Aji Raden Muhammad Ayub: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
PeragaSetia (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
PeragaSetia (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
||
(27 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 5:
| predecessor = [[Achmad Maulana]]
| successor = [[Aji Raden Muhammad Bachrul Hadi]]
| party = [[Nahdhatul Ulama|NU]] (1952–1973)<br>{{parpolicon| PPP}} (1973–1983)
| birth_date = 1917
| birth_place = [[Gunung Tabur]], [[Hindia Belanda]]
| death_date = 1983 (umur 65–66)
| death_place = [[Samarinda]], [[Kalimantan Timur]], [[Indonesia]]
| image = [[Berkas:Aji Raden Muhammad Ayub.png|150px]]
| termstart =
| termend = 1960
| profession = [[Politisi]]
Baris 21:
| successor2 = [[Yunuzal Yunus]]
| monarch =
| governor2 = [[APT Pranoto]]<br>[[Abdoel Moeis Hassan]]
| president2 = [[Sukarno]]
| office3 = Anggota [[Majelis Permusyawaratan Rakyat]]
| termstart3 = 1972
| termend3 = 1977
| termstart4 = 1982
| termend4 = 1983
| constituency3 = [[Kalimantan Timur]]
| constituency4 = [[Kalimantan Timur]]
| president3 = [[Suharto]]
| children = [[Aji Raden Muhammad Bachrul Hadi]]
}}
[[Haji (gelar)|
Selain itu, Ayub juga merupakan salah satu tokoh terkemuka [[Nahdlatul Ulama|NU]] di Kalimantan Timur dan duduk sebagai anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Timur|DPRD Provinsi Kalimantan Timur]] mewakili partai tersebut, sebelum pada masa [[Orde Baru]] menjadi anggota [[Partai Persatuan Pembangunan|PPP]].{{sfn|Magenda|1991|p=95}}
== Awal kehidupan dan karir ==
Ayub lahir di [[Gunung Tabur, Berau|Gunung Tabur]] pada tahun 1917 dan merupakan putra dari Sultan [[Muhammad Siranuddin]], sultan Gunung Tabur yang keenam.<ref>{{Cite web|last=Kijlstra|first=Paul|date=2023|title=Silsilah Raja Raja Berau|url=https://sultansinindonesieblog.wordpress.com/kalimantan-4/sultan-van-sambaliung/silsilah-raja-raja-berau/|website=Kesultanan dan Kerajaan di Indonesia|access-date=6 April 2024}}</ref> Dia menempuh pendidikan dasarnya di
Pada tahun 1937, Ayub bekerja sebagai juru tulis di kantor [[Kesultanan Gunung Tabur]] hingga sekitar tahun 1945.{{sfn|Magenda|1991|p=95}}{{sfn|Lembaga Pemilihan Umum|1982|p=254}} Pada tahun berikutnya, dia menjabat sebagai Asisten Wedana [[Kepulauan Derawan]], sebelum pada tahun 1948 menjadi pegawai di kantor [[Negara Kalimantan Timur|Dewan Kalimantan Timur]] di [[Kota Samarinda|Samarinda]]. Ia bekerja di sana selama setahun, lalu menjabat sebagai Asisten Wedana Gunung Tabur hingga tahun 1950.{{sfn|Magenda|1991|p=95}}{{sfn|Lembaga Pemilihan Umum|1972|p=764}}{{sfn|Lembaga Pemilihan Umum|1982|p=254}}
== Sebagai Kepala Swapraja ==
Pada tahun 1950, Ayub diangkat menjadi Kepala Bagian (Kabag) Pemerintahan Umum di Kantor Kepala [[Daerah Istimewa Berau]], kemudian menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) hingga tahun 1951. Di tahun yang sama, dia
Masa pemerintahan Ayub diwarnai dengan merosotnya kondisi perekonomian Berau, ketidakstabilan politik, dan
=== Pembelian Aset-Aset SMP ===
▲Masa pemerintahan Ayub diwarnai dengan merosotnya kondisi perekonomian Berau, ketidakstabilan politik, dan meningkatnya sentimen antifeodal. Performa perusahaan batu bara N.V. SMP ([[Steenkolen Maatschappij Parapattan]]) yang menurun drastis akibat kerusakan ekstensif semasa [[Perang Dunia II]] sangat merugikan Berau yang perekonomiannya bergantung pada batu bara.{{sfn|Obidzinski|2003|p=168}} Sebagai akibatnya, penyelundupan [[kopra]] dan [[ikan asin]] ke [[Tawau]] merajalela. Selain karena menurunnya performa tambang batu bara, penyelundupan juga diperparah oleh tingginya angka pengangguran yang berasal dari pengungsi yang kembali ke Berau dan transmigran yang tertarik untuk bekerja di tambang-tambang milik SMP.{{sfn|Obidzinski|2003|p=170-171}}
Pada awal tahun 1956, SMP memutuskan untuk menghentikan operasinya dan membawa pergi semua infrastruktur dan peralatan mereka. Namun, mereka terbuka untuk menyerahkan tambang-tambang yang masih bisa beroperasi penuh kepada pemerintah daerah dengan syarat kompensasi sebesar Rp 3,5 juta.<ref>{{Cite news|date=1956-10-05|title=KPM verkoopt steenkolenmijnen|url=https://www.delpher.nl/nl/kranten/view?query=%22Beraoe%22&coll=ddd&sortfield=date&page=1&facets%5Bperiode%5D%5B%5D=2%7C20e_eeuw%7C1950-1959%7C1956%7C&identifier=MMHCO02:163871005:mpeg21:a00125&resultsidentifier=MMHCO02:163871005:mpeg21:a00125&rowid=2|work=Provinciale Overijsselsche en Zwolsche courant|access-date=7 April 2024}}</ref>{{sfn|Obidzinski|2003|p=172}} Sebab pemerintah swapraja tidak mempunyai dana sebesar itu, maka mereka meminta pinjaman ke berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] yang didominasi oleh [[Partai Nasional Indonesia|PNI]]. [[Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia|Departemen Dalam Negeri]] setuju untuk memberikan pinjaman sebesar Rp 1 juta dan sisanya dipinjamkan oleh [[Kementerian Keuangan Republik Indonesia|Departemen Keuangan]], sehingga pemerintah daerah dapat mengambil alih aset-aset SMP dan mengelolanya melalui sebuah [[Badan usaha milik daerah|perusahaan daerah]].{{sfn|Obidzinski|2003|p=172-173}}▼
Pembelian tersebut sangat memperkuat kedudukan PNI di Berau. Meskipun pada [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1955|
▲Pada awal tahun 1956, SMP memutuskan untuk menghentikan operasinya dan membawa pergi semua infrastruktur dan peralatan mereka. Namun, mereka terbuka untuk menyerahkan tambang-tambang yang masih bisa beroperasi penuh kepada pemerintah daerah dengan syarat kompensasi sebesar Rp 3,5 juta.<ref>{{Cite news|date=1956-10-05|title=KPM verkoopt steenkolenmijnen|url=https://www.delpher.nl/nl/kranten/view?query=%22Beraoe%22&coll=ddd&sortfield=date&page=1&facets%5Bperiode%5D%5B%5D=2%7C20e_eeuw%7C1950-1959%7C1956%7C&identifier=MMHCO02:163871005:mpeg21:a00125&resultsidentifier=MMHCO02:163871005:mpeg21:a00125&rowid=2|work=Provinciale Overijsselsche en Zwolsche courant|access-date=7 April 2024}}</ref>{{sfn|Obidzinski|2003|p=172}} Sebab pemerintah swapraja tidak mempunyai dana sebesar itu, maka mereka meminta pinjaman ke berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] yang didominasi oleh [[Partai Nasional Indonesia|PNI]]. [[Kementerian Dalam Negeri|Departemen Dalam Negeri]] setuju untuk memberikan pinjaman sebesar Rp 1 juta dan sisanya dipinjamkan oleh [[Kementerian Keuangan Republik Indonesia|Departemen Keuangan]], sehingga pemerintah daerah dapat mengambil alih aset-aset SMP dan mengelolanya melalui sebuah [[Badan usaha milik daerah|perusahaan daerah]].{{sfn|Obidzinski|2003|p=172-173}}
▲Pembelian tersebut sangat memperkuat kedudukan PNI di Berau. Meskipun pada [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1955|Pemilihan Umum 1955]] partai tersebut menempati posisi ketiga, di bawah [[Nahdlatul Ulama|NU]] dan [[Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia|Masjumi]], tetapi setelah pembelian itu terjadi, jabatan-jabatan penting di parlemen, militer, kepolisian, dan dinas sipil secara perlahan diisi oleh para anggota PNI.{{sfn|Obidzinski|2003|p=173-174}} Meski demikian, pemerintah swapraja tidak dapat menjalankan operasi pertambangan dengan baik, sehingga akhirnya meminjamkan tambang-tambang tersebut kepada para pedagang [[Tionghoa]] (''tauke'') serta menjualnya kepada sebuah perusahaan bernama N.V. Agusco Djakarta pada tahun 1959.{{sfn|Obidzinski|2003|p=174}}
== Menjabat sebagai Bupati ==
Pada tahun 1960, Ayub diangkat oleh Gubernur [[A.P.T. Pranoto]] menjadi Bupati Berau. Pengangkatan tersebut berkaitan erat dengan kebijakan Pranoto untuk memperkuat kedudukan politik golongan bangsawan di Kalimantan Timur.{{sfn|Magenda|1991|p=49}} Selain itu, kekuatan politik aristokrat yang mengakar di Berau dan dukungan dari [[Partai Nasional Indonesia|PNI]] yang saat itu menjadi partai yang dominan
Walaupun seorang bangsawan, Ayub dapat bertahan cukup lama sebagai bupati berkat posisinya sebagai tokoh NU yang berpengaruh di tingkat provinsi.{{sfn|Magenda|1991|p=46}} Meski demikian, pengaruhnya sebagai bangsawan Berau melemah. Di sisi lain, pengaruh militer dalam birokrasi dan perekonomian Berau semakin menguat, terutama saat berlangsungnya [[Konfrontasi Indonesia–Malaysia|Konfrontasi]]. Jabatan-jabatan sipil mulai diisi oleh militer dan mereka pun terlibat dalam perdagangan gelap
Kondisi demikian, menurut Pangdam IX/Mulawarman Brigjen [[Soehario Padmodiwirio|Soehario]],
== Karir pasca Bupati ==
Setelah berhenti menjadi bupati, Ayub
== Kematian ==
Ayub wafat di [[Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie|RSUD Abdul Wahab Syahranie]], [[Kota Samarinda|Samarinda]], pada tahun 1983. Dia kemudian
== Penghargaan ==
Namanya diabadikan menjadi nama ruas jalan utama yang melintasi [[Gunung Tabur, Berau|Kecamatan Gunung Tabur]] dan [[Teluk Bayur, Berau|Teluk Bayur]] di [[Kabupaten Berau]].<ref>{{Cite news|date=1 November 2022|title=Penuntasan Jalan HARM Ayoeb Tunggu Kepastian Lahan|url=https://www.a-news.id/penuntasan-jalan-harm-ayoeb-tunggu-kepastian-lahan/|work=A-News|access-date=13 Juli 2024}}</ref>
== Catatan ==
Baris 67 ⟶ 77:
== Daftar Pustaka ==
*{{Cite book|last=Magenda|first=Burhan Djabier|date=1991|url=|title=East Kalimantan: The Decline of a Commercial Aristocracy|location=Ithaca|publisher=Cornell University|ref=harv|url-status=live}}
*{{Cite book|last=Obidzinski|first=Krystof|date=2003|url=https://web.archive.org/web/20190219090101/https://pure.uva.nl/ws/files/3620231/29873_Thesis.pdf|title=Logging in East Kalimantan, Indonesia. The Historical Expedience of Illegality|publisher=University of Amsterdam|ref=harv|url-status=live}}
*{{Cite book|last=Lembaga Pemilihan Umum|date=1972|url=https://books.google.co.id/books?id=VODlHHq4FukC&pg=PA760&dq=%
*{{Cite book|last=Lembaga Pemilihan Umum|date=1980|url=https://books.google.co.id/books?id=gWx4992njZ0C&pg=RA4-PA6-IA1&dq=adji+raden+ajoeb&hl=en&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiMhqv51aqFAxUKcmwGHVJGA-EQ6AF6BAgDEAI#v=onepage&q=adji%20raden%20ajoeb&f=false|title= Ringkasan Riwayat Hidup Anggota DPRD-I Hasil Pemilihan Umum Tahun 1977 Untuk Wilayah Kalimantan dan Sulawesi|location=Jakarta|publisher=Lembaga Pemilihan Umum|ref=harv|url-status=live}}
*{{Cite book|last=Lembaga Pemilihan Umum|date=1982|url=https://books.google.co.id/books?id=edVk8oFMZ_cC&pg=PA13&dq=%22aji+raden+said+mohammad%22&hl=en&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwja5_ulpdOEAxWYzjgGHUEpAIYQ6AF6BAgIEAI#v=onepage&q&f=false|title= Ringkasan Riwayat Hidup dan Riwayat Perjuangan Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Hasil Pemilihan Umum Tahun 1982 yang Bukan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat|location=Jakarta|publisher=Lembaga Pemilihan Umum|ref=harv|url-status=live}}
|