Kesultanan Pontianak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
PeragaSetia (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Menambah referensi penting
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(1 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 45:
}}
 
'''Kesultanan Kadriyah Pontianak''' adalah sebuah [[Kerajaan Melayu]] [[Islam]] yang didirikan pada tahun [[1771]] oleh [[Sultan SyarifAburrahman Abdurrahman Alkadrie|Sultan Syarif Abdurrahman Ibni AlhabibBin Husein binBin Ahmad Alkadrie]], keturunan [[Rasulullah]] dari [[Husain bin Ali|Sayidina Husain]]Alkadri di daerah muara simpang tiga [[Sungai Kapuas]] kecil dan sungai landak yang termasuk kawasan yang diserahkan Sultan Banten kepada VOC Belanda. Ia melakukan dua pernikahan politik di [[Kalimantan]], pertama dengan putri dari [[Kerajaan Mempawah]], Utin Chandramidi, dan kedua pada tahun 1768 dengan Ratu Syahranum ([[Ratoe Sarib Anom]]) dari [[Kesultanan Banjar]] (putri atau saudara dari [[Sunan Nata Alam|Sultan Saat/Sulaiman Saidullah 01]]), sehingga ia dianugerahi gelar Pangeran Nur Alam.<ref name="Tijdschrift 3">{{cite book
| pages= 569
| url= http://books.google.co.id/books?id=FPFAAAAAcAAJ&dq=Said%20Abd'oel%20Rahhman%20Alkadrie&pg=PA568#v=onepage&q=Said%20Abd'oel%20Rahhman%20Alkadrie&f=false
Baris 104:
=== Pendirian ===
 
Kesultanan Pontianak didirikan pada tanggal 23 Oktober 1771.<ref>{{Cite book|last=Nurcahyani, L., Sulistyorini, P., dan Hasanudin|date=1999|url=https://repositori.kemdikbud.go.id/13656/1/Kota%20pontianak%20sebagai%20bandar%20dagang%20di%20jalur%20sutra.PDF|title=Kota Pontianak sebagai Bandar Dagang di Jalur Sutra|location=Jakarta|publisher=Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional|isbn=979-9335-06-X|editor-last=Kuswiah|editor-first=Wiwi|pages=11|url-status=live}}</ref> Pendirinya adalah seorang putra ulama keturunan [[Arab]] [[HadramautSaudi|Arab]] dari [[Kerajaan Mempawah]] yang bernama [[Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie|Syarif Abdurrahman Alkadrie]]. Pendirian Kesultanan Pontianak ditandai dengan membuka hutan di persimpangan Sungai Landak, Sungai Kapuas Kecil, dan Sungai Kapuas Besar untuk mendirikan balai dan rumah sebagai tempat tinggal. Pada tahun [[1778]] (1192 H), Syarif Abdurrahman dikukuhkan menjadi [[Sultan Pontianak]]. Letak pusat pemerintahan ditandai dengan berdirinya [[Masjid Jami Pontianak]] (kini bernama Masjid Sultan Syarif Abdurrahman) dan Istana Kadariyah yang sekarang terletak di [[Kelurahan|Kelurahan Dalam Bugis]], [[Kecamatan|Kecamatan Pontianak Timur]], [[Kota Pontianak]], [[Kalimantan Barat]].
 
=== Masa Kolonial ===