Suku Dayak: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(16 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 90:
|langs =[[Rumpun bahasa Dayak|Dayak]], [[bahasa Banjar|Banjar]], [[bahasa Melayu|Melayu]], dan [[bahasa Indonesia|Indonesia]].
|rels =Mayoritas [[Berkas:Christian cross.svg|12px]] [[Kristen]] ([[Katolik]] & [[Protestanisme|Protestan]]) <br>Minoritas: [[Berkas:Allah-green.svg|15px]] [[Islam]], [[Berkas:Batang Garing 1.jpeg|15px]] [[Kaharingan]], [[Berkas:Dharma Wheel (2).svg|18px]] [[Agama Buddha|Buddha]]
|related= [[Suku
}}
Baris 97:
Berdasarkan bukti-bukti arkeologis yang ditemukan di [[Taman Nasional Niah|Gua Niah]] ([[Sarawak]]) dan [[Gua Babi]] ([[Kalimantan Selatan]]), penghuni pertama Kalimantan memiliki ciri-ciri [[Austro-Melanesia]], dengan proporsi tulang kerangka yang lebih besar dibandingkan dengan penghuni Kalimantan masa kini yang mendiami Pulau [[Kalimantan]] ([[Brunei Darussalam]], [[Malaysia]] yang terdiri dari [[Sabah]] dan [[Sarawak]], serta [[Indonesia]] yang terdiri dari [[Kalimantan Barat]], [[Kalimantan Timur]], [[Kalimantan Tengah]], [[Kalimantan Utara]], dan [[Kalimantan Selatan]]). Ada 3 suku pokok atau 5 suku asli [[Kalimantan]] yaitu [[suku Melayu|Melayu]], [[rumpun Dayak|Dayak]], [[suku Banjar|Banjar]], [[suku Kutai|Kutai]], dan [[suku Tidung|Tidung]]<ref>{{cite book|last=Haris|first=Syamsuddin|year=2004|url=http://books.google.co.id/books?id=mF6bdlj8qrYC&lpg=PA186&dq=banjar%20sumatera%20utara&pg=PA188#v=onepage&q=banjar%20sumatera%20utara&f=true|title=Desentralisasi dan otonomi daerah: Naskah akademik dan RUU usulan LIPI|publisher=Yayasan Obor Indonesia|isbn=979-98014-1-9|pages=188}}ISBN 978-979-98014-1-8</ref>
Menurut sensus [[Badan Pusat Statistik]] [[Indonesia|Republik Indonesia]] tahun 2010, suku bangsa yang terdapat di [[Kalimantan (wilayah Indonesia)|Kalimantan Indonesia]] dikelompokkan menjadi 3 suku pokok yaitu: [[Rumpun Dayak|suku Dayak]] Indonesia (268 sub etnik/sub suku di Indonesia), [[Suku Banjar]], [[Suku Melayu]], dan kelompok suku asal Kalimantan lainnya
Ada yang membagi orang Dayak dalam enam rumpun antara lain: [[rumpun Klemantan]] alias Kalimantan, [[Suku Dayak Iban|rumpun Iban]], [[rumpun Apokayan]] yaitu Dayak Kayan, Kenyah dan Bahau, [[rumpun Murut]], [[Rumpun Ot Danum|rumpun Ot Danum-Ngaju]] dan [[Dayak Punan|rumpun Punan]]. Namun secara ilmiah, para linguis melihat 5 kelompok bahasa yang dituturkan di pulau Kalimantan dan masing-masing memiliki kerabat di luar pulau Kalimantan:<ref>[http://www.ethnologue.com/map/ID_k__ Indonesia, Kalimantan ]</ref>
Baris 105:
* "[[Rumpun bahasa Borneo Utara|Borneo Utara]]" (99 bahasa), termasuk bahasa Yakan di Filipina serta satu suku yang berdiri dengan nama sukunya sendiri yaitu [[Suku Tidung]].<ref>http://www.ethnologue.com/subgroups/north-borneo</ref>
* "[[Rumpun Bahasa Sulawesi Selatan|Sulawesi]]" dituturkan 3 suku Dayak di pedalaman Kalbar: Dayak Taman, Dayak Embaloh, Dayak Kalis disebut rumpun Dayak Banuaka.<ref>http://www.ethnologue.com/subgroups/tamanic</ref><ref>http://press.anu.edu.au//austronesians/austronesians/mobile_devices/ch04s04.html</ref>
* "[[Rumpun bahasa Melayik|Dayak Melayik]]" dituturkan: [[Suku Dayak Meratus|Dayak Meratus]]/Bukit (alias Banjar [[arkhais]]), [[Suku Dayak Iban
== Etimologi ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Dajak vrouwen verkopen vruchten vanaf een vlot op de Barito-rivier bij Bandjermasin Zuid-Borneo TMnr 10005854.jpg|jmpl|250 px|ka| Masyarakat Dayak
Istilah "Dayak" paling umum digunakan untuk menyebut orang-orang asli non-Muslim, non-Melayu yang tinggal di pulau itu.<ref>King, 1993:29</ref><ref>{{cite book|last=Leeming|first=David Adams|year=2010|url=http://books.google.co.id/books?id=9I62BcuPxfYC&lpg=PA99&dq=Dyak&pg=PA99#v=onepage&q=Dyak&f=false|title=Creation myths of the world: an encyclopedia|publisher=ABC-CLIO|isbn=1598841742|edition=2|volume=1|pages=99}}ISBN 978-1-59884-174-9</ref> Ini terutama berlaku di Malaysia, karena di [[Indonesia]] ada suku-suku Dayak yang Muslim namun tetap termasuk kategori Dayak walaupun beberapa di antaranya disebut dengan Suku Banjar dan Suku Kutai. Terdapat beragam penjelasan tentang etimologi istilah ini. Menurut Lindblad, kata Dayak berasal dari kata ''daya'' dari [[bahasa Kenyah]], yang berarti hulu [[sungai]] atau pedalaman. King, lebih jauh menduga-duga bahwa Dayak mungkin juga berasal dari kata ''aja'', sebuah kata dari bahasa Melayu yang berarti asli atau pribumi. Dia juga yakin bahwa kata itu mungkin berasal dari sebuah istilah dari bahasa Jawa Tengah yang berarti perilaku yang tak sesuai atau yang tak pada tempatnya.<ref>King, 1993:30</ref><ref>{{cite book|last=Maunati|first=Yekti|url=http://books.google.co.id/books?id=zAqMXcWcb-MC&lpg=PA7&dq=kalimantan%20tenggara&pg=PA8#v=onepage&q=kalimantan%20tenggara&f=false|title=Identitas Dayak|publisher=PT LKiS Pelangi Aksara|isbn=979949298X|pages=8}}ISBN 978-979-9492-98-2</ref>▼
▲Istilah "Dayak" paling umum digunakan untuk menyebut orang-orang asli non-Muslim, non-Melayu yang tinggal di pulau itu.<ref>King, 1993:29</ref><ref>{{cite book|last=Leeming|first=David Adams|year=2010|url=http://books.google.co.id/books?id=9I62BcuPxfYC&lpg=PA99&dq=Dyak&pg=PA99#v=onepage&q=Dyak&f=false|title=Creation myths of the world: an encyclopedia|publisher=ABC-CLIO|isbn=1598841742|edition=2|volume=1|pages=99}}ISBN 978-1-59884-174-9</ref> Ini terutama berlaku di Malaysia, karena di [[Indonesia]] ada suku-suku Dayak yang Muslim namun tetap termasuk kategori Dayak walaupun beberapa di antaranya disebut dengan Suku Banjar dan Suku Kutai. Terdapat beragam penjelasan tentang etimologi istilah ini. Menurut Lindblad, kata Dayak berasal dari kata ''daya'' dari [[bahasa Kenyah]], yang berarti hulu [[sungai]] atau pedalaman. King, lebih jauh menduga-duga bahwa Dayak mungkin juga berasal dari kata dar''
Istilah untuk suku penduduk asli dekat Sambas dan Pontianak adalah Daya (Kanayatn: orang daya= orang darat), sedangkan di Banjarmasin disebut Biaju (bi= dari; aju= hulu).<ref>{{cite book|pages=338 |url=http://books.google.co.id/books?id=rj4KAQAAMAAJ&dq=Benjar&pg=PA338#v=onepage&q=Benjar&f=false |title=London encyclopaedia; or, Universal dictionary of science, art, literature and practical mechanics: comprising a popular view of the present state of knowledge|volume=4|first=Thomas |last=Tegg|publisher=Printed for Thomas Tegg|year=1829}}</ref> Jadi semula istilah orang Daya (orang darat) ditujukan untuk penduduk asli Kalimantan Barat yakni rumpun Bidayuh yang selanjutnya dinamakan Dayak Darat yang dibedakan dengan Dayak Laut (rumpun Iban). Di Banjarmasin, istilah Dayak mulai digunakan dalam perjanjian Sultan Banjar dengan Hindia Belanda tahun 1826, untuk menggantikan istilah Biaju Besar (daerah [[sungai Kahayan]]) dan [[Biaju Kecil]] (daerah sungai Kapuas Murung) yang masing-masing diganti menjadi Dayak Besar dan [[Kabupaten Kapuas|Dayak Kecil]], selanjutnya oleh pihak kolonial Belanda hanya kedua daerah inilah yang kemudian secara administratif disebut [[Tanah Dayak]]. Sejak masa itulah istilah Dayak juga ditujukan untuk rumpun Ngaju-Ot Danum atau rumpun Barito. Selanjutnya istilah “Dayak” dipakai meluas yang secara kolektif merujuk kepada suku-suku penduduk asli setempat yang berbeda-beda bahasanya,<ref>{{cite book|pages=261 |url=http://books.google.co.id/books?id=GRE3AAAAMAAJ&dq=Banjer-masin&pg=PA261#v=onepage&q=Banjer-masin&f=false |title=Foreign missionary chronicle|publisher=s.n. (1838)}}</ref> khususnya non-Muslim atau non-Melayu.<ref>King, 1993.</ref> Pada akhir abad ke-19 (pasca Perdamaian Tumbang Anoi) istilah Dayak dipakai dalam konteks kependudukan penguasa kolonial yang mengambil alih kedaulatan suku-suku yang tinggal di daerah-daerah pedalaman Kalimantan.<ref>Rousseau, 1990</ref> Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Bagian Proyek Pengkajian dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya Kalimantan Timur, Dr. August Kaderland, seorang ilmuwan [[Belanda]], adalah orang yang pertama kali mempergunakan istilah Dayak dalam pengertian di atas pada tahun [[1895]].▼
▲Istilah
Arti dari kata ‘Dayak’ itu sendiri masih bisa diperdebatkan. Commans (1987), misalnya, menulis bahwa menurut sebagian pengarang, ‘Dayak’ berarti manusia, sementara pengarang lainnya menyatakan bahwa kata itu berarti pedalaman. Commans mengatakan bahwa arti yang paling tepat adalah orang yang tinggal di hulu sungai.<ref>Commans, 1987: 6</ref> Dengan nama serupa, Lahajir ''et al''. melaporkan bahwa [[suku Dayak Iban|orang-orang Iban]] menggunakan istilah Dayak dengan arti manusia, sementara orang-orang [[suku Dayak Tunjung|Tunjung]] dan [[suku Dayak Benuaq|Benuaq]] mengartikannya sebagai hulu sungai. Mereka juga menyatakan bahwa sebagian orang mengklaim bahwa istilah Dayak menunjuk pada karakteristik personal tertentu yang diakui oleh orang-orang Kalimantan, yaitu kuat, gagah, berani dan ulet.<ref>Lahajir ''et al''., 1993:4</ref> Lahajir ''et al''. mencatat bahwa setidaknya ada empat istilah untuk penuduk asli Kalimantan dalam literatur, yaitu ''Daya'', ''Dyak'', ''Daya'', dan ''Dayak''. Penduduk asli itu sendiri pada umumnya tidak mengenal istilah-istilah ini, akan tetapi orang-orang di luar lingkup merekalah yang menyebut mereka sebagai ‘Dayak’.<ref>Lahajir ''et al''., 1993:3</ref>▼
▲Arti dari kata ‘Dayak’ itu sendiri masih bisa diperdebatkan. Commans (1987), misalnya, menulis bahwa menurut sebagian pengarang, ‘Dayak’ berarti manusia, sementara pengarang lainnya menyatakan bahwa kata itu berarti pedalaman. Commans mengatakan bahwa arti yang paling tepat adalah orang yang tinggal di hulu sungai.<ref>Commans, 1987: 6</ref> Dengan nama serupa, Lahajir ''et al''. melaporkan bahwa [[suku Dayak Iban|orang-orang Iban]] menggunakan istilah Dayak dengan arti manusia, sementara orang-orang [[suku Dayak Tunjung|Tunjung]] dan [[suku Dayak Benuaq|Benuaq]] mengartikannya sebagai hulu sungai. Mereka juga menyatakan bahwa sebagian orang mengklaim bahwa istilah Dayak menunjuk pada karakteristik personal tertentu yang diakui oleh orang-orang Kalimantan, yaitu kuat, gagah, berani dan ulet.<ref>Lahajir ''et al''., 1993:4</ref> Lahajir ''et al''. mencatat bahwa setidaknya ada empat istilah untuk penuduk asli Kalimantan dalam literatur, yaitu ''Daya'', ''Dyak'', ''Daya'', dan ''Dayak''. Penduduk asli itu sendiri pada umumnya tidak mengenal istilah-istilah ini dan tidak menyebut diri mereka sebagai Dayak, akan tetapi orang-orang di luar lingkup merekalah yang menyebut mereka sebagai ‘Dayak’.<ref>Lahajir ''et al''., 1993:3</ref>
== Asal mula ==
Baris 124 ⟶ 125:
Dari pegunungan itulah berasal sungai-sungai besar seluruh Kalimantan. Diperkirakan, dalam rentang waktu yang lama, mereka harus menyebar menelusuri sungai-sungai hingga ke hilir dan kemudian mendiami pesisir pulau Kalimantan.<ref>Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1977-1978</ref> ''Tetek Tahtum'' menceritakan migrasi suku Dayak Ngaju dari daerah perhuluan sungai-sungai menuju daerah hilir sungai-sungai.
Di daerah selatan Kalimantan Suku Dayak pernah membangun sebuah kerajaan. Dalam tradisi lisan Dayak di daerah itu sering disebut ''Nansarunai Usak Jawa'',<ref>{{Cite web |url=http://melayuonline.com/ensiclopedy/?a=SnFULzgveVRteDdaM2dl=&l=usak-jawa |title=Usak Jawa |access-date=2011-04-21 |archive-date=2014-02-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140226120351/http://melayuonline.com/ensiclopedy/?a=SnFULzgveVRteDdaM2dl=&l=usak-jawa |dead-url=yes }}</ref> yakni kerajaan Nansarunai dari [[Dayak Maanyan]] yang dihancurkan oleh Majapahit, yang diperkirakan terjadi antara tahun [[1309]]-[[1389]].<ref>Fridolin Ukur, 1971</ref> Kejadian tersebut mengakibatkan suku Dayak Maanyan terdesak dan terpencar, sebagian masuk daerah pedalaman ke wilayah suku Dayak Lawangan. Arus besar berikutnya terjadi pada saat pengaruh Islam yang berasal dari kerajaan Demak
[[Berkas:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Een_Dajak_uit_Kutai_in_oorlogskleding_Borneo_TMnr_10005634.jpg|jmpl|Suku Dayak]]
Kedatangan bangsa Tionghoa di selatan Kalimantan tidak mengakibatkan perpindahan penduduk Dayak dan tidak memiliki pengaruh langsung karena mereka hanya berdagang, terutama dengan kerajaan Banjar di Banjarmasin. Mereka tidak langsung berniaga dengan orang Dayak. Peninggalan bangsa Tionghoa masih disimpan oleh sebagian suku Dayak seperti piring malawen, belanga (guci) dan peralatan keramik. Tidak hanya itu, sebagian dari mereka juga ada bangsa [[Eropa]].
Baris 140:
Etnis Dayak Kalimantan menurut seorang antropologi J.U. Lontaan, 1975 dalam Bukunya Hukum Adat dan Adat Istiadat Kalimantan Barat, terdiri dari 6 suku besar dan 405 sub suku kecil, yang menyebar di seluruh Kalimantan.<ref>Hukum Adat dan Istiadat Kalimantan Barat, J.U. Lontaan. 1975</ref>
== Y-DNA Sub Suku Dayak ==
{{Pie chart
| thumb = right
| caption = Genetika Y-DNA Meratus dalam tabel
| label1 = [[:en:Haplogroup_C-M130 |C]]
| value1 = 3.1
| color1 = Green
| label2 = [[:en:Haplogroup_D-CTS3946 |D]]
| value2 = 3.1
| color2 = Purple
| label3 = [[:en:Haplogroup_F-M89 |F]]
| value3 = 3.1
| color3 = Orange
| label4 = [[:en:Haplogroup_K-M9 |K]]
| value4 = 6.3
| color4 = Blue
| label5 = [[:en:Haplogroup_M-P256 |M]]
| value5 = 3.1
| color5 = Red
| label6 = [[:en:Haplogroup_O-M175 |O]]
| value6 = 9.4
| color6 = Violet
| label7 = [[:en:Haplogroup_O-M119 |O1a]]
| value7 = 9.4
| color7 = Brown
| label8 = [[:en:Haplogroup O-M268|O1b]]
| value8 = 34.4
| color8 = Black
| label9 = [[:en:Haplogroup_O-M122 |O2]]
| value9 = 21.9
| color9 = Grey
| label10 = [[:en:Haplogroup_R1a |R1a]]
| value10 = 3.1
| color10 = Magenta
| label11 =[[:en:Haplogroup G-M201 |G]]
| value11 = 3.1
| color11 = Pink
}} <br>
{{Pie chart
| thumb = right
| caption = Genetika Y-DNA suku Ngaju dalam tabel
| label1 = [[:en:Haplogroup_C-M130 |C]]
| value1 = 0
| color1 = Green
| label2 = [[:en:Haplogroup_F-M89 |F]]
| value2 = 6.7
| color2 = Orange
| label3 = [[:en:Haplogroup_O-M119 |O1a]] - [[Rumpun bahasa Austro-Tai|Austronesia-Thai]]
| value3 = 20
| color3 = Blue
| labe4 = [[:en:Haplogroup O-M268|O1b1a1a]] - [[Rumpun bahasa Austroasia| Austroasia]]
| value4 = 6.7
| color4 = Black
| labe5 = [[:en:Haplogroup_O-M122 |O2]] - [[Rumpun bahasa Sino-Tibet|Sino-Tibet]]
| value5 = 13.3
| color5 = Red
| label6 = [[:en:Haplogroup_K2a_ | K di duga kode DNA K2a K2b]]
| value6 = 26.6
| color6 = green
| label7 = [[:en:Haplogroup_O-M110 | O1a2]] - [[ keturunan O1a ]]
| value7 = 26.6
| color7 = white }}
== Dayak pada masa kini ==
Baris 155 ⟶ 218:
=== Sebaran di wilayah Indonesia ===
Orang Dayak umumnya berada di [[Kalimantan]]. Berdasarkan data dari [[Sensus Penduduk Indonesia 2010]], jumlah penduduk Indonesia dari suku Dayak sebanyak
{| class="wikitable sortable" style="font-size:90%;"
Baris 165 ⟶ 228:
| 1
| [[Kalimantan Barat]] <ref>[[Kalimantan Barat#Suku Bangsa|Kalimantan Barat - Suku Bangsa]]</ref>
! style="text-align: right;" |
! style="text-align: right;" |
|-
| 2
| [[Kalimantan Tengah]] <ref>[[Kalimantan Tengah#Suku Bangsa|Kalimantan Tengah - Suku Bangsa]]</ref>
| style="text-align: right;" | 450.682
| style="text-align: right;" |
|-
| 3
| [[Kalimantan Timur]] dan [[Kalimantan Utara]] <ref>[[Kalimantan Timur#Suku Bangsa|Kalimantan Timur - Suku Bangsa]]</ref>
| style="text-align: right;" | 212.056
| style="text-align: right;" |
|-
| 4
| [[Kalimantan Selatan]] <ref>[[Kalimantan Selatan#Suku Bangsa|Kalimantan Selatan - Suku Bangsa]]</ref>
| style="text-align: right;" | 68.051
| style="text-align: right;" | 2,
|-
| 5
| Provinsi lain
| style="text-align: right;" | 84.696
| style="text-align: right;" |
|-
!
! [[Indonesia]]
! style="text-align: right;" |
! style="text-align: right;" | 100%
|-
Baris 250 ⟶ 313:
Sebagian besar masyarakat Dayak yang sebelumnya beragama Kaharingan kini memilih [[Kekristenan]], namun kurang dari 10% yang masih mempertahankan agama [[Kaharingan]]. Agama Kaharingan sendiri telah digabungkan ke dalam kelompok agama Hindu sehingga mendapat sebutan agama Hindu Kaharingan. Namun ada pula sebagian kecil masyarakat Dayak kini mengkonversi agamanya dari agama Kaharingan menjadi agama Buddha (Buddha versi Tionghoa), yang pada mulanya muncul karena adanya perkawinan antarsuku dengan etnis [[Tionghoa]] yang beragama [[Buddha]], kemudian semakin meluas disebarkan oleh para [[Biksu]] di kalangan masyarakat Dayak misalnya terdapat pada masyarakat [[suku Dayak Dusun Balangan]] yang tinggal di kecamatan [[Halong, Balangan|Halong]] di Kalimantan Selatan.
Di Kalimantan Barat, agama Kristen ''diklaim'' sebagai agama orang Dayak
Di wilayah perkampungan-perkampungan Dayak yang masih beragama Kaharingan berlaku hukum adat Dayak. Wilayah-wilayah di pesisir Kalimantan dan pusat-pusat kerajaan Islam, masyarakatnya tunduk kepada hukum adat Banjar/Melayu seperti suku Banjar, Melayu
Jika kita melihat sejarah pulau Borneo dari awal,
== Konflik ==
=== Keterlibatan ===
Dayak (istilah kolektif untuk masyarakat
== Lihat pula ==
Baris 272 ⟶ 335:
* [[Daftar tokoh Dayak]]
* [[Sastrawan Dayak]]
* [[Daftar marga Dayak]]
==Galeri==
Baris 323 ⟶ 387:
[[Kategori:Dayak]]
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:
|