Ekonomi ungu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Pasparfait (bicara | kontrib) Gérard Mestrallet |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Pembatalan |
||
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 18:
== Asal Usul ==
Istilah tersebut muncul di Prancis pada tahun 2011 di dalam manifesto<ref>[http://www.lemonde.fr/idees/article/2011/05/19/l-economie-mauve-une-nouvelle-alliance-entre-culture-et-economie_1524674_3232.html Le Monde.fr]</ref> yang dirilis di surat kabar ''[[Le Monde|Le Monde.fr]]''. Penanda tangannya<ref>Jean-Jacques Aillagon, Bruno Bourg-Broc, Bernard Cerquiglini, Gilles Ciment, Joëlle Garriaud-Maylam, José Luís Dicenta Ballester, Renaud Donnedieu de Vabres, [[Mercedes Erra]], Pierre-Antoine Gailly, Jérôme Gouadain, [[Claudie Haigneré]], Jean-Hervé Lorenzi, Jean Musitelli, Alain-Dominique Perrin, Odile Quintin, Bernard Ramanantsoa, Jean-François Rial, Pierre Simon.</ref> termasuk para administrator dari Asosiasi Diversum<ref>Bernard Cerquiglini, Joëlle Garriaud-Maylam, Jérôme Gouadain, Jean-Hervé Lorenzi, Jean Musitelli, Odile Quintin, Pierre Simon. [http://www.diversum.net/fichiers/File/Asso_diversum_10-05-2010_en.pdf Sumber]</ref> yang menyelenggarakan Forum Internasional Pertama tentang Ekonomi Ungu, di bawah payung [[UNESCO]], [[Parlemen Eropa]], dan [[Komisi Eropa]] di Paris, pada bulan Oktober 2011.<ref>[http://www.purple-economy.org Situs web Forum Internasional Ekonomi Ungu]</ref>
== Keterkaitan dengan Pembangunan Berkelanjutan ==
Baris 25:
Sesungguhnya, sejak awal mulanya, unsur budaya merupakan isu yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan berkelanjutan. Bahwasanya, [[tanggung jawab sosial perusahaan]] bersumber pada [[Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya]] yang telah ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1966.
Namun, isu ini hanya merupakan salah satu unsur [[pembangunan berkelanjutan]], bersamaan dengan problematik yang berhubungan dengan [[lingkungan hidup|lingkungan alam]] ([[ekonomi hijau]]) dan lingkungan sosial ([[sosial ekonomi|ekonomi sosial]]). Berbagai komponen perekonomian berkelanjutan tersebut saling melengkapi, dan hal ini telah ditegaskan dalam imbauan<ref>[http://www.lemonde.fr/idees/article/2015/06/30/la-reponse-au-rechauffement-est-aussi-culturelle_4664807_3232.html ''Le Monde Économie'']</ref><ref>Ditandatangani oleh: [[Pierre Bellon]], Véronique Cayla, Bertrand Collomb, Pascal Colombani, Mercedes Erra, [[Emmanuel Faber]], Pierre Fonlupt, Jean-Baptiste de Foucauld, Pierre-Antoine Gailly, Jérôme Gouadain, Philippe d'Iribarne, [[Pascal Lamy]], Gilles Lipovetsky, Jean-Pierre Masseret, [[Gérard Mestrallet]], Radu Mihăileanu, Jean Musitelli, Grégoire Postel-Vinay, Jean-Jack Queyranne, Odile Quintin, Bernard Ramanantsoa, Jean-François Rial, [[Franck Riboud]], Michel de Rosen, Pierre Simon.</ref> yang dirilis pada tahun 2015 oleh surat kabar ''Le Monde Économie'' menjelang [[Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa 2015|Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-21]].{{clr}}
== Lihat pula ==
|