Museum Harry Darsono: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Wadaihangit (bicara | kontrib) k Memperbaiki ejaan |
||
(5 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Museum Harry Darsono''' adalah [[museum]] berkategori
== Informasi ==
Berbeda dengan museum yang kebanyakan dikelola oleh pemerintah atau instansi terkait, Museum Harry Darsono merupakan museum yang sifatnya museum pribadi. Untuk masuk ke museum ini, pengunjung harus menyiapkan Rp 185.000. Di akhir kunjungan, pengunjung akan diberikan [[cendera mata]] ciri khasi dari Museum Harry Darsono. Ada beberapa aturan yang unik bagi para pengunjung, di antaranya harus datang 15 menit sebelum tur museum dimulai. Selain itu, biasanya pengunjung dihimbau untuk menggunakan pakaian yang santai, dan berwarna polos yang tidak menggunakan motif. Agar tur semakin fokus, para pengunjung juga dihimbau untuk tidak berinteraksi dengan dunia luar, maksudnya agar tidak memainkan gawai secara berlebihan ketika tur di museum ini.<ref name=":1" />
== Koleksi ==
Museum Harry Darsono mengkoleksi karya-karya terbaik Harry sejak tahun 1970. Contoh koleksinya adalah [[adibusana]], [[lukisan]] di atas [[Sutra|kain sutra]], lukisan dekoratif, lukisan kontemporer, desain perhiasan, desain trofi, benda-benda antik dan benda-benda langka. Uniknya, koleksi di sini dapat di pegang bahkan
== Tentang tokoh ==
Harry Darsono lahir di [[Kabupaten Mojokerto|Mojokerto]], [[Jawa Timur]]. Latar belakang pendidikan, Ia merupakan alumni dari Paris Academy of Fashion, Fashion Marchandising & Clothing Technology di London College of Fashion. Selain itu, Ia melanjutkan pendidikan doktornya di Christchurch College, [[Oxford]], [[Inggris]]. Latar belakang keluarganya merupakan pemilik perusahaan rokok terbesar di Jawa Timur. Berbeda dengan saudara-saudaranya yang memilih melanjutkan bisnis keluarga, Harry lebih tertarik menjadi seorang desainer. Perjalanan kariernya pernah membawanya menjadi pelatih di aris Academy of Fashion. Selain itu, Ia juga menjadi pengajar untuk materi etika dan estetika busana muslim, menjadi perancang motif dan busana, hingga menjadi penasihat rancangan. Dedikasinya terhadap dunia busana, mengantarkannya menjadi perancang busana senior yang kurang lebih hampir berkarya selama 50 tahun. Ia juga dikenal sebagai pendidik, [[seniman]], dan [[psikolog]]. Salah satu fokus rancangan Harry yaitu ''[[Adibusana|haute couture]],'' yaitu teknik membuat busana tingkat tinggi yang dibuat Harry secara khusus untuk para pemesan. Selain teknik, Harry juga memastikan bahwa rancangannya menggunakan bahan dengan kualitas terbaik, dikerjakan dengan detail dan dikerjakan secara manual dengan menggunakan tangan. Oleh karena itu, dalam pembuatan busana Harry memerlukan waktu yang panjang. Selain di Museum Harry Darsono, karya-karyanya juga banyak dipamerkan di museum [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]], [[Bali]], hingga di [[Australia]], Nothern Teritorry, [[Jepang]], Inggris, dan [[Kanada]].<ref>{{Cite web|last=Afrillia|first=Dian|title=Mengintip Koleksi Gaun dan Perhiasan Nan Elegan di Museum Harry Darsono|url=https://www.goodnewsfromindonesia.id/2022/01/09/mengintip-koleksi-gaun-dan-perhiasan-nan-elegan-di-museum-harry-darsono|website=www.goodnewsfromindonesia.id|language=id-ID|access-date=2024-05-19}}</ref>
== Referensi ==
|