Keluarga Berencana: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Raflinoer32 (bicara | kontrib)
Parafrasa
Mufti Nasution (bicara | kontrib)
 
(9 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{refimprove}}
[[Berkas:Logo-Keluarga Berencana.jpg|jmpl|Logo keluarga berencana]]
'''Keluarga berencana''' (disingkat '''KB''') adalah gerakan untuk membentuk [[keluarga]] yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran. Dalam arti lain, gerakan ini dapat didefinisikan sebagai perencanaan jumlah keluarga dengan pembatasan yang bisa dilakukan seperti menggunakan alat-alat [[kontrasepsi]] atau penanggulangan kelahiran meliputi [[kondom]], [[spiral]], [[Intrauterine device (IUD)|IUD]], dan sebagainya. Selain itu, gerakan KB juga dapat dapat dimaknai sebagai upaya peningkatan kepedulian dan peran masyarakat melalui upaya pendewasaan usia perkawinan, pengendalian kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, serta peningkatan kesejahteraan keluarga dalam rangka melembagakan dan membudidayakan norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera.<ref name=":1">{{Cite book|last=Perpustakaan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia|date=2023|url=https://perpustakaan.kemkes.go.id/wp-content/uploads/2023/02/KEMENKES-RI-Keluarga-Berencana-KB.pdf|title=Keluarga Berencana|location=Jakarta|publisher=Perpustakaan Kementerian Kesehatan RI|url-status=live}}</ref>
Baris 10 ⟶ 9:
Kemudian, pada tahun 1967, PKBI diakui secara resmi sebagai badan hukum oleh [[Departemen Kehakiman]]. Dalam Kongres Nasional I PKBI di Jakarta, terdapat keputusan yang menerangkan bahwa dalam upayanya untuk mendukung program KB, PKBI akan melakukan kerjasama dengan pemerintah. Pada tahun yang sama, presiden [[Soeharto]] meresmikan [[Deklarasi Kependudukan Dunia]] yang membahas tentang kesadaran mengenai urgensi merencanakan jumlah anak dan menjarangkan kelahiran sebagai bagian dari [[hak asasi manusia]].<ref name=":2" />
 
Lebih lanjut, setelah dilakukan pertemuan dengan para menteri dan tokoh masyarakat yang terlibat dalam upaya KB, pada tanggal 17 Oktober 1968 pemerintah membentuk [[Lembaga Keluarga Berencana Nasional]] (LKBN)]] dengan status sebagai Lembaga Semi Pemerintah. Lalu, pada tahun 1970, pemerintah membentuk [[Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional]] (BKKBN)]] yang diketuai oleh dr. Suwardjo Suryaningrat. Pada tahun 1972, lembaga tersebut resmi menjadi Lembaga Pemerintah Non-departemen yang memiliki kedudukan langsung di bawah Presiden.<ref name=":2" />
 
=== Masa Orde Baru ===
Baris 17 ⟶ 16:
Pada tahun 1970 hingga tahun 1980, penyelenggaraan program KB Nasional dikenal dengan nama “''Management for the People''”. Pada masa ini, pemerintah lebih banyak melakukan inisiatif dan partisipasi masyarakat menjadi sangat rendah. Hal ini disebabkan karena program tersebut memiliki orientasi target sehingga menjadi kurang demokratis dengan kehadiran Polisi dan TNI pada pelaksanaan kegiatan seperti KB massal. Seiring dengan berjalannya waktu, implementasi program yang memiliki sifat “''top-down approach''” ini berubah kembali menjadi [[Gerakan Keluarga Berencana]] pada tahun 1980-an. Pola kebijakan ini berubah menjadi “''Management with the People''”. Unsur pemaksaan dikurangi serta masyarakat dibebaskan untuk memilih jenis kontrasepsi yang hendak digunakan.<ref name=":2" />
 
Program KB pada era [[Orde Baru]] ini berhasil mencapai target nasional. Keberhasilan program ini juga diakui oleh dunia internasional dengan peraihan penghargaan dari [[United Nation (UN) Population Award oleh UNFPA]] pada tahun 1989.<ref name=":2" />
 
== Tujuan ==
Pelaksanaan program KBKeluarga Berencana memiliki beberapa tujuan sebagai berikut.
 
# Membentuk keluarga kecil sejahtera, sesuai dengan kondisi ekonomi keluarga tersebut
# Mencanangkan keluarga kecil dengan hanya dua anak
# Membentuk keluarga kecil sejahtera, sesuai dengan kondisi ekonomi keluarga tersebut
# Mencegah terjadinya pernikahan di usia dini
# Menekan angka kematian ibu dan bayi akibat hamil di usia yang terlalu muda atau terlalu tua
# Mencegah terjadinya pernikahan di usia dini
# Menekan jumlah penduduk sertadan menyeimbangkan jumlah kebutuhan dengan jumlah penduduk di Indonesia.<ref name=":0">{{Cite web|date=2020-10-12|title=Kenali Tujuan dan Manfaat Program Keluarga Berencana|url=https://www.alodokter.com/kenali-tujuan-dan-manfaat-program-keluarga-berencana|website=Alodokter|access-date=2024-03-23}}</ref>
<!--== Pandangan agama tentang keluarga berencana ==
{{main|Agama dan pengaturan kelahiran}}
Baris 53 ⟶ 52:
 
== Manfaat ==
Program Keluarga Berencana (KB) memiliki beberapa manfaat untuk keluarga yaitudi antaranya sebagai berikut.
 
=== 1. Menjaga kesehatan ibu dan bayi ===
Program kehamilanKeluarga yangBerencana direncanakan(KB) dengandapat matangmemberikan akanpengarahan memberikanmengenai dampaklangkah-langkah baikuntuk bagimenjaga kesehatan ibu dan bayi., Selainbaik itu, programpra KBataupun jugapasca memberikanmelahirkan. pengarahanHal mengenaiini langkah-langkahdisebabkan untukkarena menjagaprogram kesehatankehamilan ibuyang dandirencanakan bayinya,dengan matang dan baik sebelumakan maupunmemberikan setelahdampak melahirkanpositif bagi kesehatan ibu dan bayi.<ref name=":0" />
 
=== 2. Mendorong kecukupan ASI dan pola asuh yang baik bagi anak ===
DenganMelalui program KB, pasangan suami istri dapat merencanakan waktu kehamilan dengan tepat. Hal ini erat kaitannyaberhubungan dengan kecukupan ASI dan pola asuh anak. IdealnyaSecara ideal, jarak anak pertama dan kedua adalah 3–5 tahun. Dengan jarak waktu initersebut, anak pertama bisadapat mendapatkanmemperoleh manfaat ASI dengan maksimal hinggasampai usianya 2 tahun. Tak hanyaSelain itu, anak juga jadi bisadapat mendapatkanmemperoleh perhatian penuh dari orang tuanya sehingga bisa berdampak positif untuk tumbuh kembangnya.<ref name=":0" />
 
=== 3. Mencegah kehamilan yang tidak direncanakan ===
Pasangan yang tidak menjalankan program KB berisikoakan rentan mengalami kehamilan yang tidak direncanakan. MisalnyaSebagai contoh, perempuan di atas 35 tahun dan belum menopause yang melakukan hubungan intim tanpa alat kontrasepsi bisa saja hamil. Namun, kehamilan ini berisiko tinggi dan bisa berdampak fatal pada ibu dan bayi. Begitu juga dengan kehamilan yang terlalu dini setelah melahirkan. MisalnyaSebagai contoh, seorang wanita bisa saja melahirkan ketika anak pertama masih berusia di bawah 1 tahun. Pada kondisi ini, ibu bisa saja belum pulih sepenuhnya setelah melahirkan anak sebelumnya. Hal ini tentuakan berdampak buruk pada kesehatan fisik maupun mentalnyamental seorang ibu.<ref name=":0" />
 
=== 4. MencegahMenurunkan penyakitangka menularkematian seksualibu dan bayi ===
Manfaat program keluargaKB berencana lainnyaselanjutnya adalah untuk menurunkan risiko kematian ibu dan bayi. Kasus ini masih sering dijumpai di masyarakat, terutamakhususnya pada kehamilan yang berisiko tinggi, misalnya pada wanita berusia lebih dari 35 tahun, wanita yang menderita penyakit kronis tertentu, dan wanita yang baru saja melahirkan.<ref name=":0" />
Meski dilakukan antara suami-istri, hubungan seksual tidak terlepas dari risiko terjadinya penyakit menular seksual seperti sifilis, gonore, hingga HIV/AIDS. Namun, hal ini bisa dicegah dengan penggunaan alat kontrasepsi, seperti kondom.<ref name=":0" />
 
=== 5. MenurunkanMencegah angkapenyakit kematianmenular ibu dan bayiseksual ===
Meski dilakukan antara suami-istri, hubunganHubungan seksual tidak terlepas dari risiko terjadinya penyakit menular seksual seperti [[sifilis]], [[Kencing nanah|gonore]], hingga [[HIV/AIDS]]. Namun, hal initersebut bisadapat dicegah dengan penggunaan alat kontrasepsi, seperti kondom.<ref name=":0" />
Manfaat program keluarga berencana lainnya adalah untuk menurunkan risiko kematian ibu dan bayi. Kasus ini masih sering dijumpai di masyarakat, terutama pada kehamilan berisiko tinggi, misalnya pada wanita berusia lebih dari 35 tahun, wanita yang menderita penyakit kronis tertentu, dan wanita yang baru saja melahirkan.<ref name=":0" />
 
=== 6. Membentuk keluarga yang berkualitas ===
Semua yang direncanakan dengan baik juga bisa berbuah baik. Dalam hal ini, merencanakanMerencanakan kehamilan dan jumlah anak bukan cumahanya menyoal masalah waktu, tetapi juga soal ekonomi, pendidikan anak, dan pola asuh. Semua hal yang direncanakan dengan baik akan berbuah baik juga.<ref name=":0" />
 
== Prosedur KB ==
Program keluarga berencanaKB memiliki beberapa metode seperti penggunaan pil kontrasepsi oral, implan, suntik, spiral, kondom, dan sebagainya. Masing-masing metode tersebut memiliki prosedur dan efektivitas yang berbeda dalam mengendalikan kehamilan atau mencegah kehamilan yang tidak kamu inginkan. Berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai prosedur KB.<ref name=":3">{{Cite web|last=Halodoc|title=KB (Keluarga Berencana) - Tujuan, Manfaat, dan Prosedur|url=https://www.halodoc.com/kesehatan/kb-keluarga-berencana|website=halodoc|language=id|access-date=2024-03-23}}</ref>
 
=== 1. Kontrasepsi alami ===
Metode ini bisa kamudapat lakukandilakukan dengan cara menghitung masa subur wanita secara manual melalui perhitungan siklus menstruasi. CaraSelain itu, cara ini dapatjuga kamudapat lakukandilakukan dengan memeriksa suhu tubuh, perubahan pada cairan vagina, serta menghitung menggunakan kalender kesuburan.<ref name=":3" />
 
=== 2. Pil KB ===
Pil KB merupakanadalah salah satu metode kontrasepsi yang paling umum digunakan oleh banyak orang gunakan. Alat kontrasepsiKontrasepsi ini mengandung hormon estrogen dan progesteron yang berfungsiberperan dalam mencegah terjadinya ovulasi. Terdapat dua jenis pil KB, yaituyakni pil KB kombinasi yang mengandung kedua hormon tersebut, dan pil yang hanya mengandung progesteron.<ref name=":3" />
 
=== 3. Kondom pria ===
Alat kontrasepsi ini bisadapat dipakai pria gunakan pada alat kelaminnya untuk mencegahmenghalangi sperma masuk ke dalammemasuki vagina saat sedang berhubungan intimseksual. Selain mencegah kehamilan, penggunaan kondom pria bermanfaatjuga berguna untuk mencegah penularan penyakit infeksi menular seksual (IMS). Namun, alatperlu kontrasepsidiingat bahwa kondom ini hanya bersifatdapat digunakan sekali pakai.<ref name=":3" />
 
=== 4. Suntik ===
TerdapatAda dua jenisvarian KBdari suntiksuntikan kontrasepsi, suntikyaitu yang memilikibertahan jangka waktuselama tiga bulan dan suntik yang hanya bisa bertahan selama satu bulan. Metode ini lebih efektif daripada mengonsumsi pil KB. Namun, suntiktetapi KBmemiliki berpotensi menimbulkanpotensi efek samping ketimbangyang jenislebih lainnya.besar Meskidibandingkan begitu,dengan kamujenis bisakontrasepsi Mengetahui 7 Efek Samping Melakukan Suntik KB dan Cara Mengatasinyalainnya.<ref name=":3" />
 
=== 5. Implan ===
Alat kontrasepsi jenis ini memiliki bentukberbentuk dan seukuranberukuran mirip dengan batang korek api, dandimasukkan kamu masukkan ke bagiandi bawah kulit, biasanya pada lengandi bagian atas lengan. KBImplan implanKB atau susuk KB akan mengeluarkanmelepaskan hormon progestin secara perlahan dan dapat mencegah kehamilan hinggaselama tiga tahun. Namun, alat KB ini memilikidapat menyebabkan efek samping, yaituseperti menstruasi tidak teratur, pembengkakan, dan memar padadi area kulit yang kamutempat pasangpemasangan, danserta tidak efektif dalam mencegah penularan IMS. Selain itu, kamu juga bisa baca artikel ini untuk informasi lebih lengkap: Memutuskan Pasang KB Implan? Kenali Dulu Plus dan Minusnya.<ref name=":3" />
 
=== 6. IUD ===
IUD (intrauterine device) memiliki bentuk seperti huruf T. Jenis keluarga berencanaAlat ini bisadigunakan kamuuntuk pasangditempatkan padadi rahim untukguna menghalangimencegah sperma darimencapai prosessel pembuahantelur. IUD umumnya memilikiterbagi menjadi dua bentukjenis utama, yaitu IUD: yang terbuat dari tembaga, misalnyaseperti ParaGard, yang memilikidapat ketahananbertahan hingga 10 tahun.; Jenis lainnya yaitu IUDdan yang memiliki kandunganmengandung hormon, seperti Mirena, yang harus kamuperlu perbaruidiperbarui setiap lima tahun.<ref name=":3" />
 
=== 7. Kondom wanita ===
WanitaKondom jugawanita bisaadalah menggunakan kondom khusus, yaitu berupaperangkat plastik yang mereka pasangdigunakan untuk menyelubungimelapisi vagina. DiPada bagian ujungnyaujung alat ini terdapat cincin plastik yang berperan untukmembantu menyesuaikan posisi alat kelamin pria saatselama berhubungan intim.<ref name=":3" />
 
== Efek samping ==
 
=== Suntik ===
Setiap metode dari alat kontrasepsi sebenarnya memiliki efek samping, terlebihkhususnya alat kontrasepsi hormonal seperti KB suntik. SecaraAlat umum,kontrasepsi berikutsuntik umumnya memiliki efek samping darisebagai menggunakan alat kontrasepsi suntik KB dan caraberikut. tepat mengatasinya:
 
==== 1. Perubahan siklus menstruasi ====
Suntik KB dapat menyebabkan terjadinyamengakibatkan perubahan siklus menstruasi, baik menjadi lebih panjangpendek maupun lebih pendekpanjang. KetikaPada saat pemakaian pertama kali, terjadiperempuan menstruasiakan mengalami menstruansi berkepanjangan, flek (''spotting''), lalu haid akan menjadikemudian jarang atau berhentiberhentinya sama sekalihaid. SekitarPada kasus ini, 40 persen wanita berhenti haid setelah satu tahun pemakaian KB suntik. Perlu Inidiingat adalahbahwa efek samping tersebut termasuk ke dalam efek samping yang tidak berbahaya, sehingga tidak perlu kamu khawatirkandikhawatirkan. Sebab, berhentinyaBerhentinya menstruasi tidak berarti “darahdarah kotor”kotor menstruasi jadi menumpuk. IniHal ini disebabkan karena kontrasepsi hormonal menekan penebalan dinding rahim yang biasanya luruh dalam bentuk darah haid, sehingga tidak ada “darah”darah yang harus diluruhkan.<ref name=":4">{{Cite web|last=Halodoc|first=Redaksi|title=Ketahui 7 Efek Samping Melakukan Suntik KB dan Cara Mengatasinya|url=https://www.halodoc.com/artikel/ketahui-7-efek-samping-melakukan-suntik-kb-dan-cara-mengatasinya|website=halodoc|language=id|access-date=2024-03-23}}</ref>
 
==== 2. Suntik KB bisa sebabkan beratBerat badan naik ====
KenaikanKemudian, beratsuntik badanKB padadapat akseptormenyebabkan KBkenaikan suntikberat berkisarbadan antarasekitar 1-2 kilogramkg per tahun. Penyebabnya,Efek samping ini disebabkan oleh [[Progesteron|hormon progesteron]] pada suntik KB suntikyang dapat meningkatkan nafsu makan dengan cara memengaruhi pusat pengendali nafsu makan pada [[hipotalamus]].<ref name=":4" />
 
==== 3. Tidak bisadapat langsung hamil setelah suntik berhenti ====
BedaSuntik halnyaKB dapat menyebabkan seorang wanita tidak dapat langsung hamil setelah berhenti pemakaian. Berbeda dengan IUD, implan, maupun pil KB, pengguna KB suntik KB harus sedikit bersabar ketikasaat merencanakan kehamilan kembali. Pasalnya,Hal itu disebabkan karena setelah berhenti memakai alat kontrasepsi inisuntik, kesuburan batu akan kembali sekitar 10 bulan setelahnya, tetapiatau bisa juga lebih cepat. KamuPengguna tidak dapat memprediksimemperkirakan berapa lama kesuburan akan kembali karena efek KB pada setiap orang berbeda-beda.<ref name=":4" />
 
==== 4. Penurunan gairah seksual ====
Efek selanjutnya adalah penurunan gairah seksual. Hal ini disebabkan karena suntik KB dapat membuat vagina menjadi lebih kering. Salah satu cara kerja hormon progesteron adalah mengentalkan lendir pada vagina. SelainDi samping itu, suntikan progestin juga dapat mengubah makanan sumber karbohidrat menjadi lemak yang sulitsukar bereaksi terhadap air. ArtinyaDengan kata lain, semakinmakin banyak kadar lemak pada tubuh, maka kadar air justru menjadi lebih sedikit. Hal iniitulah membawayang pengaruh padamembuat vagina yang menjadi lebih kering Akibatnya,sehingga wanita kerapakan merasa rasa sakit saat berhubungan seksual. Apabila kamu tidak segera melakukan penanganan, efekEfek samping yangini palingakan seringberakibat terjadi adalahpada penurunan gairah seksual. KamuNamun, bisaefek menyiasati kondisisamping ini dapat disiasati dengan melakukan ''foreplay'' yang lebih lama atau memakai pelumas. Jika kamu dan pasangan masih tetap tidak nyaman, coba beberapa posisi seks yang cocok. Menciptakan mood yang baik sebelum berhubungan seks juga bisa menjadi pemantik gairah.<ref name=":4" />
 
==== 5. Sakit kepala, nyeri payudara, dan perubahan suasana hati ====
BaikSuntik KB juga dapat menimbulkan sakit kepala, nyeri payudara, maupunhingga perubahan suasana hati adalahkarena efek samping dariadanya perubahan hormonal setelahyang diakibatkan oleh masuknya progestin ke dalam tubuh setelah kamu mendapatkan suntik KB. PadaUntuk beberapa wanita, suasana hati cepat berubah dan timbul amarah yang lebih sering dari biasanya. Meski cukup umum, tidak semua wanita yang melakukan KB suntik mengalamimengurangi efek tersebut.samping Namunini, untukpengguna membantu mengurangi rasa nyerinya, kamu bisadapat mengonsumsi parasetamol. ApabilaJika efektidak sampingnyasembuh, sampaipengguna membuat kamu tidak nyaman,dapat segera diskusikanberkonsultasi denganpada dokter ahli kandungan.<ref name=":4" />
 
==== 6. Berkurangnya kepadatan tulang ====
StudiPenggunaan menyebutkan,alat penggunaansuntik KB suntik dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan terjadinya penipisan tulang. IniHal adalahini disebabkan karena gejala awal osteoporosis yang memang lebih rentan terjadi padamenimpa wanita. MeskiKendati begitu, tidak akan sampai pada risiko patah tulang. Seharusnya, dengan menjaga konsumsi makanan yang mengandung Vitamin D dan kalsiumdemikian, efek negatif ini bisa berkurang. Untuk meminimalisir beragam efek samping ini, kenalitidak Caraakan Menentukanberisiko Suntikpada KBpatah yang Paling Tepattulang.<ref name=":4" />
 
==== 7. MunculTimbul jerawat ====
PerubahanTerakhir, perubahan hormon yangkarena terjadi akibatsuntik KB suntikjuga dapat menyebabkan berbagai masalah pada kulit, sepertisalah munculnyasatunya timbulnya jerawat. IniHal ini disebabkan karena hormon progesteron dapat menyebabkan sekresi pada kelenjar minyak dan lemak pada wajah secara berlebihan, sehingga berpotensi menimbulkan jerawat. Guna mengurangi kemungkinan masalah kulit ini, jagalah kebersihan wajah dengan rajin mencuci muka sebelum tidur untuk membersihkan sisa ''make up'' atau kotoran yang menempel setelah beraktivitas. Kamu juga bisa menggunakan masker alami untuk meredakan  peradangan.<ref name=":4" />
 
=== Pil KB ===
MeskipunSelain efektifsuntik dalam mencegah kehamilanKB, pil KB juga dapat menimbulkan efek samping. Berikut adalahmemiliki beberapa efek samping pilsebagai KB yang seringberikut. dikeluhkan:
 
==== 1. Mual ====
Pil KB memangdapat mengakibatkan mual. Meskipun dalam hal ini, pil KB menjadi salah satu pilihan paling aman dan efektif untuk mencegah kehamilan. Selain itu, jenis kontrasepsi ini juga mudah dikonsumsi dan mudah didapatkan. Namun, efek samping pil KB berupa mual bisa saja Anda alami. Untuk mengatasi rasa mual, Anda bisa mengonsumsi antasida atau obat antimual yang dijual bebas. Jika mual terasa semakin mengganggu, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter mengenai cara konsumsi pil KB, maupun kemungkinan menggantinya ke metode kontrasepsi lain.<ref name=":5">{{Cite web|last=Halodoc|first=Redaksi|title=7 Efek Samping Memakai Pil KB yang Perlu Dipahami|url=https://www.halodoc.com/artikel/7-efek-samping-memakai-pil-kb-yang-perlu-dipahami|website=halodoc|language=id|access-date=2024-03-23}}</ref>
 
==== 2. Sakit kepala ====
Efek samping pil KB lainnyaselanjutnya adalah rasa sakit kepala. KondisiEfek samping ini biasanya hanya terasa beberapa hari sekali. danEfek bisasamping ini dapat diatasi dengan obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti paracetamol. Jika tidak kunjung membaik, Anda bisa memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjutparasetamol.<ref name=":5" />
 
==== 3. Nyeri payudara ====
KonsumsiMengonsumsi pil KB mungkin juga akan memberikan Anda efek sampingdapat berupamenyebabkan nyeri payudara. BiasanyaEfek kondisisamping ini biasanya hanya berlangsung sementara dan akan hilang dalam waktu beberapa bulan. NyeriNamun, payudaraefek samping ini biasanya akan semakinmakin terasa ketikasaat mendekati waktu menstruasi. Bila efek samping pil KB ini terasa menganggu, Anda bisa menanyakan saran penanganan yang sesuai pada dokter.<ref name=":5" />
 
==== 4. Perdarahan di luar masa haid ====
PenggunaKemudian, pengguna pil KB bisa sajadapat mengalami efek samping berupa perdarahan di luar masa haid. Efek samping ini bisadapat dicegah dengan mengonsumsi pil KB pada waktu yang sama setiap harinya. Jika Anda sudah mengonsumsinya secara teratur tetapi masih saja mengalami perdarahan di luar masa haid, sebaiknya periksakanlah diri ke dokter.<ref name=":5" />
 
==== 5. Kenaikan berat badan ====
EfekSama sampinghalnya pildengan suntik KB, yangpil dari duluKB banyakjuga ditakutkandapat wanitaberdampak adalahpada kenaikan berat badan. Efek samping ini memangakan adamuncul jika pil KB mengandung estrogen dengan kadar yang tinggi sehingga membuat nafsu makan meningkat dan memicu penimbunan cairan di dalam tubuh. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena kebanyakan pil KB yang beredar saat ini mengandung estrogen dalam kadar yang lebih rendah tetapi tetap efektif dan tidak menyebabkan peningkatan berat badan. Apabila Anda tetap mengalami keluhan ini selama mengonsumsi pil KB, coba konsultasikan kepada dokter. Dengan begitu, dokter bisa mencari tau penyebab kenaikan berat badan yang Anda alami dan menyarankan penanganan yang sesuai.<ref name=":5" />
 
==== 6. Gairah seks yang menurun ====
Sering kaliLalu, penggunaan pil KB juga dapat menyebabkan gairah seks Anda menurun. Hal ini bisaitu terjadi karena kandungan hormon estrogen dan progestin dalam pil KB membuat hormon testosteron menurun, sehingga gairah seks wanita pun ikutmenjadi turun. Jika Anda mengalami penurunan gairah seks, cobalah jenis pil KB yang berbeda. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter karena beberapa wanita bisa mendapatkan kembali gairah seksnya setelah beralih ke pil KB yang bekerja seperti hormon androgen.<ref name=":5" />
 
==== 7. Perubahan suasana hati yang terjadi secara mendadak ====
Terakhir, perubahan hormon akibat pil KB juga dapat berpengaruh pada suasana hati.<ref name=":5" />
Layaknya PMS, perubahan hormon yang terjadi karena pil KB dapat berpengaruh pada suasana hati. Jika ''mood swing'' yang dirasakan tidak terlalu parah, Anda bisa mencoba olahraga atau relaksasi untuk meredakannya. Namun, jika perubahan suasana hati mengarah ke depresi atau kecemasan yang berlebihan dan terasa sangat mengganggu, konsultasikanlah kepada dokter. Konsultasi akan memberikan Anda saran untuk mengatasi keluhan ini, termasuk beralih ke metode kontrasepsi nonhormonal, misalnya IUD. Selain efek samping pil KB di atas, mengonsumsi pil KB juga bisa memberikan efek samping yang lebih serius, seperti penggumpalan darah, serta meningkatnya risiko terkena kanker payudara dan kanker serviks. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena kemungkinan terjadinya efek samping tersebut sangatlah rendah.<ref name=":5" />
 
=== Kelompok Wanita yang Sebaiknya Menghindari Pil KB ===
Mengonsumsi pil KB terbilangdapat dibilang praktis karena bisapengguna dilakukandapat melakukan sendiri di rumah. NamunAkan tetapi, Anda tetap harus berkonsultasi dulu ke dokter karena ada beberapa kondisipengguna yang tidak dianjurkan untuk tidak menggunakan pil KB, di antaranya yaitu:
 
# Menderita serangan migrain yang parah
# Berusia lebih dari 35 tahun
# Memiliki riwayat tekanan darah tinggi
# Menderita serangan migrain yang parah
# Menderita diabetes dengan komplikasi atau telah menderita diabetes lebih dari 20 tahun
# Memiliki berat badan berlebih (''overweight'') dengan indeks massa tubuh di atas 35
# Merokok atau baru saja berhenti merokok selama 1 tahun
# Memiliki riwayat penggumpalan darah atau memiliki anggota keluarga yang mengalami penggumpalan darah pada usia kurang dari 45 tahun
# Menderita kanker payudara.<ref name=":5" />
 
Pil KB memang sangat efektif dalam mencegah kehamilan. Namun, karena bisa saja terjadi efek samping pil KB dan untuk memastikan apakah pil KB adalah metode kontrasepsi yang cocok untuk Anda, sebaiknya berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter. Bila memang pil KB tidak sesuai untuk kondisi dan kebutuhan Anda, dokter bisa menyarankan jenis kontrasepsi lain.<ref name=":5" />
 
== Referensi ==
Baris 172 ⟶ 169:
== Pranala luar ==
* {{kamus|Keluarga}}
* {{id}} [http://www.lusa.web.id/program-kb-di-indonesia/ Program keluarga berencana di Indonesia]
 
{{Kehamilan}}
Baris 178 ⟶ 174:
[[Kategori:Populasi]]
[[Kategori:Propaganda Orde Baru]]
 
 
{{demografi-stub}}