Fachrul Baraqbah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
PeragaSetia (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Bungarampai (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(25 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3:
| birth_date = 1925
| birth_place = [[Tenggarong]], [[Hindia Belanda]]
| death_date = 1984 (umur 58–59)
| death_place = [[Samarinda]], [[Kalimantan Timur]], [[Indonesia]]
| party = [[Berkas:Communist Party of Indonesia.svg|30px]] [[Partai Komunis Indonesia|PKI]]
| movement = [[Barisan Pemberontakan Rakyat Indonesia|BPRI]] (1945–1947)<br>
[[File:Bendera Pesindo.svg|30px]] [[Pemuda Sosialis Indonesia|Pesindo]] (1947–1950)<br>
}}
 
Aji Raden [[Sayyid|Sayidalias]] '''Fachrul Rasyid Baraqbah{{sfn|Sanusie|1986|p=50}}''' atau Habib '''Fachrul Baraqbah''' (1925–1984) adalah seorang politikus Indonesia dari marga Ba'alawi yang merupakan bangsawan [[Kesultanan Kutai Kertanegara ing Martapura|Kutai]] dan mantan ketua Comite Daerah Besar (CDB) [[Partai Komunis Indonesia|PKI]] di [[Kalimantan Timur]] sampaihingga ia ditangkaptertangkap pada tahun 1965 saatpasca terjadinyakegagalan represi[[Gerakan antikomunis30 yangSeptember]].<ref mendahuluiname=":2">{{Cite journal|last=Amnesty International|date=Juli 1985|title=Indonesia: Prisoners under Sentence of Death for Alleged Offences Relating to an Attempted Coup in 1965 or Membership of the Indonesian Communist Party (PKI)|url=https://www.amnesty.org/en/wp-content/uploads/2021/05/ASA210231985ENGLISH.pdf|journal=}}</ref> Sebagai seorang aristokrat, ia dianggap sebagai anomali karena mendukung [[transisiRevolusi OrdeNasional BaruIndonesia]], meninggalkan gelar kebangsawanannya, dan bergabung dengan PKI. Selain itu, dia juga aktif dalam [[Barisan Pemberontakan Rakyat Indonesia|BPRI]] dan [[Pemuda Sosialis Indonesia|Pesindo]] selama [[Revolusi Nasional Indonesia|Perang Kemerdekaan]].
 
== Kehidupan awal ==
Sebagai seorang aristokrat, ia dianggap sebagai anomali karena mendukung [[Revolusi Nasional Indonesia]], meninggalkan gelar kebangsawanannya, dan bergabung dengan PKI. Selain itu, dia juga aktif dalam [[Barisan Pemberontakan Rakyat Indonesia|BPRI]] dan [[Pemuda Sosialis Indonesia|Pesindo]] selama [[Revolusi Nasional Indonesia|Perang Kemerdekaan]].
[[Berkas:Collectie NMvWereldculturen, TM-60042247, Foto- De delegatie van Oost-Borneo tijdens een Federale conferentie voor een Federaal Indonesie, Batavia, 14 juni 1948, 1948.jpg|jmpl|Sayid Mochsen (berdiri di belakang) merupakan kakak tertua Fachrul.]]
Fachrul lahir di [[Tenggarong, Kutai Kartanegara|Tenggarong]] pada tahun 1925. Dia berasal dari marga [[Baraqbah]], salah satu marga keturunan [[Muhammad|Nabi Muhammad]].<ref name=":0">{{Cite web|last=Matanasi|first=Petrik|date=2017-01-19|title=Sayid dan Komunis dari Kalimantan|url=https://tirto.id/sayid-dan-komunis-dari-kalimantan-chgN|website=Tirto.id|access-date=11 Maret 2024}}</ref> Karena berasal dari kalangan bangsawan, dia memiliki gelar Aji Raden yang kemudian ia tanggalkan.<ref name=":1" /> Fachrul merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara. Ayahnya bernama Aji Raden Sayid Idrus Baraqbah dan bergelar Aji Raden Sokmawira.{{sfn|Kementerian Penerangan|1955|p=164}}{{sfn|Kementerian Penerangan|1956|p=268}}
 
Kakak tertuanya, [[Aji Raden Sayid Mochsen]], merupakan mantan anggota [[Konstituante Republik Indonesia|Dewan Konstituante]] dan salah satu dari tiga calon anggota yang terpilih dari [[Kalimantan Timur]]. Mochsen sendiri duduk di dewan mewakili Fraksi [[Partai Nasional Indonesia|PNI]].<ref>{{Cite web|last=Hidayat|first=Syahrul|last2=Fogg|first2=Kevin W.|date=2018-01-01|title=Mochsen Bin R. Sokma Wira Said|url=https://www.konstituante.net/en/profile/PNI_mochsen_bin_r_sokma_wiro_said|website=Konstituante.Net|access-date=11 Maret 2024}}</ref> Dia juga bekerja sebagai pegawai negeri, pertama untuk [[Kesultanan Kutai Kertanegara ing Martapura|Kesultanan Kutai]] dan selanjutnya di pemerintahan Provinsi Kaltim hingga pensiun pada tahun 1965.<ref name=":1">{{Cite journal|last=Magenda|first=Burhan Djabier|date=2005|title=Dinamika Peranan Politik Keturunan Arab di Tingkat Lokal|url=https://web.archive.org/web/20210715101538/http://www.jke.feb.ui.ac.id/index.php/jai/article/viewFile/3535/2811|journal=Antropologi Indonesia|volume=29|issue=2|pages=182-197}}</ref>
== Awal kehidupan dan karir ==
Fachrul lahir di [[Tenggarong, Kutai Kartanegara|Tenggarong]] pada tahun 1925. Dia berasal dari marga [[Baraqbah]], salah satu marga keturunan [[Muhammad|Nabi Muhammad]].<ref name=":0">{{Cite web|last=Matanasi|first=Petrik|date=2017-01-19|title=Sayid dan Komunis dari Kalimantan|url=https://tirto.id/sayid-dan-komunis-dari-kalimantan-chgN|website=Tirto.id|access-date=11 Maret 2024}}</ref> Karena berasal dari kalangan bangsawan, dia memiliki gelar Aji Raden yang kemudian ia tanggalkan.<ref name=":1" /> Fachrul merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara. Ayahnya bernama Aji Raden Sayid Idrus Baraqbah dan bergelar Aji Raden Sokmawira.{{sfn|Kementerian Penerangan|1955|p=164}}{{sfn|Kementerian Penerangan|1956|p=268}}
 
Kakak tertuanya, [[Aji Raden Sayid Mochsen]], merupakan mantan anggota Dewan Konstituante dan salah satu dari tiga calon anggota yang terpilih dari [[Kalimantan Timur]]. Mochsen sendiri duduk di dewan mewakili Fraksi [[Partai Nasional Indonesia|PNI]].<ref>{{Cite web|last=Hidayat|first=Syahrul|last2=Fogg|first2=Kevin W.|date=2018-01-01|title=Mochsen Bin R. Sokma Wira Said|url=https://www.konstituante.net/en/profile/PNI_mochsen_bin_r_sokma_wiro_said|website=Konstituante.Net|access-date=11 Maret 2024}}</ref> Dia juga bekerja sebagai pegawai negeri, pertama untuk [[Kesultanan Kutai Kertanegara ing Martapura|Kesultanan Kutai]] dan selanjutnya di pemerintahan Provinsi Kaltim hingga pensiun pada tahun 1965.<ref name=":1">{{Cite journal|last=Magenda|first=Burhan Djabier|date=2005|title=Dinamika Peranan Politik Keturunan Arab di Tingkat Lokal|url=https://web.archive.org/web/20210715101538/http://www.jke.feb.ui.ac.id/index.php/jai/article/viewFile/3535/2811|journal=Antropologi Indonesia|volume=29|issue=2|pages=182-197}}</ref> Kakaknya yang lain, [[Sayid Gasyim|Aji Raden Sayid Gasyim]], merupakan anggota Partai NU ([[Nahdlatul Ulama|Nahdhatul Ulama]]) dan menjadi calon anggota DPR dari partai tersebut pada [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1955|Pemilihanpemilihan Umumumum tahun 1955]] dengandi daerah pemilihan KaltimKalimantan Timur.{{sfn|Kementerian Penerangan|1955|p=164}} Gasyim juga menjadi anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Timur|DPRD Provinsi Kalimantan Timur]] dari Fraksi NU.<ref name=":1" /> Tak seperti kakak tertuanya, pendidikan Fachrul berhenti di tingkat dasar. Setelah lulus dari [[Hollandsch-Inlandsche School|HIS]] di Tenggarong, dia tidak melanjutkan ke [[Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren|OSVIA]] di [[Kota Makassar|Makassar]].<ref name=":0" />
 
== Karier ==
Tak seperti saudara tertuanya, pendidikan Fachrul berhenti di tingkat dasar. Setelah lulus dari [[Hollandsch-Inlandsche School|HIS]] di Tenggarong, dia tidak melanjutkan ke [[Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren|OSVIA]] di [[Kota Makassar|Makassar]].<ref name=":0" /> Fachrul kemudian bergabung dengan [[Barisan Pemberontakan Rakyat Indonesia]] (BPRI) di [[Kota Samarinda|Samarinda]] pada akhir tahun 1945, sebelum kemudian melarikan diri ke [[Jawa Timur]] pada tahun 1947 untuk menghindari kejaran dari tentara Belanda.<ref name=":12">{{Cite web|last=Sarip|first=Muhammad|date=2021-01-21|title=Menelusuri Riwayat PSI-Sjahrir di Kaltim, Berlambang Bintang-Mandau, Pernah Jatuhkan Kepala Daerah|url=https://kaltimkece.id/historia/menelusuri-riwayat-psi-sjahrir-di-kaltim-berlambang-bintang-mandau-pernah-jatuhkan-kepala-daerah|website=Kaltim Kece|access-date=2024-03-05}}</ref>{{sfn|Magenda|2010|p=96}} Di sana, Fachrul bergabung dengan laskar [[Pemuda Sosialis Indonesia|Pesindo]]. Dia kemudian pindah ke [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]] dan pada tahun 1948, menjadi anggota [[Front Demokrasi Rakyat]] (FDR) dan terlibat dalam [[Pemberontakan PKI 1948|Peristiwa Madiun]]. Meski demikian, Fachrul lolos dari aksi pembersihan dan berhasil kembali ke Kalimantan Timur pada awal tahun 1950.<ref name=":0" /><ref name=":1" />
 
=== KarirMasa di PKIRevolusi ===
Fachrul bergabung dengan [[Barisan Pemberontakan Rakyat Indonesia]] (BPRI) di [[Kota Samarinda|Samarinda]] pada tanggal 26 Desember 1945. Ia menjadi salah seorang pengurus BPRI cabang Samarinda dengan posisi sebagai penyelidik.{{sfn|Sanusie|1986|p=50}} Fachrul juga ikut serta dalam sebuah pertemuan yang diadakan untuk membahas rencana pencarian senjata di hulu [[Sungai Tenggarong]] yang berakhir gagal karena senjata-senjata tersebut telah digali terlebih dahulu pada akhir tahun 1945 atas perintah Sultan [[Aji Muhammad Parikesit]] untuk diserahkan kepada tentara Australia.{{sfn|Sanusie|1986|p=62-63}} Ia kemudian menjadi anggota seksi intelijen Brigade "S" BPRI dengan pangkat Pembantu Letnan.{{sfn|Sanusie|1986|p=85}}
Tak lama setelah kembali ke Kalimantan Timur, Fachrul menjadi sekretaris (ketua) CDB PKI di sana.<ref name=":1" /> Dia kemudian menjadi calon anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|DPR]] dan [[Dewan Konstituante]] pada [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1955|Pemilihan Umum 1955]], mewakili Fraksi PKI dengan daerah pemilihan Kalimantan Timur.{{sfn|Kementerian Penerangan|1956|p=268}}{{sfn|Kementerian Penerangan|1955|p=165}} Fachrul hadir dalam Kongres Nasional Ke-VI PKI yang diselenggarakan di Jakarta selama 7-14 September 1959. Dalam kongres itu, dia menyampaikan sebuah pidato yang berisi banyak hal, di antaranya kritik terhadap tindakan pemerintah yang dinilai kurang tegas dalam menggalakkan [[nasionalisasi]] aset-aset Belanda, masih menguatnya kedudukan politik golongan pamong praja yang feodal, dan penyelundupan ke [[Tawau]] yang masih merajalela.{{sfn|Bintang Merah|1960|p=500-504}} Pada kongres tersebut, dia juga ditetapkan sebagai calon anggota Comite Central (CC) PKI.{{sfn|Bintang Merah|1960|p=219}} Fachrul juga menjadi anggota delegasi partai yang mengunjungi [[Moskwa]] dan berangkat pada tanggal 20 Juli 1963.{{sfn|Central Intelligence Agency|1963|p=RRR 9}}
 
TakPada sepertitahun saudara tertuanya1947, pendidikanuntuk Fachrulmenghindari berhenti di tingkat dasar. Setelah luluskejaran dari [[Hollandsch-Inlandschetentara School|HIS]] di TenggarongBelanda, dia tidak melanjutkan ke [[Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren|OSVIA]] di [[Kota Makassar|Makassar]].<ref name=":0" /> Fachrul kemudian bergabung dengan [[Barisan Pemberontakan Rakyat Indonesia]] (BPRI) di [[Kota Samarinda|Samarinda]] pada akhir tahun 1945, sebelum kemudian melarikan diri ke [[Jawa Timur]] pada tahun 1947 untuk menghindari kejaran dari tentara Belanda.<ref name=":12">{{Cite web|last=Sarip|first=Muhammad|date=2021-01-21|title=Menelusuri Riwayat PSI-Sjahrir di Kaltim, Berlambang Bintang-Mandau, Pernah Jatuhkan Kepala Daerah|url=https://kaltimkece.id/historia/menelusuri-riwayat-psi-sjahrir-di-kaltim-berlambang-bintang-mandau-pernah-jatuhkan-kepala-daerah|website=Kaltim Kece|access-date=2024-03-05}}</ref>{{sfn|Magenda|2010|p=96}} Di sana, Fachrulia bergabung dengan laskar [[Pemuda Sosialis Indonesia|Pesindo]]. Diadan kemudian aktif di [[Front Demokrasi Rakyat]] (FDR). Fachrul pindah ke [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]] dan pada tahun 1948, menjadihendak anggotaditangkap [[Frontkarena Demokrasiketerlibatan Rakyat]] (FDR) dan terlibatPesindo dalam [[Pemberontakan PKI 1948|Peristiwa Madiun]]. Meski demikian, Fachrulia lolos dari aksi pembersihanpengangkapan dan berhasil kembali ke Kalimantan Timur pada awal tahun 1950.<ref name=":0" /><ref name=":1" />
Selain itu, Fachrul menjabat sebagai Wakil Ketua [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Timur|DPRD Provinsi Kalimantan Timur]] sekaligus anggota [[Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara|MPRS]] mewakili Kalimantan Timur.{{sfn|Departemen Penerangan|1961|p=580}}{{sfn|Departemen Penerangan|1961|p=4}} Dia merupakan salah satu wakil ketua [[Front Nasional (Orde Lama)|Front Nasional]] di Kalimantan Timur dan menjadi perwakilan dari PKI.{{sfn|Departemen Penerangan|1961|p=412-413}} Fachrul juga menjadi anggota [[Panca Tunggal]] di Kalimantan Timur, yang dimaksudkan untuk memperkuat kedudukan politik PKI di tingkat daerah melalui Front Nasional. Meski demikian, kedudukannya tidak begitu kuat sebab Front Nasional di Kalimantan Timur didominasi oleh [[Harun Nafsi]], seorang mantan pejuang yang juga anggota [[Partai Syarikat Islam Indonesia]] (PSII).{{sfn|Magenda|2010|p=94}}
 
=== Anggota PKI ===
Sebagai salah seorang pengurus Front Nasional, dia terlibat dalam upaya nasionalisasi yang dilakukan terhadap aset-aset [[Shell (perusahaan)|Shell]] di [[Kota Balikpapan|Balikpapan]]. Aset-aset tersebut sebelumnya berada di tangan BPM ([[Bataafsche Petroleum Maatschappij]]), namun pada tahun 1961 diserahkan kepada Shell akibat terjadinya [[Operasi Trikora|Trikora]].{{sfn|Erman & Saptari|2013|p=167}} Front Nasional kemudian membentuk sebuah front persatuan antar organisasi buruh minyak, yakni KSOBM ([[Kerja Sama Organisasi Buruh Minyak]]) yang didominasi oleh [[Perbum]] (Persatuan Buruh Minyak), untuk menggalakkan nasionalisasi pada bulan Januari 1963. Perbum sendiri merupakan salah satu serikat yang bernaung di bawah SOBSI ([[Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia]]) yang dekat dengan PKI. Aksi nasionalisasi menjadi semakin radikal pada bulan September. Pada tanggal 19 September, terjadi pemboikotan terhadap orang-orang [[Britania Raya|Inggris]] dan usaha untuk mengambil alih perusahaan. Pada akhirnya, KSOBM berhasil mengambil alih Shell dan seorang manajer berkebangsaan Indonesia ditunjuk untuk mengelolanya, sebelum akhirnya dikembalikan atas desakan Presiden [[Soekarno|Sukarno]].{{sfn|Erman & Saptari|2013|p=167-169}}
Tak lama setelah kembali ke Kalimantan Timur, Fachrul mendirikan cabang PKI di sana dan menjadi sekretaris (ketua) CDB PKI setempat.<ref name=":1" /> Dia menjadi calon anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|DPR]] dan [[Dewan Konstituante]] pada [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1955|pemilihan umum tahun 1955]], mewakili PKI di daerah pemilihan Kalimantan Timur.{{sfn|Kementerian Penerangan|1956|p=268}}{{sfn|Kementerian Penerangan|1955|p=165}} Pada tahun 1957, ia diangkat menjadi anggota DPRD-P (DPRD Peralihan) Kalimantan Timur mewakili PKI dan menjabat selama setahun.{{sfn|Arifin|Priasmoro|2011|p=78}} Sebagai hasil dari [[Daftar pemilihan umum legislatif daerah di Indonesia 1957–1958|pemilihan umum legislatif tahun 1958]], ia diangkat menjadi Wakil Ketua [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Timur|DPRD Kaltim]].{{sfn|Arifin|Priasmoro|2011|p=81}}{{sfn|Departemen Penerangan|1961|p=580}}
 
Tak lama setelah kembali ke Kalimantan Timur, Fachrul menjadi sekretaris (ketua) CDB PKI di sana.<ref name=":1" /> Dia kemudian menjadi calon anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|DPR]] dan [[Dewan Konstituante]] pada [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1955|Pemilihan Umum 1955]], mewakili Fraksi PKI dengan daerah pemilihan Kalimantan Timur.{{sfn|Kementerian Penerangan|1956|p=268}}{{sfn|Kementerian Penerangan|1955|p=165}} Fachrul hadir dalam Kongres Nasional Keke-VI PKI yang diselenggarakan di Jakarta selama tanggal 7-14 September 1959. Dalam kongres itu, dia menyampaikan sebuah pidato yang berisimembahas banyakberbagai hal, diseperti antaranya kritik terhadap tindakanketidaktegasan pemerintah yang dinilai kurang tegas dalam menggalakkan [[nasionalisasi]] aset-aset Belanda, masih menguatnyakuatnya kedudukan politik golongan pamong praja yang feodal, dan penyelundupan ke [[Tawau]] yang masihjuga merajalela.{{sfn|Bintang Merah|1960|p=500-504}} Pada kongres tersebut, dia juga ditetapkan sebagai calon anggota Comite Central (CC) PKI.{{sfn|Bintang Merah|1960|p=219}} Fachrul juga menjadi anggota delegasi partai yang mengunjungi [[Moskwa]] dan berangkat pada tanggal 20 Juli 1963.{{sfn|Central Intelligence Agency|1963|p=RRR 9}}
 
Selain itu, Fachrul menjabatjuga sebagai Wakil Ketua [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Timur|DPRD Provinsi Kalimantan Timur]] sekaligusmenjadi anggota [[Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara|MPRS]] mewakili Kalimantan Timur.{{sfn|Departemen Penerangan|1961|p=580}}{{sfn|Departemen Penerangan|1961|p=4}} Dia merupakan salah satu wakil ketua [[Front Nasional (Orde Lama)|Front Nasional]] di Kalimantan Timur dan menjadi perwakilan dari PKI.{{sfn|Departemen Penerangan|1961|p=412-413}} Fachrul juga menjadi anggota [[Panca Tunggal]] di Kalimantan Timur, yang dimaksudkan untuk memperkuat kedudukan politik PKI di tingkat daerah melalui Front Nasional. Meski demikian, kedudukannya tidak begitu kuat sebab Front Nasional di Kalimantan Timur didominasi oleh [[Muhammad Harun Nafsi|M. Harun Nafsi]], seorang mantan pejuang yang juga anggota [[Partai Syarikat Islam Indonesia]] (PSII).{{sfn|Magenda|2010|p=94}}
 
Sebagai salah seorang pengurus Front Nasional, dia terlibat dalam upaya nasionalisasi yang dilakukan terhadap aset-aset [[Shell (perusahaan)|Shell]] di [[Kota Balikpapan|Balikpapan]]. Aset-aset tersebut sebelumnya berada di tangan BPM ([[Bataafsche Petroleum Maatschappij]]), namun pada tahun 1961 diserahkan kepada Shell akibat terjadinya [[Operasi Trikora|Trikora]].{{sfn|Erman & Saptari|2013|p=167}} Front Nasional kemudian membentuk sebuah front persatuan antar organisasi buruh minyak, yakni KSOBM ([[Kerja Sama Organisasi Buruh Minyak]]) yang didominasi oleh [[Perbum]] (Persatuan Buruh Minyak), untuk menggalakkan nasionalisasi pada bulan Januari 1963. Perbum sendiri merupakan salah satu serikat yang bernaung di bawah SOBSI ([[Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia|SOBSI]]) yang dekatberada dengandi PKI.bawah Aksipengaruh nasionalisasi menjadi semakin radikal pada bulan September. Pada tanggal 19 September, terjadi pemboikotan terhadap orang-orang [[Britania Raya|Inggris]] dan usaha untuk mengambil alih perusahaan. Pada akhirnya, KSOBM berhasil mengambil alih Shell dan seorang manajer berkebangsaan Indonesia ditunjuk untuk mengelolanya, sebelum akhirnya dikembalikan atas desakan Presiden [[Soekarno|Sukarno]]PKI.{{sfn|Erman & Saptari|2013|p=167-169}}
 
Aksi nasionalisasi menjadi semakin radikal pada bulan September. Pada tanggal 19 September, terjadi pemboikotan terhadap orang-orang [[Britania Raya|Inggris]] dan usaha untuk mengambil alih perusahaan. Akhirnya, KSOBM berhasil mengambil alih Shell dan seorang manajer berkebangsaan Indonesia ditunjuk untuk mengelolanya, sebelum akhirnya dikembalikan atas desakan Presiden [[Soekarno|Sukarno]].{{sfn|Erman & Saptari|2013|p=167-169}}
 
== Penangkapan dan kematian ==
Setelah gagalnya [[Gerakan 30 September]], pihak militer melakukan aksi pembersihan besar-besaran. Fachrul termasuk yang terjaring di dalamnya akibat statusnya sebagai anggota PKI sekaligus pengurus partai tersebut di Kalimantan Timur. Dia ditangkap pada tanggal 16 Oktober 1965 dan divonis hukuman mati oleh pengadilan subversi pada tanggal 29 November 1965 di [[Kota Balikpapan|Balikpapan]]. Dia kemudian mengajukan banding ke [[Pengadilan tinggi|Pengadilan Tinggi]] di Balikpapan pada bulan Juni 1969 dan vonisnya diringankan menjadi hukuman seumur hidup.<ref name=":2" /><ref>{{Cite news|title=Weer doodstraf voor communist|url=https://www.delpher.nl/nl/kranten/view?query=%22Fachroel+Braqbah%22&coll=ddd&sortfield=date&identifier=KBPERS01:003296029:mpeg21:a00190&resultsidentifier=KBPERS01:003296029:mpeg21:a00190&rowid=1|work=Tubantia|access-date=12 Maret 2024}}</ref><ref name=":2">{{Cite journal|last=Amnesty International|date=Juli 1985|title=Indonesia: Prisoners under Sentence of Death for Alleged Offences Relating to an Attempted Coup in 1965 or Membership of the Indonesian Communist Party (PKI)|url=https://www.amnesty.org/en/wp-content/uploads/2021/05/ASA210231985ENGLISH.pdf|journal=}}</ref><ref name=":3">{{Cite web|last=Azis|first=Arditya Abdul|date=2019-10-03|title=Hari-Hari setelah Gerakan 30 September, Petinggi Kaltim yang Tetap Setia kepada Sukarno|url=https://kaltimkece.id/historia/hari-hari-setelah-gerakan-30-september-petinggi-kaltim-yang-tetap-setia-kepada-sukarno|website=Kaltim Kece|access-date=12 Maret 2024}}</ref>
 
Fachrul pada awalnya ditahan di Balikpapan, sebelum kemudian dipindahkan ke RTM (Rumah Tahanan Militer) di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] pada dekade 1970-an. Dia bertemu langsung dengan para mahasiswa yang ditahan oleh militertentara akibatkarena keterlibatanterlibat dalam demonstrasi [[Malari]] pada tahun 1974. Berkat latar belakangnya sebagai keturunan Nabi, Fachrul mampu mengajarkan [[Bahasa Arab]] kepada sesama tahanan lain.<ref name=":3" /> Menurut [[A.M. Fatwa]] yang juga sesamamenjadi tahanan padaRTM saat itu, diaia seringkali dipercaya menjadi imam salat berkat bacaannya yang fasih.<ref>{{Cite web|last=Bhawono|first=Aryo|date=2017-10-02|title=Ketika Napol PKI Menjadi Imam Tarawih|url=https://news.detik.com/berita/d-3666271/ketika-napol-pki-menjadi-imam-tarawih|website=Detik News|access-date=12 Maret 2024}}</ref> Fachrul kemudian dibebaskan dari tahanan pada tahun 1984 dan tinggal di [[Samarinda Seberang, Samarinda|Samarinda Seberang]]. Tak lama setelah dibebaskan, dia meninggal dunia.<ref name=":2" /><ref name=":3" />
 
== Referensi ==
Baris 37 ⟶ 47:
 
== Daftar Pustaka ==
* {{cite book|year=2004|last1=Arifin|first1=Samsul|last2= Priasmoro|first2=Suyatni|title=Sejarah DPRD Kaltim dalam Perkembangan Pemerintahan Daerah 1957–2011|publisher=Sekretariat DPRD Provinsi Kaltim|location=Samarinda|ref=harv}}
*{{Cite book|last=Bintang Merah|date=1960|url=https://www.marxists.org/indonesia/indones/Dokumen%20Kongres%20Nasional%20ke-VI%20PKI%20Jilid%20II%20(kurang%20368-369).pdf|title=Dokumen-Dokumen Kongres Nasional Ke-VI Partai Komunis Indonesia Djakarta 7-14 September 1959|location=Jakarta|publisher=Jajasan Pembaruan|volume=1|url-status=live}}
 
*{{Cite book|last=Bintang Merah|date=1960|url=https://www.marxists.org/indonesia/indones/Dokumen%20Kongres%20Nasional%20ke-VI%20PKI%20Jilid%20II%20(kurang%20368-369).pdf|title=Dokumen-Dokumen Kongres Nasional Ke-VI Partai Komunis Indonesia Djakarta 7-14 September 1959|location=Jakarta|publisher=Jajasan Pembaruan|volume=2|url-status=live}}
 
*{{Cite book|last=Central Intelligence Agency|date=19 Juli 1963|url=https://books.google.co.id/books?id=Z1hlWqVNlP8C&pg=RA5-PA9&dq=%22fachrul+baraqbah%22&hl=en&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwi5opfE9u6EAxUY-TgGHa0-DY8Q6AF6BAgKEAI#v=onepage&q=%22fachrul%20baraqbah%22&f=false|title=Daily Report, Foreign Radio Broadcasts|volume=141|url-status=live}}
*{{Cite book|last=Departemen Penerangan|date=1961|url=https://books.google.co.id/books?id=_4lbX0TdF10C&pg=PA413&dq=%22Fachrul+Baraqbah%22&hl=en&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjpxOnz-b6EAxUGxTgGHZNoBUkQ6AF6BAgGEAI#v=onepage&q=%22Pranoto%22&f=false|title=Almanak Lembaga-Lembaga Negara dan Kepartaian|location=Jakarta|publisher=Departemen Penerangan Republik Indonesia|ref=harv|url-status=live}}
 
*{{Cite book|last=Departemen Penerangan|date=1961|url=https://books.google.co.id/books?id=_4lbX0TdF10C&pg=PA413&dq=%22Fachrul+Baraqbah%22&hl=en&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjpxOnz-b6EAxUGxTgGHZNoBUkQ6AF6BAgGEAI#v=onepage&q=%22Pranoto%22&f=false|title=Almanak Lembaga-Lembaga Negara dan Kepartaian|location=Jakarta|publisher=Departemen Penerangan Republik Indonesia|ref=harv|url-status=live}}
 
*{{Cite book|last=Departemen Penerangan|date=1961|url=https://books.google.co.id/books?id=yOvlAAAAMAAJ&pg=PA4&dq=%22Fachrul+Baraqbah%22&hl=en&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwi22sLQ5euEAxX-d2wGHaXhCrEQ6AF6BAgKEAI#v=onepage&q=%22Fachrul%20Baraqbah%22&f=false|title=Dokumentasi Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara|location=Jakarta|publisher=Departemen Penerangan|url-status=live}}
 
*{{Cite book|last=Departemen Penerangan|date=1961|url=https://books.google.co.id/books?id=PnkoAQAAMAAJ&pg=PA496&dq#v=onepage&q&f=false|title=Mimbar Penerangan|location=Jakarta|publisher=Departemen Penerangan|volume=12|url-status=live}}
*{{Cite book|last=Erman|first=Erwiza|last2=Saptari|first2=Ratna|date=2013|url=https://books.google.co.id/books?id=u_sZDAAAQBAJ&pg=PA167&dq=%22Fachrul+Baraqbah%22&hl=en&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwj4kYq5xO6EAxXYyDgGHaVfA-UQ6AF6BAgIEAI#v=onepage&q=%22Fachrul%20Baraqbah%22&f=false|title=Dekolonisasi Buruh Kota dan Pembentukan Bangsa|location=Jakarta|publisher=Yayasan Pustaka Obor Indonesia|isbn=978-979-461-797-7|ref=harv|url-status=live}}
 
*{{Cite book|last=Erman|first=Erwiza|last2=Saptari|first2=Ratna|date=2013|url=https://books.google.co.id/books?id=u_sZDAAAQBAJ&pg=PA167&dq=%22Fachrul+Baraqbah%22&hl=en&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwj4kYq5xO6EAxXYyDgGHaVfA-UQ6AF6BAgIEAI#v=onepage&q=%22Fachrul%20Baraqbah%22&f=false|title=Dekolonisasi Buruh Kota dan Pembentukan Bangsa|location=Jakarta|publisher=Yayasan Pustaka Obor Indonesia|ref=harv|url-status=live}}
 
*{{Cite book|last=Kementerian Penerangan|date=1956|url=https://books.google.co.id/books?id=DvxZQtmFr4cC&pg=PA269&dq=Adji-Raden-Padmo&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwj4wbu-hueEAxV4TmwGHTJXAb0Q6AF6BAgMEAI#v=onepage&q=Adji-Raden-Padmo&f=false|title= Kumpulan Peraturan-Peraturan untuk Pemilihan Konstituante|publisher=Kementerian Penerangan|ref=harv|url-status=live}}
 
*{{Cite book|last=Magenda|first=Burhan Djabier|date=2010|url=https://books.google.co.id/books?id=f9T74ges6DIC&pg=PT37&dq=adji+raden+sayid+mohammad&hl=en&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiYs-ChptOEAxUvwTgGHWB0BVwQ6AF6BAgKEAI#v=onepage&q&f=false|title=East Kalimantan: The Decline of a Commercial Aristocracy|location=Singapura|publisher=Equinox Publishing|isbn=978-602-8397-21-6|ref=harv|url-status=live}}
*{{Cite book|last=Sanusie|first=M. Djunaid|date=1986|title= Secercah Perjuangan BPRI Bn. VIII Brig. “S” Div. VI (Narotama) di Samarinda|location=Samarinda|publisher=Unit Percetakan Pemda Kaltim|ref=harv|url-status=live}}
 
{{URUTANBAKU:Baraqbah, Fachrul}}
[[Kategori:Tokoh komunis Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Komunis Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 45]]
[[Kategori:Kelahiran 1925]]
[[Kategori:Kematian 1984]]
[[Kategori:Arab-Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh AngkatanKalimantan 45Timur]]
[[Kategori:Tokoh Kutai]]
[[Kategori:Tokoh KalimantanAngkatan Timur45]]
[[Kategori:Arab-Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Komunis Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh komunis Indonesia]]
[[Kategori:Bangsawan Kutai]]