Keluarga berencana alami: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(2 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 25:
'''Keluarga berencana alami''' ('''KB alami''') mencakup metode-metode [[keluarga berencana]] yang disetujui oleh [[Gereja Katolik Roma]] untuk mendapatkan maupun menunda atau menghindari kehamilan. Sesuai dengan ajaran Gereja mengenai [[aktivitas seksual manusia|perilaku seksual]], KB alami mengecualikan penggunaan lain metode [[pengaturan kelahiran]], yang mana disebutnya sebagai "kontrasepsi buatan".
 
Dalam memilih metode KB alami tentunya memiliki kemudahan, praktis dan terjaga keamanannya, keunggulan dari KB alami dilihat pada siklus haid/masa subur. Namun terdapat tingkat kegagalan yang tinggi pada KB alami ini. <ref>{{Cite journal|last=Azis|first=Andi Asmawati|last2=Arsal|first2=Andi Farida|last3=Purnamasari|first3=A. Bida|date=2017-10-07|title=Persepsi dan Pemahaman Penyuluh KB Terhadap Keluarga Berencana Alami|url=https://ojs.unm.ac.id/semnaslemlit/article/view/4067|journal=Seminar Nasional LP2M UNM|language=en-US|volume=2|issue=1}}</ref>
[[Pantang seksual|Pantang]] berkala dianggap bermoral oleh Gereja untuk menghindari atau menunda [[kehamilan]] karena alasan-alasan yang dapat dibenarkan.<ref>{{en}} "In deciding whether or not to have a child, [spouses] must not be motivated by selfishness or carelessness, but by a prudent, conscious generosity that weighs the possibilities and circumstances, and especially gives priority to the welfare of the unborn child. Therefore, when there is a reason not to procreate, this choice is permissible and may even be necessary. However, there remains the duty of carrying it out with criteria and methods that respect the total truth of the marital act in its unitive and procreative dimension, as wisely regulated by nature itself in its biological rhythms. One can comply with them and use them to advantage, but they cannot be 'violated' by artificial interference." Source: Pope John Paul II, Castel Gandolfo, 1994</ref> Ketika diterapkan untuk menghindari kehamilan, pasangan suami-istri dapat melakukan hubungan seksual selama waktu infertil (tidak subur) sang istri yang terjadi secara alamiah, misalnya selama fase tertentu dalam [[siklus ovulasi]]nya. Berbagai metode dapat digunakan untuk mengidentifikasi apakah seorang wanita sedang dalam keadaan [[kesuburan|subur]] atau tidak; informasi ini dapat digunakan dalam upaya-upaya untuk menghindari ataupun mendapatkan kehamilan.
 
[[Pantang seksual|Pantang]] berkala dianggap bermoral oleh Gereja untuk menghindari atau menunda [[kehamilan]] karena alasan-alasan yang dapat dibenarkan.<ref>{{en}} "In deciding whether or not to have a child, [spouses] must not be motivated by selfishness or carelessness, but by a prudent, conscious generosity that weighs the possibilities and circumstances, and especially gives priority to the welfare of the unborn child. Therefore, when there is a reason not to procreate, this choice is permissible and may even be necessary. However, there remains the duty of carrying it out with criteria and methods that respect the total truth of the marital act in its unitive and procreative dimension, as wisely regulated by nature itself in its biological rhythms. One can comply with them and use them to advantage, but they cannot be 'violated' by artificial interference." Source: Pope John Paul II, Castel Gandolfo, 1994</ref> Ketika diterapkan untuk menghindari kehamilan, pasangan suami-istri dapat melakukan hubungan seksual selama waktu infertil (tidak subur) sang istri yang terjadi secara alamiah, misalnya selama fase tertentu dalam [[siklus ovulasi]]nya. Berbagai metode dapat digunakan untuk mengidentifikasi apakah seorang wanita sedang dalam keadaan [[kesuburan|subur]] atau tidak; informasi ini dapat digunakan dalam upaya-upaya untuk menghindari ataupun mendapatkan kehamilan.
 
Suatu penelitian terhadap 19.843 wanita di India (52% Hindu, 27% Muslim, dan 21% Kristen) yang menggunakan keluarga berencana alami untuk menghindari kehamilan menghasilkan tingkat kehamilan yang tidak diharapkan sebesar 2 kehamilan per 1.000 wanita setiap tahunnya. Suatu penelitian di Jerman mencatat tingkat kehamilan yang tak diharapkan sebesar 8 kehamilan per 1.000 wanita setiap tahunnya.<ref name=ryder>{{en}} {{cite journal|pmid=8401097|pmc=1678728|year=1993|last1=Ryder|first1=R. E.|title="Natural family planning": Effective birth control supported by the Catholic Church|journal=BMJ |volume=307|issue=6906|pages=723–6|doi=10.1136/bmj.307.6906.723}}</ref>
 
Keluarga berencana alami telah menunjukkan hasil yang sangat lemah dan kontradiktif dalam praseleksi jenis kelamin anak yang dikehendaki, dengan pengecualian suatu penelitian di Nigeria yang bertentangan hasilnya dengan semua hasil penelitian lain. Karena hasil-hasil yang luar biasa ini, suatu penelitian independen perlu diulang dengan menggunakan populasi lain.<ref>{{en}} {{cite journal|pmid=21987941|title=Successful sex pre-selection using natural family planning|journal=Afr J Reprod Health|year= 2011 |volume=15|issue=1|pages=79–84|author=McSweeney, L}}</ref><ref>[http://www.fertilityuk.org/nfps842.html NFPS-842 Fertility File 19] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160304081142/http://www.fertilityuk.org/nfps842.html |date=2016-03-04 }}. Fertilityuk.org. Retrieved on 2015-09-27.</ref>
 
Penyebaran Informasi dan edukasi terhadap masyarakat pada partisipasi KB alami adalah melakukan edukasi serta motivasi oleh petugas penyuluh pada tiap-tiap daerah. <ref>{{Cite journal|last=Azis|first=Andi Asmawati|last2=Arsal|first2=Andi Farida|last3=Purnamasari|first3=A. Bida|date=2017-10-07|title=Persepsi dan Pemahaman Penyuluh KB Terhadap Keluarga Berencana Alami|url=https://ojs.unm.ac.id/semnaslemlit/article/view/4067|journal=Seminar Nasional LP2M UNM|language=en-US|volume=2|issue=1}}</ref>
 
== Apa itu Keluarga Berencana Alami? ==
Keluarga Berencana Alami atau Natural Family Planning (NFP) adalah istilah umum untuk metode keluarga berencana yang menggunakan tanda-tanda biologis alami berdasarkan pengamatan terhadap tanda dan gejala fase subur dan tidak subur dari siklus menstruasi Wanita. Melalui Keluarga Berencana Alami pasangan suami istri dapat mencapai atau menghindari pembuahan.
 
Dalam Gereja Katolik Metode Keluarga Berencana Alami ini dipandang sebagai metode yang menghormati hakikat hubungan suami istri yang memberi cinta (''unitif'') dan memberi kehidupan (''prokreatif''), oleh sebab itu metode ini dianggap mendukung rancangan Tuhan bagi cinta perkawinan.
 
== Metode Keluarga Berencana Alami ==
Metode Keluarga Berencana Alami didasarkan pada pengamatan terhadap tanda kesuburan Wanita. Beberapa cara yang dapat digunakan untuk melacak tanda-tanda kesuburan, yaitu:
 
==== 1.     Metode Kalendar ====
Prinsip dasar dalam metode kalendar yaitu bahwa sel telur yang matang hanya dapat dibuahi dalam jangka waktu tertentu pada setiap siklus menstruasi. Metode kalendar membutuhkan pencatatan yang cermat dalam mencatat riwayat menstruasi untuk memprediki kapan masa ovulasi atau pelepasan sel telur pada wanita. Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), jika memiliki siklus antara 26 dan 32 hari, maka masa subur adalah hari ke 8-19 dari siklus tersebut.  Ovulasi biasanya terjadi pada pertengahan siklus. Sel telur dapat bertahan hidup selama 24-48 jam setelah pelepasan. Untuk menghindari kehamilan suami istri tidak boleh melakukan hubungan seksual selama periode subur tersebut. Metode kalendar memiliki kelebihan sangat murah karena tidak memerlukan biaya, tidak perlu bantuan alat apapun dan tidak ada efek samping. Namun metode ini hanya efektif untuk wanita yang memiliki siklus menstruasi teratur.
 
==== 2. Metode Lendir Serviks atau Cervical Mucus Method ====
Jika menggunakan metode ini wanita harus mengidentifikasi perubahan lendir serviks atau lendir leher Rahim. Lendir ini bisa memiliki karakteristik basah atau licin di daerah vulva. Lendir yang bening, licin dan elastis, mirip putih telur menandakan masa subur. Untuk mencegah pembuahan hindari melakukan hubungan seksual pada masa ini.
 
==== 3. Metode Temperatur Basal Tubuh atau Basal Body Temperature ====
Metode ini melibatkan pengukuran suhu basal tubuh setiap pagi sebelum bangun tidur. Tujuannya untuk mendeteksi perubahan suhu tubuh seiring siklus menstruasi Wanita. Ada peningkatan suhu tubuh selama siklus menstruasi. Ovulasi terjadi biasanya dapat ditandai ketika suhu tubuh naik; peningkatan ini biasanya berkelanjutan, hingga satu atau dua hari sebelum datang menstruasi berikutnya. Diperlukan thermometer khusus yang memiliki skala sangat detail untuk informasi yang akurat.
 
== Lihat pula ==