Suku Melayu: Perbedaan antara revisi
[revisi terperiksa] | [revisi tertunda] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Pembatalan |
k Mengembalikan suntingan oleh 2402:1980:4D6:FC7B:3496:FC4D:817F:298 (bicara) ke revisi terakhir oleh Hendri Saleh Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 50:
}}
[[File:Malay tricolour.svg|150px|thumbnail|Bendera [[Triwarna Melayu]] yang menunjukkan identitas orang Melayu]]
'''Suku Melayu''' ({{lang-ms|Orang Melayu}}, [[abjad Jawi|Jawi]]: أورڠ ملايو) adalah salah satu [[kelompok etnis]] di wilayah [[bangsa Austronesia|Austronesia]] yang menempati wilayah
Secara historis, suku Melayu merupakan turunan langsung dari orang-orang suku {{PRBahasa|Austroasiatik}} Austronesia yang menuturkan bahasa-bahasa {{PRBahasa|Melayik}} yang menjalin kontak dan perdagangan dengan kerajaan, kesultanan, ataupun pemukiman tertentu (terutama dengan kerajaan [[Sejarah Brunei|Brunei]], [[Keajaan Kedah|Kedah]], [[Langkasuka]], [[Gangga Negara]], [[Chi Tu]], [[Nakhon Si Thammarat Kingdom|Nakhon Si Thammarat]], [[Kerajaan Pahang|Pahang]], [[Kerajaan Melayu|Melayu]] dan [[Sriwijaya]].){{sfn|Milner|2010|pp=24, 33}}{{sfn|Barnard|2004|pp=7 & 60}}
Perkembangan dan pendirian [[Kesultanan Malaka]] pada abad ke-15 menyebabkan revolusi besar-besaran pada sejarah bangsa Melayu. Hal tersebut terjadi karena kesultanan tersebut membawa perubahan yang sangat signifikan pada tata kebudayaan dan kesultanan tersebut meraih kejayaan pada masa tersebut.▼
Richard H. Hopper menulis, nenek moyang suku Melayu adalah ras Austronesia atau Melayu Ponesia. Mereka berasal dari Timur Laut India, kemudian menjelajah daerah Yunnan di Tiongkok Selatan mejunu Birma - Siam - Indocina - Malaya antara tahun 2500 - 1500 SM. Mereka memiliki kebudayaan Neolitik dan agama Animistik.<ref>{{Cite book|last=Hopper|first=Richard H.|date=2016|url=https://www.tokopedia.com/damstore01/ribuan-tahun-sumatera-tengah-sejarah-manusia-rempah-timah-emas-hitam|title=Ribuan Tahun Sumatera Tengah Sejarah Manusia, Rempah, Timah dan Emas Hitam|location=Depok|publisher=Komunitas Bambu|isbn=9793731680|pages=6|url-status=live}}</ref>
Ras Austronesia tersebut kemudian masuk ke Nusantara, Papua Nugini, dan wilayah Pasifik hingga Hawaii, selanjutnya ke Pulau Paskah dan Selandia Baru, terus ke Madagaskar. Mereka menggunakan perahu bercadik, (Hopper menyebutnya Penggandung atau rakit dan kano ganda) yang menggunakan layar.
▲Perkembangan dan pendirian [[Kesultanan Malaka]] pada abad ke-15 menyebabkan revolusi besar-besaran pada sejarah bangsa Melayu. Hal tersebut terjadi karena kesultanan tersebut membawa perubahan yang sangat signifikan pada tata kebudayaan.
Menurut catatan sejarah, suku Melayu telah dikenal sebagai komunitas pedagang lintas perairan dengan karakteristik budaya yang dinamis.{{sfn|Milner|2010|p=131}}{{sfn|Barnard|2004|pp=7, 32, 33 & 43}} Mereka dapat [[difusi trans-budaya|menyerap]], [[Prinsip komunikasi antarbudaya|berbagi]], dan [[pembelajaran budaya|menyalurkan]] sekian banyak keunikan kebudayaan dari kelompok etnik lain, seperti kebudayaan Minang dan Aceh.
Baris 73 ⟶ 79:
}}
Kata Melayu pada awalnya merupakan nama tempat (toponim), yang merujuk pada suatu lokasi di
Sastra ''[[Sejarah Melayu]]'', mengaitkan asal etimologis "Melayu" dengan sebuah sungai kecil bernama Sungai Melayu di
[[File:Candi Tinggi.jpg|thumb|upright=1|[[Candi Muaro Jambi]] di [[Jambi]], dikaitkan dengan keberadaan [[kerajaan Melayu]] pra-Islam. Candi-candi biasanya dibangun di tengah-tengah pusat kerajaan]]
|