Sukolilo, Jiwan, Madiun: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(8 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 19:
 
== Sejarah ==
Sukolilo adalah gabungan dari dua nama dari suko dan lilo. Suko berarti senang sedangkan lilo berarti ikhlas. Sejarah penamaan tersebut sangat berkaitan dengan perluasan wilayah pangkalan [[Lanud Iswahyudi]] pada zaman penjajahan [[Jepang]].Seiring dengan kedatangan Jepang menjajah [[Indonesia]], pemerintahanTentara penjajaharmada laut Jepang Kaigun Kokusho berniat untuk melanjutkan rencana pemerintahan penjajah [[Belanda]] untuk melebarkan pangkalan udara (sekarang Lanud Iswahyudi), termasuk menggusur wilayah Desa Kincangkulon dan sekitarnya. Saat semua tanah wilayah Desa Kincangkulon tersebut dikuasai Jepang untuk pelebaran pangkalan udara tersebut, seluruh masyarakat tidak ada yang menerima ganti kerugian atas tanah tersebut, kecuali ganti kerugian atas tanaman (pepohonan). Kemudian atas kejadian tersebut, warga Desa [[Kincang Kulon]] dipindahkan ke Desa [[Kincang Wetan]] sebelah timur atas dasar operan (tukar guling) sawah gogol [[Kincang Kulon]] dengan sawah gogol [[Kincang Wetan]] (wilayah Desa Sukolilo sekarang). Semua warga memindahkan tempat tinggalnya, kayu, genting, dan perabotan lain diusung ke desa baru tersebut. Pada saat itu pemerintahan Desa dipimpin oleh Kepala Desa Bpk. [[PRAWIROMIHARDJO]]. Desa baru tersebut tercatat terbentuk pada tanggal 02 Desember 1943, dan diberi nama dengan Desa Sukolilo
 
== Batas Wilayah ==
Baris 26:
*
*
* Kincang Kulon, terputus olehdesa <nowiki>[[Kincangwetan, Jiwan, Madiun|Kincang Wetan]]</nowiki>
* Bengkok Sawah, Terputus dan terletak di sebelah Selatan desa Grobogan, Jiwan
*
Baris 32:
== Selayang Pandang ==
* Dusun I
Sebelum masuk lebih ke dalam Desa, kita sampai di Dusun I yang terletak di Jalan Raya Solo, disana kita dapat temukan Pasar Sukolilo<ref>{{Cite web|last=Ristanto|first=Hengky|title=Revitalisasi Pasar Sukolilo Masih Menunggu Jawaban dari Pusat - Radar Madiun|url=https://radarmadiun.jawapos.com/mejayan/801220934/revitalisasi-pasar-sukolilo-masih-menunggu-jawaban-dari-pusat|website=Revitalisasi Pasar Sukolilo Masih Menunggu Jawaban dari Pusat - Radar Madiun|language=id|access-date=2024-04-04}}</ref> yang tak pernah berhenti beraktivitas setiap hari, juga warung-warung makan yang akan dapat memuaskan selera perut kita, dengan aneka ragam menu makanan yang ada. Warnet, wartel, toko besi, koperasi simpan pinjam, dan toko-toko lain melengkapi aktivitas ekonomi di Dusun I ini. Di bagian timur wilayah Dusun I, ada tempat pemakaman umum dan juga punden. Hal ini mengandung suatu makna filosofis bahwa ketika kita akan masuk atau akan meninggalkan Desa Sukolilo, kita wajib ingat dimana akhir hidup kita. Sehingga kita akan lebih bisa memahami apa dan bagimana menjalani hidup. Di Dusun I juga ada kelompok kesenian Reog Ponorogo yang sampai sekarang juga masih eksis menjaga budaya leluhur, dan sering tampil pada saat kegiatan-kegiatan hari-hari besar (Bersih Desa, HUT RI). Tempat ini cukup urban karena juga ada perumahan baru bernama Griya sejahteraSejahtera parkPark Sukolilo <ref>{{Cite web|title=Griya Sejahtera Park Sukolilo|url=https://winproperty.co.id/griya-sejahtera-park-jiwan/|website=Win Property|language=en-US|access-date=2024-04-04}}</ref> dan Bumi Sukolilo Residence<ref>{{Cite web|title=Bumi Sukolilo Residence Madiun in Madiun, Indonesia No. 3976|url=https://indonesia-real.estate/property/bumi-sukolilo-residence-madiun-3976/|website=Indonesia-Real.Estate|language=en|access-date=2024-04-04}}</ref>
 
 
Baris 41:
* '''Dusun III [[Kebon Kering]]'''
Menuju ke wilayah Dusun III, di hampir setiap halaman rumah kita akan menemui warga masyarakat yang membuat batu bata. Suatu usaha industri pengolahan yang dilakukan dalam skala kecil (rumah tangga), yang telah dilakukan secara turun temurun sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu. Usaha yang tak pernah lekang dimakan zaman, yang selalu dilakukan walaupun di setiap tahun selau saja ada tantangan yang menerpanya. Di Dusun III ini juga terdapat kelompok kesenian Orkes Melayu yang siap menghibur kita dikala kejenuhan dalam beraktivitas menyeruak dalam diri kita. Disini kita akan menemui Masjid Al-Fattah<ref>{{Cite web|last=alppnews|date=2024-03-25|title=Forkopimda Kabupaten Madiun Gelar Safari Ramadhan 1445 H di Masjid Al Fattah Sukolilo - PPNEWS|url=https://ppnews.id/2024/03/26/forkopimda-kabupaten-madiun-gelar-safari-ramadhan-1445-h-di-masjid-al-fattah-sukolilo/|website=ppnews.id|language=en-US|access-date=2024-04-04}}</ref> dan Pondok Pesantren [[Pondok Pesantren Al-Ma'arif|Al-Ma'arif Sukolilo]]<ref>{{Cite web|date=2024-03-26|title=Safari Ramadan, Pj Bupati Madiun Minta Aspirasi Ponpes Al-Ma'arif Sukolilo Difasilitasi|url=https://madiunkab.go.id/safari-ramadan-pj-bupati-madiun-monta-aspirasi-ponpes-al-maarif-sukolilo-difasilitasi/|website=PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN|language=id-ID|access-date=2024-04-04}}</ref>, yang semakin menjaga tradisi Desa Sukolilo sebagai Desa yang agamais.
 
 
* Dusun IV
Di wilayah Dusun IV, sama halnya dengan di wilayah Dusun III, hampir setiap rumah tangga juga mempunyai usaha kerajinan batu bata. Disini ada juga kelompok kesenian Reog Ponorogo yang juga masih berkegiatan. Juga dapat ditemui Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftahul Huda<ref>{{Cite web|title=MIS MIFTAHUL HUDA SUKOLILO - Data Sekolah|url=https://data.sekolah-kita.net/sekolah/MIS%20MIFTAHUL%20HUDA%20SUKOLILO_107651|website=data.sekolah-kita.net|access-date=2024-04-04}}</ref> yang dikelola oleh Yayasan Tarbiyatul Islamiyah, sebagai sarana pendidikan yang berbasis pada keagamaan, menjadi gerbang bagi setiap anak bangsa, sehingga generasi yang akan datang tidak mudah tergeser oleh budaya asing yang semakin menjajah kita. Lapangan Sepak Bola menjadi gerbang batas pemukiman Desa yang dapat digunakan setiap saat untuk melakukan aktivitas olahraga
 
* '''Dusun V [[Kincang Kulon]]'''
Dusun V Desa Sukolilo, merupakan eksklave dan terletak agak jauh dari wilayah Dusuninti Idesa. - Dusun IV Desa Sukolilo.Terletak Sekitar 4&nbsp;km ke sebelah Barat, melintasiinti wilayah Desa Kincang Wetan.desa, Dusun V ini juga dikenal dengan nama Dusun [[Kincang Kulon]]. Dengan kondisi alam yang sedikit [https://radarbangsa.co.id/pemdes-sukolilo-jiwan-madiun-manfaatkan-dd-tahun-2023-untuk-pembangunan-drainase/ Berbeda], dan karakteristik masyarakat yang juga sedikit berbeda, menjadikan eksistensi kegiatan masyarakat di wilayah Dusun V ini juga berbeda dengan di wilayah Dusun I - Dusun IV. Etos kerja yang luar biasa kuatnya, dengan produk unggulan juga penghasil kerajinan batu bata, membuat produk batu bata dari Dusun V ini tak pernah ada cerita berhenti berproduksi. Tak pernah ada beda antara musim kemarau dan musim penghujan. Tak pernah ada beda musim panen dan musim paceklik. Tak pernah ada beda saat krisis maupun saat tidak krisis. Setiap bulan, tidak kurang dari 1.000.000 batu bata diproduksi dan dikirim ke luar daerah, memenuhi pesanan proyek-proyek bangunan yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten, bahkan sampai ke luar Kabupaten.
 
Karena wilayah Dusun V terpisah lumayan jauh dari Desa Induk, maka banyak juga sarana prasarana masyarakat yang ada di Dusun ini. Disini ada 2 Masjid, SDN Sukolilo 03, TK Sukolilo 02, Puskesmas Pembantu, bahkan juga ada Lapangan Sepak Bola. Sarana Prasarana tersebut rasanya mampu mewadahi seluruh kegiatan lapisan masyarakat Dusun V Desa Sukolilo.
 
Selain itu, terdapat rintisan pengembangan wisata religi, yaitu Makam [[Ki Ageng Rendeng]]
 
== Lurah Desa ==