Hubungan Gereja Katolik dengan Ortodoks Timur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Lutherchrist (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(50 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Gereja Katolik}}
{{Untuk|Gereja Ortodoks paska [[Konsili Khalsedon]] dan penganut paham [[miafisitisme]]|Gereja Ortodoks Oriental}}{{Infobox Christian denomination|name=Gereja Ortodoks Timur|native_name=Orthódoxi Ekklisía|image=Hagia Sophia Mars 2013.jpg|imagewidth=300px|imagealttext=Hagia Sophia|main_classification=[[Ortodoks Timur]]|scripture=[[Alkitab]]|theology=[[Teologi Ortodoks Timur]]|polity=[[Episkopal]]|governance=[[Patriark]]|leader_title=[[Patriark Konstantinopel]]|leader_name=[[Bartolomeus I dari Konstantinopel]]|leader_title1=[[Patriark Aleksandria]]|leader_name1=[[Theodore II dari Aleksandria]]|leader_title2=[[Patriark Antiokhia]]|leader_name2=[[John X dari Antiokhia]]|leader_title3=[[Patriark Ortodoks Yunani Yerusalem|Patriark Yerusalem]]|leader_name3=[[Patriark Teofilos III dari Yerusalem|Teofilos III dari Yerusalem]]|area=Seluruh Dunia|language=[[Bahasa Yunani|Yunani]], [[Rumpun bahasa Slavia|Slavia]], [[Bahasa Arab|Arab]] dan [[Bahasa Asli|bahasa-bahasa asli setempat]]|liturgy=Timur dan Barat|founder=[[Yesus]], menurut [[Tradisi Suci]]|founded_date=[[Gereja perdana|Abad ke-1 M]]
[[Yudea]], [[Kekaisaran Romawi]]|members=260 Juta (2017)}}{{sidebar Ortodoks Timur}}
{{Christianity}}[[Berkas:St Basils Cathedral-500px.jpg|jmpl|300px|[[Katedral Santo Basil]] di [[Moskwa]], sebuah contoh gereja berarsitektur Ortodoks.]]
[[Berkas:AlexanderNevskyCathedral-Sofia-6.jpg|jmpl|200px|[[Katedral Alexander Nevski, Sofia|Katedral Alexander Nevski]] di [[Sofia]]]]
[[Berkas:Church of St. George, Istanbul (August 2010).jpg|jmpl|Katedral St. George, takhta [[Patriark Oikumenis Konstantinopel|Patriark Konstantinopel]] sebagai ''Primus Inter Pares'' Ortodoks Timur]]
 
[[File:Pope Franciscus & Patriarch Bartholomew I in the Church of the Holy Sepulchre in Jerusalem (1).JPG|300px|thumb|Paus Fransiskus dan Patriark Ekumenis Bartholomew]]
 
'''Hubungan Katolik Roma–Ortodoks Timur''' telah menghangat selama satu abad terakhir, karena kedua gereja menganut dialog amal. Konsili Vatikan Kedua (1962-1965) membuka era baru hubungan Gereja Roma dengan Gereja Ortodoks, dengan menggambarkan Gereja Ortodoks sebagai “saudara yang terpisah” dengan sakramen-sakramen yang sah dan imamat apostolik.<ref name=":0">{{Cite web|url=https://www.vatican.va/archive/hist_councils/ii_vatican_council/documents/vat-ii_decree_19641121_unitatis-redintegratio_en.html|title=Unitatis redintegratio (November 21, 1964)|website=www.vatican.va|access-date=2019-04-29}}</ref> Gereja Ortodoks, sebaliknya, mendorong gereja-gereja lokal untuk mempersiapkan dialog di masa depan dalam Konferensi Pan-Ortodoks Ketiga di Rhodes (1964), dan sejak itu terlibat dalam beberapa upaya ekumenis dengan Vatikan.<ref>{{Cite web|url=https://www.apostolicpilgrimage.org/-/relations-between-the-catholic-church-and-the-orthodox-church|title=Relations between the Catholic Church and the Orthodox Church|website=www.apostolicpilgrimage.org|language=en-US|access-date=2019-04-29}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://www.ewtn.com/library/PAPALDOC/BARTHDEC.HTM|title=Declaration signed by Pope John Paul II and Patriarch Bartholomew I (June 29, 1995)|website=www.ewtn.com|access-date=2019-04-29}}</ref> Menariknya, pada tahun 1965 Paus Paulus VI dan Patriark Ekumenis Athenagoras I dari Konstantinopel saling mencabut ekskomunikasi mereka masing-masing.<ref>{{Cite web|url=https://www.vatican.va/content/paul-vi/en/speeches/1965/documents/hf_p-vi_spe_19651207_common-declaration.html|title=Joint Catholic-Orthodox declaration (December 7, 1965)|website=w2.vatican.va|access-date=2019-04-29}}</ref>
 
Gereja Katolik dan Gereja Ortodoks Timur memutuskan persekutuan selama Skisma Timur-Barat tahun 1054. Walaupun ada perpecahan informal antara Timur dan Barat sebelum perpecahan, hal ini merupakan pertikaian internal, di bawah payung Pengakuan Iman Nicea yang diakui sebagai “Gereja yang satu, kudus, katolik dan apostolik ”. Hanya setelah perpecahan formal pada abad ke-11 barulah terlihat adanya dua gereja yang berbeda, dan dengan demikian dimulailah hubungan. Perpecahan ini, di kedua belah pihak, sangat disesalkan,<ref>{{Cite book|title=His Broken Body: Understanding and Healing the Schism between the Catholic and Eastern Orthodox Churches|url=https://archive.org/details/hisbrokenbodyund0000clee|last=Cleenewerck|first=Laurent|publisher=Euclid University Consortium Press|year=2008|location=Washington|pages=[https://archive.org/details/hisbrokenbodyund0000clee/page/33 33]}}</ref><ref name=":1">{{Cite book|title=After Nine Hundred Years: The Background of the Schism between the Eastern and Western Churches|url=https://archive.org/details/afterninehundred00cong|url-access=limited|last=Congar|first=Yves|publisher=Fordham University Press|year=1959|location=New York|pages=[https://archive.org/details/afterninehundred00cong/page/n86 73]|isbn=9780585238005 }}</ref> karena hal ini mengalahkan nasihat Yesus Kristus “supaya mereka semua menjadi satu" (Yohanes 17:21). Penderitaan di masa lalu telah memacu kedua belah pihak, khususnya dalam beberapa dekade terakhir, berupaya memulihkan persatuan umat Kristiani melalui upaya ekumenis.
 
== Hubungan sejarah ==
 
Timur dan Barat adalah dua pusat pengaruh sepanjang sejarah Kristen.<ref>{{Cite book|title=East and West: The Making of a Rift in the Church: From Apostolic Times until the Council of Florence|url=https://archive.org/details/eastwestmakingof0000chad|url-access=registration|last=Chadwick|first=Henry|publisher=Oxford University Press|year=2003|isbn=978-0-19-926457-5 }}</ref> Meskipun perpecahan informal sudah ada sebelumnya, pada tahun 1054 ekskomunikasi timbal balik dikeluarkan secara resmi, sehingga memutuskan hubungan dan menyebabkan perpecahan.<ref>{{Cite book|title=Greek East and Latin West: The Church, AD 681-1071|url=https://archive.org/details/greekeastlatinwe0000lout|last=Louth|first=Andrew|publisher=St Vladimir's Seminary Press|year=2007|location=New York|pages=[https://archive.org/details/greekeastlatinwe0000lout/page/271 271]}}</ref> Berbagai upaya untuk memulihkan persatuan telah dilakukan, terutama pada Konsili Lyon Kedua dan Konsili Florence, yang keduanya pada akhirnya tidak berhasil.<ref>{{Cite book|title=The Photian Schism: History and Legend|url=https://archive.org/details/photianschism0000dvor|url-access=registration|last=Dvornik|first=Francis|publisher=Cambridge University Press|year=1948|location=Cambridge|pages=[https://archive.org/details/photianschism0000dvor/page/4 4]}}</ref> Satu-satunya rekonsiliasi yang berhasil dicapai adalah dengan didirikannya Gereja-Gereja Katolik Timur, yang juga merupakan titik kebingungan bagi Ortodoks Timur.<ref>{{Cite journal|last=Fahey|first=Michael|date=June 1997|title=Reviewed Work: CHURCH UNITY: UNION OR UNIATISM? CATHOLIC-ORTHODOX ECUMENICAL PERSPECTIVES. Placid Lecture Series, no. 13 by Ernst C. Suttner, Brian McNeil|journal=Harvard Ukrainian Studies|volume=21|pages=240|via=JSTOR}}</ref>
 
=== Perpecahan dan keterasingan ===
Baris 13 ⟶ 20:
' Perpecahan Besar ' berkonotasi dengan putusnya persekutuan yang tak henti-hentinya antara keluarga Katolik dan Ortodoks.<ref name=":2">{{Cite book|title=op. cit.|last=Cleenewerck|pages=29}}</ref> Para sejarawan perpecahan secara tradisional, mengikuti jejak Edward Gibbon,<ref>{{Cite book|title=The Decline and Fall of the Roman Empire|last=Gibbon|first=Edward|publisher=Harper & Brothers|year=1857|location=New York|pages=571|quote=[T]he pope's legates, in A.D. 1054, deposited on the altar of St. Sophia a direful anathema... and from this thunderbolt we may date the consummation of the schism.}}</ref> mengakui tahun 1054 sebagai titik balik perpecahan antara wilayah Timur dan Barat dalam Dunia Kristen. Dalam pengertian ini, perpecahan dapat dipahami sebagai suatu peristiwa; ekskomunikasi timbal balik yang dikeluarkan pada tahun 1054.<ref name=":1" /><ref>{{Cite book|title=Western Society and the Church in the Middle Ages|last=Southern|first=Richard|publisher=Harmondsworth|year=1970|pages=67–69}}</ref> Namun, gagasan tentang perpisahan yang pasti telah dipertanyakan oleh para ahli yang lebih kontemporer, yang meremehkan pentingnya tanggal tertentu.<ref>{{Cite book|title=Christian Community in History|last=Haight|first=Roger|publisher=Continuum International Publishing Group|year=2004|isbn=978-0-8264-1630-8|volume=1: Historical Ecclesiology|location=New York|pages=289|quote=The [East–West Schism] should not be understood to have occurred in the mutual excommunications [of 1054] ... [Rather,] only one factor in a much longer and larger story involving cultural, political and theological factors}}</ref>
 
Namun kerusakan ini merupakan puncak dari proses penjarakan yang terjadi pada abad-abad sebelumnya.<ref>{{Cite book|title=The Gift of the Church: A Textbook Ecclesiology in Honor of Patrick Granfield, O.S.B.|url=https://archive.org/details/giftofchurchtext0000unse|last=Phan|first=Peter|publisher=Liturgical Press|year=2000|isbn=978-0-8146-5931-1|location=Collegeville, Minnesota|pages=[https://archive.org/details/giftofchurchtext0000unse/page/37 37]|quote=The divergence of the Eastern and Western churches, leading ultimately to the East-West Schism, was a process of many centuries, influenced by a host of political, cultural, and theological factors.}}</ref> Oleh karena itu, perpecahan juga dapat dipahami sebagai proses pemisahan yang berkelanjutan antara Timur Yunani dan Barat Latin yang dimulai sekitar tahun 900.<ref name=":2" />
 
Penyebab utama perpecahan sering kali dianggap sebagai perbedaan eklesiologis.<ref>{{Cite book|title=op. cit.|last=Cleenewerck|pages=28}}</ref> Yang paling menonjol adalah meningkatnya klaim Uskup Roma atas yurisdiksi universal. Namun, keunggulan faktor ini masih menjadi perdebatan sengit; dengan banyak sarjana yang lebih mementingkan perbedaan pendapat teologis<ref>{{Cite book|title=And Taking Bread: Cerularius and the Azymes Controversy of 1054|last=Smith|first=Mahlon|publisher=Editions Beauchesne|year=1978|location=Paris}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Erickson|first=John|date=1970|title=Leavened and Unleavened: Some Theological Implications of the Schism of 1054|journal=Saint Vladimirs Theological Quarterly|volume=14|pages=155–76}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Whalen|first=Brett|date=2007|title=Rethinking the Schism of 1054: Authority, Heresy, and the Latin Rite|journal=Traditio|volume=62|pages=1–24|doi=10.1017/S0362152900000519}}</ref> atau politik<ref>{{Cite book|title=Spaltung Der Christenheit : Das Sogenannte Morgenlandische Schisma Von 1054|last=Bayer|first=Axel|publisher=Bohlau Verlag|year=2004|isbn=3412142042|edition= 2nd|location=Goettingen, Germany|pages=209}}</ref>.
Baris 61 ⟶ 68:
** Gereja Katolik Yunani Hongaria (1912)
** Gereja Katolik Yunani Slovakia (2008)
* Gereja Katolik Yunani Rumania (1698)
* Gereja Katolik Yunani Melkite (1724)
* Gereja Katolik Italia-Albania (1731)
* Gereja Katolik Yunani Kroasia dan Serbia (1777)
* Gereja Katolik Yunani Bulgaria (1861)
* Gereja Katolik Bizantium Yunani (1880)
* Gereja Katolik Yunani Albania (1939)
* Gereja Katolik Yunani Makedonia (2001)
 
Banyak umat Ortodoks mengkritik apa yang mereka sebut dengan istilah ' Uniatisme ', sebagai metode yang tidak memadai untuk menyembuhkan perpecahan.<ref>{{Cite web|url=https://mospat.ru/ru/2010/02/16/news13315/|title=Современное состояние отношений между Русской Православной и Римско-Католической Церквами: официальный взгляд, Алексей Дикарев {{!}} Русская Православная Церковь|language=ru-RU|access-date=2019-05-01}}</ref> Teolog dan uskup Ortodoks terkemuka Kallistos Ware menggambarkan pendekatan yang dilakukan umat Katolik, khususnya Serikat Yesus, sebagai "kebijakan kuda Troya".<ref>Ware. ''op. cit.'' 65.</ref> Faktanya, Imam Besar Vladislav Tsypin bahkan mengklaim bahwa saat ini hal ini adalah faktor utama yang menghalangi umat Ortodoks dan Katolik untuk membina hubungan yang lebih baik.<ref>{{Cite web|url=http://www.pravoslavie.ru/87002.html|title=The Uniate Factor in the Relationship Between the Orthodox Church and the Vatican|website=Православие.RU|access-date=2019-05-01}}</ref> Mereka yang mendukung Uniates, umumnya Katolik, memandang gereja-gereja ini sebagai jembatan antara dua komunitas Kristen yang berupaya menuju reunifikasi penuh. Namun demikian, setelah Konsili Vatikan Kedua, Gereja Katolik menjauhkan diri dari uniatisme sebagai sebuah pendekatan untuk menemukan persatuan yang langgeng.<ref>{{Cite book|title=Returning Home to Rome: The Basilian Monks of Grottaferrata in Albania|last=Angeli-Murzaku|first=Ines|publisher=Orientalia Christiana|year=2009|pages=247}}</ref>
 
== Hubungan kontemporer ==
 
Hubungan kontemporer antara Gereja Katolik dan Ortodoks ditandai dengan dorongan menuju ekumenisme dan dialog.<ref>{{Cite web|url=https://www.catholicnewsagency.com/news/pope-francis-catholics-and-orthodox-are-united-by-an-ecumenism-of-blood-62699/|title=Pope Francis: Catholics and Orthodox are united by 'ecumenism of blood'|last=Brockhaus|first=Hannah|website=Catholic News Agency|language=en|access-date=2019-05-13}}</ref> Konsili Vatikan Kedua berperan penting dalam mengubah pendekatan pastoral Gereja Katolik dalam berurusan dengan Ortodoks.<ref>{{Cite web|url=http://www.usccb.org/beliefs-and-teachings/ecumenical-and-interreligious/vatican-ii-and-the-ecumenical-movement.cfm|title=Vatican II and the Ecumenical Movement|website=www.usccb.org|access-date=2019-05-13}}</ref> Meskipun ada keterbukaan baru ini, banyak umat Ortodoks yang masih ragu-ragu,<ref>{{Cite web|url=https://www.ncronline.org/blogs/faith-and-justice/orthodox-not-interested-reunion-rome|title=Orthodox not interested in reunion with Rome|date=2017-06-01|website=National Catholic Reporter|language=en|access-date=2019-05-13}}</ref> terutama mengingat perkembangan terkini dan perdebatan yang terus berlanjut mengenai topik-topik seperti perbedaan esensi-energi.
 
[[File:Second Vatican Council by Lothar Wolleh 003.jpg|thumb|Konsili Vatikan Kedua]]
 
=== Konsili Vatikan Kedua ===
 
Konsili Vatikan Kedua merupakan titik balik dalam pendekatan pastoral Gereja Katolik.<ref>Pope Paul VI, (August 6, 1975). ''General Audience.'' Speech.</ref> Lebih dari dua ribu uskup dipanggil ke Roma antara tahun 1962 dan 1965 untuk membahas bagaimana Gereja akan menghadapi tantangan dunia modern. Gereja, menurut Peter A. Huff, sebagian besar mengalihkan perhatiannya dari stabilitas internal ke dialog eksternal.<ref>{{Cite book|title=The Voice of Vatican II: Words for Our Church Today|last=Huff|first=Peter A.|publisher=Liguori|year=2012}}</ref> Tujuh belas Gereja Ortodoks mengirimkan pengamat ke dewan yang berpartisipasi dalam diskusi, khususnya mengenai ekumenisme antara kedua gereja.<ref>{{Cite journal|last=Bordeianu|first=Radu|date=2018|title=Orthodox Observers at the Second Vatican Council and Intra-Orthodox Dynamics|journal=Theological Studies|volume=79|pages=86–106|doi=10.1177/0040563917744818|doi-access=free}}</ref> Salah satu perhatian utama konsili ini adalah mewujudkan persatuan seluruh umat Kristiani.
 
Menariknya, pada penutupan konsili, Paus Paulus VI dan Patriark Ortodoks Athenagoras sama-sama mencabut ekskomunikasi mereka masing-masing dalam Deklarasi Bersama Katolik-Ortodoks tahun 1965.<ref>{{Cite web|url=https://www.vatican.va/holy_father/paul_vi/speeches/1965/documents/hf_p-vi_spe_19651207_common-declaration_en.html|archive-url=https://web.archive.org/web/20140208192705/https://www.vatican.va/holy_father/paul_vi/speeches/1965/documents/hf_p-vi_spe_19651207_common-declaration_en.html|url-status=dead|archive-date=2014-02-08|title=Catholic-Orthodox Declaration|date=2014-02-08|access-date=2019-05-07}}</ref> Namun hal ini sebagian besar merupakan simbol niat untuk memulihkan persekutuan penuh di antara gereja-gereja.<ref>C.J. Dumont (1974). "La Levée des Anathèmes de 1054 (7 Décembre 1965) et sa Signification dans la Conjoncture Oecuménique Contemporaine", in A. Blane, ed., ''The Ecumenical World of Orthodox Civilisation.'' The Hague and Paris. pp. 193-214.</ref>
 
=== Dialog dan ekumenisme ===
 
Dekrit Vatikan II tentang Ekumenisme telah mendorong upaya Katolik untuk menjangkau kaum Ortodoks selama 60 tahun terakhir.{{efn|Unitatis redintegratio (Dekrit tentang Ekumenisme): "Tetapi Penguasa Segala Zaman dengan bijaksana dan sabar mengikuti rencana kasih karunia demi kita, meskipun kita adalah orang-orang berdosa. Belakangan ini, lebih dari sebelumnya, Dia telah menyadarkan umat Kristiani yang terpecah belah untuk menyesal atas perpecahan mereka dan kerinduan akan persatuan. Di mana-mana banyak orang merasakan dorongan rahmat ini, dan di antara saudara-saudara kita yang terpisah, dari hari ke hari juga terjadi peningkatan gerakan, yang dipupuk oleh rahmat Roh Kudus, untuk memulihkan persatuan di antara mereka. semua umat Kristiani. Gerakan menuju persatuan ini disebut "ekumenis."... Istilah "gerakan ekumenis" menunjukkan inisiatif dan kegiatan yang direncanakan dan dilakukan, sesuai dengan berbagai kebutuhan Gereja dan ketika ada peluang, untuk memajukan persatuan umat Kristiani adalah: pertama, segala upaya untuk menghindari ungkapan, penilaian dan tindakan yang tidak mewakili kondisi saudara-saudara kita yang terpisah dengan kebenaran dan keadilan sehingga mempersulit hubungan timbal balik dengan mereka; kemudian, “dialog” antara para ahli yang kompeten dari berbagai Gereja dan Komunitas. Pada pertemuan-pertemuan ini, yang diselenggarakan dalam semangat religius, masing-masing menjelaskan ajaran Komuninya secara lebih mendalam dan menonjolkan dengan jelas ciri-ciri khasnya. Dalam dialog seperti itu, setiap orang memperoleh pengetahuan yang lebih benar dan apresiasi yang lebih adil terhadap ajaran dan kehidupan religius kedua Komuni. Selain itu, jalan telah disiapkan untuk kerjasama di antara mereka dalam tugas-tugas demi kebaikan bersama umat manusia yang dituntut oleh setiap hati nurani Kristiani; dan jika hal ini diperbolehkan, maka ada doa bersama. Akhirnya, semua orang dituntun untuk memeriksa kesetiaan mereka sendiri terhadap kehendak Kristus bagi Gereja dan karenanya dengan penuh semangat melaksanakan tugas pembaharuan dan reformasi.”}} Dialog yang terjadi antara tahun 1963 dan 1979 digambarkan sebagai "dialog amal".<ref>Nichols. ''op. cit.'' p. 357.</ref> Hal ini beralih menjadi "dialog doktrin" dengan mengacu pada sejarah dan tradisi Gereja mula-mula.<ref>Nichols. ''ibid.'' pp. 357-358.</ref> Paus berturut-turut telah memilih untuk mendaraskan Pengakuan Iman Nicea bersama para Patriark Timur sesuai dengan teks sebelum penambahan klausa Filioque . Umat Ortodoks telah terlibat dengan Vatikan dalam beberapa kesempatan selama beberapa dekade terakhir, terutama Patriark Bartholomew I yang menghadiri Pertemuan Doa Assisi.
 
Komisi Teologi Gabungan dibentuk antara Tahta Suci dan empat belas gereja Ortodoks otosefalus. Pada tahun 1980, Komisi pertama kali bertemu di Rhodes dan mengeluarkan dokumen persiapan bersama yang menyatakan bahwa pemahaman yang lebih mendalam tentang sakramen akan membantu dialog lebih lanjut.<ref>{{Cite web|url=https://www.vatican.va/roman_curia/pontifical_councils/chrstuni/ch_orthodox_docs/rc_pc_chrstuni_doc_19870616_bari_en.html|title=Joint International Commission for the Theological Dialogue between the Roman Catholic Church and the Orthodox Church|website=www.vatican.va|access-date=2019-05-07}}</ref>
 
Masalah lain yang telah diperjelas adalah ketidaksepakatan seputar sifat perselisihan tersebut. Bagi banyak umat Katolik, isu utama adalah otoritas, yang berhubungan dengan eklesiologi. Mereka tidak menganggap Ortodoks sebagai sesat tetapi hanya sebagai skismatis, karena mereka tidak mengakui supremasi Kepausan. Alternatifnya, kaum Ortodoks sering kali mendiagnosis masalah ini sebagai masalah yang terutama bersifat teologis, dengan menunjuk pada ajaran dogmatis Katolik tentang Dikandung Tanpa Noda dan Infalibilitas Kepausan sebagai ajaran sesat.
 
=== Perbedaan Esensi-Energi ===
 
Salah satu ujian utama harmonisasi teologis saat ini adalah mengenai perbedaan esensi-energi.<ref>{{Citation|last=Jay Dyer|title=Debate: Classical Theist VS Jay Dyer on Palamas & Thomas Aquinas - Uncreated Energies|date=2019-03-26|url=https://www.youtube.com/watch?v=PIi1VIg1HB8|access-date=2019-05-12}}</ref> Thomas Aquinas meninggal dalam perjalanan menuju Konsili Lyon Kedua pada tahun 1274, yang diadakan untuk menangani perpecahan timur-barat. Penjelasannya tentang “ kesederhanaan ilahi ” tentang perbedaan nyata antara esensi dan energi Tuhan merupakan salah satu sisi perdebatan;<ref>{{Cite book|title=Summa Theologica|last=Aquinas|first=Thomas|publisher=Authentic Media Limited|year=2012|isbn=978-1-78078-958-3|series=Part 1: Prima Pars|location=Milton Keynes|chapter=Question 28: The Divine Relations}}</ref> sisi lain diutarakan oleh biksu hesychast Gunung Athos, Gregory Palamas , yang sezaman dengan Aquinas, yang berpendapat tentang perbedaan nyata antara esensi dan energi Tuhan.<ref>{{Cite book|title=The Triads|year=1983|url=https://archive.org/details/triads0000greg|last=Palamas|first=Gregory|series=III. 2.8}}</ref> Masalah ini sangat relevan karena berkaitan dengan bagaimana manusia mengenal dan berhubungan dengan Sang Pencipta.
 
=== Perkembangan Terkini ===
 
Pada tahun 2018, upaya ekumenis semakin diperumit oleh ketegangan antara Gereja Ortodoks Rusia dan Gereja Ortodoks Yunani yang mengakibatkan Patriark Ekumenis mendirikan Gereja Ortodoks Ukraina yang independen.<ref>{{Cite web|url=http://theconversation.com/why-a-centuries-old-religious-dispute-over-ukraines-orthodox-church-matters-today-109768|title=Why a centuries-old religious dispute over Ukraine's Orthodox Church matters today|last=Smolkin|first=Victoria|website=The Conversation|language=en|access-date=2019-05-07}}</ref> Pew Research menunjukkan bahwa pada tahun 2017, 35% praktisi Ortodoks mendukung persekutuan dengan Gereja Katolik. Dukungan terhadap persatuan Ortodoks/Katolik tertinggi di kalangan Ortodoks di Rumania dengan 62% dukungan dan terendah di antara Ortodoks Rusia dengan 17% dukungan. Di antara umat Katolik di negara-negara yang disurvei, 38% mendukung persatuan dibandingkan dengan 30% yang menentangnya. Dukungan terhadap Persatuan tertinggi di antara umat Katolik Ukraina dengan 74% mendukung dan terendah di antara umat Katolik Lituania dengan 24% mendukung.<ref>{{Cite web|url=https://www.pewforum.org/2017/11/08/orthodox-christians-support-key-church-policies-are-lukewarm-toward-reconciling-with-roman-catholic-church/|title=Orthodox Christians support key church policies {{!}} Pew Research Center|date=2017-11-08|website=Pew Research|language=en-US|access-date=2019-05-08}}</ref>
 
== Hubungan bilateral Gereja Katolik Roma dengan gereja-gereja Ortodoks Timur otosefalus ==
 
=== Hubungan antara Gereja Katolik Roma dan Gereja Ortodoks Yunani Alexandria ===
 
Patriarkat Ortodoks Yunani Aleksandria dan seluruh Afrika secara aktif terlibat dalam dialog ekumenis dengan Gereja Katolik Roma. Pada tahun 1968, pada penobatan Patriark Nicholas VI dari Aleksandria, delegasi Gereja Katolik Roma menyerahkan kepada Patriarkat Aleksandria sebuah partikel relik Santo Markus , pendiri Gereja Aleksandria. Pada tahun 2013, pertemuan antara Paus Fransiskus dan Patriark Theodore II dari Aleksandria berlangsung di Roma.<ref>{{cite web|url=http://www.archivioradiovaticana.va/storico/2013/09/30/pope_receives_greek_orthodox_patriarch_of_alexandria_and_all_africa/en1-732979/|title=Pope receives Greek Orthodox Patriarch of Alexandria and All Africa|author=|date=2013-09-30|publisher=[[Vatican Radio]] |url-status=live|accessdate=|archiveurl=https://web.archive.org/web/20210219203308/http://www.archivioradiovaticana.va/storico/2013/09/30/pope_receives_greek_orthodox_patriarch_of_alexandria_and_all_africa/en1-732979|archivedate=2021-02-19}}</ref> Pada tanggal 28 April 2017, Patriark Theodore II di Kairo mengambil bagian dalam doa ekumenis bersama dengan Paus Fransiskus, Paus Koptik Tawadros II dan Patriark Bartholomew dari Konstantinopel.<ref>{{cite web|url=https://www.oikoumene.org/news/historic-ecumenical-prayer-in-egypt-for-peace-and-unity|title=Historic ecumenical prayer in Egypt for peace and unity|author=|date=2017-04-30|publisher=[[World Council of Churches]] |language=en|url-status=live|accessdate=|archiveurl=https://web.archive.org/web/20210219203508/https://www.oikoumene.org/news/historic-ecumenical-prayer-in-egypt-for-peace-and-unity|archivedate=2021-02-19}}</ref>
 
== Visi untuk persatuan ==
 
=== Prospek masa depan ===
 
Gereja Katolik telah menyatakan keinginan yang mendalam untuk menyembuhkan perpecahan agar Gereja dapat “bernafas dengan kedua paru-parunya”.<ref>Pope John Paul II (25 May 1995). ''[https://www.vatican.va/content/john-paul-ii/en/encyclicals/documents/hf_jp-ii_enc_25051995_ut-unum-sint.html Ut Unum Sint]''. no. 54. Retrieved 2019-06-09.</ref> Namun, kaum Ortodoks tetap bersikeras bahwa Uskup Roma memegang keutamaan yang terbatas pada kehormatan.<ref>Schmemann, Alexander (1992). "The Idea of Primacy in Orthodox Ecclesiology." in J. Meyendorff, ed., ''The Primacy of Peter: Essays in Ecclesiology and the Early Church.'' St. Vladimirs Seminary Press. "The fatal error of universal ecclesiology [is that it] identifies primacy with power, transforming the latter from a ministry in the Church into power over the Church."</ref> Hal ini terangkum dalam frasa primus inter pares (bahasa Latin untuk "yang pertama di antara yang sederajat"). Mengingat bahwa Gereja Katolik mengakui lebih dari sekedar perbedaan kehormatan, jelas ada kebutuhan bagi satu pihak untuk berkompromi mengenai masalah ini. Saat ini tidak ada indikasi kompromi semacam ini dalam waktu dekat.
 
Meskipun terdapat perbedaan yang berkepanjangan antara gereja Katolik dan Ortodoks, beberapa pakar berpendapat bahwa masalah utama yang menghambat kemajuan adalah perilaku dan bukan doktrin.<ref>Taft, Robert (2013). "Perceptions and Realities in Orthodox-Catholic Relations Today: Reflections on the Past, Prospects for the Future." in G. Demacopoulos and A. Papanikolaou, eds., ''Orthodox Constructions of the West.'' New York: Fordham University Press. p. 37.</ref> Oleh karena itu, Robert F. Taft, SJ percaya bahwa jawaban terhadap permasalahan gereja adalah keilmuan ekumenis yang mencari pemahaman daripada konfrontasi.<ref>Taft. ''ibid''. p. 38.</ref>
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
 
== Catatan ==
{{Notelist}}
 
== Bibliografi ==
 
* Nichols, Aiden. ''Rome and the Eastern Churches''. 2nd ed., Ignatius Press, 2010.
* Cleenewerck, Laurent. ''His Broken Body: Understanding and Healing the Schism between the Roman Catholic and Eastern Orthodox Churches''. Euclid University Consortium Press, 2008.
* Borelli, John, and John H. Erickson, editor. ''The Quest for Unity: Orthodox and Catholics in Dialogue: Documents of the Joint International Commission and Official Dialogues in the United States, 1965-1995''. St. Vladimir's Seminary Press, 1996.
* Chryssavgis, John, editor. ''Dialogue of Love: Breaking the Silence of Centuries''. Fordham University Press, 2014.
* Chadwick, Henry. ''East and West: The Making of a Rift in the Church: From Apostolic Times until the Council of Florence''. Oxford University Press, 2003.