Lamoa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→PueMpalaburu: Perbaikan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
k v2.05b - Perbaikan untuk PW:CW (Referensi sebelum tanda baca) |
||
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 12:
| religions = [[Agama Islam]], dan Lamoa (Pue Mpalaburu)
| scriptures = -
| languages = [[
| related-c = [[Suku Bare'e]]
| regions = [[Sausu, Parigi Moutong|Sausu]]{{•}}[[Kabupaten Poso|Poso]]{{•}}[[Kabupaten Tojo Una-Una|Tojo]]{{•}}[[Sulawesi Tengah]]{{•}} [[Kerajaan Tojo|dan semua bekas wilayah kekuasaan kerajaan tojo]]
Baris 29:
'''Bentuk peribadatannya disebut "Molamoa" ''' yaitu membentuk lingkaran dengan berpegangan tangan, ataupun tanpa berpegangan tangan, tetapi yang terbanyak dan yang umum dilakukan adalah Molamoa dengan berpegangan tangan, dan gerakan tersebut dinamakan Dero atau [[Modero]], dan Modero dilakukan setelah melakukan pengayauan (pemenggalan kepala).
Praktik sembahyang Molamoa dengan gerakan Dero-nya dilakukan ketika pasukan dari sebuah Kampung (Kampu; Lipu; Wawo) pulang dari perang; dan para [[Tadulako]] dari [[Suku Bare'e]] pulang mengayau, pengayauan (penggal kepala). [[Tadulako]] melakukan pengayauan karena dorongan kepercayaan mereka dimana diajarkan apabila ada musibah seperti panen gagal atau ada anggota masyarakat yang meninggal maka mereka harus mencari tengkorak kepala orang sebagai penolak bala. Demikian lalu tengkorak kepala yang didapatkan dari hasil pengayauan kemudian di letakan di tengah [[Rumah Adat Lobo|Lobo]], lalu ditarikan oleh masyarakat [[Suku Bare'e|suku bare'e]] secara melingkar dengan gaya yang sama seperti yang kita kenal sekarang dengan nama "Dero",<ref>{{Cite book|last=Adriani|first=N.|date=1919|url=https://resolver.kb.nl/resolve?urn=MMKB24:072383000:00001|title=Posso|publisher=Boekhandel van den Zendingsstudie-Raad|language=Nederlands}}</ref>
Kepercayaan Lamoa dijaman [[Kerajaan Tojo]] tahun 1770 tetap dipertahankan bentuk keasliannya karena merupakan ciri khas dari [[Suku Bare'e]] yang merupakan suku asli yang tinggal di wilayah [[Kerajaan Tojo|Tananto Bare'e]], hanya saja [[Kerajaan Tojo|Pilewiti]] (Raja Pertama Kerajaan Tojo) yang bergelar Anreguru ri Tojo mengambil alih semua Adat istiadat dan Budaya Kepercayaan Lamoa, dan secara perlahan memasukkan semua [[Suku Bare'e]] ke Agama [[Islam]], karena itu [[Suku Bare'e]] yang hidup di abad ke-20 mengatakan "Ohaio !, [[Kerajaan Tojo|Orang Tojo]] kemana-mana selalu membawa [[Rumah adat Lobo|Lobo]]nya".<ref>OHAIO-LIEDEREN (LAGU OHIO !), RUMAH ADAT LOBO SEBAGAI SIMBOL ADAT ISTIADAT DAN BUDAYA SUKU BARE'E, suku bare'e di tojo kemana-mana selalu membawa Lobo-nya, De Bare'e-Sprekende de Toradja van midden celebes jilid 3, halaman 593.[https://www.delpher.nl/nl/boeken/view?identifier=MMKB18A%3A025970000%3A00005&query=De%20toradja%20in%20midden&coll=boeken&fbclid=IwAR0btDEc-nfhXcnKUEPlg1yLbv6y1IjYSvjKygXULMLSyXkTVFvwEqVp918].</ref>
Lobo sebagai tempat penyembahan kepada Pue Mpalaburu tuhannya [[Suku Bare'e]], sudah tercatat di museum provinsi [[Sulawesi Tengah]] sebagai Rumah adat yang dimiliki oleh [[Suku Bare'e]].<ref>MINIATUR RUMAH ADAT LOBO SUKU BARE'E, di Museum Provinsi Sulawesi Tengah.[https://museumsulawesitengah.com/home/koleksi/85].</ref>
==Sejarah==
{{Main|Rumah adat Lobo}}
Rumah ibadah pagi penganut kepercayaan Lamoa disebut Lobo, dan Lobo juga biasa digunakan sebagai [[rumah adat]] oleh [[Suku Bare'e]].<ref>{{Cite web|date=2020-03-16|title=Suku Bare’e – Prov. Sulawesi Tengah|url=https://sultansinindonesieblog.wordpress.com/suku-suku/sulawesi/suku-baree-prov-sulawesi-tengah/|website=Kesultanan dan Kerajaan di Indonesia|language=en|access-date=2023-10-01}}</ref>
Khusus di wilayah [[Sulawesi Tengah|Sulawesi bagian tengah (midden celebes)]] yaitu Wilayah [[Grup Poso-Tojo]] Istilah Toraja diciptakan [[Hindia Belanda|Belanda]] untuk menamakan [[Orang Tojo|Suku Bare'e]] (Alfouren) yang masih beragama Lamoa (Tuhan PueMpalaburu), dan semua [[Suku Bare'e]] (Bare'e-Stammen) yang masih beragama Lamoa harus mengakui dirinya adalah orang Toraja (Toradja) dan bukan lagi [[Suku Bare'e|Bare'e]], tetapi walaupun begitu masih sangat banyak juga Suku Bare'e yang beragama Lamoa yang ikut Suku Bare'e yang beragama Islam (Mohammadisme) karena Suku Bare'e tersebut tidak cocok dengan gaya hidup orang [[Belanda]] yang berkulit putih dan berambut kuning.
Baris 43 ⟶ 45:
'''1.''' Bare’e, atau Suku Bare'e<ref name=":0" /> (Bare’e-Stammen) yang beragama Islam (Mohammadisme), dan Suku Bare'e yang masih beragama Lamoa (Bertuhan PueMpalaburu), dan
'''2.''' Toraja (Toradja)<ref name=":0" /> yang Orang-orangnya diambil dari Suku Bare'e (Bare'e-Stammen) yang beragama Lamoa, dan Alfouren yang mau ikut Belanda inilah yang disebut Toraja, sehingga bagi pihak Belanda kemudian mengistilahkan “Van Heiden tot Christen”, yang semua Toraja tersebut berasal dari wilayah wotu, luwu, yang sekarang wilayah dari [[Kabupaten Luwu Timur]], yang dijelaskan dalam buku "De Bare'e-Sprekende de Toradja van midden celebes" jilid 1 halaman 5, sub.bab Vairspriding Toradja poso-Todjo Groupen.<ref name=":0" />
Tetapi perkembangannya Suku Bare'e yang beragama Lamoa lebih banyak yang ikut dengan [[Orang Tojo|Suku Bare'e]] yang ber[[agama islam]] karena belum terbiasa dengan kebiasaan hidup Orang-orang Belanda yang berkulit putih dan bermata biru.
Baris 73 ⟶ 75:
Selain Anitu, suku bare'e juga mempercayai adanya Tanoana, '''Tanoana''' adalah Roh-roh orang yang telah meninggal. Dan Tanoana biasa didapat dari upacara adat pengayauan (memenggal kepala manusia) melalui [[Tadulako]], ataupun memenggal kepala dari keluarga [[Suku Bare'e]] sendiri (biasanya anak kandung), dan juga roh tanoana didapatkan melalui upacara adat Mongkariang yaitu menyimpan jasad manusia dari [[Suku Bare'e]] yang telah meninggal. Dan jika berhubungan dengan hasil panen maka dikenal adanya Roh TanoanaMpae, Roh '''TanoanaMpae''' adalah Roh pemberi kehidupan yang didapatkan dari hasil olahan beras dengan cara tidak membanting beras ketika memanen tetapi dengan cara memotongnya secara teliti agar roh TanoanaMpae-nya tetap ada dengan menggunakan semacam pisau khusus.<ref name=":0" />
== Catatan ==
{{Main|Van Heiden Tot Christen}}
{{notes}}
== Referensi ==
|