Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RasyaAbhirama13 (bicara | kontrib)
k Ekspansi kecil dan penambahan referensi
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
RasyaAbhirama13 (bicara | kontrib)
k Pembaruan informasi
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 25:
| admin_center = {{nowrap|[[Indonesia]]}}
| leader_title1 = Ketua
| leader_name1 = {{flagicon|KambojaMalaysia}} [[SonexayAnwar SiphandoneIbrahim]]
| leader_title2 = [[Daftar Sekretaris Jenderal ASEAN|Sekretaris Jenderal]]
| leader_name2 = {{flagicon|Kamboja}} [[Kao Kim Hourn]]
Baris 42:
* Para pemimpin Tiga Mitra Dialog ASEAN (dikenal pula sebagai ASEAN+3), yakni Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan, mengadakan pertemuan dengan para pemimpin ASEAN.
* Sebuah pertemuan terpisah diadakan untuk para pemimpin Dua Mitra Dialog ASEAN (ASEAN+CER), yakni [[Australia]] dan [[Selandia Baru]].
 
== Sejarah ==
KTT ASEAN yang pertama diselenggarakan pada Februari 1976 di [[Bali United F.C.|Bali]], [[Indonesia]].<ref>{{Cite web|title=Economic Achievement|url=http://www.aseansec.org/11832.htm|website=aseansec.org|language=en|archive-url=https://web.archive.org/web/20090508052125/http://www.aseansec.org/11832.htm|archive-date=8 Mei 2009|access-date=19 Oktober 2024}}</ref> Pada KTT ini, ASEAN menyatakan komitmen untuk "mengembangkan hubungan yang bermanfaat" dan kerja sama yang saling menguntungkan dengan negara-negara lain di kawasan.<ref>{{Cite web|title=External Relations|url=http://www.aseansec.org/10370.htm|website=aseansec.org|language=en|archive-url=https://web.archive.org/web/20081211214321/http://www.aseansec.org/10370.htm|archive-date=11 Desember 2008|access-date=19 Oktober 2024}}</ref> Para pemimpin ASEAN menandatangani [[Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara]]. KTT ASEAN ke-2 yang diselenggarakan di [[Kuala Lumpur]], [[Malaysia]] pada Agustus 1977 merupakan kesempatan pertemuan puncak pertama antara [[Jepang]] dan ASEAN. Jepang menyatakan niatnya untuk mempromosikan kerja sama dengan ASEAN.<ref>{{Cite web|title=Relation between Japan and ASEAN|url=http://www.mofa.go.jp/region/asia-paci/asean/pmv9812/relation.html|website=Kementerian Luar Negeri Jepang|language=en|access-date=19 Oktober 2024}}</ref>
 
Pada KTT ASEAN ke-9 pada Oktober 2003 di Bali, Indonesia, para pemimpin negara-negara anggota menandatangani deklarasi yang dikenal sebagai ''Bali Concord II'', di mana mereka sepakat untuk mengejar integrasi ekonomi yang lebih erat pada tahun 2020. Menurut deklarasi tersebut, "Masyarakat ASEAN" akan ditetapkan pada tiga pilar, "kerja sama politik dan keamanan, kerja sama ekonomi, dan kerja sama sosial-budaya; untuk mewujudkan tujuan memastikan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran bersama yang tahan lama di kawasan ini." Rencana tersebut membayangkan wilayah dengan populasi 500 juta dan perdagangan tahunan sebesar US$720 miliar. Kawasan perdagangan bebas juga akan didirikan di wilayah tersebut pada tahun 2020. Para pemimpin ASEAN juga membahas pembentukan komunitas keamanan di samping komunitas ekonomi, meskipun tanpa aliansi militer formal.
 
Pada pertemuan yang sama, [[Tiongkok]] dan ASEAN juga sepakat untuk bekerja lebih cepat menuju perjanjian perdagangan timbal balik yang akan menciptakan pasar terpadat di dunia, dengan 1,7 miliar konsumen. Jepang juga menandatangani perjanjian yang berjanji untuk mengurangi hambatan tarif dan non-tarif dengan anggota ASEAN.
 
KTT ke-15 ASEAN diselenggarakan pada Oktober 2009 di [[Hua Hin]] dan [[Cha Am|Cha-am]], [[Thailand]].<ref>{{Cite web|title=Hội nghị thượng đỉnh ASEAN: Thái Lan huy động lực lượng an ninh lớn|url=http://www.nguoi-viet.com/absolutenm/anmviewer.asp?a=103084&z=5|website=nguoi-viet.com|language=vi|trans-title=KTT ASEAN: Thailand Memobilisasi Pasukan Keamanan Utama|access-date=19 Oktober 2024}}{{Pranala mati}}</ref> Pertemuan tersebut melibatkan para pemimpin negara-negara anggota ASEAN bersama dengan mitra dialog mereka dari Tiongkok, Jepang, [[Korea Selatan]], [[India]], [[Australia]], dan [[Selandia Baru]]. Kesibukan pertemuan di antara para pemimpin Asia pada hari terakhir meningkatkan kemungkinan untuk menempa pakta perdagangan bebas regional, yang kemungkinan akan diangkat pada [[Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik|KTT APEC 2009]].
 
KTT ke-28 dan ke-29 ASEAN diselenggarakan pada September 2016 di [[Vientiane]], [[Laos]]. Tahun 2016 juga menandai dimulainya implementasi Visi Komunitas ASEAN 2025. Selain dua KTT utama, KTT sampingan lainnya di bawah payung ASEAN juga diadakan. Ada sembilan KTT dengan Mitra Dialog ASEAN di bawah kerangka kerja sama ASEAN Plus One, ASEAN Plus Three, dan KTT Asia Timur. Di bawah kerangka kerja sama sub-regional, KTT Mekong-Jepang diadakan. Kesempatan ini juga memberikan platform bagi para pemimpin ASEAN untuk bertemu dengan perwakilan-perwakilan ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA), ASEAN Youth, dan ASEAN Business Advisory Council. Tema utama yang dibahas pada KTT tersebut adalah mengenai komitmen lebih lanjut untuk implementasi Visi Komunitas ASEAN 2025 dan tiga Cetak Biru komunitas. Para Pemimpin ASEAN juga menandatangani ''Deklarasi ASEAN tentang Satu ASEAN'', ''Satu Respons: ASEAN Menanggapi Bencana sebagai Satu di Kawasan dan Di Luar Kawasan''.
 
[[Perebutan wilayah di Laut Tiongkok Selatan|Masalah]] [[Laut Cina Selatan]] juga menjadi topik teratas di antara agenda penting di KTT tersebut. Pada kesempatan tersebut, Filipina dan Jepang menyatakan keprihatinan serius atas klaim teritorial maritim Tiongkok dan pembangunan pulau-pulau buatan di Laut Cina Selatan. [[Perdana Menteri Jepang]], [[Shinzō Abe|Shinzo Abe]], menyerukan penyelesaian damai perselisihan antara Tiongkok dan Filipina. [[Presiden Filipina]], [[Rodrigo Duterte]], menegaskan kembali pada pertemuan itu bahwa perselisihan harus diselesaikan "dalam batas-batas hukum, mengacu pada putusan arbitrase di bawah kasus ''[[Filipina v. Tiongkok]]'' oleh Pengadilan Arbitrase Permanen pada Juli 2016. Rancangan pernyataan pertemuan itu termasuk kritik suam-suam kuku atas tindakan Tiongkok di Laut China Selatan. Namun, tidak ada pernyataan tentang posisi ASEAN terhadap putusan arbitrase.<ref>{{Cite web|date=8 September 2016|title=Beijing’s South China Sea claims scrutinised at summit|url=https://www.aljazeera.com/news/2016/9/7/beijings-south-china-sea-claims-scrutinised-at-summit|website=[[Al Jazeera]]|language=en|access-date=19 Oktober 2024}}</ref> Tidak ada pernyataan multilateral yang dibuat dengan jelas untuk mencerminkan suara komunitas ASEAN secara keseluruhan tentang masalah Laut Cina Selatan. Tiongkok menegaskan kembali bahwa seharusnya tidak ada campur tangan dan masalah harus ditangani secara bilateral.
 
== Lokasi pertemuan ==
[[Berkas:44th and 45th ASEAN Summit family picture.jpg|jmpl|KTT ASEAN di Vientiane, Laos pada 6–11 Oktober 2024]]
KTT ASEAN diselenggarakan oleh 10 negara Asia Tenggara setiap tahunnya. Berdasarkan [[Piagam Perbara|Piagam ASEAN]], KTT ASEAN dilakukan dua kali dalam setahun dilaksanakan oleh negara anggota yang memegang Keketuaan ASEAN pada tahun tersebut. KTT Luar Biasa dapat dilaksanakan bila diperlukan dipimpin oleh negara yang memegang Keketuaan saat itu dan dilaksanakan di lokasi yang disepakati seluruh negara anggota.
[[Berkas:Dmitry Medvedev in Vietnam 30 October 2010-6.jpg|jmpl|200px|KTT Asean di Hanoi, Vietnam pada 28-30 Oktober 2010.]]
{| class="wikitable" cellspacing="0" cellpadding="4" border="1" align="center"
|+Konferensi Tingkat Tinggi Resmi PERBARA
!No<th width="20px" |No> Ke-</th><th width="170px"> Tanggal </th>!!<th width="100px" |> Negara !!</th><th width="110px" |> Tuan rumah</th><th>Pemimpin</th></tr>
<tr>
|-
|<td> 1 ||</td><td align="center" |> 23‒25 Februari 1976 ||</td><td> {{INA}} ||</td><td>[[Bali]]</td><td>Soeharto</td></tr>
 
|<td> 2 ||</td><td align="center" |> 4‒5 Agustus 1977 ||</td><td> {{MAS}} ||</td><td>[[Kuala Lumpur]]</td><td>Hussein Onn</td></tr>
|<td> 3 ||</td><td align="center" |> 14‒15 Desember 1987 ||</td><td> {{PHL}} ||</td><td>[[Metro Manila|Manila]]</td><td>Corazon Aquino</td></tr>
|<td> 4 ||</td><td align="center" |> 27‒29 Januari 1992 ||</td><td> {{SIN}} ||</td><td>[[Singapura]]</td><td>Goh Chok Tong</td></tr>
|<td> 5 ||</td><td align="center" |> 14‒15 Desember 1995 ||</td><td> {{THA}} ||</td><td>[[Bangkok]]</td><td>Banharn Silpa-archa</td></tr>
|<td> 6 ||</td><td align="center" |> 15‒16 Desember 1998 ||</td><td> {{VIE}} ||</td><td>[[Hanoi]]</td><td>Phan Văn Khải</td></tr>
|<td> 7 ||</td><td align="center" |> 5‒6 November 2001 ||</td><td> {{BRU}} ||</td><td>[[Bandar Seri Begawan]]</td><td>Hassanah Bolkiah</td></tr>
|<td> 8 ||</td><td align="center" |> 4‒5 November 2002 ||</td><td> {{CAM}} ||</td><td>[[Phnom Penh]]</td><td>Hun Sen</td></tr>
|<td> 9 ||</td><td align="center" |> 7‒8 Oktober 2003 ||</td><td> {{INA}} ||</td><td>[[Bali]]</td><td>Megawati Soekarno Putri</td></tr>
|<td> 10 ||</td><td align="center" |> 29‒30 November 2004 ||</td><td> {{LAO}} ||</td><td>[[Vientiane]]</td><td>Bounnhang Vorachith</td></tr>
|<td> 11 ||</td><td align="center" |> 12‒14 Desember 2005 ||</td><td> {{MAS}} ||</td><td>[[Kuala Lumpur]]</td><td>Abdullah Ahmad Badawi</td></tr>
|<td> 12 ||</td><td align="center" |> 11‒14 Januari 2007<small><sup>1,2</sup></small> </td><td> {{PHL}}</td>||<td>[[Cebu]]</td><td>Gloria Macapagal Arroyo</td></tr>
|<td> 13 ||</td><td align="center" |> 18‒22 November 2007||</td><td> {{SIN}} ||</td><td> [[Singapura]]</td><td>Lee Hsien Loong</td></tr>
<td rowspan="2"> 14<sup>3</sup> </td><td align="center"> 27 Februari-1 Maret 2009 </td><td rowspan="3"> {{THA}}<ref>[http://www.14thaseansummit.org/latest_news02.php "The 14th ASEAN Summit has been rescheduled for 24-26 February 2009"], ASEAN, 15 Desember 2008.</ref> </td><td> [[Cha Am]], [[Hua Hin]]</td><td rowspan="3">Abhisit Vejjajiva</td></tr>
<td align="center"> 10-11 April 2009 </td><td>Pattaya</td></tr>
|<td> 15 </td><td align="center"> 23–25 Oktober 2009 </td><td>[[Cha Am]], [[Hua Hin]]</td></tr>
|<td> 16 </td><td align="center"> 8-9 April 2010 </td><td rowspan="2"> {{VIE}} </td><td rowspan="2"> [[Hanoi]]</td><td rowspan="2">Nguyễn Tấn Dũng</td></tr>
|<td> 17 </td><td align="center"> 28-31 Oktober 2010 </td></tr>
|<td> 18 </td><td align="center"> 7-8 Mei 2011 </td><td rowspan="2"> {{INA}}<sup>4</sup> </td><td> [[Jakarta]]</td><td rowspan="2">Susilo Bambang Yudhoyono</td></tr>
|<td> 19 </td><td align="center"> 14-19 November 2011 </td><td> [[Bali]]</td></tr>
|<td> 20 </td><td align="center"> 3-4 April 2012 </td><td rowspan="2"> {{CAM}} </td><td rowspan="2"> [[Phnom Penh]]</td><td rowspan="2">Hun Sen</td></tr>
|<td> 21 </td><td align="center"> 17-20 November 2012 </td></tr>
|<td> 22 </td><td align="center"> 24-25 April 2013 </td><td rowspan="2"> {{BRN}} </td><td rowspan="2"> [[Bandar Seri Begawan]]</td><td rowspan="2">Hassanal Bolkiah</td></tr>
|<td> 23 </td><td align="center"> 9-10 Oktober 2013 </td></tr>
|<td> 24 </td><td align="center"> 10–11 Mei 2014 </td><td rowspan="2"> {{flag|Myanmar}} </td><td rowspan="2"> [[Naypyidaw]]</td><td rowspan="2">Thein Sein</td></tr>
|<td> 25 </td><td align="center">9–14 November 2014 </td></tr>
|<td> 26 </td><td align="center"> 26–27 April 2015 </td><td rowspan="2"> {{MAS}} </td>||<td> [[Kuala Lumpur]]/[[Langkawi]]</td><td rowspan="2">Najib Razak</td></tr>
|<td> 27 </td><td align="center"> 18–22 November 2015 </td><td> [[Kuala Lumpur]]</td></tr>
|<td> 28 </td><td rowspan="2" align="center"> 6–8 September 2016 </td><td rowspan="2"> {{LAO}} </td><td rowspan="2"> [[Vientiane]]</td><td rowspan="2">Thongloun Sisoulith</td></tr>
|-
|29
<tr>
|-
|<td> 30 </td><td align="center"> 28–29 April 2017 </td> <td rowspan="2">{{PHL}}</td><td rowspan="2">[[Pasay]]</td><td rowspan="2">Rodrigo Duterte</td></tr>
|-
| 31 || align="center" | 13–14 November 2017
<tr>
|-
|<td> 32 ||</td><td align="center" |> 27-28 April 2018 </td><td rowspan="2"> {{SIN}}</td><td rowspan="2"> [[Singapura]]</td><td rowspan="2">Lee Hsien Loong</td></tr>
|<td> 33 ||</td><td align="center" |> 11-15 November 2018 </td></tr>
|<td> 34 ||</td><td align="center" |> 20-23 Juni 2019 </td><td rowspan="2"> {{THA}} </td><td rowspan="2"> [[Bangkok]]</td><td rowspan="2">Prayut Chan-o-cha</td></tr>
|<td> 35 ||</td><td align="center" |> 31 Oktober-4 November 2019 </td></tr>
|<td> 36 ||</td><td align="center" |> 26 Juni 2020 </td><td rowspan="2"> {{VIE}}</td><td rowspan="2"> [[Hanoi]]<sup>5</sup></td><td rowspan="2">Nguyễn Xuân Phúc</td></tr>
|<td> 37 || </td><td align="center" |>11-15 November 2020</td></tr>
|-
|38<sup>6</sup>
Baris 110 ⟶ 123:
|41<sup>6</sup>
|-
|42<sup>6 7</sup>
|42⁶
| align="center" | 9–11 Mei 2023
| rowspan="2" |{{INA}}
Baris 116 ⟶ 129:
| rowspan="2" |Joko Widodo
|-
|43<sup>6 7</sup>
|43⁶
| align="center" |5–7 September 2023<ref>{{Cite web|last=Arbar|first=Thea Fathanah|title=RI Tuan Rumah KTT ASEAN 2023, Ini Agenda & Daftar Tamunya|url=https://www.cnbcindonesia.com/news/20230505160756-4-434839/ri-tuan-rumah-ktt-asean-2023-ini-agenda-daftar-tamunya|website=CNBC Indonesia|language=id-ID|access-date=2023-05-11}}</ref>
|[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]
|-
|44<sup>6 7</sup>
|44⁶
| rowspan="2" align="center" |6–11 Oktober 2024
| rowspan="2" |{{LAO}}<ref>{{Cite web|title=Indonesia hands over ASEAN presidency to Laos|url=https://www.aa.com.tr/en/asia-pacific/indonesia-hands-over-asean-presidency-to-laos/2986146|website=www.aa.com.tr|access-date=2023-09-08}}</ref>
Baris 126 ⟶ 139:
| rowspan="2" |Sonexay Siphandone
|-
|45<sup>6 7</sup>
|45⁶
|-
|46
| align="center" |April/Mei 2025
| rowspan="2" |{{Flag|Malaysia}}
|''TBD''
| rowspan="2" |Anwar Ibrahim
|-
|47
| align="center" |Oktober/November 2025
|''TBD''
|-
| colspan="5" style="font-size:95%;" | <sup>1</sup> <small>Ditunda dari tanggal sebelumnya 10‒14 Desember 2006 akibat Badai Seniang</small>
Baris 138 ⟶ 161:
| colspan="5" |<sup>5</sup> <small>KTT dilaksanakan secara daring sebagai akibat [[Pandemi Covid-19|pandemi COVID-19]], kota tersebut sebagai lokasi kedudukan Ketua ASEAN serta pemimpin KTT.</small><ref>{{Cite web|last=Aguilar|first=Krissy|date=2020-06-25|title=Duterte, Asean leaders to tackle COVID-19 recovery in first online summit|url=https://globalnation.inquirer.net/188895/duterte-asean-leaders-to-tackle-covid-19-recovery-in-first-online-summit|website=INQUIRER.net|language=en|access-date=2024-04-05}}</ref>
|-
| colspan="5" |<sup>6</sup> <small>Myanmar memilih untuk tidak hadir dalam KTT ASEAN ke-38 hingga ke-43, setelah para pemimpin politiknya dilarang menghadiri KTT, sebagai akibat dari [[kudeta Myanmar 2021]] dan [[Unjuk rasa Myanmar 2021|gelombang protes]] yang menentangnya. ASEAN meminta 'perwakilan non-politik' sebagai 'sanksi' atas kudeta tersebut, namun junta militer memilih untuk tidak hadir.</small><ref>{{Cite web|date=26 Oktober 2021|title=ASEAN summit begins without Myanmar after top general barred|url=https://www.aljazeera.com/news/2021/10/26/asean-summit-begins-without-myanmar-after-top-generals-exclusion|website=[[Al Jazeera]]|language=en|access-date=5 April 2024}}</ref><ref>{{Cite web|date=11 November 2022|title=Southeast Asia leaders struggle with Myanmar crisis at summit|url=https://www.aljazeera.com/news/2022/11/11/southeast-asia-leaders-struggle-with-myanmar-crisis-at-summit|website=[[Al Jazeera]]|language=en|access-date=5 April 2024}}</ref><ref>{{Cite web|last=Widakuswara|first=Patsy|date=6 September 2023|title=Myanmar’s Seat Empty as VP Harris Speaks to ASEAN Leaders|url=https://www.voanews.com/a/myanmar-s-seat-is-empty-as-vp-harris-speaks-to-asean-leaders-/7256962.html|website=[[Voice of America]]|language=en|access-date=5 April 2024}}</ref> <small>Pada KTT ke-44 dan 45, Myanmar memilih untuk mengutus Sekretaris Permanen Luar Negeri, namun para pimipinan junta militer tetap dilarang menghadiri KTT.</small><ref>{{Cite web|last=|first=|date=9 Oktober 2024|title=ASEAN calls for peace in Myanmar as junta official joins summit|url=https://english.kyodonews.net/news/2024/10/e392b9ac9687-asean-summit-to-discuss-myanmar-south-china-sea.html|website=Kyodo News+|language=en|access-date=16 November 2024}}</ref>
|-
| colspan="5" |<sup>7</sup> <small>KTT ke-42 sampai ke-45 mengikutsertakan negara pengamat ASEAN, Timor Leste</small>
|}
Pada KTT Ke-5 di Bangkok, para kepala pemerintahan melaksanakan 'pertemuan tak resmi' secara terpisah diantara KTT resmi.