Kertabhumi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Perbaikan Pengetikan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
k Perbaikan Pengetikan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(33 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{infobox royalty
| name = Prabu Singhanegara <br> Bhre Kertabhumi
Baris 25 ⟶ 24:
}}
| issue = {{collapsible list|title=Pernikahan dengan Dewi Dwarawati Sepuh :
|*[[Ratu Ratna Pembayun]],
|*[[Hario Lembu Peteng]],
|*[[Sunan Lawu|Raden Gugur]]
}}
{{collapsible list|title=Pernikahan dengan Dewi Kian / Dwarawati Muda :
Baris 33 ⟶ 34:
|[[Bondan Kejawan]]
}}
{{collapsible list|title=Pernikahan dengan Istri Selir :
|*Jayan Panolih (Adipati Sumenep)
|*[[Bathara Katong|Joko Piturun]], (Adipati Ponorogo)
|*Joko Dolog,
|*R. Sujalma,
|*[[Syekh Bela Belu|Joko Dandun]],
|*Joko Kretek, (Adipati Makassar)
|*Joko Krewet, (Adipati Borneo)
|*Dewi Agur,
|*Bondan Surati,
|*Joko Sujono, (Adipati Palembang)
|*Harya Dewa Ketut (Adipati Bali)
}}
| death_date = 1478
}}
{{Keluarga kerajaan Majapahit}}
'''Bhre Kertabhumi'''<ref>{{Cite web|title=Jv/Kakawin Banawa Sĕkar Tanakung/Pupuh 1 - Wikisource|url=https://wikisource.org/wiki/Jv/Kakawin_Banawa_S%C4%95kar_Tanakung/Pupuh_1|website=wikisource.org|language=en|access-date=2024-04-30}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Rosa|first=Silvia|last2=Fatma|first2=Surya Dewi|date=2020-06-30|title=Memahami Tanda-Tanda Kehancuran Kerajaan Majapahit dalam Novel Sabda Palon Pudarnya Surya Majapahit: Tragedi Cinta Selir Cina .|url=http://atavisme.kemdikbud.go.id/index.php/atavisme/article/view/590|journal=ATAVISME|language=en|volume=23|issue=1|pages=44–61|doi=10.24257/atavisme.v23i1.590.44-61|issn=2503-5215}}</ref><ref>{{Cite web|title=Brawijaya V, Bapak dari Raja-Raja di Tanah Jawa|url=https://m.rctiplus.com/news/detail/travel/3991810/brawijaya-v--bapak-dari-raja-raja-di-tanah-jawa|website=RCTI+|language=id|access-date=2024-05-01}}</ref>/ '''Bathara ring Kerthabumi'''
Beliau merupakan putra bungsu [[Rajasawardhana]]<ref>{{Cite web|title=Majapahit Prana: Kitab Pararaton (terjemahan)|url=https://majapahitprana.blogspot.com/p/kitab-pararaton-terjemahan.html|website=Majapahit Prana|access-date=2024-04-25}}</ref>(Raja Majapahit ke-8)..
Nama beliau dikenal melalui [[Prasasti Jiyu]], [[Serat Pararaton]], [[Kakawin Banawa Sekar]], [[Suma Oriental]], [[Babad Tanah Jawi]], [[Serat Kanda]] dan [[Serat Pranitiradya]]. ▼
▲Nama beliau dikenal melalui [[Prasasti Jiyu]], [[Serat Pararaton]], [[Kakawin Banawa Sekar]], [[Suma Oriental]],
Bhre Kertabhumi dikenal sebagai penguasa Majapahit setelah mengalahkan pamannya, [[Suraprabhawa]] (Raja Majapahit ke-10). Bhre Kertabhumi merupakan ayah dari [[Raden Patah]], Ratna Pambayun dan 115 anak lainnya.<ref>{{Cite web|last=|first=Pemerintah Kabupaten Kebumen|title=Silsilah Raja Majapahit : Inilah Daftar 117 Anak Prabu Brawijaya V {{!}} Diantaranya Mungkin leluhur Anda|url=https://jatimulyo.kec-petanahan.kebumenkab.go.id/index.php/web/artikel/117/1122|website=Website Resmi Desa Jatimulyo Kecamatan Petanahan Kabupaten Kebumen|language=id|access-date=2024-02-02}}</ref>▼
[[Babad Tanah Jawi]], [[Serat Kanda]] dan [[Serat Pranitiradya]].
▲Bhre Kertabhumi <ref>{{Cite web|title=Brawijaya Raja Terakhir Majapahit {{!}} PDF|url=https://id.scribd.com/doc/77003953/Brawijaya-v-majapahit|website=Scribd|language=id|access-date=2024-05-01}}</ref>dikenal sebagai penguasa Majapahit setelah mengalahkan pamannya, [[Suraprabhawa]] (Raja Majapahit ke-10). Bhre Kertabhumi merupakan ayah dari [[Raden Patah]], Ratna Pambayun dan 115 anak lainnya.<ref>{{Cite web|last=|first=Pemerintah Kabupaten Kebumen|title=Silsilah Raja Majapahit : Inilah Daftar 117 Anak Prabu Brawijaya V {{!}} Diantaranya Mungkin leluhur Anda|url=https://jatimulyo.kec-petanahan.kebumenkab.go.id/index.php/web/artikel/117/1122|website=Website Resmi Desa Jatimulyo Kecamatan Petanahan Kabupaten Kebumen|language=id|access-date=2024-02-02}}</ref>
Prabu Kertabhumi merupakan Raja dari [[Dinasti Rajasa]] yang terakhir (Dinasti Rajasa adalah dinasti keturunan [[Ken Arok]]), yang setelah itu digulingkan oleh sepupunya, Adipati Kediri zaman majapahit yaitu Girindrawardhana [[Dyah Ranawijaya]].
Baris 48 ⟶ 65:
Menurut Pararaton, pada tahun 1468, Bhre Kertabhumi melakukan pemberontakan terhadap pamannya yang bernama [[Suraprabhawa]] (Singhawikramawardhana), adik [[Rajasawardhana]], karena ia adalah putra bungsu Rajasawardhana, yang merasa lebih berhak atas takhta [[Majapahit]] dibanding pamannya itu. Pemerintahan Suraprabhawa berakhir tahun 1468 dan digantikan oleh keponakannya, yaitu Bhre Kertabhumi putra Rajasawardhana. Suraprabhawa beserta keluarganya kemudian melarikan diri ke daerah Keling, [[Daha]]. Pararaton memang tidak menyebut dengan jelas kalau Bhre Kertabhumi adalah raja yang menggantikan Suraprabhawa. Justru dalam [[kronik Cina]] dari [[Kuil Sam Po Kong]], diketahui kalau ''Kung-ta-bu-mi'' adalah penguasa Majapahit yang memerintah sampai meninggal pada tahun 1478.
== Dikalahkan
Menurut [[Prasasti Petak]] dan [[Prasasti Jiyu I|Prasasti Jiyu]] yang dibuat tahun 1474, oleh [[Dyah Ranawijaya]] (Girindrawardhana).Dyah Shingawardhana / Bhre Kertabhumi dikalahkan oleh [[Dyah Ranawijaya]], raja [[Majapahit]] yang sejak tahun 1474 menggantikan [[Suraprabhawa|Singhawikramawardhana]]. Hal ini diperkuat juga dalam [[Prasasti Petak]], Ranawijaya mengaku bahwa ia telah mengalahkan Bhre Kertabhumi,<ref name="SNI448">Poesponegoro & Notosusanto (1990), hal. 448-451.</ref> serta memindahkan ibu kota Majapahit ke Daha ([[Kediri]]). Bhre Kertabhumi kemudian melarikan diri ke daerah [[Demak]]. Peristiwa perebutan kekuasaan ini kemudian memicu perang antara Majapahit melawan Demak, karena penguasa Demak adalah keturunan Bhre Kertabhumi. Hingga pada tahun 1478, setelah Bhre Kertabhumi wafat, [[Raden Patah]] putra
Bhre Kertabhumi mendirikan [[Kesultanan Demak|Kerajaan Demak]] dan memisahkan diri dari Majapahit.
Baris 54 ⟶ 71:
==Keluarga dan keturunan==
[[File:Rajasa-Dynasty id.svg]]
*Kakek: [[Kertawijaya]] ([[Brawijaya|Brawijaya I]])▼
====='''Menurut Sumber Purbakala''':=====
*Ayah: [[Rajasawardhana]]
*Ibu: Manggalawardhani Bhre Tanjungpura
*Saudara:
**Bhre [[Sidoarjo|Kahuripan]] VII
**Bhre [[
**Bhre [[Lamongan|Pamotan]] II
**Bhre [[Yogyakarta|Mataram]] V
====='''Menurut Sumber Tradisional:'''=====
*Istri :
** Dewi Amarawati/dwarawati (
** Siu Ban Chi (
** Dewi Wandhan Kuning (
** Dewi Kian (
*Anak:
**[[Ratu Ratna Pembayun|Ratu Ratna Pambayun]](
**[[Raden Patah]] (
**Bondan Kajawan (
**[[Bathara Katong]] (
**Raden Jaka Ketul (Lembaksiu)
**Harya [[Tunangka lopi|Tarunaba]]/
**Harya Dilah (
**Jaran Panoleh (
**Harya Dewa Ketuk (
**Harya
**Harya Kuwik (
**Jaka sujalma (Suralegawa/Blambangan)
**Raden Surenggana (
**Retno bintara (
**Retnokedaton(
**Retno Kumolo (
**jaka mulya gajah premada (
**Retno Marlangen (Lowano)
**Raden Gugur/sunan Lawu (Karanganyar)
**Arya Peteng /Jaka Peteng (Madura)
**Joko Sujono ( Bupati ,Palembang)
**Dan 97 putra putri lainnya
Baris 95 ⟶ 121:
**Ki Getas Pandawa
**Ki Ageng Wanasaba, lainnya
**Kebo Kanigoro
**Kebo Amiluhur
**
*cicit :
|