Rumpun bahasa Barito Raya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Swarabakti (bicara | kontrib)
Swarabakti (bicara | kontrib)
 
(4 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 17:
}}
 
'''Rumpun bahasa Barito''' atau '''Barito Raya''' adalah sebuah usulan [[subkelompok]] ataupun [[Untaian (linguistik)|untaian bahasa]] (''linkage'') dalam [[rumpun bahasa Melayu-Polinesia|cabang Melayu-Polinesia]] dari [[rumpun bahasa Austronesia]]. Rumpun ini mencakup sebagian bahasa-bahasa jati yang dituturkan di [[Kalimantan]] bagian selatan, [[bahasa Malagasi|kluster Malagasi]] yang dituturkan di [[Madagaskar]], serta [[rumpun bahasa Sama-Bajau|cabang Sama-Bajau]] yang utamanya dituturkan di sebagian pesisir dan perairan [[Sabah]], [[Kepulauan Sulu]], [[Sulawesi]], dan [[Nusa Tenggara]].{{sfnp|Smith|2018|p=13}}
 
==Penggolongan==
Baris 34:
{{tree list/end}}
 
Dalam sebuah artikel yang terbit pada tahun 2006, [[Robert Blust]] (2006) menunjukkan bahwa bahasa-bahasa Sama-Bajau tampaknya juga berbagi inovasi kosakata dengan bahasa-bahasa Barito pada umumnya, walaupun bukti yang ada tidak cukup untuk menyatukannya dengan salah satu dari tiga cabang versi Hudson.<ref>Blust, Robert. 2006. 'The linguistic macrohistory of the Philippines'. In Liao & Rubino, eds, ''Current Issues in Philippine Linguistics and Anthropology''. pp 31–68.</ref> Sementara, {{harvs|txt|last=Smith|year=2017|year2=2018}} menolak pengelompokan Barito Barat dan Barito Timur karena lemahnya inovasi bersama yang dijadikan dasar pengelompokan keduanya. Ia menaikkan cabang-cabang di bawah Barito Barat dan Timur satu tingkat ke atas dan mengusulkan hubungan beruntai atau ''linkage'' antara cabang-cabang ini.{{sfnp|Smith|2018|p=18}}
 
{{tree list}}
Baris 59:
!Tunjung
|-
!{{nowrap|*r > h}}
| style="background-color:#CEF2E0;" | +
| style="background-color:#CEF2E0;" | +
Baris 68:
| style="background-color:#CEF2E0;" | +
|-
!{{nowrap|*ə > e}}
|
| style="background-color:#CEF2E0;" | +
Baris 77:
|
|-
!{{nowrap|*z > *d > (r)}}
|
|
Baris 86:
|
|-
!{{nowrap|*-R > j}}
|
|
Baris 95:
|
|-
!{{nowrap|*-b > w}}
|
|
Baris 104:
| style="background-color:#CEF2E0;" | +
|-
!{{nowrap|*-d > r}}
|
| style="background-color:#CEF2E0;" | +
Baris 113:
| style="background-color:#CEF2E0;" | +
|-
!{{nowrap|*-l > r}}
|
|
Baris 122:
| style="background-color:#CEF2E0;" | +
|-
!{{nowrap|*d- > r}}
|
|
Baris 131:
| style="background-color:#CEF2E0;" | +
|-
!{{nowrap|*b- > w}}
|
|
Baris 143:
Pola persebaran inovasi ini secara garis besar selaras dengan letak geografis wilayah tutur masing-masing cabang. Cabang yang wilayah tuturnya bertetangga akan berbagi satu atau lebih inovasi yang sama (Malagasi dapat dianggap berasal dari wilayah yang sama dengan bahasa-bahasa Barito Tenggara lainnya). Berdasarkan pola persebaran inovasi ini pula, dapat diperkirakan bahwa leluhur ragam-ragam Sama-Bajau dulunya bertetangga dengan leluhur Barito Barat Daya dan Barito Tenggara, kemungkinan lebih dekat dengan kawasan pesisirnya.{{sfnp|Smith|2018|p=26}}
 
Smith juga mengusulkan [[bahasa Basap]] yang dituturkan di timur laut Kalimantan sebagai kerabat bahasa-bahasa Barito yang terputus dari kesinambungan untaian, dan menyebut subkelompok gabungan ini sebagai rumpun '''Basap–Barito'''.{{sfnp|Smith|2018|pp=28–31}}
 
==Rujukan==
Baris 156:
{{Rumpun bahasa Kalimantan}}
{{DEFAULTSORT:Barito}}
[[Kategori:Bahasa Austronesia]]
[[Kategori:Bahasa di Kalimantan]]