Bahasa Bali Nusa Penida: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Pengembalian manual
 
(66 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 6:
|ethnicity= ''[[Nak Nusé]]''
| region = [[Bali]] ([[Nusa Penida]])
| speakers = 5859.357900 (2022)<ref name="BPS 2020">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/website/fileMenu/Penduduk-Indonesia-Menurut-Desa-2020.pdf |title= Kecamatan Nusa Penida dalam populasi dan bahasa 2022 |publisher= Badan Pusat Statistik |year=2022 |page=1379 |language=id |access-date= 4 Juli 2022}}</ref>
| | minority = {{Flag|Bali}}
* [[File:Lambang Kabupaten Klungkung.png|14px]] [[Kabupaten Klungkung|Klungkung]]
Baris 13:
| familycolor = Austronesia
| fam2 = <!-- PARAMETER USANG -->
 
| ancestor = Dialek Bali Aga
| glotto = nusa1244
| name = Nusa Penida
Baris 19:
| extlink = 1H9dkb3pKSQ
| extvideo = Lagu bahasa nusa penida "Gede ban bubuh sadek" by Kalego
| contoh_berkas = Nusa Penida Balinese dialect recorded.webm
| contoh_deskripsi = Seorang pria sedang bergurau dengan cucunya mengunakan bahasa Bali Nusa Penida
| sk = NA
| map = {{Peta interaktif bahasa|Nusa Penida|2=arg}} Balinese.png
|mapcaption = Peta persebaran dialek:
{{Legend3|#0080ff|Wilayah tempat bahasa Bali Nusa Penida sebagai bahasa mayoritas}} {{Legend3|#88c4ff|Wilayah tempat bahasa Bali Nusa Penida sebagai bahasa minoritas yang signifikan}}
| mapcode = Bali
| dialects = Seluruh desa di Nusa Penida [[Nusa Penida #Pemerintahan|''Lihat 16 desa yang ada di Kecamatan Nusa Penida'']]
}}
{{Contains special characters|Balinese}}
'''Bahasa Bali Nusa Penida''' (disebut oleh penuturnya sebagai ''basa Nosa'') adalah sebuah [[dialek]] [[Bahasa Bali]] yang dituturkan oleh masyarakat sub-[[suku Bali]] ''[[Nak Nusé]]'' di [[Nusa Penida]], sebuah pulau di sebelah selatan [[Bali]]. Dialek ini dianggap sebagai dialek yang paling unik dan berbeda dalam bahasa Bali karena sebagian besar penutur bahasa Bali daratan tidak dapat memahami dialek ini, baik secara lisan maupun tulisan. Karena dialek ini sangat berbeda dengan dialek-dialek lainnya di Bali daratan yang masih bisa dimengerti, kemudian banyak digunakannya kosa kata dari dialek ini yang tidak ditemukan dalam ''Kamus bahasa Bali'' sehingga sangat sulit bagi orang-orang dari [[Suku Bali|Bali daratan]] untuk bisa berkomunikasi dengan lancar secara langsung dengan masyarakat [[Nak Nusé|Nusa Penida]].<ref name=":0">{{cite web|url=https://tatkala.co/2020/05/17/basa-nosa-bahasa-bali-dialek-nusa-penida-yang-mirip-dialek-bali-aga/ |publisher= I Ketut Serawan|date=17 Mei 2020|language=id |access-date= 4 Juli 2022|title= "Basa Nosa", Bahasa Bali Dialek Nusa Penida yang Mirip Dialek Bali Aga?}}</ref>
 
Secara linguistik, bahasa Bali Nusa Penida dianggap sebagai dialek bahasa Bali yang merupakan [[Bahasa Melayu-Polinesia|bahasa Melayu-Polinesia]] dalam cabang [[bahasa Bali-Sasak-Sumbawa]] di bawah [[rumpun bahasa Austronesia]]. Dialek ini dianggap dekat dengan dialek Bali Aga yang merupakan turunan dialek kuno dalam bahasa Bali.<ref name=":0"/>
 
== Klasifikasi ==
Dialek Nusa Penida merupakan sebuah [[dialek]] dari [[Bahasa Bali]] yang sendirinya termasuk dalam cabang {{PRBahasa|Melayu-Polinesia}} dari rumpun bahasa {{PRBahasa|Austronesia}}. Dalam rumpun Melayu-Polinesia, bahasa Bali berada di subcabang {{PRBahasa|Bali-Sasak-Sumbawa}}.<ref>{{cite book |last=Adelaar |first=K. Alexander |year=2005 |chapter=The Austronesian languages of Asia and Madagascar: a historical perspective |editor1=Adelaar, K. Alexander |editor2=Himmelmann, Nikolaus |title=The Austronesian languages of Asia and Madagascar |location=London |publisher=Routledge |pages=1–42}}</ref>
 
Dialek ini seringkali digolongkan sebagqi sub-dialek dari lain dalam bahasa Bali, yakni [[bahasa Bali Aga]]. Hal ini dikarenakan dialek NP memiliki persamaan ciri kebahasaan dengan dialek Aga yang oleh Jendra, dkk. (1997) dijabarkan sebagai berikut:<ref name=":0"/>
* Distribusi fonem {{IPAslink|h}} pada awal dan tengah kata;
* Masih ditemukannya [[akhiran]] {{IPAslink|ɲ|-ñə}} dan {{IPAslink|c|-cə}} yang merupakan [[alofoni]] [[morfem]] dari akhiran {{IPAslink|ə|-ə}};
* Intonasi pembicaraan penutur cenderung memiliki tempo yang cepat dan tekanan yang lebih keras;
* Kosakata dalam dialek Nusa Penida memiliki kemiripan dengan kosakata yang ada di dialek Aga dan sub-dialeknya yang lain.
Meskipun demikian, terdapat perbedaan lain yang cukup mencolok antara kedua dialek, yakni hilangnya atau berkurangnya distribusi fonem {{IPAslink|a}} pada posisi akhir kata.<ref name=":0"/>
== Sejarah ==
Terdapat dugaan bahwa keberadaan ''basa Nosa'' berkaitan dengan invasi [[Kerajaan Majapahit]] yang dipimpin oleh patih [[Gajah Mada]] terhadap [[Kerajaan Bali]]. Setelah upacara pengangkatannya sebagai "Patih Amangkubhumi Majapahit" pada tahun 1336 M (1258 Saka), Gajah Mada bersama pasukannya berhasil menaklukkan Kerajaan Bali, termasuk Nusa Penida yang disebut sebagai ''Gurun'' (?){{efn|Nama ''Gurun'' juga kemungkinan merujuk pada [[Pulau Gorom, Seram Bagian Timur|Gorom]], sebuah pulau kecil di sebelah timur [[Pulau Seram|Seram]].}} dalam [[Sumpah Palapa]] oleh Gajah Mada. Penaklukan ini disinyalir memengaruhi kondisi kebahasaan di Pulau Bali maupun Nusa Penida.<ref name=":0"/>
 
== Persebaran ==
Baris 35 ⟶ 48:
 
== Tata bahasa ==
Basa Nosa biasanya diucapkan dengan nada yang cepat mirip dengan dialek Bali Aga
 
Berikut ini perbandingan beberapa kosa kata dalam dialek Nusa Penida dan bahasa Bali standar:
{| class="wikitable"
Baris 56 ⟶ 67:
| kamu
|-
| ''lepéhlépéh''
| ''kényél''
| lelah
Baris 94 ⟶ 105:
| ''dəpinñə''
| ''dəpin''
| biarkan
| dibiarkan
|-
| ''pohun''
Baris 103 ⟶ 114:
| ''aluh''
| mudah
|-
| ''taloh''
| ''taluh''
| telur
|-
| ''abian'', ''kamol''
| ''abian''
| kebun
|-
| ''bénéh''
| ''bénéh''
| benar
|-
| ''mékrocokan''
| ''mécanda''
| bercanda
|-
| ''hang''
| ''anak'', wång''
| orang
|-
|}
Baris 112 ⟶ 143:
* ''[[Nak Nusé]]''
 
== Catatan ==
{{Notelist}}
== Referensi ==
{{Reflist}}