Murad II: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menghapus tulisan yang tidak berasal dari sumber kredibel |
|||
(10 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 9:
| caption = Lukisan Murat II karya [[Konstantin Kapıdağlı]]
| moretext =
| succession = [[Daftar sultan Utsmaniyah|Sultan Utsmaniyah]]
| reign = 26 Mei 1421 – Agustus 1444
| coronation =
Baris 19:
| predecessor1 = [[Mehmed II]]
| successor1 = [[Mehmed II]]
| spouse = Yeni Hatun<br>
| house = [[Wangsa Utsmaniyah|Utsmaniyah]]
| house-type = Wangsa
| father = [[Mehmed I]]
| mother = [[Emine Hatun]]
| birth_date = Juni 1404
| birth_place = Amasya, [[Kesultanan Utsmaniyah]]
Baris 42:
=== Awal kehidupan ===
Murad lahir pada tahun 1404 dan menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di Amasya. Pada 1410, Murad bersama ayahnya, Sultan [[Mehmed I]], pergi ke Edirne yang merupakan ibu kota Utsmani kala itu. Setelah ayahnya naik takhta, Murad ditugaskan untuk menjadi gubernur Amasya, sebagaimana tradisi di Utsmani untuk mengirim para pangeran menjadi gubernur di suatu wilayah sebagai bekal untuk memerintah kelak.
Murad tetap di Amasya sampai mangkatnya sang ayah pada 1421, menjadikan dia dinobatkan sebagai Sultan Utsmaniyah berikutnya di usianya yang masih enam belas tahun.
Baris 72:
== Keluarga ==
===
'''Ayah''' – [[Mehmed I|Sultan '''Mehmed I''']], disebut sebagai pendiri negara Utsmani kedua. Hal ini karena Mehmed berhasil mengalahkan saudara-saudaranya dalam perebutan takhta dan mengakhiri masa kekosongan Utsmani, masa saat Utsmani terpecah dan dipimpin oleh beberapa sultan. Hal ini terjadi pada tahun 1402 sampai 1413.
'''Ibu''' – [[Emine Dulkadir|'''Emine''' Valide Hatun]] (meninggal 1449),
Ada juga pendapat yang menyatakan bahwa ibu dari Murad II adalah '''Şehzade''' Hatun, putri Dividdar Ahmed Pasya, Adipati Canik. Sebagaimana Dulkadir, Canik adalah salah satu negara bangsa Turki Muslim yang ada di kawasan Anatolia saat itu.
==== Paman ====
*
=== Saudara ===
*
* '''Selçuk''' Hatun (meninggal 25 Oktober 1485). Menikah dengan Adipati Candar, Taceddin Ibrahim II Bey,
* '''Sultan''' Hatun
=== Pasangan ===
* '''Yeni''' Hatun, putri Şadgeldi Paşazade Mustafa Bey<ref>Franz Babinger, ''Mehmed the Conqueror and His Time'', (Princeton University Press, 1978), 14.</ref>
* '''Halime''' Hatun (meninggal 1440), putri Mubarizuddin Isfendiyar Bey, Adipati Candar.<ref>
* [[Hüma Hatun|'''Hüma''' Hatun]], seorang budak-selir.<ref>Doukas, p.304</ref> Tidak diketahui keluarga asal dan nama lahirnya. Beberapa pendapat menyatakan bahwa dia adalah wanita Yahudi Italia bernama Stella,<ref>Babinger, p.11</ref> sebagian lain berpendapat bahwa dia dari Serbia.<ref>Winkler, p.308</ref> Sejarawan Turki bernama İlber Ortaylı mendukung pendapat bahwa dia keturunan bangsa Slavia. Setelah masuk ke harem Utsmani, dia diberi nama baru, Hüma, yang berarti "burung surgawi" dalam legenda Persia.
* '''
* '''Hatice''' Hatun. Dia adalah putri Taceddin Ibrahim II Bey dengan istri pertamanya. Hatice juga sekaligus keponakan Halime dan anak tiri Selçuk. Murad menikahi Hatice setelah kematian Halime pada tahun 1440. Setelah Murad meninggal, Hatice menikah dengan Ishak Pasya, gubernur Anatolia yang menjadi wazir agung pada tahun 1469–1472.<ref>Freely</ref><ref>Thatcher, p.33</ref><ref>Babinger, p.66</ref> Ishak meninggal pada 1497, menjadikan Hatice menjanda kembali. Catatan terakhir mengenai dirinya adalah tentang sumbangan amalnya di Iznik pada tahun 1500.<ref name="Uluçay, p.31"/><ref>Narodna, p.83-4</ref> Hatice wafat pada 6 November 1501 dan dimakamamkan di Bursa.<ref name="Uluçay, p.31"/>
=== Anak ===
Para putra Murad II dan keturunannya yang laki-laki dari garis ayah menyandang gelar ''şehzade'', yang merupakan adopsi dari gelar Iran ''syahzadeh'' (syah: raja + zadeh: keturunan). Meskipun ''syahzadeh'' dapat disandang oleh laki-laki dan perempuan di Iran, ''şehzade'' khusus digunakan oleh keturunan laki-laki sultan dari garis ayah di Utsmani. ''Şehzade'' dapat disepadankan dengan "pangeran" dalam bahasa Indonesia.
Pada masa sebelumnya, keturunan laki-laki sultan menggunakan gelar ''çelebi''. Berbeda dengan ''şehzade'', ''çelebi'' juga digunakan untuk laki-laki berkedudukan tinggi yang bukan keturunan sultan, sehingga ''çelebi'' lebih dekat artinya dengan "tuan" daripada "pangeran".
Sebagai catatan, terkadang ''şehzade'' juga digunakan sebagai nama perempuan, sebagaimana salah satu putri Sultan Murad II.
==== Putra ====
* Şehzade '''Ahmed''' (1419 – 1437). Dijuluki Ahmed Besar untuk membedakannya dengan adiknya. Dimakamkan di Komplek Muradiye, Bursa.
* Şehzade '''Alaeddin Ali''' (1425 – 1443)
* Şehzade Isfendiyâr (1425) – putra dari Halime.
* [[Mehmed II|Sultan '''Mehmed II''']] (1431 – 3 Mei 1481) - putra dari Hüma. Dikenal dengan julukan Muhammad Al Fatih atau Fatih Mehmed lantaran capaiannya atas penaklukan Konstantinopel.
* Şehzade '''Orhan''' (meninggal 1453). Dimakamkan di Darülhadis Türbesi, Edirne.
Baris 112 ⟶ 119:
* '''Hatice''' Hatun. Menikah dengan Damat Isa Bey. Dimakamkan di Komplek Muradiye, Bursa.
==
=== Catatan kaki ===
{{reflist|3}}
|