Raden Abdul Jalil: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fazily (bicara | kontrib)
k Mengembalikan suntingan oleh 182.0.251.91 (bicara) ke revisi terakhir oleh 180.254.128.219
Tag: Pengembalian
Jenar artinya kuning, bukan merah. mungkin terkecoh dengan istilah lemah abang, yang dimana abang artinya merah.
 
(12 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
{{Redirect|Artikel|artikel mengenai Wahdatul Wujud|Wahdatul Wujud}}
{{Infobox religious biography
| honorific-prefix =As-Syekh
| name = Raden Abdul Jalil <br>
{( Syekh Siti Jenar Al-Azhmatkhan Al-Husaini})
| image =
| alt =
| caption =Lukisan Potret Syekh Siti Jenar
| religion = [[Islam]]
| denomination = [[Sufi]]; [[Ahlu Sunnah wal Jamaah]]
| known_for = [[Wali Songo]] Yang Diganti Karena Telah Mencapai Maqom/Derajat Jadzab]];
[[Waliyul Ilm Sebelum Maqom Jadzab]]
| birth_name = Hasan Ali
| birth_date = 1426
Baris 18 ⟶ 17:
| death_place = [[Kesultanan Demak]]
| children = {{unbulleted list
|
|Abdul Qahhar (Sunan Sedayu)
|Sayyidah Zainab (Istri [[Sunan Kalijaga]])
}}
| father = [[Datuk Sholeh]]
Baris 26 ⟶ 24:
|predecessor=[[Sunan Ampel]]|successor=[[Abdul Qahhar]] (Sunan Sedayu)|office1=|term_start1=|term_end1=|predecessor1=|successor1=|title=|region=|other names=Sunan Jepara {{br}} Syekh Lemah Abang {{br}} Sitibrit {{br}} Puyang Ngawak Raje Nyawe}}
 
'''Syekh Siti Jenar (artinya: tanah merahkuning)''' yang memiliki nama '''Abdul Jalil''' dan nama kecil '''San Ali''' (juga dikenal dengan nama '''Sunan Jepara''', '''Sitibrit''', '''Syekh Lemahbang''', '''Syekh Jabarantas''').

Beliau adalah seorang tokoh [[Sufisme|sufi]] asal Jawa dan salah seorang penyebar [[agama]] [[Islam]] di [[Pulau Jawa]], khususnya di [[Kabupaten Demak]].<ref>[http://books.google.com.my/books?id=mQXYAAAAMAAJ&q=Syekh+Siti+Jenar&dq=Syekh+Siti+Jenar&hl=en&ei=ypy8TbP6AYKGrAeR0IDzBQ&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=3&ved=0CDMQ6AEwAg Syekh Siti Jenar: pergumulan Islam-Jawa, Abdul Munir Mulkhan]</ref>
 
== Nama dan julukan ==
Syaikh Siti Jenar (menurut Drs. K.H. Ng. Agus Sunyoto, M.Pd.) beliau memiliki nama asli San Ali (Bangsawan Malaka) dan setelah dewasa mendapat gelar Syaikh Abdul Jalil. Dan pada saat berdakwah keliling nusa jawaJawa dari pesisir utara jawa hingga pedalaman inilah beliau mendapat beberapa julukan Syaikh Siti Jenar, Syaikh Lemah Abang, Syaikh Lemah Brit, Syaikh Jabarantas dan lainnya
 
== Tujuan utama Syeikh Siti Jenar ==
Syeikh Siti Jenar mengajak manusia untuk selalu tumbuh berkembang seperti pohon sidratul muntaha, yang selalu aktif, progresif dan positif. Membangkitkan pribadi “insun sejati” melalui tauhid al-wujud, atau yang kenal dengan judul buku ini adalah “manunggaling kawula-gusti”. Gerakan yang dilakukan Syeikh Siti Jenar bersumbu pada pembebasan kultural, yang meliputi pembebasan kemanusiaan dari kungkungan struktur politik yang berdalih agama, sekaligus pembebasan dari pasungan keagamaan yang formalistik. Jadi, Syeikh Siti Jenar bukan hanya seorang penyebar agama Islam awal di Indonesia, namun sekaligus seorang suci yang sangat dihormati berbagai kalangan sampai saat ini, karena memang ajarannya yang aplikatif secara lahir dan batin juga mampu membawa rasa kebebasan bagi para penganutnya. Unsur kebebasan di bawah naungan kemanunggalan inilah mutiara yang termahal dalam hidup.<ref>https://www.nu.or.id/post/read/13217/kearifan-spiritual-syeikh-siti-jenar</ref>
=== ''Manunggaling Kawula Ian Gusti'' ===
Para pendukung Syekh Siti Jenar menegaskan bahwa ia tidak pernah menyebut dirinya sebagai [[Tuhan]]. Ajaran ini bukan dianggap sebagai bercampurnya Dzat Tuhan dengan makhluk-Nya, melainkan sifat-sifat Tuhan yang memancar pada manusia ketika manusia sudah melakukan proses ''fana''' (hancurnya sifat-sifat buruk pada manusia) <ref>Kementerian Agama. 2015. Buku Akidah Akhlak Kelas XI. Jakarta:Kementerian Agama</ref>
 
Dengan demikian ruh manusia akan menyatu dengan sifat-sifat Tuhan dikala manusia sudah melakukan proses ''fana''' (''Manunggaling Kawula Gusti''). Perbedaan penafsiran ayat Al-Qur’an ini yang menimbulkan polemik, yaitu bahwa di dalam tubuh manusia bersemayam ruh Tuhan.
 
Dengan demikian ruh manusia akan menyatu dengan sifat-sifat Tuhan dikala manusia sudah melakukan proses ''fana''' (''Manunggaling Kawula Gusti''). Perbedaan penafsiran ayat Al-Qur’an ini yang menimbulkan polemik, yaitu bahwa di dalam tubuh manusia bersemayam ruhroh Tuhan.
'''Achmad Chodjim dalam bukunya “Syekh Siti Jenar” menjelaskan ketika Demak masih sibuk dalam penaklukan. Ajaran Syekh Siti Jenar lebih bisa diterima oleh raja-raja Jawa yang telah memeluk agama Islam.'''
 
'''Achmad Chodjim dalam bukunya “Syekh Siti Jenar” menjelaskan ketika Demak masih sibuk dalam penaklukan. Ajaran Syekh Siti Jenar lebih bisa diterima oleh raja-raja Jawa yang telah memeluk agama Islam.'''
'''“Diceritakan dalam Babad Jaka Tingkir bahwa ada 40 orang tokoh yang berguru kepada Syekh Siti Jenar,” ungkap Chodjim dikutip Kamis (3/6/2021).<ref>https://hidayatuna.com/mengenal-deretan-murid-murid-syekh-siti-jenar</ref>'''
<blockquote><table {{prettytable}}>
<tr valign="top">
<td width="25%">
 
'''“Diceritakan dalam Babad Jaka Tingkir bahwa ada 40 orang tokoh yang berguru kepada Syekh Siti JenarJenar”, ungkap Chodjim dikutip Kamis (3/6/2021).<ref>https://hidayatuna.com/mengenal-deretan-murid-murid-syekh-siti-jenar</ref>''' Mereka antara lain adalah:
=== Mereka antara lain adalah === <!-- Table #1 -->
----
{{Col|2}}
;* 1.# Ki Ageng Banyubiru,
;* 2.# Ki Ageng Getas Aji,
;* 3.# Ki Ageng Balak,
;* 4.# Ki Ageng Butuh,
;* 5.# Ki Ageng Ngerang,
;* 6.# Ki Ageng Jati,
;* 7.# Ki Ageng Watalunan,
;* 8.# Ki Ageng Pringapus,
;* 9.# Kiai Ageng Nganggas,
;* 10.# Ki Ageng Ngamba,
;* 11.# Ki Ageng Babadan,
;* 12.# Ki Ageng Wanantara,
;* 13.# Ki Ageng Majasta,
;* 14.# Ki Ageng Baya,
;* 15.# Ki Ageng Baki,
;* 16.# Ki Ageng Tembalang,
;* 17.# Ki Ageng Karnggayam.
;* 18.# Ki Ageng Ngargaloka,
;* 19.# Ki Ageng Kayupuring,
;* 20.# Ki Ageng Selandaka,
;* 21.# Ki Ageng Purwasada,
;* 22.# Kebo Kangan,
;* 23.# Kiai Ageng Kebonalas,
;* 24.# Ki Ageng Waturante,
;* 25.# Kiai Ageng Taruntum,
;* 26.# Kiai Ageng Pataruman,
;* 27.# Kiai Ageng Purna,
;* 28.# Kiai Ageng Gugulu.
;* 29.# Kiai Ageng Gunung Pragota,
;* 30.# Kiai Ageng Ngadibaya,
;* 31.# Kiai Ageng Karungrungan,
;* 32.# Kiai Jatingalih,
;* 33.# Kiai Ageng Wandadi,
;* 34.# Kiai Ageng Tambangan,
;* 35.# kiai Ageng Ngampuhan,
;* 36.# Kiai Ageng Bangsri,
;* 37.# Kiai Ageng Pengging,
;* 38.# Ki Ageng Tingkir,
{{EndDiv}}
</td>
<td width="25%">
&nbsp;
</td>
</tr>
</table>
</blockquote>
 
== Masa Pendidikan ==
Baris 103 ⟶ 90:
''Ahla al Musamarah Fi Hikayah al-Auliya al Asyrah'' ("Sekelumit Hikmah tentang Wali Ke Sepuluh") ditulis oleh KH. Abil Fadhol Senori, Tuban. Dalam versi ini, Syekh Siti Jenar memiliki nama asli Syekh Abdul Jalil atau Sunan Jepara, keturunan dari Syekh Maulana Ishak. Ia dihukum mati bukan karena ajarannya, melainkan lebih karena alasan politik. Sunan Jepara dimakamkan di Jepara, di samping makam Sultan Hadirin dan [[Ratu Kalinyamat]].<ref name=tanbihun>{{cite news|url=http://tanbihun.com/sejarah/profil-ulama/syeikh-siti-jenar-wali-kesepuluh/|authors=Husni Hidayat el-Jufri|title=Syeik Siti Jenar: Wali Kesepuluh|first=|last=|year=|location=|issn=|isbn=|publisher=|date=16 Juni 2009|accessdate=4 Oktober 2015|archive-date=2015-10-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20151005034250/http://tanbihun.com/sejarah/profil-ulama/syeikh-siti-jenar-wali-kesepuluh/|dead-url=yes}}</ref>
 
'''Syekh Siti Jenar yang merupakan wali kontroversial ternyata tidak wafat dieksekusi seperti dipersepsikan masyarakat Islam selama ini. "Saya meneliti sejarah Syekh Siti Jenar dari sekitar 300 pustaka kuno yang tidak ada di perpustakaan, ternyata persepsi tentang Syekh Siti Jenar seperti selama ini tidak benar," kata Agus Sunyoto selaku penulis buku di Surabaya.<ref>https://www.nu.or.id/post/read/3450/syekh-siti-jenar-tidak-wafat-dieksekusi</ref>.'''
 
=== Silsilah Raden Abdul Jalil menurut ''Ahla al Musamarah Fi Hikayah al-Auliya al Asyrah'':<ref name=tanbihun/> ===
Baris 150 ⟶ 137:
-->
 
=== Hubungan Keluarga Dengan Syekh Nurjati ===
== Silsilah keluarga ==
Maulana Isa, Kakek dari Syekh Siti Jenar, adalah seorang tokoh agama yang berpengaruh pada zamannya.
Di bawah ini merupakan silsilah Syekh Siti Jenar yang bersambung dengan Sayyid Alawi bin [[Muhammad Sohib Mirbath]] hingga [[Ahmad al-Muhajir]] bin Isa ar-Rumi ([[Hadramaut]], Yaman) dan seterusnya hingga [[Husain bin Ali|Imam Husain]], cucu [[Nabi Muhammad SAW]].
 
Putranya bernama Syekh Datuk Ahmad dan Syekh Datuk Sholeh (ayah dari Syekh Siti Jenar).
 
Maulana Isa, Kakek dari Syekh Siti Jenar, adalah seorang tokoh agama yang berpengaruh pada zamannya. Putranya adalah Syekh Datuk Ahmad dan Syekh Abdul Soleh (ayah dari Syekh Siti Jenar). Syekh Datuk Ahmad, kakak dari ayah Syekh Siti Jenar, memiliki putra yang selanjutnya dikenal pula dengan nama Syekh Nurjati.<ref>{{id}} [http://web.iaincirebon.ac.id/tutorial/biografi-syekh-nurjati/ Biografi Syekh Nurjati ] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150120102509/http://web.iaincirebon.ac.id/tutorial/biografi-syekh-nurjati/ |date=2015-01-20 }} Situs resmi IAIN Nurijati Cirebon.</ref><ref>{{id}} [http://dalmaspunya.blogspot.com/2013/02/perkembangan-islam-di-cirebon.html Biografi Syekh Nurjati] Drh. H. R. Bambang Irianto, BA dan Dra. Siti Fatimah, M.hum. 2009. Syekh Nurjati (Syekh Datul Kahfi) perintis Dakwah dan Pendidikan. Cirebon: Zulfana Cierbon.</ref>
[[Nabi Muhammad SAW]], berputeri
* Sayidah [[Fatimah az-Zahra]] menikah dengan [[Ali bin Abi Thalib]], berputera
* [[Husain bin Ali|Husain]] <nowiki/>r.a, berputera
* [[Ali bin Husain|Ali Zainal Abidin]], berputera
* [[Muhammad al-Baqir]], berputera
* [[Ja'far ash-Shadiq|Imam Ja'far ash-Shadiq]], berputera
* Ali al-Uraidhi, berputera
* Muhammad al-Naqib, berputera
* Isa al-Rumi, berputera
* [[Ahmad al-Muhajir]], berputera
* Ubaidillah, berputera
* Alawi, berputera
* Muhammad, berputera
* Alawi, berputera
* Ali Khali' Qosam, berputera
* [[Muhammad Shahib Mirbath]], berputera
* Sayid Alwi, berputera
* Sayid Abdul Malik, berputera
* Sayid Amir Abdullah Khan (Azamat Khan), berputera
* Sayid Ahmad Jalaluddin Syah, berputera
* Maulana Isa Alawi, berputera
* Syekh Datuk Soleh, berputera
* '''Syekh Siti Jenar'''/ Sayyid Hasan Ali / Sayyid Abdul Jalil
=== Hubungan Keluarga Dengan Syekh Nurjati ===
Maulana Isa, Kakek dari Syekh Siti Jenar, adalah seorang tokoh agama yang berpengaruh pada zamannya. Putranya adalah Syekh Datuk Ahmad dan Syekh Abdul Soleh (ayah dari Syekh Siti Jenar). Syekh Datuk Ahmad, kakak dari ayah Syekh Siti Jenar, memiliki putra yang selanjutnya dikenal pula dengan nama Syekh Nurjati.<ref>{{id}} [http://web.iaincirebon.ac.id/tutorial/biografi-syekh-nurjati/ Biografi Syekh Nurjati ] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150120102509/http://web.iaincirebon.ac.id/tutorial/biografi-syekh-nurjati/ |date=2015-01-20 }} Situs resmi IAIN Nurijati Cirebon.</ref><ref>{{id}} [http://dalmaspunya.blogspot.com/2013/02/perkembangan-islam-di-cirebon.html Biografi Syekh Nurjati] Drh. H. R. Bambang Irianto, BA dan Dra. Siti Fatimah, M.hum. 2009. Syekh Nurjati (Syekh Datul Kahfi) perintis Dakwah dan Pendidikan. Cirebon: Zulfana Cierbon.</ref>
 
== Dalam budaya populer ==