Mauk, Tangerang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dhivehi Man (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Dhivehi Man (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(1 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 12:
|nama sekretaris kecamatan=H. Cucu Abdurrosyied Syamsuddin, SH., S.IP, M.Si}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Huis bij Maoek TMnr 60016109.jpg|jmpl|300px|Rumah orang Belanda di Mauk pada tahun 1930-an.]]
'''Mauk''' adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Tangerang]], [[Provinsi]] [[Banten]], [[Indonesia]]. Nama Mauk sendiri diperkirakan diambil dari nama seorang pejuang pada masa penjajahan [[Hindia Belanda|kolonial Belanda]], yakni Ki Mauk. Untuk mengenang jasa-jasanya, kemudian masyarakat mengabadikan namanya menjadi nama sebuah tempat, yang kinisaat disebutini Kecamatanmenjadi kecamatan Mauk. Di kecamatan ini, [[Daftar pahlawan nasional Indonesia|pahlawan nasional]] asal [[Kabupaten Bandung|Bandung, Jawa Barat]], yaituyakni [[Oto Iskandar di Nata|Raden Oto Iskandar di Nata]] diduga dibunuh dan dibuang mayatnyajasadnya oleh sekolompok orang yang dikenal sebagai ''Laskar Hitam''.
 
Penduduk Mauk umumnya bertutur menggunakan dua bahasa daerah, yakni [[Bahasa Sunda Tangerang|bahasa Sunda dialek Tangerang]] dan [[Bahasa Jawa Serang|bahasa Jawa dialek Serang]]. Penutur bahasa Sunda umumnya mendiami daerah pedalaman kecamatan Mauk yang terletak cukup jauh dari daerah pantai, sedangkan penutur bahasa Jawa umumnya bermukim di desa-desa yang terletak di pesisir pantai.