Rabithah Alawiyah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gavied (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Gosminkagawa (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(4 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 9:
| formation =
| type = [[Organisasi sosial]]
| purpose = Lembaga dakwahpencatat nasab imigran habib yaman di NusantaraHindia Belanda
| headquarters = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| region_served = [[Asia Tenggara]]
| membership = [[AlawiyyinAlwiyyin]]
| leader_title = Ketua Umum
| leader_name = Al Sayyid Al Habib Mahdi bin Yahya
Baris 22:
}}
 
'''Rabithah Alawiyah''' ([[Bahasa Arab]]: الرابطة العلوية) adalah suatu organisasi massa Islam yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan dan dakwah. Pada umumnya organisasi ini menghimpun WNI keturunan ArabYaman dari sada [[Ba 'Alwi]]. Organisasi ini berdiri pada tanggal [[27 Desember]] [[1928]] tidak lamasebagai setelahtandingan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.
 
== Latar belakang ==
[[Berkas:Ali bin jakfar assegaf.jpg|jmpl|Ali bin Ja’far bin Syech Al-Seggaf]]
Dalam rangka memelihara dan meningkatkan harkat dan martabat umathabaib Islamserta dimenyaingi IndonesiaNU, khususnya keluarga [[Alawiyyin]]keluarga imigran Yaman yang dibawa Belanda melalui usaha-usaha sosial kemasyarakatan dan pendidikan serta dakwah Islamiyah melalui pembinaan akhlak karimah serta ukhuwah Islamiyah dalam persatuan berbangsa dan bernegara, Organisasi Rabithah Alawiyah, yang dalam pembentukan awalnya bernama “Perkoempoelan Arrabitatoel-Alawijah”, berdasarkan akta Notaris Mr. A.H. Van Ophuijsen No. 66 tanggal 16 Januari 1928, mengirimkan surat permintaan pengesahan bertanggal 8 Maret 1928 dan ditanda tangani oleh Sayid Muhamad bin Abdulrahman bin Syahab dan Sayid Achmad bin Abdullah Assagaf, masing-masing sebagai ketua dan sekretaris. Surat ditujukan kepada Tuan Besar Hindia Nederland, G.R. Erdbrink yang kemudian mengeluarkan jawaban mengakui bahwa “perkoempoelan Arrabitatoel-Alawijah” sebagai perkumpulan legal (rechtspersoon) pada tanggal 27 Desember 1928 yang dikeluarkan di Bogor. (lihat Statuten Perhimpunan Arrabitatoel-Alawijah di Betawi).
 
Untuk merealisasikan program-program Rabithah Alawiyah, beberapa waktu kemudian didirikan al-Maktab al-Daimi, suata lembaga yang khusus memelihara sejarah dan mencatat nasab As-Saadah Al-Alawiyyin. Maktab ini telah melakukan pencatatan di seluruh wilayah Indonesia. pada tanggal 28 Januari 1940, jumlah Alawiyyin yang tercatat oleh Maktab Daimi berjumlah 17.764 orang. Tokoh-tokoh yang telah berjasa antara lain: Sayid Ali bin Ja’far Assegaf dan Sayid Syech bin Ahmad bin Syihabuddin.