Soeharto: Perbedaan antara revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baginda 480 (bicara | kontrib) Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
WillsonEP09 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(113 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{pp}}
{{Redirect|Suharto|orang-orang dengan nama yang sama|Soeharto (disambiguasi)}}
{{Infobox President
| honorific-prefix = <!-- Hanya gelar kenegaraan/kehormatan (non-akademis) -->[[Jenderal Besar (Indonesia)|Jenderal Besar]] [[Tentara Nasional Indonesia|TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) [[Haji|H.]] [[Muhammad (nama)|M.]]
Baris 8 ⟶ 7:
| alt = Foto resmi Soeharto pada masa jabatan 1993 - 1998
| caption = Potret resmi, 1993
| office = Presiden Indonesia
| order =
|
| vicepresident = {{Plainlist|
* [[Hamengkubuwana IX]] (1973—1978)
* [[Adam Malik]] (1978—1983)
* [[Umar Wirahadikusumah]] (1983—1988)
* [[Soedharmono]] (1988—1993)
* [[Try Sutrisno]] (1993—1998)
* [[B. J. Habibie]] (1998)
}}
| predecessor = [[Soekarno]]
| successor = [[B. J. Habibie]]
| office2 =
| term_start2 =
| term_end2 =
| predecessor2 = [[Dobrica Ćosić]]▼
|
|
| office4 = Daftar Menteri Pertahanan Indonesia {{!}}Menteri Pertahanan Keamanan Republik Indonesia
| order4 = ke-13
| term_start4 = 28 Maret 1966
| term_end4 = 28 Maret 1973
| president4 = [[Soekarno]]<br/>''Dirinya sendiri''▼
| predecessor4 = [[Abdul Haris Nasution]]
| successor4 = [[Maraden Panggabean]]
|
| order3 = ke-5▼
|
|
|
|
▲| successor3 = [[Maraden Panggabean]]
| office5 = Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban{{!}}Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban▼
| order5 = ke-1 dan ke-5▼
| predecessor5 = ''Jabatan dibentuk''▼
| successor5 = [[Maraden Panggabean]]
▲| term_start6 = 2 Maret 1974
▲|
| term_end6 = 5 April 1978▼
|
|
|
|
|
| term_end7 = 1 Mei 1968▼
|
|
| predecessor7 = [[
| successor7 = [[
| office8 = Daftar Kepala Badan Intelijen Negara{{!}}Kepala Badan Intelijen Negara▼
|
|
|
|
|
|
|
|
| term_start9 = 25 Juli 1966▼
▲| term_end9 = 17 Oktober 1967
| predecessor9 = [[Soekarno]]<br /><small>(sebagai Perdana Menteri)</small>▼
|
| office10 = Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat{{!}}Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat▼
|
|
| term_end10 = 2 Desember 1965▼
|
|
|
|
▲|
| successor10 = Jabatan dihapuskan
▲|
| term_start11 = 6 Maret 1961
| successor11 = [[Umar Wirahadikusumah]]
| birth_place = [[Kemusuk, Argomulyo, Sedayu, Bantul|Kemusuk]], [[Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat]], [[Hindia Belanda]]
|
▲| death_date = {{death date and age|2008|1|27|1921|6|8}}
| death_place = [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], Indonesia
| restingplace = [[Astana Giribangun]], [[Matesih]], [[Kabupaten Karanganyar|Karanganyar]]
| nationality =
| spouse = {{
▲| children = {{unbulleted list|[[Siti Hardijanti Rukmana]] (Tutut)<ref name="NYT">{{cite web|title=Suharto Dies at 86; Indonesian Dictator Brought Order and Bloodshed|date=28 Januari 2008|work=The New York Times|last=Berger|first=Marilyn|language=en|url=https://www.nytimes.com/2008/01/28/world/asia/28suharto.html|access-date=2018-12-14|archive-date=2018-12-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20181202231503/https://www.nytimes.com/2008/01/28/world/asia/28suharto.html|dead-url=no}}</ref>|[[Sigit Harjojudanto]]|[[Bambang Trihatmodjo]]|[[Siti Hediati Hariyadi]] (Titiek)|[[Hutomo Mandala Putra]] (Tommy)|[[Siti Hutami Endang Adiningsih]] (Mamiek)}}
* [[Siti Hardijanti Rukmana]]
▲| father = Kertosoediro
* [[Sigit Harjojudanto]]
* [[Bambang Trihatmodjo]]
| profession = {{bulleted list|[[Tentara]]|[[Politikus]]}}▼
* [[Siti Hediati Hariyadi]]
* [[Hutomo Mandala Putra]]
* [[Siti Hutami Endang Adiningsih]] }}
| relatives = [[Keluarga Soeharto]]
| signature = Suharto signature.svg
| serviceyears = 1940–1974
| servicenumber = 10684<ref>{{cite web|url=https://news.detik.com/berita/d-4728173/sekondan-soeharto-di-pusaran-g30spki/2|title=Sekondan Soeharto di Pusaran G30S/PKI|date=30 September 2019|access-date=16 Juni 2023|website=detikNews|last=Mappapa|first=Pasti Liberti|quote=Latief sendiri mengaku anak buah langsung Soeharto sejak bertugas di Yogyakarta. [[Nomor Registrasi Pokok]] (NRP) keduanya berurutan. "NRP saya 10685, sedangkan NRP Pak Harto 10684, jadi saya selalu menempel di belakangnya.}}</ref>
| rank = [[File:23-TNI Army-GA.svg|25px| ]] [[Jenderal Besar]] [[Tentara Nasional Indonesia|TNI]]
| branch = {{bulleted list|{{flagicon image|Flag of the Netherlands.svg}} [[Koninklijk Nederlandsch-Indische Leger|KNIL]] (
| unit = [[Infanteri]]
| battles = [[Revolusi Nasional Indonesia|Perang Kemerdekaan Indonesia]]{{tree list}}
** [[Pertempuran Ambarawa]]
** [[Serangan Umum 1 Maret]]
** [[Pemberontakan Darul Islam]]{{br}}
[[Operasi Trikora]]{{br}}[[Konfrontasi Indonesia-Malaysia]]
| party = {{parpolicon|Golongan Karya}}
| allegiance = {{bulleted list|{{flag|Hindia Belanda}} (
| residence =
| alma_mater = {{
* Schakel Muhammadiyah Yogyakarta ( * Sekolah Bintara KNIL di [[Gombong]] (1940) }} }}
{{Seri Soeharto}}
[[Jenderal Besar (Indonesia)|Jenderal Besar]] [[Tentara Nasional Indonesia|TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]])
Sebelum menjadi presiden, Soeharto adalah pemimpin militer pada masa [[Hindia Belanda]] dan [[Kekaisaran Jepang]], dengan pangkat terakhir [[Mayor Jenderal]]. Setelah [[Gerakan 30 September]] [[1965]], Soeharto kemudian melakukan operasi penertiban dan pengamanan atas perintah dari Presiden Soekarno, salah satu yang dilakukannya adalah dengan menumpas [[Gerakan 30 September]] dan menyatakan bahwa [[Partai Komunis Indonesia|PKI]] sebagai organisasi terlarang. Berbagai kontroversi menyebut operasi ini menewaskan sekitar 100.000 hingga 2 juta jiwa.<ref>{{cite journal |title=Unresolved Problems in the Indonesian Killings of 1965–1966 |first=Robert |last=Cribb |journal=Asian Survey |volume=42 |issue=4 |date=2002 |pages=550–563 |doi=10.1525/as.2002.42.4.550}}</ref><ref>Friend (2003), pages 107–109; {{cite video |people =Chris Hilton (writer and director) |title =Shadowplay |medium =Television documentary |publisher =Vagabond Films and Hilton Cordell Productions |year=2001 }}; Ricklefs (1991), pages 280–283, 284, 287–290</ref>
Baris 180 ⟶ 204:
Lembaran hitam juga sempat mewarnai perjalanan militernya. Ia pernah dipecat oleh Jenderal [[Nasution]] sebagai Pangdam Diponegoro. Peristiwa pemecatan terjadi pada 17 Oktober 1959 tersebut akibat ulahnya yang diketahui menggunakan institusi militernya untuk meminta uang dari perusahaan-perusahan di [[Jawa Tengah]]. Kasusnya hampir dibawa ke pengadilan militer oleh Kolonel [[Ahmad Yani]].<ref name="Persinggungan Soeharto dengan Para Pahlawan Revolusi">{{Cite web |url=https://tirto.id/persinggungan-soeharto-dengan-para-pahlawan-revolusi-bXsU |title=Salinan arsip |access-date=2022-10-13 |archive-date=2022-10-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221013114017/https://tirto.id/persinggungan-soeharto-dengan-para-pahlawan-revolusi-bXsU |dead-url=no }}</ref> Atas saran Jenderal [[Gatot Soebroto]] saat itu, dia dibebaskan dan dipindahkan ke Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat ([[Seskoad]]) di [[Bandung]], [[Jawa Barat]]. Pada usia 38 tahun, ia mengikuti kursus C SSKAD (Sekolah Staf dan Komando AD) di [[Bandung]]. Sebenarnya, secara kepangkatan Soeharto sudah terlambat untuk mengikuti kursus tersebut, pada saat itu Kursus SSKAD biasanya di ikuti oleh perwira yang berpangkat Letnan Kolonel (Letkol) yang akan naik pangkat menjadi Kolonel.
Pangkat Soeharto dinaikkan menjadi brigadir jenderal pada 1 Januari 1960. Ia berhasil meraih bintang di pundaknya, meski sebelum lulus kursus di SSKAD hanya pernah mengenyam pendidikan militer setingkat bintara. Banyak para Jenderal kala itu meragukan kualitas intelektualnya untuk menjadi Jenderal. Namun, Soeharto juga dikenal sebagai seorang perwira lapangan yang handal selama masa perjuangan dengan kekuatannya, yaitu pengalaman, kecerdikan, intuisi, kepemimpinan, kecerdasan emosi hingga kejelian/keberuntungannya dalam membaca setiap kesempatan, meskipun Ia tidak pernah mengenyam pendidikan formal/informal yang memadai atau kursus militer di luar negeri. Akhirnya, atas peran Letnan Jenderal
Pada 1 Oktober 1961, jabatan rangkap sebagai Panglima Korps Tentara I Caduad (Cadangan Umum AD) yang telah diembannya ketika berusia 40 tahun bertambah dengan jabatan barunya sebagai Panglima Kohanudad (Komando Pertahanan AD). Pada tahun 1961 tersebut, ia juga mendapatkan tugas sebagai Atase Militer Republik Indonesia di [[Beograd]] ([[Yugoslavia]]), [[Paris]] ([[Perancis]]), dan [[Bonn]] ([[Jerman Barat]]). Di usia 41 tahun, pangkatnya dinaikkan menjadi mayor jenderal (1 Januari 1962) dan menjadi Panglima [[Komando Mandala]] [[Pembebasan Irian Barat]] dan merangkap sebagai Deputi Wilayah Indonesia Timur di Makassar. Sepulang dari kawasan Indonesia Timur, Soeharto yang telah naik pangkat menjadi mayor jenderal, ditarik ke markas besar ABRI oleh Jenderal [[Abdul Haris Nasution]].
Baris 272 ⟶ 296:
[[Berkas:President Suharto, 1988.jpg|jmpl|200px|Foto resmi Presiden Soeharto untuk masa jabatan 1988–1993]]
[[File:President Suharto portrait 1988.jpg|thumb|upright|Foto resmi Presiden Soeharto yang terpampang di Istana Negara 1988-1998]]
Sebab itu, pada 14 September 1991, Presiden Soeharto menolak permintaan Amerika Serikat untuk memperoleh pangkalan militer di Indonesia setelah pindah dari Filipina. Soeharto dipilih oleh MPR sebagai presiden untuk yang keenam kalinya pada 10 Maret 1993. Kali ini, Try Sutrisno sebagai wakil presiden. Setelah enam kali berturut-turut ditetapkan MPR sebagai presiden, Soeharto mulai menyatakan jika dirinya tidak berambisi menjadi presiden seumur hidup (12 Maret 1994). Pada kepemimpinannya periode ini, Presiden Soeharto memberhentikan Prof Dr Satrio Budiharjo Joedono selaku Menteri Perdagangan sebelum akhir masa jabatan (6 Desember 1995).
Baris 331 ⟶ 356:
Pernyataan saya berhenti dari jabatan sebagai Presiden RI saya sampaikan di hadapan saudara-saudara pimpinan DPR dan juga adalah pimpinan MPR pada kesempatan silaturahmi. Sesuai Pasal 8 UUD 1945, maka Wakil Presiden RI, Prof. Dr. Ing. BJ Habibie yang akan melanjutkan sisa waktu jabatan Presiden/Mandataris MPR 1998–2003. Atas bantuan dan dukungan rakyat selama saya memimpin negara dan bangsa Indonesia ini saya ucapkan terima kasih dan minta maaf bila ada kesalahan dan kekurangan-kekurangannya semoga bangsa Indonesia tetap jaya dengan Pancasila dan UUD 1945.<br />
Mulai hari ini pula Kabinet Pembangunan VII demisioner dan kepada para menteri saya ucapkan terima kasih. Oleh karena keadaan tidak memungkinkan untuk menyelenggarakan pengucapan sumpah di hadapan DPR, maka untuk menghindari kekosongan pimpinan dalam menyelenggarakan pemerintahan negara, kiranya saudara wakil presiden sekarang juga akan melaksanakan sumpah jabatan presiden di hadapan Mahkamah Agung RI.}}
[[Berkas:Soeharto leaves the palace, The DPR-RI Stance on the Reform Process and the Resignation of President Soeharto, p56.jpg|jmpl|Mantan Presiden kedua [[Soeharto|H.M. Soeharto]] didampingi putrinya [[Siti Hardiyanti Rukmana]] meninggalkan [[Istana Merdeka]] beberapa saat setelah ia [[Kejatuhan Soeharto|mengundurkan diri]] sebagai Presiden pada 21 Mei 1998.]]
Sesaat kemudian, Presiden Soeharto menyerahkan pucuk pimpinan negeri kepada Prof. Dr. Ing. BJ Habibie. Setelah melaksanakan sumpah jabatan, akhirnya BJ Habibie resmi memangku jabatan presiden ke-3 RI. Ucapan selamat datang mulai dari mantan Presiden Soeharto, pimpinan dan wakil-wakil pimpinan MPR/DPR, para menteri serta siapa saja yang turut dalam pengucapan sumpah jabatan presiden ketika itu.
Baris 374 ⟶ 401:
Pada 1975, dengan persetujuan bahkan permintaan [[Amerika Serikat]] dan [[Australia]], ia memerintahkan pasukan Indonesia untuk memasuki bekas koloni [[Portugal]] [[Timor Timur]] setelah Portugal mundur dan gerakan pro-komunis [[Fretilin]] memegang kuasa yang menimbulkan kekacauan di masyarakat Timor Timur sendiri, serta kekhawatiran Amerika Serikat atas tindakan Fretilin yang mendapat dukungan politik Uni Soviet dalam perebutan pengaruh dua negara adikuasa di periode [[Perang Dingin]] yang juga memanas di sekitar [[Perang Vietnam|kawasan Vietnam]]. Kemudian pemerintahan pro integrasi dipasang oleh Indonesia, dengan bantuan presiden [[Gerald Ford]], yang meminta wilayah tersebut berintegrasi dengan Indonesia untuk menghindari berkembangnya pengaruh komunis di Asia Tenggara.<ref>Simons, p. 189</ref><ref name="auto">{{cite book|title=Gerald R. Ford: The American Presidents Series: The 38th President|first=Douglas|last=Brinkley|date=2007|page=132|url=https://books.google.com/books?id=ANVyLKKIp9wC&pg=PA132|isbn=978-1429933414|access-date=2021-01-08|archive-date=2020-08-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20200803132941/https://books.google.com/books?id=ANVyLKKIp9wC&pg=PA132|dead-url=no}}</ref> Pada 15 Juli 1976, Timor Timur secara menjadi salah satu provinsi di NKRI sampai wilayah tersebut dialihkan ke administrasi [[PBB]] pada 1999.
Korupsi menjadi beban berat pada 1980-an. Pada 5 Mei 1980 sebuah kelompok yang kemudian lebih dikenal dengan nama [[Petisi 50]] menuntut kebebasan politik yang lebih besar. Kelompok ini terdiri dari anggota militer, politisi, akademik, dan mahasiswa. Media Indonesia menekan beritanya dan pemerintah mecekal penandatangannya. Setelah pada 1984 kelompok ini menuduh bahwa Soeharto menciptakan [[negara satu partai]], beberapa pemimpinnya dipenjarakan.
Baris 456 ⟶ 481:
| colspan="1"|[[Bintang Republik Indonesia Adipurna]] (27 Mei 1988)<ref>{{Cite web|date=7 Januari 2020|title=Daftar WNI yang Menerima Tanda Kehormatan Republik Indonesia Tahun 1959–sekarang|url=https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20200107/3822wni_penerima_tanda_kehormatan_bintang_republik_indonesia_1959_sekarang.pdf|publisher=Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia|access-date=12 Agustus 2021|archive-date=2021-07-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20210729004106/https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20200107/3822wni_penerima_tanda_kehormatan_bintang_republik_indonesia_1959_sekarang.pdf|dead-url=no}}</ref>
| colspan="1"|[[Bintang Mahaputera Adipurna]] (27 Mei 1988)<ref>{{cite book |title=Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003 |url=https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20180910/41462-Bintang_Mahaputera_tahun_1959-2003.pdf |access-date=4 Oktober 2021}}</ref>
| colspan="1"|[[Bintang Jasa Utama]] (27 Mei 1988)<ref>{{cite book |title=Daftar WNI yang
| colspan="1"|[[Bintang Budaya Parama Dharma]] (27 Mei 1988)
|-
!Baris ke-2
Baris 498 ⟶ 523:
=== Luar Negeri ===
* {{flag|Afrika Selatan}} :
** [[File:Ord.GoodHope-ribbon.gif|70px]] Grand Cross of the [[:en:Order of Good Hope|Order of Good Hope]] (1997)<ref>{{Cite web|date=2023-12-03|title=Indonesian President Mohamed Suharto and South African President...|url=
* {{flag|Arab Saudi}} :
** [[File:Decoration without ribbon - en.svg|70px]] Collar of the [[:en:Orders, decorations, and medals of Saudi Arabia|Order of Badr Chain]] (1977)
Baris 511 ⟶ 536:
** [[File:Order of the Bath UK ribbon.svg|70px]] Honorary Knight Grand Cross ''(Military Division)'' of the Most Honourable [[:en:Order of the Bath|Order of the Bath]] (GCB) (1974)<ref>{{Cite book|last=Kedutaan Besar (U.S.)|first=Indonesia|date=1974|url=https://www.google.co.id/books/edition/Indonesian_News_and_Views/YF_GjjP8o0UC?hl=id&gbpv=1&dq=air+chief+marshal+indonesian+grand+cross&pg=PA21&printsec=frontcover|title=Indonesian News and Views|location=Indonesia|publisher=Embassy of Indonesia, Information Division.|url-status=live}}</ref>
* {{flag|Brunei}} :
** [[Berkas:BRU Royal Family Order of the Crown of Brunei.svg|nirbing|70x70px]] [[Darjah Kerabat Mahkota Brunei]] (DKMB) (1988)<ref>{{Cite web|title=PRESIDEN SOEHARTO TERIMA UTUSAN KHUSUS SULTAN BRUNEI DARUSSALAM {{!}} ANTARA Foto|url=https://www.antarafoto.com/id/view/1975653/presiden-soeharto-terima-utusan-khusus-sultan-brunei-darussalam|website=antarafoto.com|language=id|access-date=2024-02-06}}</ref><ref>{{cite news|url=https://eresources.nlb.gov.sg/newspapers/digitised/article/straitstimes19880924-1.2.18.2|title=Suharto gets Brunei's highest state award|work=[[The Straits Times]]|date=24 September 1988 1988|language=en|pages=8}}</ref>
** [[File:Family Order of Laila Utama of Brunei ribbon bar.png|70px]] [[Darjah Kerabat Laila Utama|Darjah Kerabat Laila Utama Yang Amat Dihormati]] (DK) (1988)
* {{Negara|Kekaisaran Etiopia}} [[Kekaisaran Etiopia]] :
Baris 528 ⟶ 553:
** [[File:GER Bundesverdienstkreuz 9 Sond des Grosskreuzes.svg|70px]] Grand Cross Special Class of the [[:en:Order of Merit of the Federal Republic of Germany|Order of Merit of the Federal Republic of Germany]] (1970)
* {{flag|Kamboja}} :
** [[File:KHM National Independence Medal.png|70px]] Grand Collar of the National [[:en:Orders, decorations, and medals of Cambodia|Order of Independence]] (April 1968)<ref>{{Cite web|title=Indochina Medals - Cambodia - CM02 National Order of Independence|url=http://indochinamedals.com/cambodia/cm02_national_order_of_independence.html|website=indochinamedals.com|access-date=2024-05-17}}</ref>
* {{flag|Kuwait}} :
** [[File:Order of Mubarak the Great (Kuwait) - ribbon bar.gif|70px]] Collar of the [[:en:Order of Mubarak the Great|Order of Mubarak the Great]] (1977)
* {{flag|Korea Selatan}} :
** [[File:Grand Order of Mugunghwa (South Korea) - ribbon bar.
* {{flag|Malaysia}} :
** [[File:Order of the Crown of the Realm ribbon bar.png|70px]] [[Darjah Utama Seri Mahkota Negara]] (DMN) (1988)
** {{flag|Johor}} :
*** [[File:Most Esteemed Royal Family Order of Johor - ribbon bar.svg|70px]] [[:en:Royal Family Order of Johor|Darjah Kerabat Johor Yang Amat Dihormati]] (DK I) (
** {{flag|Perak}} :
*** [[File:MY-PERA Royal Family Order of Perak - DK (before 2001).svg|70px]] [[:en:Orders, decorations, and medals of Perak|Darjah Kerabat Diraja Yang Amat Dihormati]] (DK) (1988)
Baris 550 ⟶ 575:
** [[File:Order of the Star of Romania - Ribbon bar.svg|70px]] First Class of the [[:en:Order of the Star of the Romanian Socialist Republic|Order of the Star of the Romanian Socialist Republic]] (1982)
* {{flag|Singapura}} :
** [[File:Darjah Utama Temasek ribbon (1962–1996) ribbon.png|70px]] [[:en:Darjah Utama Temasek|Darjah Utama Temasek]] (DUT) (1974)<ref>{{Cite web|last=Author|first=Author|date=1974-08-30|title=Pingat 'Darjah Utama Temasik' untuk Suharto dari Sheares|url=https://eresources.nlb.gov.sg/newspapers/digitised/article/beritaharian19740830-1.2.33?qt=bintang,%20indonesia&q=Bintang%20Indonesia|website=NewspaperSG|access-date=2024-07-20}}</ref>
* {{flag|Spanyol}} :
** [[File:Order of Isabella the Catholic - Sash of Collar.svg|70px]] Knight Grand Cross with Collar of the [[:en:Order of Isabella the Catholic|Order of Isabella the Catholic]] (CoYC) (1980)<ref>{{cite web|url=https://www.boe.es/boe/dias/1981/06/15/pdfs/A13615-13615.pdf|title=Bollettino Ufficiale di Stato}}</ref>
Baris 771 ⟶ 796:
{{s-ttl|title=Ketua [[Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik]]|years=1994}}
{{s-aft|after=[[Tomiichi Murayama]]}}
{{kotak selesai}}
{{Kelompok templat
|