Varietas hibrida: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Fazily (bicara | kontrib)
k Mengembalikan suntingan oleh 180.244.161.81 (bicara) ke revisi terakhir oleh InternetArchiveBot
Tag: Pengembalian
 
Baris 1:
{{other uses|Hibrida}}
Dalam [[pertanian]], '''varietas hibrida''' atau '''ragam kacukan''' adalah [[kultivar]] yang merupakan keturunan langsung ([[generasi]] F1) dari [[persilangan]] antara dua atau lebih populasi suatu spesies yang berbeda latar belakang [[genetika|genetiknya]] (disebut populasi pemuliaan atau populasi tangkaran). Syarat populasi pemuliaan untuk dapat dipakai sebagai tetua dalam varietas hibrida adalah homogen dalam penampilan (fenotipe) namun tidak perlu [[homozigot]]. Persilangan untuk penciptaan varietas hibrida dapat terjadi pada [[pemuliaan tanaman]] maupun [[pemuliaan hewan]].
 
[[Varietas]] [[hibrida]] dibuat untuk mengambil manfaat dari munculnya kombinasi yang baik dari [[tetua]]-tetua yang dipakai. Keturunan persilangan langsung antara dua tetua yang berbeda latar belakang genetiknya dapat menunjukkan penampilan fisik yang lebih kuat dan lebih memiliki potensi hasil yang melebihi kedua tetuanya. Gejala ini dikenal sebagai [[heterosis]] dan merupakan dasar bagi produksi berbagai kultivar hibrida, seperti [[jagung]], [[padi]], [[kelapa sawit]], [[kakao]], dan berbagai jenis tanaman [[sayuran]] seperti [[tomat]], [[mentimun]], dan [[cabai]]. Heterosis membuat kultivar hibrida memiliki daya tumbuh (vigor) yang lebih tinggi, relatif lebih tahan penyakit, dan potensi hasilnya lebih tinggi. Heterosis akan muncul kuat apabila kedua tetuanya relatif homozigot dan memiliki latar belakang genetik yang relatif jauh (tidak banyak memiliki kesamaan [[alel]]). Khusus dalam pembuatan [[kelapa]] hibrida, gejala heterosis tidak dimanfaatkan, tetapi dua sifat baik dari kedua tetua yang tergabung pada keturunannya dimanfaatkan.