dengan sebutan Cisompetan, aktifyang melayani beberapa rute terutama antara Desa Depok menuju Kecamatan [[Pameungpeuk, Garut|Pameungpeuk]] setiap hari dari pukul 07.00 hingga 12.00 WIB, serta tersedia Pangkalan Ojek yang tersebar di berbagai desa.
 
== Pariwisata ==