Ikhwanul Muslimin Suriah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rip sbull (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Rip sbull (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
 
(8 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 13:
| founders = [[Mustafa al-Siba'i]]<br />Muhammad al-Mubarak al-Tayyib
| foundation = 1945
| banned = 1963<ref>BannedDilarang aftersetelah thekudeta coupyang that brought the Secularmembawa [[Partai Ba'ath Party(faksi (Syrian-dominateddominasi factionSuriah)|SyrianPartai Ba'ath PartySuriah]] toSekuler powerberkuasa, butnamun remainedtetap activeaktif indi SyriaSuriah</ref>
| ideology = [[Pan-Islamisme]]<br>[[Nasionalisme Suriah]]<br />[[Islamisme]] [[Islam Sunni|Sunni]]<br />[[Gerakan Salafi|Salafisme]]<ref name="Sageman 2004 7">{{Cite book|last=Sageman|first=Marc|title=UNDERSTANDING TERROR NETWORKS|url=https://archive.org/details/understandingter00sage|publisher=University of Pennsylvania Press|year=2004|isbn=0-8122-3808-7|location=Philadelphia|pages=[https://archive.org/details/understandingter00sage/page/7 7]|chapter=Chapter 1: The Origins of the Jihad}}</ref><ref name="S. Moussalli 1999 259">{{Cite book|last=S. Moussalli|first=Ahmad|title=Historical Dictionary of Islamic Fundamentalist Movements in the Arab World, Iran and Turkey|url=https://archive.org/details/historicaldictio0000mawi|publisher=The Scarecrow Press|year=1999|isbn=0-8108-3609-2|location=Folkestone, Kent|pages=[https://archive.org/details/historicaldictio0000mawi/page/259 259]|quote="AL-SALAFIYYA. .. In Damascus, many Jordanian students were influenced by the Muslim Brotherhood’s Shaykh Mustapha al-Siba‘i and ‘Isam al-‘Attar, both with a long history in al-Salafiyya."}}</ref><br />[[Konservatisme sosial]]<br />[[Konservatisme agama]]<br />Anti-[[Assadisme]]<br />Anti-[[Partai Sosialis Arab Ba'th – Kawasan Suriah|Ba'ath Suriah]]<ref name="wp05122012">{{Cite news|last=Sly|first=Liz|date=2012-05-12|title=Syria's Muslim Brotherhood is gaining influence over anti-Assad revolt|language=en-US|newspaper=Washington Post|url=https://www.washingtonpost.com/world/syrias-muslim-brotherhood-is-gaining-influence-over-anti-assad-revolt/2012/05/12/gIQAtIoJLU_story.html|access-date=2023-01-05|issn=0190-8286}}</ref><br />[[Anti-komunisme]]<br />
| headquarters = [[Damaskus]] {{small|(Historis)}}<br />[[Idlib]] {{small|(Setelah kemenangan Pemberontak di [[Idlib]])}}<ref name="Conduit 2019">{{Cite book|url=https://www.cambridge.org/core/books/muslim-brotherhood-in-syria/25B0E21E959D6F92C2BE88B58E357DF6|title=The Muslim Brotherhood in Syria by Dara Conduit|last=Conduit|first=Dara|date=2019|website=Cambridge Core|doi=10.1017/9781108758321 |hdl=11343/297515 |isbn=9781108758321 |s2cid=201528149 |language=en|access-date=2019-07-25}}</ref>
Baris 38:
Pernah menjadi cabang terpenting kedua Ikhwanul Muslimin, Ikhwan Suriah mempunyai dua sayap – sayap Damaskus yang relatif moderat dan sayap militan Aleppo. Menjadi lebih revolusioner dan radikal pada tahun 1960an dan 1970an, mereka bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan [[Ba'ath]] yang menguasai Suriah. Di Mesir, kelompok-kelompok sempalan yang terinspirasi oleh [[Sayyid Qutb]] tumbuh lebih kejam dan militan dibandingkan kelompok Ikhwanul Muslimin arus utama. Di Suriah, seluruh organisasi terkena dampaknya, karena kepemimpinan yang terpecah secara internal gagal membendung radikalisasi terhadap kelompok-kelompok sempalan. Meskipun para pemimpin secara terbuka menyangkal unsur-unsur radikal, mereka tidak mampu membendung radikalisasi kelompok tersebut karena sebagian besar mereka berada di pengasingan akibat kebrutalan dan penindasan yang kejam terhadap pemerintah Suriah.<ref>{{cite book |last=Pargeter |first=Alison |title=The Muslim Brotherhood: From Opposition to Power |publisher=Saqi Books}}</ref>
 
Ikhwanul Muslimin Suriah didirikan pada pertengahan tahun 1940-an oleh [[Mustafa al-Siba'i]] dan Muhammad al-Mubarak al-Tayyib, yang merupakan teman dan kolega pendiri Ikhwanul Muslimin Mesir, Hassan al-Banna. Pada tahun-tahun pertama kemerdekaan Suriah, Ikhwanul Muslimin Suriah menjadi bagian dari oposisi yang sah, dan pada [[Pemilihan parlemen Suriah tahun 1961|pemilihan parlemen tahun 1961]], Ikhwanul Muslimin Suriah memenangkan sepuluh kursi. Setelah kudeta tahun 1963 yang membawa [[Partai Ba'ath]], yang [[Sekularisme|sekuler]] dan [[pan-Arab]] berkuasa, partai ini dilarang.<ref name="autogenerated241"/> Ikhwanul Muslimin memainkan peran utama dalam gerakan perlawanan yang sebagian besar berbasis [[Sunni]] yang menentang Partai Ba'ath, (sejak tahun 1971 dominasi kekuasaan oleh keluarga [[Alawi]] [[Keluarga Al-Assad|Assad]], menambahkan unsur keagamaan dalam konfliknya dengan Ikhwanul Muslimin). Situasi ini berkembang menjadi konflik bersenjata pada akhir tahun 1970an yang mencapai puncaknya pada [[Pembantaian Hama 1982|pemberontakan Hama]] tahun 1982, ketika ribuan orang dibunuh oleh militer.<ref name="lexicorient1"/>
 
Keanggotaan Ikhwanul Suriah menjadi [[Hukuman mati|pelanggaran berat]] di Suriah pada tahun 1980 (berdasarkan Undang-Undang Darurat 49)<ref name="Wright, 2008, p.248"/> dan Ikhwanul Muslimin di bubarkan, meskipun Ikhwanul Muslimin tetap mempertahankan jaringan dukungan di negara tersebut, yang kekuatannya tidak diketahui, dan memiliki kantor pusat eksternal di London dan [[Siprus]]. Dalam beberapa tahun terakhir, mereka telah meninggalkan kekerasan dan mengadopsi cara-cara [[Reformisme|reformis]], menyerukan pembentukan sistem politik demokratis dan pluralistik. Selama bertahun-tahun pemimpin Ikhwanul Muslimin Suriah adalah [[Ali Sadreddine Al-Bayanouni]], yang hidup sebagai pengungsi politik di London.
Baris 47:
 
Namun, baru pada tahun 1960-an Ikhwanul Suriah memainkan peran utama dalam politik, sebagai bagian dari gerakan perlawanan berskala luas, yang berkembang menjadi perjuangan bersenjata, melawan pemerintah sekuler. Setelah [[Kudeta Suriah 1963|kudeta militer pada 8 Maret 1963]] oleh Partai sekuler [[Ba'ath]], pemerintahan baru secara drastis membatasi kebebasan politik, dan memusatkan kekuasaan di tangan militer dan memberikan posisi penting kepada minoritas [[Alawit]] di negara tersebut. Kelompok [[Islam Sunni]] Suriah – yang merupakan kelompok agama mayoritas – tidak memiliki perwakilan di pemerintahan. Sejak awal, kelompok politik Islam, yang paling menonjol adalah Ikhwanul Muslimin yang mewakili oposisi terkuat terhadap pemerintah. Pelarangan Ikhwanul Muslimin pada tahun 1964 mengakibatkan radikalisasi. Pada tahun 1964 dan 1965, pemogokan dan [[unjuk rasa|demonstrasi]] massal menyebar ke seluruh kota-kota besar di Suriah, terutama di [[Kerusuhan Hama tahun 1964|Hama]], dan ditumpas oleh militer. Pada tahun 1971, Jenderal [[Hafez al-Assad]], seorang Alawi, merebut kekuasaan; pada tahun 1973 demonstrasi yang disertai kekerasan kembali terjadi sebagai tanggapan terhadap usulan konstitusi yang tidak mengharuskan presiden dari seorang [[Muslim]]. Intervensi Suriah dalam [[Perang Saudara Lebanon]] pada tahun 1976 di pihak [[Al-Mawarinah]] memicu pergolakan baru di Suriah, dan pembunuhan mulai menargetkan para anggota pemerintah Suriah dan tokoh Alawi; Ikhwanul Muslimin kemudian mengaku bertanggung jawab atas sebagian besar serangan tersebut.<ref>Carré, 131–135, 156.</ref><ref>ICG, 3–4.</ref>
 
===Pemberontakan Islamis 1976–82===
{{main|Pemberontakan Islamis di Suriah}}
{{Further|Terorisme di Suriah#Pemberontakan Islamis}}
 
Pada tanggal 16 Juni 1979, Ikhwanul Muslimin melancarkan [[Pembantaian Sekolah Artileri Aleppo|serangan]] terhadap taruna di Sekolah Artileri Aleppo, yang secara resmi menewaskan 83 orang.<ref name=talhamy9>{{cite journal|last=Talhamy|first=Yvette|title=The Syrian Muslim Brothers and the Syrian-Iranian Relationship|journal=The Middle East Journal|date=Autumn 2009|volume=63|issue=4|pages=561–580|doi=10.3751/63.4.12|s2cid=144219075|url=http://muse.jhu.edu/journals/mej/summary/v063/63.4.talhamy.html|access-date=29 July 2013}}</ref>
Dalam waktu tersebut, profesor Yusef al-Yusef dibunuh di Aleppo. Pemerintah Suriah menanggapinya dengan menjatuhkan hukuman mati terhadap sekitar 15 tahanan, yang dituduh sebagai agen Irak, karena tergabung dalam gerakan perlawanan Islam. Serangan teroris kemudian menjadi kejadian sehari-hari, khususnya di Aleppo dan kota-kota utara lainnya. Pemerintah cenderung menganggap serangan-serangan ini dilakukan oleh Ikhwanul Muslimin, namun ketika perlawanan bersenjata memperoleh dukungan rakyat yang luas dan munculnya kelompok-kelompok bersenjata yang lebih bebas, terutama di lingkungan penduduk miskin, menjadi sulit untuk menentukan sejauh mana keterlibatan Ikhwanul Muslimin.<ref>Carré , 135-7.</ref>
 
Pada bulan November 1979, selebaran Ikhwanul menyatakan:
 
<blockquote>Kami menolak segala bentuk despotisme, karena menghormati prinsip-prinsip Islam, dan kami tidak menuntut jatuhnya Firaun agar ada yang menggantikannya. Agama tidak dijalankan dengan paksaan....<ref>Carré, 139.</ref></blockquote>
 
Menjelang tanggal 8 Maret 1980 (peringatan ketujuh belas kudeta Ba'ath), hampir semua kota di Suriah dilumpuhkan oleh pemogokan dan protes, yang berkembang menjadi pertempuran sengit dengan pasukan keamanan. Banyak organisasi, baik agama maupun sekuler, terlibat, termasuk Ikhwanul Muslimin Suriah. Pemerintah menanggapinya dengan kekuatan militer yang besar, mengirimkan puluhan ribu tentara, didukung oleh tank dan helikopter. Di Aleppo dan sekitarnya, ratusan demonstran terbunuh dan delapan ribu orang ditangkap. Pada bulan April, pemberontakan berhasil dipadamkan.<ref>Carré, 141–146.</ref>
 
Sebuah artikel surat kabar yang ditulis oleh saudara laki-laki presiden, [[Rifaat al-Assad]], menyatakan bahwa pemerintah siap untuk "mengorbankan satu juta martir" (lebih dari sepersepuluh populasi Suriah pada saat itu) untuk membasmi "musuh bangsa". Pada tanggal 7 Juli 1980, pemerintah mengeluarkan undang-undang yang membuat keanggotaan Ikhwanul Muslimin dapat dihukum mati. Namun biasanya, pemerintah menerapkan hukuman kolektif yang tidak pandang bulu: pada bulan Agustus, tentara mengeksekusi 80 penghuni sebuah blok apartemen sebagai tanggapan atas serangan terhadap tentara yang ditempatkan di Aleppo. Pada bulan April 1981, tentara mengeksekusi sekitar 400 penduduk Hama, yang dipilih di antara loyalis laki-laki yang berusia di atas 14 tahun. Hal ini sebagai pembalasan setelah serangan teroris yang gagal di desa Alawi dekat [[Hama]].<ref>Carré, 148–151.</ref>
[[File:After Hama Massacre 11.jpg|thumb|Foto yang menunjukkan kehancuran di distrik al-Kilani di Hama setelah pembantaian tersebut.]]
Selama moratorium 50 hari penerapan undang-undang 7 Juli, lebih dari seribu Ikhwanul Muslimin menyerah kepada pihak berwenang, berharap bisa lolos dari hukuman mati; informasi yang dipublikasikan tentang mereka di media resmi mungkin dapat memberikan gambaran mengenai komposisi keanggotaan Ikhwanul Muslimin pada saat itu. Kebanyakan dari mereka yang menyerahkan diri adalah pelajar di bawah usia dua puluh lima tahun, dari [[Damaskus]] dan kota-kota besar lainnya; yang lainnya adalah guru sekolah, profesor atau insinyur.<ref>Carré, 151.</ref>
 
Pada bulan Agustus, September dan November 1981, Ikhwanul Muslimin melakukan tiga serangan bom mobil terhadap sasaran pemerintah dan militer di Damaskus, menewaskan ratusan orang, menurut pers resmi. Pada tanggal 2 Februari 1982, Ikhwanul Muslimin memimpin [[Pembantaian Hama 1982|pemberontakan besar-besaran di Hama]], dan dengan cepat menguasai kota tersebut; militer menanggapinya dengan membom Hama (yang berpenduduk sekitar 250.000 jiwa) sepanjang sisa bulan tersebut, menewaskan antara 10.000 dan 30.000 orang. Tragedi Pembantaian Hama menandai kekalahan Ikhwanul Muslimin dan gerakan Islam militan pada umumnya sebagai kekuatan politik di Suriah.<ref>Carré, 159.</ref><ref>ICG, 4.</ref>
 
===Era pasca-Hama===
Setelah menumpas semua oposisi, Hafez al-Assad membebaskan beberapa anggota Ikhwanul Muslimin yang dipenjara pada pertengahan tahun 1990an. Setelah kematiannya pada tahun 2000, Assad digantikan oleh putranya, [[Bashar al-Assad]], yang awalnya mengisyaratkan keterbukaan yang lebih besar terhadap perbedaan politik. Pada bulan Mei 2001, didorong oleh iklim politik baru, Ikhwanul Muslimin menerbitkan pernyataan di London yang menolak kekerasan politik, dan menyerukan negara yang modern dan demokratis. Banyak [[tahanan politik]], termasuk Ikhwanul Muslimin, diampuni dan dibebaskan. Namun, reformasi tersebut berumur pendek; pada tahun yang sama, beberapa kebebasan politik yang telah diberikan dicabut secara tiba-tiba.<ref>ICG, 4, 7–8.</ref>
 
Meskipun kepemimpinannya berada di pengasingan, Ikhwanul Muslimin terus mendapatkan simpati yang besar dari warga Suriah. [[Riyad al-Turk]], seorang pemimpin oposisi sekuler, menganggapnya sebagai kelompok oposisi Suriah yang “paling kredibel”. Ikhwanul Muslimin terus menganjurkan sistem politik demokratis; mereka telah mengabaikan seruan untuk melakukan perlawanan dengan kekerasan dan menerapkan hukum ''[[syariah]]'', serta melakukan pemberontakan Sunni melawan Alawi. Al-Turk dan kelompok oposisi sekuler lainnya cenderung menganggap serius evolusi ini, sebagai tanda kematangan politik Ikhwanul Muslimin, dan percaya bahwa Ikhwanul Muslimin kini bersedia berpartisipasi dalam sistem pemerintahan yang demokratis.<ref>ICG, 15, 17</ref>
 
Dalam sebuah wawancara pada bulan Januari 2006, pemimpin Ikhwanul Muslimin, [[Ali Sadreddine Bayanouni]], "mengatakan bahwa Ikhwanul Muslimin menginginkan perubahan pemerintahan yang damai di Damaskus dan pembentukan 'negara sipil dan demokratis', bukan republik Islam."<ref>{{cite web |last1=McCarthy |first1=Rory |title=We would share power, says exiled leader of Syrian Islamist group |url=https://www.theguardian.com/world/2006/jan/26/syria.rorymccarthy |website=The Guardian |date=26 January 2006}}</ref> Menurut Bayanouni, pemerintah Suriah mengakui telah menahan 30.000 orang, hal ini merupakan representasi yang adil atas kekuatan Ikhwanul Muslimin.<ref>Wright, ''Dreams and Shadows'', 2008, p.246</ref>
 
Menurut [[Kabel diplomatik Amerika yang bocor|informasi Amerika yang bocor]], Presiden Suriah [[Bashar al Assad]] diduga menyebut [[Hamas]] sebagai "tamu tak diundang" dan berkata, "Jika anda ingin saya efektif dan aktif, saya harus memiliki hubungan dengan semua pihak. Hamas adalah Ikhwanul Muslimin, tapi kita harus menghadapi kenyataan dengan mengakui kehadiran mereka”, membandingkan Hamas dengan Ikhwanul Muslimin Suriah yang dihancurkan oleh ayahnya [[Hafez al Assad]]. Dia kemudian diduga mengklaim Hamas akan hilang jika perdamaian tercapai di Timur Tengah.<ref>{{cite news|title=Assad: Iran won't attack Israel with nukes|author=Roee Nahmias|url=http://www.ynetnews.com/articles/0,7340,L-3992202,00.html|newspaper=ynetnews.com|date=|access-date=12 December 2010}}</ref><ref>{{cite news|title=Syria's Assad seems to suggest backing for Hamas negotiable, leaked cables say|author=Meris Lutz|url=http://articles.latimes.com/2010/dec/02/world/la-fg-wikileaks-syria-20101202|newspaper=Los Angeles Times|date=2 December 2010|access-date=12 December 2010}}</ref>
 
===Perang saudara Suriah tahun 2011–sekarang===
Berbeda dengan pemberontakan yang dipimpin IM pada tahun 1976–1982, [[revolusi Suriah|fase pemberontakan sipil dalam Perang Saudara Suriah]] yang dimulai pada bulan Maret 2011 diawali sebagai gerakan sekuler dan tanpa kekerasan yang dipimpin oleh pemuda.<ref>Mohja Kahf, The Syrian Revolution Then and Now: A Young Nonviolent Movement and the Ensuing Armed Struggle," Special Report from Friends for a Non-Violent World, St. Paul, Minnesota, 28 February 2013 http://www.fnvw.org/vertical/Sites/%7B8182BD6D-7C3B-4C35-B7F8-F4FD486C7CBD%7D/uploads/Syria_Special_Report-web.pdf {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130513185655/http://www.fnvw.org/vertical/Sites/%7B8182BD6D-7C3B-4C35-B7F8-F4FD486C7CBD%7D/uploads/Syria_Special_Report-web.pdf |date=13 May 2013 }}</ref> Para pengunjuk rasa, sebagian besar adalah warga Suriah yang apolitis berusia dua puluhan dan tiga puluhan, berkumpul di tingkat lokal, akar rumput dan berafiliasi dengan ideologi politik lama, menyerukan pembebasan tahanan tidak bersalah, jaminan kebebasan demokratis, dan jatuhnya pemerintahan Assad. Pada bulan Agustus 2011, para ekspatriat oposisi Suriah membentuk [[Dewan Nasional Suriah]] untuk mencari dukungan internasional terhadap pemberontakan tersebut. Ikhwanul Muslimin Suriah secara resmi memegang lima kursi di [[Dewan Nasional Suriah]], payung oposisi utama di luar Suriah, namun menciptakan jaringan aliansi dengan anggota DNS lainnya, dan menciptakan pengaruh pengendali pada komite bantuan di dewan tersebut. Sejak pembentukan [[Koalisi Nasional untuk Pasukan Revolusioner dan Oposisi Suriah]] pada bulan November 2012, Dewan Nasional Suriah tidak lagi berada di posisi belakang Koalisi, yang diakui sebagai badan politik eksternal oposisi yang “memimpin” revolusi.
 
Pada tahun 2012, aktivis Ikhwanul Muslimin membentuk Komisi Perlindungan Sipil (KPS). KPS dianggap sebagai front Ikhwanul Muslimin,<ref>source needed</ref> yang bertugas membantu unit-unit bersenjata di Suriah untuk terhubung satu sama lain dan juga dengan sponsor di luar negeri. Situs webnya mencantumkan sejumlah faksi yang berafiliasi, tersebar di Homs, Damaskus, Idlib, dan tempat lainnya; namun, sebagian besar dari kelompok tersebut merupakan kelompok kecil dan umumnya mengidentifikasi diri sebagai anggota [[Tentara Pembebasan Suriah]] atau [[Front Pembebasan Islam Suriah]].<ref>{{cite web|url=https://foreignpolicy.com/articles/2012/10/15/holy_warriors |title=Holy Warriors |last=Lund |first=Aron |publisher=[[Foreign Policy]]|date=5 October 2012 |access-date=2012-12-26}}</ref> Ikhwanul Muslimin Suriah diyakini mengendalikan, melalui pendanaan, seperempat hingga sepertiga dari brigade pemberontak bersenjata yang berbeda-beda yang dikenal secara kolektif sebagai [[Tentara Pembebasan Suriah]] (TPS).<ref name="fnvw.org"/>
 
Meskipun demikian, ''[[The Daily Telegraph]]'' melaporkan pada bulan Agustus 2012 bahwa Ikhwanul Muslimin telah membentuk milisinya sendiri yang tidak berafiliasi dengan TPS di Suriah, yang disebut "Orang Bersenjata Ikhwanul Muslimin", yang berada di Damaskus dan tempat-tempat lainnya seperti Homs atau Idlib.<ref>{{cite news|title=Muslim Brotherhood establishes militia inside Syria|url=https://www.telegraph.co.uk/news/worldnews/middleeast/syria/9450587/Muslim-Brotherhood-establishes-militia-inside-Syria.html|author=Ruth Sherlock & Richard Spencer|publisher=[[Telegraph Media Group|The Telegraph]]|date=3 August 2013|access-date=26 December 2013}}</ref> Komisi Durou al-Thawra ([[Perisai Dewan Revolusi]]) dibentuk pada tahun 2012 dengan bantuan dari Ikhwanul Muslimin Suriah yang diduga terdiri dari 43 unit tempur yang sebagian besar berada di Idlib atau Hama.<ref>{{cite web|url=http://mkaradjis.wordpress.com/2013/09/24/report-on-relative-strength-of-armed-rebels-in-syria/|title=Report on relative strength of armed rebels in Syria|work=Syrian Revolution Commentary and Analysis|date=24 September 2013 }}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.ctc.usma.edu/posts/the-non-state-militant-landscape-in-syria|title=The Non-State Militant Landscape in Syria – Combating Terrorism Center at West Point|work=usma.edu|access-date=25 July 2014|archive-date=7 October 2013|archive-url=https://web.archive.org/web/20131007045801/http://www.ctc.usma.edu/posts/the-non-state-militant-landscape-in-syria|url-status=dead}}</ref>
 
Pada saat yang sama para pemimpin Ikhwanul Muslimin berusaha meyakinkan para pemimpin di negara tetangganya [[Yordania]], [[Irak]] dan [[Lebanon]] – serta negara-negara Barat – bahwa mereka “tidak mempunyai niat untuk mendominasi sistem politik Suriah di masa depan”<ref name=wp05122012/> dan telah "mengecilkan" "pengaruh mereka" dalam oposisi Suriah.<ref name=reuters/> IM Suriah telah meyakinkan pihak luar bahwa mereka “berusaha keras untuk memastikan” bahwa senjata yang mereka sumbangkan “tidak jatuh ke tangan kelompok ekstremis”.<ref name=wp05122012/>
 
Menurut Hassan Hassan yang menulis di surat kabar ''[[The Guardian]]'' pada pertengahan tahun 2012, meskipun Ikhwanul Muslimin mendominasi Dewan Nasional Suriah, sebuah badan yang dibentuk di luar Suriah, Ikhwanul Muslimin tampaknya lebih populer di kalangan orang-orang buangan dibandingkan dengan kelompok pemberontak di Suriah. “Aktivis dari berbagai wilayah di Suriah mengatakan kepada saya bahwa, sebelum pemberontakan tahun lalu, negara tersebut hampir tidak memiliki kehadiran Ikhwanul Muslimin.” "Setidaknya 70%" penduduk Suriah – non-[[Sunni]] (Muslim dan Kristen), Kurdi, dan kelompok suku lainnya “telah berada di luar” pengaruh Ikhwanul Muslimin “di masa lalu”, dan Hassan yakin di masa depan juga akan tetap berada di luar pengaruh Ikhwanul Muslimin.<ref>{{cite web|url=https://www.theguardian.com/commentisfree/2012/aug/23/syrians-torn-despotic-regime-stagnant-opposition|title=Syrians are torn between a despotic regime and a stagnant opposition|work=The Guardian|date=23 August 2012|access-date=17 December 2013}}</ref>
 
Ikhwanul Suriah mengecam keras intervensi politik Iran di Bahrain.<ref name="ikhwansyria.com">{{Cite web |url=http://www.ikhwansyria.com/Portals/Content/?Name=%D8%A7%D8%B3%D8%AA%D9%86%D9%83%D8%A7%D8%B1%20%D9%84%D9%84%D8%AA%D8%B5%D8%B1%D9%8A%D8%AD%D8%A7%D8%AA%20%D8%A7%D9%84%D8%A5%D9%8A%D8%B1%D8%A7%D9%86%D9%8A%D8%A9%20%D8%AA%D8%AC%D8%A7%D9%87%20%D8%A3%D8%B4%D9%82%D8%A7%D8%A6%D9%86%D8%A7%20%D9%81%D9%8A%20%D8%A7%D9%84%D8%A8%D8%AD%D8%B1%D9%8A%D9%86&info=YVdROU5EWTBNRFFtYzI5MWNtTmxQVk4xWWxCaFoyVW1kSGx3WlQweEpuaHRiR2xrUFRJeU9EVXhKZz09K3U=.Syr |title=استنكار للتصريحات الإيرانية تجاه أشقائنا في البحرين |access-date=25 January 2016 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160131020923/http://www.ikhwansyria.com/Portals/Content/?Name=%D8%A7%D8%B3%D8%AA%D9%86%D9%83%D8%A7%D8%B1%20%D9%84%D9%84%D8%AA%D8%B5%D8%B1%D9%8A%D8%AD%D8%A7%D8%AA%20%D8%A7%D9%84%D8%A5%D9%8A%D8%B1%D8%A7%D9%86%D9%8A%D8%A9%20%D8%AA%D8%AC%D8%A7%D9%87%20%D8%A3%D8%B4%D9%82%D8%A7%D8%A6%D9%86%D8%A7%20%D9%81%D9%8A%20%D8%A7%D9%84%D8%A8%D8%AD%D8%B1%D9%8A%D9%86&info=YVdROU5EWTBNRFFtYzI5MWNtTmxQVk4xWWxCaFoyVW1kSGx3WlQweEpuaHRiR2xrUFRJeU9EVXhKZz09K3U=.Syr |archive-date=31 January 2016 |url-status=dead }}</ref> Kecaman ini dirumuskan dengan “sopan”, tanpa adanya rujukan yang jelas-jelas menghina Syiah. Namun, upaya tersebut gagal.<ref name="ikhwansyria.com"/>
 
Ikhwanul Muslimin Suriah mengeluarkan pernyataan yang menyatakan [[Jihad]] melawan Rusia wajib ([[Fardu]]'ain) bagi semua orang yang mampu membawa senjata setelah [[Intervensi militer Rusia dalam perang saudara Suriah|intervensi militer Rusia di Suriah]].<ref>{{cite news|url=http://rudaw.net/mobile/arabic/middleeast/syria/041020151|title=جماعة اخوان سوريا تستنفر المسلمين لرد "العدوان" الروسي"|newspaper=Rudaw|date=October 4, 2015|location=اربيل}}</ref> Mereka menegaskan kembali seruan [[Gereja Ortodoks Rusia]] agar operasi tersebut dianggap sebagai Perang Suci.<ref>{{cite web|url=http://www.ikhwansyria.com/Portals/Copy/?info=YVdROU5EWTRPVEFtYzI5MWNtTmxQVk4xWWxCaFoyVW1kSGx3WlQweEpuaHRiR2xrUFRJek16UTJKZz09K3U=.Syr|title=جماعة الإخوان المسلمين "سورية" :-: إحتلال روسي سوف يدفعه الشعب السوري بالجهاد|website=إخوان سورية|date=April 10, 2015|url-status=dead|archive-url=https://web.archive.org/web/20151005044330/http://www.ikhwansyria.com/Portals/Copy/?info=YVdROU5EWTRPVEFtYzI5MWNtTmxQVk4xWWxCaFoyVW1kSGx3WlQweEpuaHRiR2xrUFRJek16UTJKZz09K3U=.Syr|archive-date=5 October 2015}}</ref><ref>{{cite news|url=https://zamanalwsl.net/news/64717.html|title=الإخوان: جهاد "الدفع" في مواجهة الروس "فرض عين" اخبار سورية – زمان الوصل|newspaper=اخبار سورية – زمان الوصل|date=2015-10-04}}</ref>
 
== Referensi ==