Eddy Hiariej: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(32 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 7:
| imagesize = 250px
| caption =
| office = Wakil Menteri Hukum
| president = [[Prabowo Subianto]]
| order = ke-4
| term_start =
| term_end =
|
| successor =
| 1blankname = Menteri
| 1namedata = [[
| office1 = Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia
|
|
|
|
| predecessor1 = [[Denny Indrayana]]
| successor1 = Jabatan Kosong
|
|
| birth_date = {{Birth date and age|1973|4|10|mf=y}}
| birth_place = [[Kota Ambon|Ambon]], [[Maluku]], Indonesia
Baris 58 ⟶ 45:
}}
== Kehidupan Pribadi ==
Pria kelahiran [[Kota Ambon|Ambon]], [[Maluku]] 10 April 1973 adalah seorang guru besar dalam ilmu Hukum Pidana di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Dia akhirnya mendapat gelar Guru Besar Ilmu Hukum Pidana Fakultas Hukum UGM pada tahun 2010.▼
== Pendidikan ==
Baris 68 ⟶ 60:
== Karier ==
Nama Edward Omar Sharif Hiariej muncul ketika menjadi saksi ahli bagi pasangan [[Joko Widodo|Jokowi]]-[[Ma'ruf Amin|Ma’ruf Amin]] dalam sengketa hasil Pilpres di [[Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia|Mahkamah Konstitusi]] dalam [[Pemilihan umum Presiden Indonesia 2019|Pilpres 2019]]. Selain itu, dia juga kerap menjadi saksi kasus penistaan agama yang menjerat mantan [[Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Gubernur DKI Jakarta]] [[Basuki Tjahaja Purnama]] pada tahun 2017.<ref name=":3">{{Cite web|last=Liputan6.com|date=2023-11-10|title=Profil Wamenkumham Edward Omar Sharif Hiariej, Tersangka Kasus Dugaan Suap KPK|url=https://www.liputan6.com/regional/read/5449522/profil-wamenkumham-edward-omar-sharif-hiariej-tersangka-kasus-dugaan-suap-kpk|website=liputan6.com|language=id|access-date=2023-11-17}}</ref> Dalam perjalanan kariernya mantan Wakil Rektor ini juga sudah menerbitkan sejumlah buku. Di antaranya Asas Legalitas dan Penemuan Hukum dalam Hukum Pidana (2009), Teori dan hukum Pembuktian (2012), Prinsip-prinsip Hukum Pidana (2016), Pengantar Hukum Pidana Internasional (2009), Hukum Acara Pidana (2015), Pengadilan Atas beberapa Kejahatan Serius Terhadap HAM (2010) dan sebagainya.▼
▲Perjalanan karier Eddy Hiariej sapaan akrab Wamenkumham ini bermula sebagai seorang akademisi yang bergelar Profesor. Ayah Edward memintanya menjadi [[jaksa]]. Namun di kemudian hari almarhum ayahnya meminta Edward menjadi [[pengacara]] agar dapat membela masyarakat.<ref>{{Cite web|title=JPNN|url=https://m.jpnn.com/news/mengenal-lebih-dekat-wamenkumham-eddy-hiariej-perjalanan-karier-dan-permintaan-sang-ayah-1117070|website=JPNN.com|language=id|access-date=2023-03-31}}</ref>
Pada tahun 2023, Erick yang
▲Pria kelahiran Ambon 10 April 1973 adalah seorang guru besar dalam ilmu Hukum Pidana di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.Dia akhirnya mendapat gelar Guru Besar Ilmu Hukum Pidana Fakultas Hukum UGM pada tahun 2010.
▲Nama Edward Omar Sharif Hiariej muncul ketika menjadi saksi ahli bagi pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin dalam sengketa hasil Pilpres di Mahkamah Konstitusi dalam Pilpres 2019.Selain itu, dia juga kerap menjadi saksi kasus penistaan agama yang menjerat mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada tahun 2017.<ref name=":3">{{Cite web|last=Liputan6.com|date=2023-11-10|title=Profil Wamenkumham Edward Omar Sharif Hiariej, Tersangka Kasus Dugaan Suap KPK|url=https://www.liputan6.com/regional/read/5449522/profil-wamenkumham-edward-omar-sharif-hiariej-tersangka-kasus-dugaan-suap-kpk|website=liputan6.com|language=id|access-date=2023-11-17}}</ref> Dalam perjalanan kariernya mantan Wakil Rektor ini juga sudah menerbitkan sejumlah buku. Di antaranya Asas Legalitas dan Penemuan Hukum dalam Hukum Pidana (2009), Teori dan hukum Pembuktian (2012), Prinsip-prinsip Hukum Pidana (2016), Pengantar Hukum Pidana Internasional (2009), Hukum Acara Pidana (2015), Pengadilan Atas beberapa Kejahatan Serius Terhadap HAM (2010) dan sebagainya.
▲Pada tahun 2023, Erick yang meripakan kakak Eddy dipecat dari jabatannya di Universitas Gajah Mada karena kasus penyerangan seksual terhadap salah satu mahasiswi di tahun 2016.<ref>{{Cite web|last=detikJogja|first=Tim|title=5 Fakta Kasus Eric Hiariej, Dosen UGM Dipecat atas Pelecehan Seks|url=https://news.detik.com/berita/d-7040287/5-fakta-kasus-eric-hiariej-dosen-ugm-dipecat-atas-pelecehan-seks|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2023-11-17}}</ref>
Presiden Jokowi mengangkat Eddy sebagai Wakil Menteri Hukum dan HAM pada 23 Desember 2020.<ref name=":1">{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2023-11-10|title=Profil Wamenkumham Edward Omar Sharif Hiariej, Profesor Hukum yang Tersandung Korupsi|url=https://nasional.kompas.com/read/2023/11/10/08565011/profil-wamenkumham-edward-omar-sharif-hiariej-profesor-hukum-yang-tersandung|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2023-11-11}}</ref> . Hiarej mengundurkan diri dari jabatan sebagai wakil dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia setelah dijadikan tersangka gratifikasi sebesar 7 miliar rupiah.<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2023-12-07|title=Jokowi Resmi Berhentikan Eddy Hiariej sebagai Wamenkumham|url=https://nasional.kompas.com/read/2023/12/07/16175591/jokowi-resmi-berhentikan-eddy-hiariej-sebagai-wamenkumham|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2024-01-06}}</ref>
*1999 - Sekarang: Dosen Fakultas Hukum UGM
*2002 - 2007: Asisten Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UGM
*2017 - 2023: Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum UGM
*2020 - 2023: Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Wamenkumham)<ref>{{Cite news|url=https://bpsdm.kemenkumham.go.id/attachments/profil/profil_wamenteri.pdf|title=Profil Wamen|website=bpsdm.kemenkumham.go.id|}}</ref><ref>{{cite news|url=https://law.ugm.ac.id/manajemen/|title=Profil Manajemen FH UGM|website=law.ugm.ac.id|}}</ref>
*2024 - Sekarang: [[Daftar Wakil Menteri Hukum Indonesia|Wakil Menteri Hukum Indonesia]]
== Kontroversi ==▼
=== Kasus Korupsi ===▼
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membenarkan telah menetapkan Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej sebagai tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi. Surat perintah [[investigasi kriminal|penyidikan]] (sprindik) dengan tersangka terhadap Eddy Hiariej itu telah ditandatangani pimpinan KPK dua pekan yang lalu, sebelum tanggal 9 November 2023.<ref>{{Cite news|date=2023-11-09|title=KPK Benarkan Wamenkumham Eddy Hiariej Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penerimaan Suap|url=https://www.jawapos.com/kasuistika/013265777/kpk-benarkan-wamenkumham-eddy-hiariej-jadi-tersangka-kasus-dugaan-penerimaan-suap|work=Jawa Pos|access-date=2023-11-09}}</ref>▼
== Buku ==
Baris 95 ⟶ 80:
* ''Hukum Acara Pidana'' (2015)
* ''Prinsip-prinsip Hukum Pidana'' (2016)
▲== Kontroversi ==
▲=== Kasus Korupsi ===
▲Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membenarkan telah menetapkan Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej sebagai tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi. Surat perintah [[
Hakim tunggal Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menyatakan penetapan tersangka mantan Wamenkumham Edward Omar Sharif Hiariej atau Eddy Hiariej dalam kasus suap dan gratifikasi oleh KPK dinyatakan tidak sah.<ref>{{Cite web|last=Budi|first=Mulia|title=Ini Pertimbangan Hakim Kabulkan Gugatan Praperadilan Eddy Hiariej|url=https://news.detik.com/berita/d-7168651/ini-pertimbangan-hakim-kabulkan-gugatan-praperadilan-eddy-hiariej/1|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2024-10-20}}</ref>
== Referensi ==
Baris 100 ⟶ 92:
{{S-start}}
{{s-
{{s-bef|before = ''Diri sendiri''|as=Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia}}
{{s-ttl|title = [[Wakil Menteri Hukum]]|years = 2024–sekarang}}
{{s-inc}}
{{Succession box
|title = [[Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia]]
|before = [[Denny Indrayana]]
|after = ''Tidak ada''
|years =
}}
{{kotak selesai}}
|