Pengelolaan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Aleirezkiette (bicara | kontrib)
k Aleirezkiette memindahkan halaman Manajemen ke Pengelolaan
 
(474 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:New Board Room at 2 Broadway (16458634290).jpg|jmpl|Pejabat MTA dan anggota dewan menghadiri rapat dewan pertama di ruang dewan baru.]]
Kata '''Manajemen''' berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (''goals'') secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
'''Manajemen''' atau '''pengelolaan''' adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi [[Mary Parker Follet]] ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.<ref>Vocational Business: Training, Developing and Motivating People by Richard barrett - Business & Economics - 2003. - Page 51.</ref> Ricky W. Griffin mendefinisikan '''manajemen''', '''pengelolaan''', atau '''pengurusan''' sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.<ref name="griffin"/> Manajemen belum memiliki definisi yang luas dan diterima secara universal.<ref name="robbins">Robbins, Stephen dan Mary coulter. 2007. Management, 8th Edition. NJ: Prentice Hall.</ref>
 
Manajemen adalah suatu proses bekerja sama dengan dan melalui lainnya untuk mencapai tujuan organisasi dengan efektif dan secara efisien menggunakan sumber daya yang terbatas di lingkungan yang berubah-ubah (Kreitner).<ref name=":1">{{Cite journal|last=Nursam|first=Nasrullah|date=2017-10-25|title=Manajemen Kinerja|url=https://ejournal.iainpalopo.ac.id/index.php/kelola/article/view/438|journal=Kelola: Journal of Islamic Education Management|language=id|volume=2|issue=2|doi=10.24256/kelola.v2i2.438|issn=2685-9939}}</ref>
== Etimologi ==
 
Kata manajemen mungkin berasal dari [[bahasa Italia]] (1561) ''maneggiare'' yang berarti "mengendalikan," terutamanya "mengendalikan kuda" yang berasal dari bahasa latin ''manus'' yang berati "tangan". Kata ini lalu terpengaruh dari bahasa Perancis ''manège'' yang berarti "kepemilikan kuda" (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia.<ref> {{en}} [http://www.etymonline.com/index.php?term=manage Online Etymology: Manage] </ref> [[Bahasa Prancis]] lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ''ménagement'', yang memiliki arti ''seni melaksanakan dan mengatur''.
Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien dengan menggunakan sumber daya organisasi.
 
Manajemen menginginkan tujuan tercapai dengan efektif dan efisien. Dua kata tersebut semakin penting sekarang ini. Dengan kata lain, prestasi manajer diukur dari efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan organisasi, tidak sekadar mencapai tujuan organisasi. <ref name=":1" />
 
 
<!--== Etimologi ==
Kata "manajemen" berasal dari [[bahasa Prancis Kuno]] ''ménagement'', yang memiliki arti "seni melaksanakan dan mengatur".<ref name="ox">Oxford English Dictionary</ref> Kata ini mungkin berasal dari [[bahasa Italia]] (1561) ''maneggiare'' yang berarti "mengendalikan," terutama dalam konteks mengendalikan [[kuda]], yang berasal dari [[bahasa Latin]] ''manus'' yang berarti "[[tangan]]".<ref>[http://www.etymonline.com/index.php?term=manage Online Etymology: Manage]</ref> [[Bahasa Prancis]] lalu mengadopsi kata ini dari [[bahasa Inggris]] menjadi ''ménagement'', yang memiliki arti yaitu seni melaksanakan dan mengatur.<ref name="ox" /> INI ETIMOLOGI BAHASA INGGRIS, BUKAN ETIMOLOGI BAHASA INDONESIA.-->
 
== Sejarah ==
Banyak kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah manajemen., Namunnamun diketahui bahwa ilmu manajemen telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan dengan adanya [[piramida]] di [[Mesir]]. Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun.<ref>C.S. George Jr. 1972. ''The History orof Management Thought'', ed. 2nd. Upper Saddle River, NJ. Prentice Hall. h.4</ref> Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun. [[Piramida Agung Giza]] tak akan berhasil dibangun jika tidak ada seseorang—tanpa mempedulikanmemedulikan apa sebutan untuk manajer ketika itu—yang merencanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir manusia serta bahan bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan menegakkan pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana.
 
[[Berkas:Egypt.Giza.Sphinx.01.jpg|thumbjmpl|200px|Piramida di [[Mesir]]. Pembangunan piramida ini tak mungkin terlaksana tanpa adanya seseorang yang merencanakan, mengorganisasikan dan menggerakan para pekerja, dan mengontrol pembangunannya.]]
 
Praktik-praktik manajemen lainnya dapat disaksikan selama tahun 1400-an di kota [[Venesia]], [[Italia]], yang ketika itu menjadi pusat perekonomian dan [[perdagangan di sana]]. [[Penduduk]] Venesia mengembangkan bentuk awal [[perusahaan]] bisnis dan melakukan banyak kegiatan yang lazim terjadi di [[organisasi]] modern saat ini. Sebagai contoh, di gudang senjata Venesia, [[kapal perang]] diluncurkan sepanjang kanal dan; pada tiap-tiap perhentian, bahan baku dan tali layar ditambahkan ke kapal tersebut. Hal ini mirip dengan model lini perakitan (''assembly line'') yang dikembangkan oleh [[HanryHenry Ford]] untuk merakit mobil-mobilnya. Selain lini perakitan tersebut, orang Venesia memiliki sistem penyimpanan dan pergudangan untuk memantau isinya, [[manajemen sumber daya manusia]] untuk mengelola [[angkatan kerja]], dan sistem [[akuntansi]] untuk melacak pendapatan dan biaya.<ref>ibid. h.35—41</ref>
 
Daniel Wren membagi evolusi pemikiran manajemen dalam empat fase, yaitu pemikiran awal, era manajemen sains, era manusia sosial, dan era modern.<ref name="daniel">Wren, Daniel dan Arthur Bedeian. 2009. The Evolution of Management Thought</ref>
Sebelum abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen. Peristiwa pertama terjadi pada tahun [[1776]], ketika [[Adam Smith]] menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik, ''The Wealth of Nation''. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (''division of labor''), yaitu perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang. Dengan menggunakan industri pabrik peniti sebagai contoh, Smith mengatakan bahwa dengan sepuluh orang—masing-masing melakukan pekerjaan khusus—perusahaan peniti dapat menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti dalam sehari. Akan tetapi, jika setiap orang bekerja sendiri menyelesaikan tiap-tiap bagian pekerjaan, sudah sangat hebat bila mereka mampu menghasilkan sepuluh peniti sehari. Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas dengan (1) meningkatnya keterampilan dan kecekatan tiap-tiap pekerja, (2) menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian tugas, dan (3) menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat tenaga kerja.
 
=== Pemikiran awal ===
Peristiwa penting kedua yang mempengaruhi perkembangan ilmu manajemen adalah [[Revolusi Industri]] di [[Inggris]]. Revolusi Industri menandai dimulainya penggunaan mesin, menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada pindahnya kegiatan produksi dari rumah-rumah menuju tempat khusus yang disebut pabrik. Perpindahan ini mengakibatkan manajer-manajer ketika itu membutuhkan teori yang dapat membantu mereka meramalkan permintaan, memastikan cukupnya persediaan bahan baku, memberikan tugas kepada bawahan, mengarahkan kegiatan sehari-hari, dan lain-lain, sehingga ilmu manajamen mulai dikembangkan oleh para ahli.
Sebelum [[abad ke-20]], terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen.<ref name=robbins/> Peristiwa pertama terjadi pada tahun [[1776]], ketika [[Adam Smith]] menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik, ''[[The Wealth of Nations|The Wealth of Nation]]''. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (''division of labor''), yaitu perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang. Dengan menggunakan industri pabrik peniti sebagai contoh, Smith mengatakan bahwa dengan sepuluh orang—masing-masing melakukan pekerjaan khusus—perusahaan peniti dapat menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti dalam sehari. Akan tetapi, jika setiap orang bekerja sendiri menyelesaikan tiap-tiap bagian pekerjaan, sudah sangat hebat bila mereka mampu menghasilkan dua puluh peniti sehari. Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas dengan (1) meningkatnya keterampilan dan kecekatan tiap-tiap pekerja, (2) menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian tugas, dan (3) menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat tenaga kerja.<ref>Smith, Adam. 1776. ''An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.''</ref>
 
Peristiwa penting kedua yang memengaruhi perkembangan ilmu manajemen adalah [[Revolusi Industri]] di [[Inggris]]. Revolusi Industri menandai dimulainya penggunaan mesin, menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada pindahnya kegiatan produksi dari rumah-rumah menuju tempat khusus yang disebut "pabrik." Perpindahan ini mengakibatkan manajer-manajer ketika itu membutuhkan teori yang dapat membantu mereka meramalkan permintaan, memastikan cukupnya persediaan bahan baku, memberikan tugas kepada bawahan, mengarahkan kegiatan sehari-hari, dan lain-lain, sehingga ilmu manajamen mulai dikembangkan oleh para ahli.
Di awal abad ke-20, seorang industriawan [[Perancis]] bernama [[Henry Fayol]] mengajukan gagasan lima fungsi utama manajemen: merancang, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan. Gagasan Fayol itu kemudian mulai digunakan sebagai kerangka kerja buku ajar ilmu manajemen pada pertengahan tahun [[1950]], dan terus berlangsung hingga sekarang.
 
=== Era manajemen ilmiah ===
Sumbangan penting lainnya datang dari [[sosiologi|ahli sosilogi]] [[Jerman]] [[Max Weber]]. Weber menggambarkan suatu tipe ideal organisasi yang disebut sebagai '''birokrasi'''—bentuk organisasi yang dicirikan oleh pembagian kerja, hierarki yang didefinisikan dengan jelas, peraturan dan ketetapan yang rinci, dan sejumlah hubungan yang impersonal. Namun, Weber menyadari bahwa bentuk "birokrasi yang ideal" itu tidak ada dalam realita. Dia menggambarkan tipe organisasi tersebut dengan maksud menjadikannya sebagai landasan untuk berteori tentang bagaimana pekerjaan dapat dilakukan dalam kelompok besar. Teorinya tersebut menjadi contoh desain struktural bagi banyak organisasi besar sekarang ini.<ref name="SR">Stephen Robbins dan Mary Coulter. 2007. ''Management'', 8th Edition. Upper Saddle River, NJ: Pearson Education.</ref>
 
[[Berkas:Frederick Winslow Taylor.JPG|200px|jmpl|Frederick Winslow Taylor.]]
Perkembangan selanjutnya terjadi pada tahun [[1940-an]] ketika [[Patrick M.S. Blackett, Baron Blackett|Patrick Blackett]] melahirlkan ilmu [[riset operasi]], yang merupakan kombinasi dari teori statistika dengan teori [[mikroekonomi]]. Riset operasi, sering dikenal dengan "Sains Manajemen", mencoba pendekatan sains untuk menyelesaikan masalah dalam manajemen, khususnya di bidang [[logistik]] dan operasi. Pada tahun [[1946]], [[Peter F. Drucker]]—sering disebut sebagai Bapak Ilmu Manajemen—menerbitkan salah satu buku paling awal tentang manajemen terapan: "Konsep Korporasi" (''Concept of the Corporation''). Buku ini muncul atas ide [[Alfred Sloan]] (chairman dari [[General Motors]]) yang menugaskan penelitian tentang [[organisasi]].
Pada era ini ditandai dengan berkembangnya perkembangan ilmu manajemen dari kalangan insinyur—seperti [[Henry Towne]], [[Frederick Winslow Taylor]], [[Frederick A. Halsey]], dan [[Harrington Emerson]]<ref name="pioneers" /> [[Manajemen ilmiah]] dipopulerkan oleh Frederick Winslow Taylor dalam bukunya, ''Principles of Scientific Management'', pada tahun [[1911]]. Taylor mendeskripsikan manajemen ilmiah sebagai "penggunaan [[metode ilmiah]] untuk menentukan cara terbaik dalam menyelesaikan suatu pekerjaan." Beberapa penulis seperti Stephen Robbins menganggap tahun terbitnya buku ini sebagai tahun lahirnya teori manajemen modern.<ref name="robbins" />
 
Perkembangan manajemen ilmiah juga didorong oleh munculnya pemikiran baru dari [[Henry Gantt]] dan keluarga Gilberth. Henry Gantt, yang pernah bekerja bersama Taylor di Midvale Steel Company, menggagas ide bahwa seharusnya seorang mandor mampu memberi [[pendidikan]] kepada karyawannya untuk bersifat rajin dan kooperatif. Ia juga mendesain sebuah grafik untuk membantu manajemen yang disebut sebagai [[Gantt chart]] yang digunakan untuk merancang dan mengontrol pekerjaan. Sementara itu, pasangan suami-istri [[:en:Frank Gilbreth|Frank]] dan [[Lillian Gilbreth]] berhasil menciptakan ''micromotion'', sebuah alat yang dapat mencatat setiap gerakan yang dilakukan oleh pekerja dan lamanya waktu yang dihabiskan untuk melakukan setiap gerakan tersebut. Alat ini digunakan untuk menciptakan sistem produksi yang lebih efesien.<ref name="pioneers" />
== Teori manajemen ==
 
Era ini juga ditandai dengan hadirnya teori administratif, yaitu teori mengenai apa yang seharusnya dilakukan oleh para manajer dan bagaimana cara membentuk praktik manajemen yang baik.<ref name="pioneers" /> Pada awal abad ke-20, seorang industriawan [[Perancis]] bernama [[Henri Fayol]] mengajukan gagasan lima fungsi utama manajemen: merancang, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan.<ref>Fayol, Henry. 1949. Administration, industrielle et generale.</ref> Gagasan Fayol itu kemudian mulai digunakan sebagai kerangka kerja buku ajar ilmu manajemen pada pertengahan tahun [[1950]], dan terus berlangsung hingga sekarang.<ref name=robbins /> Selain itu, Henry Fayol juga mengagas [[prinsip manajemen|14 prinsip manajemen]] yang merupakan dasar-dasar dan nilai yang menjadi inti dari keberhasilan sebuah manajemen.
=== Manajemen ilmiah ===
[[Berkas:Frederick Winslow Taylor.JPG|200px|thumb|Frederick Winslow Taylor.]]
 
Sumbangan penting lainnya datang dari [[sosiologi|ahli sosilogi]] [[Jerman]] [[Max Weber]]. Weber menggambarkan suatu tipe ideal organisasi yang disebut sebagai [[birokrasi]]—bentuk organisasi yang dicirikan oleh pembagian kerja, hierarki yang didefinisikan dengan jelas, peraturan dan ketetapan yang rinci, dan sejumlah hubungan yang impersonal. Namun, Weber menyadari bahwa bentuk "birokrasi yang ideal" itu tidak ada dalam realita. Dia menggambarkan tipe organisasi tersebut dengan maksud menjadikannya sebagai landasan untuk berteori tentang bagaimana pekerjaan dapat dilakukan dalam kelompok besar. Teorinya tersebut menjadi contoh desain struktural bagi banyak organisasi besar sekarang ini.<ref name="robbins" />
Manajemen ilmiah, atau dalam bahasa Inggris disebut ''scientific management'', pertama kali dipopulerkan oleh [[Frederick Winslow Taylor]] dalam bukunya yang berjudul ''Principles of Scientific Management'' pada tahun [[1911]]. Dalam bukunya itu, Taylor mendeskripsikan manajemen ilmiah adalah "penggunaan metode ilmiah untuk menentukan cara terbaik dalam menyelesaikan suatu pekerjaan." Beberapa penulis seperti [[Stephen Robbins]] menganggap tahun terbitnya buku ini sebagai tahun lahirya teori manajemen modern.
 
Perkembangan selanjutnya terjadi pada tahun [[1940-an]] ketika [[Patrick M.S. Blackett, Baron Blackett|Patrick Blackett]] melahirkan ilmu [[riset operasi]], yang merupakan kombinasi dari teori statistika dengan teori [[mikroekonomi]]. Riset operasi, sering dikenal dengan "manajemen sains", mencoba pendekatan sains untuk menyelesaikan masalah dalam manajemen, khususnya di bidang [[logistik]] dan operasi. Pada tahun [[1946]], [[Peter F. Drucker]]—sering disebut sebagai Bapak Ilmu Manajemen—menerbitkan salah satu buku paling awal tentang manajemen terapan: "Konsep Korporasi" (''Concept of the Corporation''). Buku ini muncul atas ide [[Alfred Sloan]] ([[ketua]] dari [[General Motors]]) yang menugaskan penelitian tentang [[organisasi]].<ref>Drucker, Peter. 1946. ''Concept of Corporation''. John Day Company.</ref>
Ide tentang penggunaan metode ilmiah muncul ketika Taylor merasa kurang puas dengan ketidakefesienan pekerja di perusahaannya. Ketidakefesienan itu muncul karena mereka menggunakan berbagai macam teknik yang berbeda untuk pekerjaan yang sama—nyaris tak ada standar kerja di sana. Selain itu, para pekerja cenderung menganggap gampang pekerjaannya. Taylor berpendapat bahwa hasil dari para pekerja itu hanyalah sepertiga dari yang seharusnya. Taylor kemudian, selama 20 tahun, berusaha keras mengoreksi keadaan tersebut dengan menerapkan metode ilmiah untuk menemukan sebuah "teknik paling baik" dalam menyelesaikan tiap-tiap pekerjaan.
 
=== Era manusia sosial ===
Berdasarkan pengalamannya itu, Taylor membuat sebuah pedoman yang jelas tentang cara meningkatkan efesiensi produksi. Pedoman tersebut adalah:
Era manusia sosial ditandai dengan lahirnya mazhab perilaku dalam pemikiran manajemen di akhir era manajemen sains. Mazhab perilaku tidak mendapatkan pengakuan luas sampai tahun 1930-an. Katalis utama dari kelahiran mahzab perilaku adalah serangkaian studi penelitian yang dikenal sebagai [[eksperimen Hawthorne]].
#Kembangkanlah suatu ilmu bagi tiap-tiap unsur pekerjaan seseorang, yang akan menggantikan metode lama yang bersifat untung-untungan.
#Secara ilmiah, pilihlah dan kemudian latihlah, ajarilah, atau kembangkanlah pekerja tersebut.
#Bekerja samalah secara sungguh-sungguh dengan para pekerja untuk menjamin bahwa semua pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip ilmu yang telah dikembangkan tadi.
#Bagilah pekerjaan dan tanggung jawab secara hampir merata antara manajemen dan para pekerja. Manajemen mengambil alih semua pekerjaan yang lebih sesuai baginya daripada bagi para pekerja.
 
Eksperimen Hawthorne dilakukan pada tahun 1920-an hingga 1930-an di Pabrik Hawthorne milik [[Western Electric Company Works]] di Cicero, Illenois.<ref name="robbins" /> Kajian ini awalnya bertujuan mempelajari pengaruh berbagai macam tingkat penerangan lampu terhadap [[produktivitas]] kerja. Hasil kajian mengindikasikan bahwa ternyata insentif seperti jabatan, lama jam kerja, periode istirahat, maupun upah lebih sedikit pengaruhnya terhadap capaian pekerja dibandingkan dengan tekanan kelompok, penerimaan kelompok, serta rasa aman yang menyertainya. Peneliti menyimpulkan bahwa [[Norma sosial|norma-norma sosial]] atau standar kelompok merupakan penentu utama perilaku kerja [[individu]].<ref name="pioneers" />
Pedoman ini mengubah drastis pola pikir manajemen ketika itu. Jika sebelumnya pekerja memilih sendiri pekerjaan mereka dan melatih diri semampu mereka, Taylor mengusulkan manajemenlah yang harus memilihkan pekerjaan dan melatihnya. Manajemen juga disarankan untuk mengambil alih pekerjaan yang tidak sesuai dengan pekerja, terutama bagian perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengontrolan. Hal ini berbeda dengan pemikiran sebelumnya di mana pekerjalah yang melakukan tugas tersebut.
 
Kontribusi lainnya datang dari [[Mary Parker Follet]]. Follet (1868–1933) yang mendapatkan pendidikan di bidang filosofi dan [[ilmu politik]] menjadi terkenal setelah menerbitkan buku berjudul ''Creative Experience'' pada tahun 1924.<ref name="pioneers" /> Follet mengajukan suatu filosofi bisnis yang mengutamakan integrasi sebagai cara untuk mengurangi [[konflik]] tanpa [[kompromi]] atau [[dominasi]]. Follet juga percaya bahwa tugas seorang pemimpin adalah untuk menentukan tujuan organisasi dan mengintegrasikannya dengan tujuan individu dan tujuan kelompok. Dengan kata lain, ia berpikir bahwa organisasi harus didasarkan pada etika kelompok daripada [[individualisme]]. Dengan demikian, manajer dan karyawan seharusnya memandang diri mereka sebagai mitra, bukan lawan.
Manajemen ilmiah kemudian dikembangkan lebih jauh oleh pasangan suami-istri [[Frank Gilberth|Frank]] dan [[Lillian Gilbreth]]. Keduanya tertarik dengan ide Taylor setelah mendengarkan ceramahnya pada sebuah pertemuan profesional.
 
Pada tahun 1938, [[Chester Barnard]] (1886–1961) menulis buku berjudul ''[[The Functions of the Executive]]'' yang menggambarkan sebuah teori organisasi dalam rangka untuk merangsang orang lain memeriksa sifat sistem [[koperasi]]. Melihat perbedaan antara motif pribadi dan organisasi, Barnard menjelaskan dikotonomi "efektif-efisien". Menurut Barnard, efektivitas berkaitan dengan pencapaian tujuan, dan efisiensi adalah sejauh mana motif-motif individu dapat terpuaskan. Dia memandang organisasi formal sebagai sistem terpadu yang menjadikan kerja sama, tujuan bersama, dan komunikasi sebagai elemen universal, sementara itu pada organisasi informal, komunikasi, kekompakan, dan pemeliharaan perasaan harga diri lebih diutamakan. Barnard juga mengembangkan teori "penerimaan otoritas" yang didasarkan pada gagasan bahwa atasan hanya memiliki kewenangan jika bawahan menerima otoritasnya.
Keluarga Gilbreth berhasil menciptakan [[mikronometer]] yang dapat mencatat setiap gerakan yang dilakukan oleh pekerja dan lamanya waktu yang dihabiskan untuk melakukan setiap gerakan tersebut. Gerakan yang sia-sia yang luput dari pengamatan mata telanjang dapat diidentifikasi dengan alat ini, untuk kemudian dihilangkan. Keluarga Gilbreth juga menyusun skema klasifikasi untuk memberi nama tujuh belas gerakan tangan dasar (seperti mencari, menggenggam, memegang) yang mereka sebut '''Therbligs''' (dari nama keluarga mereka, Gilbreth, yang dieja terbalik dengan huruf ''th'' tetap). Skema tersebut memungkinkan keluarga Gilbreth menganalisis cara yang lebih tepat dari unsur-unsur setiap gerakan tangan pekerja.
 
=== Era modern ===
Skema itu mereka dapatkan dari pengamatan mereka terhadap cara penyusunan batu bata. Sebelumnya, Frank yang bekerja sebagai kontraktor bangunan menemukan bahwa seorang pekerja melakukan 18 gerakan untuk memasang batu bata untuk eksterior dan 18 gerakan juga untuk interior. Melalui penelitian, ia menghilangkan gerakan-gerakan yang tidak perlu sehingga gerakan yang diperlukan untuk memasang batu bata eksterior berkurang dari 18 gerakan menjadi 5 gerakan. Sementara untuk batu bata interior, ia mengurangi secara drastis dari 18 gerakan hingga menjadi 2 gerakan saja. Dengan menggunakan teknik-teknik Gilbreth, tukang baku dapat lebih produktif dan berkurang kelelahannya di penghujung hari.
Era modern ditandai dengan hadirnya konsep [[manajemen kualitas total]] pada abad ke-20 yang diperkenalkan oleh beberapa guru manajemen, yang paling terkenal di antaranya W. Edwards Deming (1900–1993) and Joseph Juran (lahir 1904).
 
Deming, orang [[Amerika Serikat|Amerika]], dianggap sebagai Bapak [[Kontrol Kualitas]] di Jepang.<ref name="pioneers" /> Deming berpendapat bahwa kebanyakan permasalahan dalam kualitas bukan berasal dari kesalahan pekerja, melainkan sistemnya. Ia menekankan pentingnya meningatkan kualitas dengan mengajukan teori lima langkah reaksi berantai. Ia berpendapat bila kualitas dapat ditingkatkan, (1) biaya akan berkurang karena berkurangnya biaya perbaikan, sedikitnya kesalahan, minimnya penundaan, dan pemanfaatan yang lebih baik atas waktu dan material; (2) produktivitas meningkat; (3) pangsa pasar meningkat karena peningkatan kualitas dan penurunan harga; (4) profitabilitas perusahaan peningkat sehingga dapat bertahan dalam bisnis; (5) jumlah pekerjaan meningkat. Deming mengembangkan 14 poin rencana untuk meringkas pengajarannya tentang peningkatan kualitas.
=== Teori administrasi umum ===
Teori administrasi umum atau, dalam bahasa Inggris, ''general theory of administration'', adalah teori umum mengenai apa yang dilakukan oleh para manajer dan bagaimana cara membentuk praktik manajemen yang baik. Sumbangan penting untuk teori ini datang dari industrialis [[Perancis]] [[Henri Fayol]] dengan [[Manajemen#Prinsip manajemen|14 prinsip manajemen]]-nya dan [[sosiologi|sosiolog]] [[Jerman]] [[Max Weber]] dengan konsep [[birokrasi]]—bentuk organisasi yang dicirikan oleh pembagian kerja, hierarki yang didefinisikande dengan jelas, peraturan dan ketetapan rinci, dan sejumlah hubungan impersonal.
 
Kontribusi kedua datang dari Joseph Juran.<ref name="pioneers" /> Ia menyatakan bahwa 80 persen cacat disebabkan karena faktor-faktor yang sebenarnya dapat dikontrol oleh manajemen. Dari teorinya, ia mengembangkan trilogi manajemen yang memasukkan perencanaan, kontrol, dan peningkatan kualitas.
=== Pendekatan kuantitatif ===
Pendekatan kuantitatif adalah penggunaan sejumlah teknik kuantitatif—seperti [[statistik]], [[model optimasi]], [[model informasi]], atau [[simulasi komputer]]—untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan. Sebagai contoh, pemrograman linear digunakan para manajer untuk membantu mengambil kebijakan pengalokasian sumber daya; [[analisis jalur krisis]] (''Critical Path Analysis'') dapat digunakan untuk membuat penjadwalan kerja yang lebih efesien; model kuantitas pesanan ekonomi (''economic order quantity model'') membantu manajer menentukan tingkat persediaan optimum; dan lain-lain.
 
== Teori ==
Pengembangan kuantitatif muncul dari pengembangan solusi matematika dan statistik terhadap masalah militer selama [[Perang Dunia II]]. Setelah perang berakhir, teknik-teknik matematika dan statistika yang digunakan untuk memecahkan persoalan-persoalan militer itu diterapkan di sektor bisnis. Pelopornya adalah sekelompok perwira militer yang dijuluki "[[Whiz Kids]]." Para perwira yang bergabung dengan [[Ford Motor Company]] pada pertengahan 1940-an ini menggunakan metode statistik dan model kuantitatif untuk memperbaiki pengambilan keputusan di Ford.
 
=== KajianManajemen Hawthorneilmiah ===
Manajemen ilmiah kemudian dikembangkan lebih jauh oleh pasangan suami-istri [[Frank Gilberth|Frank]] dan [[Lillian Gilbreth]]. Keluarga Gilbreth berhasil menciptakan micromotion yang dapat mencatat setiap gerakan yang dilakukan oleh pekerja dan lamanya waktu yang dihabiskan untuk melakukan setiap gerakan tersebut.<ref name="pioneers">http://www.referenceforbusiness.com/management/Or-Pr/Pioneers-of-Management.html</ref> Gerakan yang sia-sia yang luput dari pengamatan mata telanjang dapat diidentifikasi dengan alat ini, untuk kemudian dihilangkan. Keluarga Gilbreth juga menyusun skema klasifikasi untuk memberi nama tujuh belas gerakan tangan dasar (seperti mencari, menggenggam, memegang) yang mereka sebut ''therbligs'' (dari nama keluarga mereka, Gilbreth, yang dieja terbalik dengan huruf ''th'' tetap). Skema tersebut memungkinkan keluarga Gilbreth menganalisis cara yang lebih tepat dari unsur-unsur setiap gerakan tangan pekerja.<ref name="pioneers" />
Kajian Hawthrone adalah serangkaian kajian yang dilakukan pada tahun [[1920-an]] hingga [[1930-an]]. Kajian ini awalnya bertujuan mempelajari pengaruh berbagai macam tingkat penerangan lampu terhadap produktivitas kerja. Kajian dilakukan di [[Western Electric Company Works]] di [[Cicero, Illenois]].
 
Skema itu mereka dapatkan dari pengamatan mereka terhadap cara penyusunan batu bata. Sebelumnya, Frank yang bekerja sebagai kontraktor bangunan menemukan bahwa seorang pekerja melakukan 18 gerakan untuk memasang batu bata untuk eksterior dan 18 gerakan juga untuk interior. Melalui penelitian, ia menghilangkan gerakan-gerakan yang tidak perlu sehingga gerakan yang diperlukan untuk memasang batu bata eksterior berkurang dari 18 gerakan menjadi 5 gerakan. Sementara untuk batu bata interior, ia mengurangi secara drastis dari 18 gerakan hingga menjadi 2 gerakan saja. Dengan menggunakan teknik-teknik Gilbreth, tukang baku dapat lebih produktif dan berkurang kelelahannya di penghujung hari.<ref>{{Cite book|last=Pratama|first=Rheza|date=2020|url=https://www.google.co.id/books/edition/Pengantar_Manajemen/mzX4DwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Sementara+untuk+batu+bata+interior,+ia+mengurangi+secara+drastis+dari+18+gerakan+hingga+menjadi+2+gerakan+saja.+Dengan+menggunakan+teknik-teknik+Gilbreth,+tukang+baku+dapat+lebih+produktif+dan+berkurang+kelelahannya+di+penghujung+hari&pg=PA29&printsec=frontcover|title=Pengantar Manajemen|location=Yogyakarta|publisher=Deepublish|isbn=978-623-02-1305-2|pages=29|url-status=live}}</ref>
Uji coba dilaksanakan dengan membagi karyawan ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kelompok eksperimen dikenai berbagai macam intensitas penerangan sementara kelompok kontrol bekerja di bawah intensitas penerangan yang tetap. Para peneliti mengharapkan adanya perbedaan jika intensitas cahaya diubah. Namun, mereka mendapatkan hasil yang mengejutkan: baik tingkat cahaya itu dinaikan maupun diturunkan, ''output'' pekerja meningkat daripada biasanya. Para peneliti tidak dapat menjelaskan apa yang mereka saksikan, mereka hanya dapat menyimpulkan bahwa intensitas penerangan tidak berhubungan langsung dengan produktivitas kelompok dan "sesuatu yang lain pasti" telah menyebabkan hasil itu.
 
=== Pendekatan kuantitatif ===
Pada tahun 1927, [[Elton Mayo|Profesor Elton Mayo]] dari [[Universitas Harvard|Harvard]] beserta rekan-rekannya diundang untuk bergabung dalam kajian ini. Mereka kemudian melanjutkan penelitian tentang produktivitas kerja dengan cara-cara yang lain, misalnya dengan mendesain ulang jabatan, mengubah lamanya jam kerja dan hari kerja alam seminggu, memperkenalkan periode istirahat, dan menyusun rancangan upah individu dan rancangan upah kelompok. Penelitian ini mengindikasikan bahwa ternyata insentif-insentif di atas lebih sedikit pengaruhnya terhadap output pekerja dibandingkan dengan tekanan kelompok, penerimaan kelompok, serta rasa aman yang menyertainya. Peneliti menyimpulkan bahwa norma-norma sosial atau standar kelompok merupakan penentu utama perilaku kerja individu.
Pendekatan kuantitatif adalah penggunaan sejumlah teknik kuantitatif—seperti [[statistik]], [[model optimasi]], [[model informasi]], atau [[simulasi komputer]]—untuk membantu manajemen mengambil keputusan. Sebagai contoh, pemrograman linear digunakan para manajer untuk membantu mengambil kebijakan pengalokasian sumber daya. Sementara [[analisis jalur kritis]] dapat digunakan untuk membuat penjadwalan kerja yang lebih efesien. Kemudian model kuantitas pesanan ekonomi membantu manajer menentukan tingkat persediaan optimum.
 
Pengembangan kuantitatif muncul dari pengembangan solusi matematika dan statistik terhadap masalah [[militer]] selama [[Perang Dunia II]].<ref name="whiz" /> Setelah perang berakhir, teknik-teknik matematika dan statistika yang digunakan untuk memecahkan persoalan-persoalan militer itu diterapkan di sektor bisnis. Pelopornya adalah sekelompok perwira militer yang dijuluki "[[Whiz Kids]]."<ref name="whiz">[http://www.amnesta.net/other/whizKids/ Kisah Whiz Kids]</ref> Para perwira yang bergabung dengan [[Ford Motor Company]] pada pertengahan 1940-an ini menggunakan metode statistik dan model kuantitatif untuk memperbaiki pengambilan keputusan di Ford.
Kalangan akademisi umumnya sepakat bahwa Kajian Hawthrone ini memberi dampak dramatis terhadap arah keyakinan manajemen terhadap peran perlikau manusia dalam organisasi. Mayo menyimpulkan bahwa:
*perilaku dan sentimen memiliki kaitan yang sangat erat
*pengaruh kelompok sangat besar dampaknya pada perilaku individu
*standar kelompok menentukan hasil kerja masing-masing karyawan
*[[uang]] tidak begitu menjadi faktor penentu output bila dibandingkan dengan standar kelompok, sentimen kelompok, dan rasa aman.
 
=== Klasifikasi ===
Kesimpulan-kesimpulan itu berakibat pada penekanan baru terhadap faktor perilaku manusia sebagai penentu berfungsi atau tidaknya organisasi, dan pencapaian sasaran organisasi tersebut.
Ada 6 macam teori manajamen diantaranya:
* Aliran klasik: Aliran ini mendefinisikan manajemen sesuai dengan fungsi-fungsi manajemennya. Perhatian dan kemampuan manajemen dibutuhkan pada penerapan fungsi-fungsi tersebut.
* Aliran perilaku: Aliran ini sering disebut juga aliran manajemen hubungan manusia. Aliran ini memusatkan kajiannya pada aspek manusia dan perlunya manajemen memahami manusia.
* Aliran manajemen Ilmiah: aliran ini menggunakan matematika dan ilmu statistika untuk mengembangkan teorinya. Menurut aliran ini, pendekatan kuantitatif merupakan sarana utama dan sangat berguna untuk menjelaskan masalah manajemen.
* Aliran analisis sistem: Aliran ini memfokuskan pemikiran pada masalah yang berhubungan dengan bidang lain untuk mengembangkan teorinya.
* Aliran manajemen berdasarkan hasil: Aliran manajemen berdasarkan hasil diperkenalkan pertama kali oleh Peter Drucker pada awal 1950-an. Aliran ini memfokuskan pada pemikiran hasil-hasil yang dicapai bukannya pada interaksi kegiatan karyawan.
* Aliran manajemen mutu: Aliran manajemen mutu memfokuskan pemikiran pada usaha-usaha untuk mencapai kepuasan pelanggan atau konsumen.
 
== Fungsi manajemen ==
<!-- {{utama|Fungsi manajemen}} -->
 
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=ky4em-N02tAC&pg=PA6|title=Management Principles and Practices by Lallan Prasad and SS Gulshan|publisher=Excel Books India|isbn=978-93-5062-099-1|pages=6|language=en|url-status=live}}</ref> Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelimakita menggunakan empat fungsi tersebutuntuk telahmendeskripsikan diringkaspekerjaan menjadimanajer: empatplanning, yaituorganizing, leading, controlling.<ref name=":0">{{Cite book|last=Robbins|first=Stephen P.|date=2021|url=https://www.worldcat.org/oclc/1154954222|title=Management|location=Harlow|isbn=978-1-292-34089-0|edition=Global edition|others=Mary K. Coulter, Amy Randel|oclc=1154954222}}</ref>
# '''Perencanaan (''planning'')''' adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
# '''Pengorganisasian (''organizing'')''' dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
# '''Memimpin (leading)''' adalah fungsi manajemen yang melibatkan bekerja dengan orang lain. Ketika manajer memberi motivasi kepada bawahan, membantu menyelesaikan konfilk kelompok kerja, mempengaruhi individu atau team saat mereka berkerja, memilih saluran komunikasi yang paling efektif, atau berurusan dengan cara apa pun dengan masalah perilaku karyawan, mereka sedang memimpin.<ref name=":0" />
# '''Pengarahan (''directing'')''' adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha [[organisasi]]. Jadi ''actuating'' artinya adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan (''leadership'').
#'''Pengendalian (controlling)''', fungsi manajemen yang melibatkan pemantauan, perbandingan, dan koreksi kinerja kerja yang dilakukan agar kegiatan dapat sesuai dengan standar yang telah direncanakan sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan.{{Sfn|Suwondo|2013|p=7}}
# '''Pengevaluasian (''evaluating'')''' adalah proses pengawasan dan pengendalian performa perusahaan untuk memastikan bahwa jalannya perusahaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Seorang manajer dituntut untuk menemukan masalah yang ada dalam operasional [[perusahaan]], kemudian memecahkannya sebelum masalah itu menjadi semakin besar.
Misalnya, kita sedang menyusun '''perencanaan''' sumber daya manusia untuk satu organisasi media massa. Untuk mencapai tujuan yang ditetapkan media massa itu, tentu akan diperlukan sumber daya manusia dengan kualifikasi tertentu. Kita memerlukan wartawan yang mempunyai kualifikasi berbeda dengan tenaga pemasaran atau manajer iklan. Kemudian hitung berapa jumlah tenaga dan kualifikasi apa yang diperlukan. Kita juga perlu '''mengorganisasikan''' sumber daya manusia yang dibutuhkan tersebut ke dalam tugas dan perannya masing-masing. Dengan '''kepemimpinan''' dalam organisasi, sumber daya manusia tersebut digerakkan untuk melakukan tindakan guna mencapai tujuan tertentu. Untuk menghindari kemungkinan terjadinya penyimpangan tujuan atau proses yang tidak berjalan dengan baik maka dilakukan '''pengendalian'''<ref>{{Cite book|last=Iriantara|first=Yosal|date=2014|url=http://repository.ut.ac.id/4491/|title=Manajemen Media Massa|location=Jakarta|publisher=Universitas Terbuka|isbn=978-979-011-384-8|volume=2|pages=1–43|language=en}}</ref>
 
== Sarana manajemen ==
[[Berkas:Silk Workers.jpg|200px|thumbjmpl|''Man'' dan ''machine'', dua sarana manajemen.]]
 
Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-alat sarana (''tools''). ''Tools''Alat-alat ini merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang ditetapkan. ToolsAlat-alat tersebut dikenal dengan 6M, yaitu ''men, money, materials, machines, method, dan markets''.<ref>{{Cite journal|last=Iwan|first=Sugeng Iwan|last2=Ristanti|first2=Idcha Kusma|date=2018-10-29|title=TINJAUAN PELAKSANAAN POSYANDU BERDASARKAN UNSUR-UNSUR MANAJEMEN (6M) DI DUSUN PENJALINAN, DESA GONDANGLEGI KULON|url=https://ojs.poltekkes-malang.ac.id/index.php/jpk/article/view/88|journal=Jurnal Pendidikan Kesehatan|language=id|volume=7|issue=2|pages=125–145|doi=10.31290/jpk.v7i2.88|issn=2442-7993}}</ref>
 
''Man'' merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi. Dalam manajemen, faktor [[manusia]] adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang berkerjabekerja sama untuk mencapai tujuan.
 
''Money'' atau Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam [[perusahaan]]. Oleh karena itu uang merupakan alat (''tools'') yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.
 
''MaterialMaterials'' terdiri dari bahan setengah jadi (''raw material'') dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidakitidak dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.
 
''Machine'' atau [[Mesin]] digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.
 
''Metode'' adalah suatu tata cara kerja yang memperlancar jalannya pekerjaan manajer. Sebuah metode daatdapat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, perananperan utama dalam manajemen tetap manusianya sendiri.
 
''Market'' atau pasar adalah tempat di mana organisasi menyebarluaskan (memasarkan) produknya. Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan [[pasar]] dalam arti menyebarkan [[produk|hasil produksi]] merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.
 
== Prinsip manajemen ==
{{utama|Prinsip manajemen}}
 
Prinsip-prinsip dalam manajemen bersifat lentur dalam arti bahwa perlu dipertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang berubah. Menurut [[Henry Fayol]], seorang pencetus teori manajemen yang berasal dari Perancis, prinsip-prinsip umum manajemen ini terdiri dari:
# Pembagian kerja (Division of work)
# Wewenang dan tanggung jawab (Authority and responsibility)
# Disiplin (''Discipline'')
# Kesatuan perintah (''Unity of command'')
# Kesatuan pengarahan (''Unity of direction'')
# Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri
# Pembayaran upah yang adil
# Penggajian pegawai
# Pemusatan (''Centralization'')
# Hierarki
# Hirarki (tingkatan)
# Tata tertib
# Ketertiban (''Order'')
# Keadilan dan kejujuran
# Stabilitas kondisi karyawan
# Inisiatif
# Prakarsa (''Inisiative'')
# Semangat kesatuan, semangat korps
 
== Manajer ==
ManajerSecara luas manajer adalah orang yang melakukan kegiatan manajemen. Sedangkan dalam ruang lingkup organisasi, manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran [[organisasi]].<ref>{{Cite journal|last=Muizu|first=Wa|last2=Sule|first2=Ernie|date=2017|title=Manajer dan Perangkat Manajemen Baru|url=https://media.neliti.com/media/publications/164634-ID-manajer-dan-perangkat-manajemen-baru.pdf|journal=Pekbis Jurnal|volume=9|issue=2|pages=153}}</ref><ref>{{Cite journal|first=Triyono|date=2010|title=Manajer dan Pengelolaan pada Era Milenium|journal=Value Added|volume=6|issue=2}}</ref>
 
=== Tingkatan manajer ===
[[Berkas:Tingkatan.jpg|thumbjmpl|Piramida jumlah karyawan pada organisasi dengan struktur tradisional, berdasarkan tingkatannya.]]
 
Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di puncak). Berikut ini adalah tingkatan manajer mulai dari bawah ke atas:
 
* '''Manejemen lini pertama (''first-line management'')''', dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (''supervisor''), manajer ''shift'', manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (''foreman'').
* '''Manajemen tingkat menengah (''middle management'')''', mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
* '''Manajemen puncak (''top management'')''', dikenal pula dengan istilah ''executive officer''. Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh ''top manajemen'' adalah CEO (''Chief Executive Officer''), CIO (''Chief Information Officer''), dan CFO (''Chief Financial Officer'').
 
Manajemen tingkat menengah mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan menggunakan bentuk piramida tradisional ini. Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan dengan permintaan pekerjaan.
 
Manajemen puncak, bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh manajemen puncak adalah CEO (''Chief Executive Officer''), CIO (''Chief Information Officer''), dan CFO (''Chief Financial Officer'').
 
Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan menggunakan bentuk piramida tradisional ini. Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan permintaan pekerjaan.
 
=== Peran manajer ===
[[Henry Mintzberg]], seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada sepuluh peran yang dimainkan oleh manajer di tempat kerjanya. Ia kemudian mengelompokan kesepuluh peran itu ke dalam tiga kelompok.<ref name="mintzberg">Mintzberg 1973. The Nature of Managerial Work</ref> yang pertama adalah peran antar pribadi, yaitu: melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan simbolis. Peran ini meliputi peran sebagai figur untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung. Yang kedua adalah peran informasional, meliputi peran manajer sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta peran sebagai juru bicara. Yang ketiga adalah peran pengambilan keputusan, meliputi peran sebagai seorang wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding.
# Peran antarpribadi{{br}}Merupakan peran yang melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan simbolis. Peran ini meliputi peran sebagai figur untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung.
# Peran informasional{{br}}Meliputi peran manajer sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta peran sebagai juru bicara.
# Peran pengambilan keputusan{{br}}Yang termasuk dalam kelompok ini adalah peran sebagai seorang wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding.
 
Mintzberg kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar, aktivitas yang dilakukan oleh manajer adalah berinteraksi dengan orang lain.<ref name="mintzberg" />
 
=== Keterampilan manajer ===
[[Berkas:Keterampilan manajemen.jpg|thumbjmpl|Gambar ini menunjukan keterampilan yang dibutuhkan manajer pada setiap tingkatannya.]]
 
[[Robert L. Katz]] pada tahun [[1970-an]] mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar.<ref>Robert L. Katz. ''Skills of an Effective Administrator''.</ref> Ketiga keterampilan tersebut adalah:
# '''Keterampilan konseptual (''conceptional skill'')'''{{br}}Manajer tingkat atas (''top manager'') harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan [[organisasi]]. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkretkonkret itu biasanya disebut sebagai ''proses perencanaan'' atau ''planning''. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat ''rencana kerja''.
# '''Keterampilan berhubungan dengan orang lain (''humanity skill'')'''{{br}}Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
# '''Keterampilan teknis (''technical skill'')'''{{br}}Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
 
Selain tiga keterampilan dasar di atas, [[:en:Ricky W. Griffin|Ricky W. Griffin]] menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:<ref name="griffin">Griffin, R. 2006. ''Business, 8th Edition''. NJ: Prentice Hall.</ref>
# '''Keterampilan manajemen waktu'''{{br}}Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.
# '''Keterampilan membuat keputusan'''{{br}}Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (''top manager''). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.
 
=== Etika manajerial ===
{{utama|Etika manajerial}}
 
Etika manajerial adalah standar prilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan mereka. Ada tiga kategori klasifikasi menurut Ricky W. Griffin:<ref>Griffin. 2006. ''Business 8th Edition''.<name="griffin"/ref>
* Perilaku terhadap karyawan
* Perilaku terhadap organisasi
* Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya
 
== BidangCabang manajemenkeilmuan ==
 
=== Manajemen pendidikan ===
[[Manajemen pendidikan]] adalah suatu proses pengelolaan [[sumber daya]] pendidikan secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan pendidikan. Pelaksanaan manajemen pendidikan dapat dalam bentuk personal maupun material.{{Sfn|Farikhah dan Wahyudhiana|2018|p=4}} Kegiatan utama dalam manajemen pendidikan berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan dalam bentuk pengabdian dan pelayanan terhadap proses pendidikan.{{Sfn|Farikhah dan Wahyudhiana|2018|p=5}}
 
=== Manajemen proyek ===
[[Manajemen proyek]] merupakan suatu metode pengelolaan untuk menyelesaikan berbagai kegiatan yang berbentuk proyek. Pengelolaan di dalam manajemen proyek dilakukan secara ilmiah intensif sejak pertengahan abad ke-20 Masehi. Manajemen proyek mengatur segala kegiatan yang berkaitan dengan keteknikan, konstruki dan manufaktur. Tujuan dari manajemen proyek ialah mengatasi segala keterbatasan sumber daya alam dan sumber daya manusia dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat di dalam suatu negara.{{Sfn|Soeharto|1999|p=xiii}} Objek kajian dari manajemen proyek adalah segala jenis kegiatan yang berbentuk proyek. Sifat dari proyek yang dikelola ialah sangat beragam, nonrutin, saling mempengaruhi satu sama lain dan mengikuti pola siklus kelangsungan hidup tertentu. Tiap kegiatan proyek memiliki jadwal pengerjaan dengan waktu memulai dan waktu mengakhiri yang jelas. Setiap kegiatan dilakukan secara bertahap dan disesuaikan dengan jenis dan intensitas pekerjaan yang berbeda-beda.{{Sfn|Soeharto|1999|p=xiv}}
 
=== Manajemen biaya ===
[[Akuntansi biaya|Manajemen biaya]] adalah pengelolaan sistem informasi keuangan dan sistem informasi keuangan yang berkaitan dengan pendapatan, biaya, dan produtivitas bagi perusahaan atau organisasi. Melalui manajemen biaya, suatu perusahaan atau organisasi dapat mengatur pengadaan dan penyediaan sumbe daya yang diperlukan untuk kegiatan pengembangan. Dalam bidang ekonomi, kegiatan manajemen biaya meliputi proses desain dan pengembangan, kegiatan pembelian dan produksi, sistem pelayanan konsumen, serta sistem pemasaran dan distribusi.{{Sfn|Mulyana|2017|p=2}} Manajemen keuangan berguna dalam menentukan jenis kegiatan yang berarti dari segi keuangan dan operasional yang memerlukan biaya. Selain itu, manajemen biaya juga dapat menjadi acuan dalam menilai kinerja yang dicapai dan perbaikan kinerja yang diperlukan dalam berbagai kegiatan.{{Sfn|Mulyana|2017|p=2-3}}
 
=== Manajemen sumber daya manusia ===
[[Manajemen sumber daya manusia]] merupakan pengelolaan yang dilakukan untuk mengendalikan dan memanfaatkan sumber daya manusia dalam berbagai keperluan. Dalam manajemen sumber daya manusia, pengelolaan sumber daya manusia menjadi penentu dalam mengelola sumber daya lain seperti modal, teknologi produksi, dan strategi kegiatan operasional.{{Sfn|Priyono|2010|p=3}} Manajemen sumber daya manusia di dalam suatu organisasi dapat berbentuk proses atau kebijakan. Manajemen sumber daya manusia dalam perannya sebagai sebuah proses, bertujuan untuk membantu pencapaian tujuan organisasi.{{Sfn|Priyono|2010|p=4}} Sedangkan dalam perannya sebagai kebijakan, manajemen sumber daya manusia menjadi suatu sarana pencapaian tujuan organisasi secara efektif.{{Sfn|Priyono|2010|p=5}}
 
== Lihat pula ==
{{col|3}}
* [[Manajemen administrasi perkantoran]]
* Manajemen pergantian
* Manajemen komunikasi
Baris 169 ⟶ 194:
* Manajemen sakit
* Manajemen pandangan
* [[Manajemen procurementpengadaan]]
* Manajemen program
* [[Manajemen projek]]
Baris 176 ⟶ 201:
* Manajemen kualitas
* [[Manajemen sumber daya manusia]]
* [[Manajemen resikorisiko]]
* [[Keahlian manajemen]]
* Manajemen keahlian
* Manajemen pengeluaran
* [[Manajemen rantai suplai]]
Baris 184 ⟶ 209:
* [[Manajemen stress]]
* [[Manajemen strategis]]
* [[Manajemen keuangan]]
* Manajemen personalia
* Manajemen organisasi
* Manajemen Pertunjukan
* Manajemen Persiapan dan Pelaksanaan
* Manajemen Pendidikan
{{EndDiv}}
 
== Lihat pulaReferensi ==
{{reflist|30em}}
* [[Sistem Informasi Manajemen]]
* [[Manajemen Syariah]]
* [[Manajemen strategi]]
 
== CatatanDaftar kakipustaka ==
{{reflist}}
 
# {{cite book|last=Farikhah, S., dan Wahyudhiana|first=|date=|year=2018|url=http://e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4851/3/scan%20Buku%20Manajemen%20Pendidikan.pdf|title=Manajemen Pendidikan|location=Sleman|publisher=Aswaja Pressindo|isbn=978-602-6733-39-9|pages=|ref={{sfnref|Farikhah dan Wahyudhiana|2018}}|url-status=live}}
== Referensi ==
# {{cite book|last=Mulyana|first=Deden|date=|year=2017|url=https://studylibid.com/doc/995641/manajemen-biaya-revisi|title=Manajemen Biaya: Menyingkapi Lingkungan Bsinis Kontemporer|location=Tasikmalaya|publisher=Lembaga Penelitian, Pengabdian pada Masyarakat, dan Penjaminan Mutu Pendidikan, Universitas Siliwangi|isbn=|pages=|ref={{sfnref|Mulyana|2017}}|url-status=live}}
*Griffin, R. 2006. ''Business, 8th Edition''. NJ: Prentice Hall.
# {{cite book|last=Soeharto|first=Iman|date=|year=1999|url=https://nawindah.files.wordpress.com/2016/05/e-book-manajemen-proyek.pdf|title=Manajemen Proyek (Dari Konseptual sampai Operasional) Jilid 1: Konsep, Studi Kelayakan dan Jaringan Kerja|location=Jakarta|publisher=Penerbit Erlangga|isbn=|edition=2|pages=|ref={{sfnref|Soeharto|1999}}|url-status=live}}
*Robbins, Stephen dan Mary coulter. 2007. ''Management, 8th Edition''. NJ: Prentice Hall.
# {{cite book|last=Priyono|first=|date=|year=2010|url=https://www.researchgate.net/profile/Priyono_Priyono/publication/299588945_MANAJEMEN_SUMBER_DAYA_MANUSIA/links/57012b1f08ae1408e15ea3b5/MANAJEMEN-SUMBER-DAYA-MANUSIA.pdf|title=Manajemen Sumber Daya Manusa|location=Sidoarjo|publisher=Zifatama Publishing|isbn=978-602-6930-16-3|pages=|ref={{sfnref|Priyono|2010}}|url-status=live}}
# {{cite book|title=Manajemen Produksi dan Operasi|last=Suwondo|first=Chandra|publisher=halaman Moeka Publishing|year=2013|isbn=9786022690177|location=Jakarta Barat|ref={{sfnref|Suwondo|2013}}|url-status=live}}
 
== Pranala luar ==
{{commonscat|Management}}
* {{en}} [http://www.valuebasedmanagement.net Management Theories]
* {{en}} [http://www.mapnp.org/library/ Free Management Library]{{Pranala mati|date=November 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* {{en}} [http://www.adviceonmanagement.com Famous Quotes on Management]
 
{{manajemen}}
{{cabang ilmu sosial}}
{{ilmu ekonomi}}
 
[[Kategori:Manajemen| ]]
[[Kategori:OrganisasiPekerjaan manajemen]]
 
[[ar:إدارة]]
[[as:ব্যৱস্থাপনা]]
[[bar:Gschäftsleitung]]
[[bat-smg:Vadība]]
[[be-x-old:Мэнэджмэнт]]
[[bn:ব্যবস্থাপনা]]
[[cs:Management]]
[[da:Ledelse]]
[[de:Unternehmensführung]]
[[el:Διοίκηση]]
[[en:Management]]
[[es:Administración de empresas]]
[[fa:مدیریت]]
[[fr:Management]]
[[fy:Bestjoer]]
[[he:ניהול]]
[[hi:प्रबन्धन]]
[[hr:Menadžment]]
[[it:Management]]
[[ja:経営管理論]]
[[ka:მენეჯმენტი]]
[[ko:경영]]
[[ky:Менеджмент]]
[[lt:Vadyba]]
[[mk:Менаџмент]]
[[mn:Менежмент]]
[[nl:Management]]
[[no:Ledelse]]
[[pl:Zarządzanie]]
[[ro:Management]]
[[ru:Менеджмент]]
[[sk:Plánovanie]]
[[sl:Menedžment]]
[[sq:Menaxhmenti]]
[[sr:Руковођење]]
[[sv:Ledarskap]]
[[ta:முகாமைத்துவம்]]
[[th:การจัดการ]]
[[tr:İşletme]]
[[uk:Менеджмент]]
[[vi:Quản trị]]
[[yi:פירערשאפט]]
[[zh:管理学]]