Tahlilullah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
Alamnirvana (bicara | kontrib)
 
(5 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 95:
 
Adat istana yang ideal untuk mendapatkan pewaris mahkota diperoleh dari perkawinan anak laki-laki dari sultan dan anak perempuan dari mangkubumi, sebaliknya kalau Sultan hanya memiliki anak perempuan maka akan dinikahkan dengan anak laki-laki mangkubumi.
Sultan Tahlilullah (TahirullahAmarullah Bagus Kusuma) akan digantikan putranya, Tahmidullah. Hal ini menyebabkan ketidakpuasan anak almarhum Sultan saidillahsebelumnya (Saidillah) yang dilahirkan dari permaisuri putri Makassar keturunan Karaeng Karunrung, yang bernama Pangeran Purabaya. Kemudian diputuskan Pangeran Purabaya memperoleh Pulau Laut sebagai [[apanase]]-nya. Pangeran Purabaya masih tidak puas, lalu ia meminta bantuan suku Biaju dan Ahmad Daeng Mamuntuli Aru Kaju (menantu [[Mas Bantan]] sultan Sumbawa trah Banjar). Pemberontakan pangeran Purabaya berhasil ditumpas oleh pasukan Pangeran Purba Negara dan Pangeran Nata Dilaga. Peristiwa itu diakhiri dengan tewasnya Pangeran Purabaya dan anaknya (Gusti Busu)
 
== Raden Bagus dan Raden Basus ==
Dalam naskah Cerita Turunan Raja-raja Banjar dan Kutaringin ([[Hikayat Banjar]]) resensi I menyebutkan bahwa raja Banjar Sultan Saidullah (Sultan Ratu Anum) memilikisetelah kematiannya meninggalkan dua orang putra yang masih dibawah umur, disebutkan dalam periode usia baru saja lepas gigi susu, masing-masing bernama '''Raden Bagus''' dan '''Raden Basus''' dan seorang putri bernama '''Gusti Gade''', masing-masing lahir dari [[gundik]]-gundik. Anak-anak itu masing-masing berlainan ibunya. Sedangkan isteri dari keturunan bangsawan yaitu Putri Intan binti Raden Timbakal Pangeran Singasari sudah diceraikan jauh sebelumnya karena ketidakcocokan dan dalam perkawinan antara kedua pihak itu tidak memiliki keturunan. Kemudian Putri Intan menikah kedua kalinya dengan Raden Pamadi bin Pangeran Anta Kasuma Ratu Kotawaringin dan kemudian dari pernikahan tersebut melahirkan Raden Pati.
 
== Sultan Amarullah Bagus Kasuma ==
Menurut salah satu naskah Hikayat Banjar versi resensi 1 koleksi Belanda dari University Library, Leiden: Codex Or. 1701, '''Raden Bagus''' diberi gelar '''Sultan Amarullah Bagus Kasuma''' oleh [[Pangeran Ratu]] 01 alias Sultan Ri'ayatullah (1660-1663) yang merupakan Wali Kerajaan (Penjabat Sultan) untuk Raden Bagus yang masihusianya usiamasih belum dewasa tersebut. Yang memberi gelar kepada Raden Bagus adalah Sultan [[Rakyatullah dari Banjar|Ri'ayatullah]] yang saudara sepihak (tiri) Sultan 'Inayatullah. Namun tidak diketahui nama kedua dari Raden Basus, saudara tiri Raden Bagus.
 
== Kedatangan pedagang Portugis dan misionaris Katolik ==