Sumatera Selatan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
lagu daerah Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(17 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{pp-move-indef|small=yes}}
{{Kotak info provinsi Indonesia
|
|
|
|
|
|
|
|
|perrow = 1/2/2/2
|image1=
|image2=Rumah Limas Museum Balaputradewa.jpg
|image3=Pagi hari di Danau Ranau.jpg
|image4=
|image5=Suku Palembang.jpg
|image6=Lake Shuji - Muara Enim, SS (4).jpg
|image7=Hadji Bajumi Wahab Mosque, Indralaya, Ogan Ilir, SS (24 January 2020).jpg
}}
|
|
|
|
|
|
|
|
|
* [[Kota Lubuklinggau]]
* [[Kota Pagar Alam]]
* [[Kota Prabumulih]]}}
|
|
|
|
|desa = 2.855
|
|
|
|nama ketua DPRD = Anita Noeringhati
|
|
|
|tahun populasi = 31 Desember [[2023]]
|populasi ref = <ref name="Badan Pusat Statistik 2023">Badan Pusat Statistik, Jakarta, 2023, ''Provinsi Sumatera Selatan Dalam Angka 2023'' (Katalog-BPS 1102001.16)</ref> |
|
|97,21% [[Islam]]
|{{Tree list}}
Baris 51 ⟶ 52:
** 0,57% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,76% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,49% [[Hindu]]<ref name="DUKCAPIL"/>}}
|
|IPM = {{increase}} 73,18 ([[Daftar provinsi di Indonesia menurut IPM|2023]])<br> <span style="background:Yellow;color:#00726a"> tinggi </span><ref name="IPM">{{cite web|url=https://sumsel.bps.go.id/indicator/26/961/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-umur-harapan-hidup-hasil-long-form-sp2020-menurut-provinsi.html|title=[Metode Baru] Indeks Pembangunan Manusia (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) Menurut Provinsi 2021-2023|website=www.sumsel.bps.go.id|accessdate=4 April 2024}}</ref>
▲| bahasa = {{collapsible list| [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi)<br>[[Bahasa Melayu|Melayu]] (dominan)<br>—[[Bahasa Palembang|Melayu Palembang]]<br>—[[Bahasa Besemah|Melayu Besemah]]<br>—[[Bahasa Enim|Melayu Enim]]<br>—[[Bahasa Lematang|Melayu Lematang]]<br>—[[Bahasa Musi|Melayu Musi]]<br>—[[Bahasa Col|Melayu Lembak]]<br>—Melayu Lintang<br>—[[Bahasa Ogan|Melayu Ogan]]<br>—Melayu Pegagan<br>—[[Bahasa Penesak|Melayu Penesak]]<br>—[[Bahasa Rambang|Melayu Rambang]]<br>—[[Bahasa Rawas|Melayu Rawas]]<br>—[[Bahasa Semende|Melayu Semende]]<br>—[[Bahasa Melayu Tengah|Melayu Tengah]]<br>[[Bahasa Komering|Komering]]<br>—Daya<br>—[[Bahasa Kayuagung|Kayuagung]]<br>—Pedamaran<br>[[Bahasa Jawa|Jawa]]<br>[[Daftar bahasa di Indonesia|Lainnya]] }}
▲| kode pos = [[Daftar kode pos di Indonesia|30xxx-32xxx]]
▲| kode area = {{collapsible list|
0702 — Tebing Tinggi (Kabupaten Empat Lawang)|
0711 — Kota Palembang — Pangkalan Balai - Betung (Kabupaten Banyuasin) — Indralaya (Kabupaten Ogan Ilir)|
Baris 67:
0734 — Muara Enim (Kabupaten Muara Enim)|
0735 — Baturaja (Kabupaten Ogan Komering Ulu) — Martapura (Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur) — Muaradua (Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan)}}
|
|
|
|
|tahun APBD = [[2024]]<ref>{{cite web|url=https://dprd.sumselprov.go.id/dprd-prov-sumsel-bersama-gubernur-sumsel-sepakati-kua-serta-ppas-apbd-prov-sumsel-tahun-anggaran-2024/}}</ref>
| PAD =
| DAU =
| DAK =
|
|rumah
|senjata = [[Keris|Keris Melayu]]<br>[[Badik Lampung|Badik Komering]]<br>Pisau Ulu Pandak<br>[[Trisula]]
|flora
|fauna = [[Lopis|Ikan Belida]]
|
|
|
}}
{{coor title dm|3|17|S|104|9|E|region:ID_type:adm1st_scale:2000000|display=title}}
'''Sumatra Selatan'''<ref name="KBBI">{{cite web |title=Cari "''Sumatra Selatan''" dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) |language=id |url= https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/sumatra%20selatan |work=Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan|publisher=Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia}}</ref> adalah [[Provinsi Indonesia|provinsi]] di [[Indonesia]] yang terletak di bagian Selatan pulau [[Sumatera]]. [[Ibu kota]] Sumatera Selatan berada di kota [[Kota Palembang|Palembang]], dan pada akhir tahun 2023 penduduk provinsi ini berjumlah 8.889.913 jiwa.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=4 April 2024|format=Visual}}</ref> Secara geografis, Sumatera Selatan berbatasan dengan provinsi [[Jambi]] di utara, provinsi [[Kepulauan Bangka-Belitung]] di timur, provinsi [[Lampung]] di selatan dan Provinsi [[Bengkulu]] di barat. Provinsi ini kaya akan sumber daya alam, seperti [[minyak bumi]], [[gas alam]] dan [[batu bara]]. Selain itu, ibu kota provinsi Sumatera Selatan, [[Palembang]], telah terkenal sejak dahulu karena menjadi pusat [[Kedatuan Sriwijaya]].
Dari abad ke-7 hingga akhir abad ke-14, provinsi ini merupakan pusat Kerajaan Buddha Sriwijaya, yang memengaruhi sebagian besar kawasan [[Asia Tenggara]].<ref name="end">{{cite book|title=Early Kingdoms of the Indonesian Archipelago and the Malay Peninsula |url=https://archive.org/details/earlykingdomsofi0000muno |last=Munoz |first=Paul Michel |publisher=Editions Didier Millet |year=2006 |isbn=9789814155670 |location=Singapore |pages=[https://archive.org/details/earlykingdomsofi0000muno/page/171 171]}}</ref> Sriwijaya adalah pusat penting bagi perluasan [[agama Buddha]] di Kepulauan Nusantara pada abad ke-8 hingga abad ke-12. Sriwijaya juga kerajaan bersatu pertama yang mendominasi sebagian besar Nusantara yang kini disebut Indonesia.<ref name="Awani-Malay">{{cite news|url=http://english.astroawani.com/malaysia-news/unsung-malay-history-71733|title=The unsung Malay history|author=Mohd Hazmi Mohd Rusli|date=31 August 2015|work=Astro Awani|access-date=2021-10-26|archive-date=2020-08-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20200807082237/http://english.astroawani.com/malaysia-news/unsung-malay-history-71733|dead-url=no}}</ref> Karena posisi geografisnya, ibu kota Sriwijaya, Palembang, menjadi pelabuhan berkembang yang sering dikunjungi oleh para pedagang dari [[Timur Tengah]], [[Subbenua India]], dan [[Tiongkok]]. Dimulai pada abad ke-13, [[Islam]] mulai [[Penyebaran Islam di Nusantara|menyebar]] di wilayah tersebut, secara efektif menggantikan agama [[Hindu]] dan Buddha sebagai agama dominan di wilayah tersebut.
Baris 151 ⟶ 152:
* sebelah barat berbatasan dengan Provinsi [[Bengkulu]].
Secara topografi, wilayah Sumatera Selatan di Pantai Timur tanahnya terdiri dari rawa-rawa dan payau yang dipengaruhi oleh pasang surut. Vegetasinya berupa tumbuhan palmase dan kayu rawa (bakau). Sedikit makin ke barat merupakan dataran rendah yang luas. Lebih masuk kedalam wilayahnya semakin bergunung-gunung. Disana terdapat [[Pegunungan bukit barisan]] yang membelah Sumatera Selatan dan merupakan daerah pegunungan dengan ketinggian 900 – 1.200 meter dari permukaan laut. Bukit barisan terdiri atas puncak [[Gunung Seminung]] (1.964 m), [[Gunung Dempo]] (3.159 m), [[Gunung Patah]] (1.107 m) dan
== Iklim ==
Baris 230 ⟶ 225:
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | 1990
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | 2000
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | 2010
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | 2020
Baris 240 ⟶ 233:
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px|link=]] 5.492.993
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px|link=]] 6.210.800
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px|link=]]
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px|link=]] 8.497.196<br> (Sensus 2020)
|-
Baris 261 ⟶ 252:
Masyarakat Sumatera Selatan memiliki ragam etnis dan kelompok budaya, umumnya terbagi atas etnis pribumi (Iliran dan Uluan) dan etnis pendatang. Etnis pribumi berada dalam satu istilah kolektif "[[Suku Melayu Palembang|Melayu Palembang]]" yang terbagi menjadi dua, yaitu Orang Iliran dan Orang Uluan.<ref name="docplayer.info">{{Cite web|title=Iliran dan Uluan: Dinamika dan Dikotomi Sejarah Kultural Palembang - PDF Download Gratis|url=https://docplayer.info/35928011-Iliran-dan-uluan-dinamika-dan-dikotomi-sejarah-kultural-palembang.html|website=docplayer.info|access-date=2021-09-18|archive-date=2023-05-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20230516185243/https://docplayer.info/35928011-Iliran-dan-uluan-dinamika-dan-dikotomi-sejarah-kultural-palembang.html|dead-url=no}}</ref> Di Sumatera Selatan, semua etnis hidup berdampingan dan damai, bahkan tidak pernah terjadi konflik antar etnis dan umat beragama.
[[Suku Komering]] merupakan salah satu suku atau daerah kebudayaan di Sumatera Selatan yang berada di sepanjang [[Sungai Komering]]. Seperti suku bangsa lainnya di Sumatera Selatan, ciri khas suku ini adalah penjelajah sehingga penyebaran suku ini cukup luas hingga [[Lampung]]. Masyarakat Komering terbagi menjadi dua kelompok besar: ''Komering Ilir'' yang tinggal di sekitar [[Kayu Agung]] dan ''Komering Ulu'' yang tinggal di sekitar kota [[Baturaja]]. Masyarakat Komering terbagi menjadi beberapa marga, diantaranya marga ''Paku Sengkunyit'', marga ''Sosoh Buay Rayap'', marga ''Peliyung Pemuka Buay'', marga ''Bu Madang'', dan marga ''Semendawai''. Kawasan kebudayaan Komering merupakan kawasan yang paling luas dibandingkan kawasan kebudayaan suku-suku lain di Sumatera Selatan. Selain itu, jika dilihat dari karakter masyarakatnya, masyarakat Komering dikenal memiliki sifat yang tinggi dan keras. Berdasarkan cerita rakyat pada masyarakat Komering, nenek moyang orang Komering dan nenek moyang [[Batak|Orang Batak]] di [[Sumatera Utara]], konon masih bersaudara. Saudara-saudara yang datang dari seluruh negeri. Setelah sampai di Sumatera, mereka berpisah. Kakak laki-lakinya pergi ke selatan menjadi nenek moyang orang Komering, dan adik laki-laki di utara menjadi nenek moyang [[orang Batak]].
[[Suku Musi]] dikenal sebagai salah satu kelompok etnis asli di Sumatera Selatan, khususnya di sekitar aliran Sungai Musi. Mereka terbagi menjadi beberapa subkelompok, termasuk Musi Ulu, Musi Sekayu, dan Musi Banyuasin. Suku Musi memiliki tradisi dan adat istiadat yang khas, dengan kehidupan yang sangat dipengaruhi oleh sungai sebagai sumber utama mata pencaharian mereka, seperti perikanan dan perdagangan sungai. Bahasa yang mereka gunakan adalah bahasa Musi, yang termasuk dalam rumpun bahasa Melayu.
[[Suku Ogan]] mendiami wilayah sekitar aliran [[Sungai Ogan]] di [[Kabupaten Ogan Komering Ulu]] dan [[Ogan Ilir]]. Mereka juga dikenal sebagai Orang Ogan. Suku ini memiliki sistem marga yang kuat, dengan beberapa marga seperti Marga Ogan Ilir dan Marga Ogan Ulu. Tradisi dan budaya Ogan sangat kental dengan pengaruh Melayu dan Islam. Bahasa Ogan adalah bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, yang masih erat kaitannya dengan bahasa Melayu.
[[Suku Enim]] adalah kelompok etnis yang mendiami wilayah [[Kabupaten Muara Enim]]. Mereka dikenal memiliki tradisi bertani yang kuat, terutama dalam budidaya padi dan kopi. Suku Enim juga memiliki tradisi kesenian yang kaya, termasuk tari-tarian dan musik tradisional. Bahasa Enim, yang merupakan bagian dari rumpun bahasa Melayu, digunakan dalam komunikasi sehari-hari.
[[Suku Besemah]], juga dikenal sebagai Pasemah atau Basemah, mendiami wilayah sekitar [[Pegunungan Bukit Barisan]] di [[Kabupaten Lahat]] dan sekitarnya. Mereka terkenal dengan sistem pertanian ladang dan sawah yang mereka kelola. Suku Besemah memiliki kebudayaan yang unik, termasuk tradisi megah berladang dan adat istiadat yang diwariskan turun temurun. Bahasa yang digunakan oleh suku ini adalah bahasa Besemah, yang juga masuk dalam rumpun bahasa Melayu.
[[Suku Lematang]] tinggal di sepanjang aliran [[Sungai Lematang]] di [[Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir]], [[Kabupaten Lahat]] dan sekitarnya. Mereka memiliki budaya agraris yang kuat, dengan kegiatan utama berupa pertanian padi dan perkebunan kopi. Suku Lematang memiliki struktur sosial yang berbasis pada marga dan adat istiadat yang ketat. Bahasa Lematang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, yang juga merupakan bagian dari rumpun bahasa Melayu.
[[Suku Rawas]] mendiami wilayah sekitar Sungai Rawas di Kabupaten [[Musi Rawas Utara]]. Mereka dikenal sebagai kelompok etnis yang memiliki keterampilan dalam bercocok tanam dan berdagang. Suku Rawas juga memiliki adat istiadat yang kaya, dengan berbagai upacara adat yang masih dipertahankan hingga saat ini. Bahasa Rawas digunakan oleh masyarakat dalam komunikasi sehari-hari.
Dan masih banyak lagi suku lain di Sumatra Selatan, seperti Suku Kayu Agung dan Suku Pedamaran di [[Kabupaten Ogan Komering Ilir]], Suku Gumai dan Suku Kikim di [[Kabupaten Lahat]], Suku Pegagan dan Suku Penesak di [[Kabupaten Ogan Ilir]], Suku Daya dan Suku Kisam di [[Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan]], Suku Rambang dan Suku Belide di [[Kabupaten Muara Enim]] dan lainnya.
Berdasarkan data dari Sensus Badan Pusat Statistik Tahun 2010. Berikut ini komposisi etnis atau suku bangsa di Provinsi Sumatera Selatan:<ref name="SUKU">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/publication/2012/05/23/55eca38b7fe0830834605b35/kewarganegaraan-suku-bangsa-agama-dan-bahasa-sehari-hari-penduduk-indonesia.htm|title=Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama, dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia|website=www.bps.go.id|pages=36-41|accessdate=22 September 2021|format=pdf|archive-date=2021-03-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20210325171828/https://www.bps.go.id/publication/2012/05/23/55eca38b7fe0830834605b35/kewarganegaraan-suku-bangsa-agama-dan-bahasa-sehari-hari-penduduk-indonesia.htm|dead-url=no}}</ref>
Baris 358 ⟶ 363:
=== Agama ===
{{Pie chart |thumb = right
|caption = Agama di Sumatera Selatan (
|label1 = [[Islam]]
|color1 = Green |value1 = 97.
|label2 = [[Kekristenan]]
|color2 = Blue |value2 =
|label3 = [[Buddha]]
|color3 = Yellow |value3 = 0.
|label4 =
|color7 = Grey |value4 = 0.
}}
{{as of|
== Budaya ==
Baris 410 ⟶ 418:
Banyak bentuk transportasi tersedia di provinsi ini. Sebagai provinsi yang dilalui oleh beberapa sungai besar, masyarakat Sumatera Selatan juga menyadari pentingnya transportasi air, yang disebut ''ketek''. ''Ketek'' ini melayani penyeberangan sungai melalui berbagai dermaga di sepanjang [[Sungai Musi]], [[Sungai Ogan|Ogan]] dan [[Sungai Komering|Komering]].
Terdapat tiga bandara operasional umum di provinsi ini, dengan [[Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II]] di [[Palembang]] menjadi yang terbesar dan tersibuk di provinsi tersebut. Bandara ini terletak di barat laut Palembang, melayani penerbangan domestik dan internasional. Namun pada tahun 2024, Bandara ini termasuk dalam salah satu dari 17 Bandara yang di cabut status Internasionalnya. Bandara ini juga menjadi embarkasi haji bagi warga Sumatera Selatan. Penerbangan domestik dilayani dari dan ke [[Jakarta]], [[Bandung]], [[Batam]], [[Pangkal Pinang]] dan kota lainnya, serta tujuan internasional seperti [[Singapura]] dan [[ Kuala Lumpur]] di [[Malaysia]] (sebelum di cabut status internasionalnya). Dua bandara lainnya adalah [[Bandar Udara Silampari]] di [[Lubuklinggau]] dan [[Bandar Udara Atungbungsu]] di [[Pagar Alam]]. Kedua bandara ini hanya melayani penerbangan regional.
Sumsel juga mempunyai tiga pelabuhan utama yaitu Boom Baru, Pelabuhan 36 Ilir dan [[Pelabuhan Tanjung Api-api|Tanjung Api-Api]]. Ketiga pelabuhan ini melayani angkutan penumpang menggunakan kapal feri tujuan Muntok ([[Pulau Bangka|Bangka]]) dan Batam. Saat ini sedang dibangun Pelabuhan Tanjung Api-Api yang melayani angkutan penumpang dan barang keluar masuk Sumsel.
Baris 423 ⟶ 431:
[[LRT Palembang]] mulai beroperasi pada Agustus 2018. Merupakan salah satu jenis yang pertama di Indonesia dan digunakan untuk mengangkut penumpang dari [[Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II]] ke pusat kota Palembang.<ref>{{Cite web|url=https://finance.detik.com/infrastruktur/d-4128304/lrt-palembang-mulai-beroperasi-hari-ini|title=LRT Palembang Mulai Beroperasi Hari Ini|last=Siregar|first=Raja Adil|website=detikfinance|location=[[Palembang]]|publisher=[[Detik.com|detikcom]]|access-date=2019-03-17}}</ref>
== Ekonomi ==
Baris 457 ⟶ 465:
Masakan Sumatera Selatan atau dikenal juga dengan nama masakan palembang merupakan masakan khas kota [[Palembang]] dan daerah sekitarnya di Sumatera Selatan. Ini adalah masakan paling terkenal kedua dari [[Sumatera]] setelah [[Masakan Padang|Padang]]. Masakan palembang pada dasarnya menggunakan [[ikan air tawar]] dan [[udang]] sebagai bahan utama karena peran penting [[Sungai Musi]] bagi daerah tersebut. Termasuk ikan air tawar yang populer ''Patin'' (''[[Pangasius]]''), ''baung'', ''lais'' (''[[Kryptopterus]]''), ''lele'' ([[Ikan berkumis]]), ''gabus'' ([[Ikan kepala ular]]), ''mas'' ([[Ikan karper]]) dan ''gurame'' ([[gurami]]). Secara historis, perairan palembang memang melimpah ''belido'' ([[Lopis]]), dan telah menjadi maskot hewan resmi kota tersebut. Itu dihargai karena rasanya yang lezat dan teksturnya yang lembut. Namun karena [[Penangkapan ikan berlebih]], saat ini ikan ''belido'' sudah langka dan kemungkinan sudah punah di kawasan Sungai Musi.<ref>{{Cite news|url=https://www.liputan6.com/regional/read/3067075/tugu-ikan-belido-di-palembang-bakal-saingi-merlion-singapura|title=Tugu Ikan Belido di Palembang Bakal Saingi Merlion Singapura|last=Inge|first=Nefri|location=[[Palembang]]|publisher=Liputan6.com|work=liputan6.com|access-date=2018-07-18|language=id}}</ref> Karena lokasinya yang tidak jauh dari laut, makanan laut seperti udang, ''tenggiri'' dan ''kakap merah'' juga populer di palembang. Selain masakan ikan air tawar, banyak variasi masakan, makanan ringan, minuman, dan manisan dalam masakan palembang.
<gallery class="center" mode="packed" caption="
File:Pempek Kuah Cuko.jpg|''[[Pempek]]'' Kapal Selam dan Keriting, dicampur dengan Kuah Cuko
File:Laksan Palembang 1.jpg|''[[Laksan]] Palembang'', mirip pempek disajikan dengan kuah kental berbahan santan, dan ditaburi bawang merah goreng
Baris 469 ⟶ 477:
== Olahraga ==
{{multiple image|perrow = 2|total_width=300
[[File:Jakabaring_Aquatic_Center,_SEA_Games_2011_Palembang_1.jpg|right|thumb|Jakabaring Aquatic Center di kompleks Jakabaring Sport City]]▼
| image1 = Gelora Sriwijaya jakabaring.jpg
▲
| image3 = Indonesian athletes marching, SEA Games 2011 Opening.jpg
| image4 = Serasansekate2.jpg
| footer = Searah jarum jam dari kiri atas: ''Gelora Sriwijaya jakabaring'', ''Jakabaring Aquatic Center di kompleks Jakabaring Sport City'', ''Atlet Indonesia berparade saat pembukaan SEA Games XXVI di Palembang'', ''Stadion Serasan Sekate Musi Banyuasin''.
}}
Sumatera Selatan, khususnya kota Palembang terkenal sebagai kota tuan rumah [[Asian Games 2018]] bersama dengan Jakarta, Asian Games pertama yang diselenggarakan secara resmi oleh dua kota dan kota tuan rumah Asian Games keempat di Asia Tenggara setelah Bangkok pada tahun 1998.<ref>{{Cite web|url=https://www.beritasatu.com/olahraga/211563/jakarta-dan-palembang-resmi-menjadi-tuan-rumah-asian-games-2018|title=Jakarta dan Palembang Resmi Menjadi Tuan Rumah Asian Games 2018|last=Andriawan|first=Sheshar|location=[[Jakarta]]|publisher=BeritaSatu.com|website=beritasatu.com|date=21 September 2014 |language=id|access-date=2019-03-17}}</ref> Palembang juga menjadi tuan rumah utama [[Pesta Olahraga Asia Tenggara 2011]] dan menjadi tuan rumah dua pertandingan [[Piala Asia AFC 2007]].<ref>{{Cite web|url=https://www.antaranews.com/berita/147065/kota-palembang-menjadi-tuan-rumah-sea-games-2011|title=Kota Palembang Menjadi Tuan Rumah SEA Games 2011|editor-last=Burhan|editor-first=Ruslan|location=[[Palembang]]|publisher=antaranews.com|website=Antara News|date=11 July 2009 |access-date=2019-03-17}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://nasional.kompas.com/read/2009/10/21/21005749/palembang.siap.gelar.pembukaan.sea.games.2011 |title=Palembang Siap Gelar Pembukaan SEA Games 2011 |editor=lou |location=[[Jakarta]] |publisher=Kompas Cyber Media |website=KOMPAS.com |date=21 October 2009 |language=id |access-date=2019-03-17}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://sport.detik.com/sepakbola/liga-indonesia/d-749234/final-3-4-piala-asia-di-palembang |title=Final 3-4 Piala Asia di Palembang |website=sepakbola |location=[[Palembang]] |publisher=[[Detik.com|detikcom]] |access-date=2019-03-17}}</ref> Fasilitas olahraga telah dibangun di seluruh kota sejak tahun 1971 untuk menjadi tuan rumah ''Pekan Olahraga Mahasiswa'' (POM) IX, meskipun merupakan kompleks olahraga utama kota, [[Jakabaring Sport City]] memulai pembangunannya pada tahun 1998 dan diperluas kemudian pada tahun 2010.<ref>{{Cite web|url=http://www.palembangdalamsketsa.com/2012/07/pekan-olah-raga-mahasiswa-ix-palembang.html |title=Pekan Olah Raga Mahasiswa IX Palembang Tahun 1971 |last=Sketsa |first=Diposting oleh Palembang Dalam |access-date=2019-03-17 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20180507003252/http://www.palembangdalamsketsa.com/2012/07/pekan-olah-raga-mahasiswa-ix-palembang.html |archive-date=2018-05-07 }}</ref><ref>{{Cite web|url=https://sumber.com/component/k2/sumber/stadion-jakabaring.html |title=Stadion Jakabaring |last=Wahyudi |first=Rendra |date=2017-04-27 |website=sumber.com |language=id-ID |access-date=2019-03-17}}</ref> Agar kompleks olahraga tetap sering digunakan, beberapa rencana telah diajukan oleh pemerintah untuk mendorong lebih banyak acara olahraga di kota, termasuk pembelian klub sepak bola Persijatim Solo F.C pada tahun 2004 yang kemudian berganti nama menjadi [[Sriwijaya F.C.]] Palembang juga berencana membangun [[Sirkuit balap]] di dalam kompleks untuk menjadi tuan rumah balapan [[MotoGP]] di kota tersebut.
Baris 481 ⟶ 495:
== Referensi ==
{{reflist|2}}
== Daftar Pustaka ==
|