Hukum kewarganegaraan Israel: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Membalikkan revisi 26503961 oleh Muhammad Rasya aldiansya (bicara) Tag: Pembatalan |
||
(13 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{pp-protected|reason=Pelindungan bawaan untuk semua artikel berstatus AP|small=yes}}
{{Infobox legislation
|short_title = Undang-Undang Kewarganegaraan, 5712-1952<br />{{Script/Hebrew|חוק האזרחות, התשי"ב-1952}}
Baris 54 ⟶ 55:
[[Siapa itu orang Yahudi?|Setiap orang Yahudi]] mempunyai hak tak terbatas untuk [[Aliyah|berimigrasi]] ke Israel dan menjadi warga negara Israel. Adapun individu yang lahir di luar negeri akan menerima kewarganegaraan Israel saat lahir jika salah satu orang tuanya adalah warga negara Israel. Orang asing non-Yahudi dapat menjalani [[naturalisasi]] setelah tinggal di sana setidaknya selama tiga tahun dengan memiliki izin tinggal permanen dan mahir berbahasa [[Bahasa Ibrani|Ibrani]]. Warga non-Yahudi yang melakukan naturalisasi juga diharuskan untuk meninggalkan kewarganegaraan mereka sebelumnya, sementara imigran Yahudi tidak dibebani persyaratan ini.
Kawasan yang kini bernama Israel sebelumnya bernama [[Palestina (wilayah)|Palestina]] dan diperintah oleh [[Mandat Palestina|Kerajaan Inggris]] sebagai bagian dari [[Mandat Britania untuk Palestina (instrumen hukum)|mandat Liga Bangsa-Bangsa]] dan penduduk lokalnya dilindungi UU Inggris. [[Akhir Mandat Britania untuk Palestina|Pembubaran mandat]] pada tahun 1948 dan [[Konflik Arab-Israel|konflik yang terjadi selanjutnya]] menciptakan problematika kewarganegaraan yang kompleks bagi penduduk non-Yahudi di wilayah tersebut yang tak kunjung tuntas. Meskipun pemukim Arab [[Orang Palestina|Palestina]] pra-1948 dari bekas mandat dan keturunan mereka yang masih tinggal di Israel menerima kewarganegaraan Israel pada 1980, sebagian besar penduduk di [[Tepi Barat]] dan [[Jalur Gaza]] dianggap [[tak bernegara]].
== Terminologi ==
Baris 75 ⟶ 76:
Selama empat tahun pertama setelah pendiriannya, Israel tidak memiliki undang-undang kewarganegaraan sehingga secara teknis tidak memiliki warga negara.{{sfn|Margalith|1953|p=63}} Hukum internasional biasanya mengakui keberlanjutan hukum negara pendahulu jika terjadi [[suksesi negara]].{{sfn|Goodwin-Gill|McAdam|2007|pp=459–460}} Namun, terlepas dari status Israel sebagai negara penerus Mandat Palestina,{{sfn|Masri|2015|p=362}} pengadilan Israel selama ini memiliki pendapat yang berbeda mengenai keberlakuan undang-undang kewarganegaraan buatan Inggris.{{sfn|Masri|2015|p=372}} Meskipun hampir semua pengadilan menyatakan bahwa kewarganegaraan Palestina sudah batal pada akhir mandat pada tahun 1948 tanpa adanya pengganti, ada satu kasus di mana para hakim memutuskan bahwa semua penduduk Palestina pada saat berdirinya Israel secara otomatis adalah warga negara Israel.{{sfn|Goodwin-Gill|McAdam|2007|pp=459–460}} [[Mahkamah Agung Israel]] menyelesaikan masalah ini pada tahun 1952, dengan memutuskan bahwa WN Palestina di masa Mandat Inggris tidak serta merta menjadi WN Israel.{{sfn|Kattan|2005|p=84}}
Kebijakan kewarganegaraan Israel berpusat pada dua undang-undang awal: [[Undang-Undang Kepulangan]] 1950 dan Undang-undang Kewarganegaraan 1952.{{sfn|Harpaz|Herzog|2018|p=1}} UU Kepulangan menjamin hak setiap orang Yahudi dari seluruh dunia untuk [[Aliyah|bermigrasi]] dan bermukim di Israel, memperkuat prinsip utama [[zionisme]] tentang berkumpulnya semua [[orang Yahudi]] di [[Tanah Israel|tanah air tradisional mereka]].{{sfn|Harpaz|Herzog|2018|pp=1–2}} Undang-Undang Kewarganegaraan
=== Status Arab Palestina ===
{{See also|Warga Arab di Israel|Eksodus Palestina 1948|Nakba}}
Menyusul kemenangannya dalam [[Perang Arab-Israel 1948]], Israel menguasai sebagian besar bekas wilayah Mandat Palestina, termasuk sebagian besar wilayah yang diperuntukkan bagi pribumi Arab berdasarkan [[Rencana Pembagian Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Palestina]]. [[Tepi Barat]] diperintah oleh [[Yordania]] sementara [[Jalur Gaza]] berada di bawah kendali [[Mesir]].{{sfn|Kramer|2001|p=984}} [[Agensi Pekerjaan dan Pemulihan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat|UNRWA]] memperkirakan 720.000 [[orang Palestina]] menjadi pengungsi selama perang,{{sfn|Davis|1995|p=23}} dan hanya 170.000 yang tersisa di Israel setelah proklamasi negara tersebut.{{sfn|Davis|1995|pp=26–27}} Meskipun ada dukungan internasional terhadap [[Hak pemulangan Palestina|pemulangan warga Palestina]] yang
Pemukim Yahudi pada saat berdirinya Israel diberikan kewarganegaraan Israel berdasarkan hak kepulangan, tetapi warga Palestina non-Yahudi tunduk pada persyaratan tempat tinggal yang ketat untuk mengklaim status tersebut. Mereka hanya dapat memperoleh kewarganegaraan berdasarkan tempat tinggal mereka pada tahun 1952 jika mereka merupakan warga negara Mandat Inggris sebelum tahun 1948, telah terdaftar sebagai penduduk Israel sejak Februari 1949 dan tetap terdaftar, serta belum meninggalkan negara tersebut sebelum mengklaim kewarganegaraan.{{sfn|Harpaz|Herzog|2018|pp=4–5}} Persyaratan ini dimaksudkan untuk secara sistematis mengecilkan partisipasi minoritas Arab di negara tersebut.{{sfn|Davis|1995|p=23}} Sekitar 90 persen penduduk Arab yang tetap tinggal di Israel tidak memperoleh kewarganegaraan berdasarkan persyaratan ini dan karenanya tidak memiliki status kebangsaan.{{sfn|Davis|1995|p=26-27}}
Baris 102 ⟶ 103:
Ketidakjelasan hukum ini diuji dalam kasus Rufeisen versus Mendagri kala [[Oswald Rufeisen]], seorang [[Yahudi-Polandia]] yang telah memeluk [[Katolik Roma]], diputuskan tidak lagi memenuhi kriteria sebagai seorang Yahudi dikarenakan telah pindah agama.{{sfn|Savir|1963|p=128}} [[Apostasi dalam Yudaisme|Murtad dari Yudaisme]] dianggap sebagai tindakan pemisahan diri yang disengaja dari identitas nasional Yahudi. Mahkamah Agung menguraikan hal ini dalam kasus Shalit versus Mendagri tahun 1969, yang memutuskan bahwa anak-anak dari orang Yahudi yang tidak menjalankan praktik keagamaan Yahudi akan tetap dianggap Yahudi. Berbeda dengan Rufeisen, anak-anak tersebut tidak melakukan tindakan yang dapat dianggap memisahkan diri. Namun, keputusan ini menciptakan pemisahan antara agama Yahudi dan interpretasi hukum keanggotaan orang Yahudi sehingga memerlukan klarifikasi legislatif.{{sfn|Richmond|1993|pp=106–109}}
Undang-Undang Kepulangan diamandemen pada tahun 1970 untuk memberikan penjelasan yang lebih
Undang-undang Kewarganegaraan diamandemen pada tahun 1971 untuk memungkinkan setiap orang Yahudi yang secara resmi menyatakan keinginannya untuk [[Aliyah|bermigrasi]] ke Israel segera menjadi WN Israel, tanpa persyaratan apa pun untuk memasuki wilayah Israel. Perubahan ini dilakukan untuk memfasilitasi emigrasi dari [[Uni Soviet]], yang secara rutin ditolak visa keluarnya,{{sfn|Quigley|1991|pp=388–389}} terutama setelah Perang Enam Hari tahun 1967.<ref>{{cite news |last=Stern |first=Sol |date=16 April 1972 |work=[[The New York Times]] |title=The Russian Jews Wonder Whether Israel Is Really Ready for Them |url=https://www.nytimes.com/1972/04/16/archives/the-russian-jews-wonder-whether-israel-is-really-ready-for-them.html|archive-date=1 Oktober 2021 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211001101653/https://www.nytimes.com/1972/04/16/archives/the-russian-jews-wonder-whether-israel-is-really-ready-for-them.html |url-status=live }}</ref> Migrasi dari Uni Soviet tetap pada tingkat yang rendah sampai pembatasan emigrasi dilonggarkan pada akhir tahun
Kebanyakan orang [[Yahudi Soviet]] yang beremigrasi pada mulanya menjadikan [[Amerika Serikat]] sebagai tujuan dengan beberapa lainnya memilih [[Jerman]].{{sfn|Dietz|Lebok|Polian|2002|p=29}}{{sfn|Tolts|2020|p=323}} Namun, negara-negara ini segera memberlakukan pembatasan ketat terhadap imigran Yahudi dari Uni Soviet atas permintaan Israel, yang bertujuan untuk mengalihkan aliran imigran itu ke negaranya. AS mulai memberlakukan kuota masuk sebanyak 50.000 orang pada tahun 1990, sementara Jerman membatasi penerimaan pada tahun 1991 hanya bagi orang Yahudi yang dapat membuktikan keturunan Jerman. Jumlah orang Yahudi Soviet yang beremigrasi ke Israel meningkat tajam dari hanya 2.250 pada tahun 1988 menjadi lebih dari 200.000 pada tahun 1990{{sfn|Quigley|1991|pp=389–391}} dan tetap pada tingkat yang tinggi setelah [[pembubaran Uni Soviet]] pada tahun 1991 dan [[krisis finansial Rusia]] tahun 1998. Sekitar 940.000 orang Yahudi dari bekas Uni Soviet bertolak ke Israel antara tahun 1989 dan 2002. Sebagian besar gelombang migran ini adalah orang Yahudi yang tidak taat dan [[Hiloni|sekuler]]; sebagian besar tidak dianggap Yahudi berdasarkan halakha, tetapi memenuhi syarat untuk berimigrasi menurut UU Kepulangan.{{sfn|Emmons|1997|p=344}}
Baris 111 ⟶ 112:
Definisi Yahudi dalam amandemen Undang-Undang Kepulangan tahun 1970 tidak menyinggung definisi "konversi" dan ditafsirkan untuk memungkinkan umat Yahudi dari latar belakang apa pun memenuhi syarat agar mendapat hak kepulangan. [[Kepala Kerabian Israel]] menganut penafsiran [[Yahudi Ortodoks|Ortodoks]] atas halakha dan merupakan lembaga paling otoritatif untuk masalah keagamaan Yahudi di Israel, yang telah menyebabkan perselisihan mengenai apakah orang yang berpindah ke aliran non-Ortodoks dapat diakui sebagai Yahudi.{{sfn|Harpaz|Herzog|2018|p=16}} Orang asing yang berpindah agama ke [[Yahudi Konservatif]] atau [[Yahudi Reformasi|Reformasi]] di dalam negeri berhak mendapatkan kewarganegaraan berdasarkan UU Kepulangan sejak tahun 2021.<ref>{{cite news |last=Kingsley |first=Patrick |title=Israeli Court Says Converts to Non-Orthodox Judaism Can Claim Citizenship |date=1 Maret 2021 |work=[[The New York Times]] |url=https://www.nytimes.com/2021/03/01/world/middleeast/israel-jewish-converts-citizenship.html |archive-date=18 Oktober 2021 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211018223224/https://www.nytimes.com/2021/03/01/world/middleeast/israel-jewish-converts-citizenship.html |url-status=live }}</ref> Kendati demikian, baik Kepala Kerabian maupun Mahkamah Agung menganggap pengikut [[Yahudi Mesianik]] sebagai [[umat Kristen]] dan secara khusus melarang mereka untuk mendapat hak kepulangan,<ref>{{cite news |title=Israeli Court Rules Jews for Jesus Cannot Automatically Be Citizens |date=27 Desember 1989 |work=[[The New York Times]] |agency=[[Associated Press]] |url=https://www.nytimes.com/1989/12/27/world/israeli-court-rules-jews-for-jesus-cannot-automatically-be-citizens.html |archive-date=19 Juli 2021 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210719064601/https://www.nytimes.com/1989/12/27/world/israeli-court-rules-jews-for-jesus-cannot-automatically-be-citizens.html |url-status=live }}</ref> kecuali jika mereka berdarah Yahudi.<ref>{{cite news |last=Zieve |first=Tamara |title=Will Israel ever accept Messianic Jews? |date=16 Desember 2017 |work=[[The Jerusalem Post]] |url=https://www.jpost.com/israel-news/diaspora-affairs-will-israel-ever-accept-messianic-jews-518129 |access-date=|archive-date=2 Oktober 2021 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211002205811/https://www.jpost.com/israel-news/diaspora-affairs-will-israel-ever-accept-messianic-jews-518129 |url-status=live }}</ref>
[[Yahudi Etiopia]], juga dikenal sebagai Beta Israel, hidup sebagai komunitas terisolasi yang jauh dari arus utama Yudaisme setidaknya sejak [[Abad Pertengahan Awal]] sebelum kontak mereka dengan dunia luar pada abad ke-19. Selama pemisahan mereka yang berkepanjangan, populasi ini mengembangkan sejumlah praktik keagamaan yang sangat dipengaruhi oleh [[Koptik|Kekristenan Koptik]] yang membuatnya berbeda dari praktik keagamaan aliran Yahudi lainnya.{{sfn|Weil|1997|pp=397–399}} Status mereka sebagai Yahudi diperdebatkan sampai Kepala Kerabian mengakui kelompok ini sebagai Yahudi pada tahun 1973 sembari mendorong imigrasi mereka ke Israel.{{sfn|Weil|1997|pp=400–401}} Setelah revolusi komunis dan merebaknya [[Perang Saudara Etiopia]], pemerintah membawa 45.000 orang ke Israel
Di antara yang bermigrasi bersama Beta Israel adalah [[Falash Mura]], orang Yahudi yang masuk Kristen agar mudah berbaur dengan masyarakat Etiopia tetapi sebagian besar tetap terkait dengan komunitas Yahudi. Keputusan menteri pada tahun 1992 memutuskan komunitas ini tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan hak kepulangan
[[Orang Samaria]] adalah keturunan [[Bani Israil|suku-suku Israel]] kuno yang menganut [[Samaritanisme]], sebuah agama yang terkait erat dengan Yudaisme,{{sfn|Schreiber|2014|pp=1–2}}<ref>{{cite news |last1=Kingsley |first1=Patrick |last2=Sobelman |first2=Gabby |date=22 Agustus 2021 |title=The World’s Last Samaritans, Straddling the Israeli-Palestinian Divide |work=[[The New York Times]] |url=https://www.nytimes.com/2021/08/22/world/middleeast/samaritans-israeli-palestinian.html|archive-date=22 Oktober 2023 |archive-url=https://web.archive.org/web/20231022090946/https://www.nytimes.com/2021/08/22/world/middleeast/samaritans-israeli-palestinian.html |url-status=live }}</ref> dan memiliki hak kepulangan tanpa persetujuan dari Kepala Rabi.{{sfn|Schreiber|2014|p=62}} Pada tahun 1949, Menteri Luar Negeri [[Moshe Sharett]] menyatakan bahwa orang Samaria memenuhi syarat untuk mendapatkan kewarganegaraan Israel berdasarkan Hukum Kepulangan, dengan alasan warisan Ibrani menjadikan mereka memenuhi syarat untuk diakui sebagai Yahudi. Meskipun keputusan tersebut diterapkan sebagai kebijakan resmi, tidak ada undang-undang yang dibuat mengenai masalah ini. Akibatnya, ketika Kepala Rabi meninjau sebuah kasus pada tahun 1985 tentang apakah wanita Samaria boleh menikah dengan pria Yahudi (orang Yahudi di Israel hanya diperbolehkan menikah dengan sesama Yahudi) dan ia menyimpulkan bahwa orang Samaria harus terlebih dahulu masuk Yahudi, Kemendagri memutuskan untuk mencabut hak kepulangan Samaria dengan menggunakan keputusan Kepala Rabi sebagai pembenar. Mahkamah Agung memutuskan masalah ini pada tahun 1994, mengembalikan kebijakan asli dan memperluas status kewarganegaraan Israel menjadi mencakup warga Samaria di utara Tepi Barat.{{sfn|Schreiber|2014|pp=57–62}} Total populasi komunitas ini sekitar 700 orang yang tinggal secara eksklusif di [[Holon]] dan [[Gunung Gerizim]].{{sfn|Schreiber|2014|p=2}}
== Akuisisi dan hilangnya kewarganegaraan ==
Baris 190 ⟶ 191:
== Pranala luar ==
* [https://www.gov.il/en/departments/ministry_of_aliyah_and_integration/govil-landing-page Kementerian Aliyah dan Imigrasi]
{{Artikel pilihan}}
[[Kategori:Zionisme]]
[[Kategori:Politik Israel]]
[[Kategori:Hukum di Israel]]
[[Kategori:Yahudi]]
[[Kategori:Zionis]]
|