Oevaang Oeray: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
PeragaSetia (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
Baris 31:
Dia juga menekankan kedaulatan setiap [[agama]] yang dijamin oleh kebebasan beragama sebagai salah satu hak yang paling mendasar, dan menolak pula kontrol atas praktik keagamaan oleh [[negara]] dalam bentuk apapun.<ref>{{cite book|title=Sejarah Perjumpaan Kristen Dan Islam Di Indonesia|last1=Aritonang|first1=Jan S.|year=2004|publisher=BPK Gunung Mulia|location=|isbn=979-687-221-8|page=317|pages=|accessdate=15 July 2012|url=http://books.google.co.id/books?id=S3eCr4q02RcC&pg=PA262&dq=oevang+oeray&hl=id&sa=X&ei=BjICUN2zD4rJrAflw5ynBg&ved=0CD0Q6AEwAw#v=onepage&q=oevang%20oeray&f=false}}</ref>
 
Meskipun demikian, Ia dianggap bertanggung jawab atas pembantaian orang Tionghoa di Kalimantan Barat pasca peristiwa [[Gerakan 30 September]].<ref>{{Cite web|title=Panasnya Pontianak, Panasnya Politik|url=https://www.andreasharsono.net/2008/07/panasnya-pontianak-panasnya-politik_05.html|language=en|access-date=2024-09-21}}</ref>
== Kehidupan awal ==
 
== Riwayat Hidup ==
 
=== Kehidupan awal ===
Johanes Chrisostomus Oevaang Oeray lahir di [[Kedamin, Kapuas Hulu|Kedamin]], [[Kapuas Hulu]] pada tanggal {{birth date|1922|8|18}}. Ayah dan ibunya bernama Ledjo dan Hurei yang beragama Katolik.{{sfn|Usman|2013|p=43}}{{sfn|Usman|2013|p=39}} Kedua orangtuanya berasal dari suku [[Dayak]] yang bekerja sebagai penoreh [[karet]] dan [[petani]] ladang berpindah.<ref name=kalbariana/> Ia merupakan anak keempat dari empat bersaudara. Saudaranya yang lain adalah Ding Oeray, Mering Oeray dan Tepo Oeray.<ref name=kalbariana/>{{sfn|Usman|2013|p=39}}
 
=== Karier awal ===
 
==== Partai Persatuan Dayak ====
{{utama|Partai Persatuan Dayak}}
Pertama-tama sekali ia bekerja adalah menjadi seorang [[guru]]. Dan kemudian, pada tahun [[1941]] para guru sekolah Katolik se-[[Kalimantan Barat]] berkumpul di [[Sanggau]] mengadakan retret (rekoleksi) tahunan. Saat retret berlangsung, seorang murid seminari di Nyarumkop, Oevaang Oeray, menulis surat terbuka kepada para peserta rekoleksi.{{sfn|Usman|2013|p=44}} <ref name=PPDguru>Usman, Syafaruddin. [http://www.kalbariana.net/bangkit-runtuhnya-partai-persatuan-dayak-memoar-jc-oevaang-oeray-1 Bangkit Runtuhnya Partai Persatuan Dayak: Memoar JC Oevaang Oeray: Bagian 1] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140201180145/http://www.kalbariana.net/bangkit-runtuhnya-partai-persatuan-dayak-memoar-jc-oevaang-oeray-1 |date=2014-02-01 }} Equator-News. 20 November 2011. Diakses pada 28 Juli 2012. Diarsipkan dari [http://www.equator-news.com/utama/box/memoar-jc-oevaang-oeray/1-bangkit-runtuhnya-partai-persatuan-dayak yang asli]{{Pranala mati|date=April 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
Baris 43 ⟶ 48:
Gagasan yang dikemukakan Oevaang Oeray ini mampu memberikan inspirasi para peserta, pada penutupan rekoleksi yang dipimpin [[AF Korak]], [[JR Gielling Laut]], dan [[M.Th. Djaman|Mozes Thaddeus Djaman]], melahirkan kebulatan tekad membentuk organisasi yang berfungsi memperjuangkan nasib Dayak di forum politik.<ref name=PPDguru/>{{sfn|Usman|2013|p=44}}
 
==== Keadaan seusai kemerdekaan ====
{{utama|Sejarah Kalimantan Barat (1945-1950)}}
Inilah embrio [[Partai Persatuan Dayak]], didahului pembentukan [[Dayak In Action]] (DIA) dengan ketuanya adalah [[Franciscus Conradus Palaoensoeka]] dan pastor [[Adikarjana]].<ref name=Akademi/>{{sfn|Usman|2013|p=50}} Kemudian, pusat [[partai]] ini dipindahkan ke [[Pontianak]] dan diubah namanya menjadi PPD pada [[1 November]] [[1945]]<ref name=Akademi/> dan menjadi suatu wadah kebangkitan Dayak pada 3 November 1945, sekitar 74 hari setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia. DIA tak terpisahkan dari pernyataan kebulatan tekad yang tercetus di Sanggau pada 1941. karena itu maka merupakan tonggak sejarah perjuangan dan kebangkitan Dayak.<ref name=PPDguru/>
Baris 57 ⟶ 62:
Kemudian pada [[22 Juni]] [[1959]], Oeray dilantik menjadi Kepala Daerah Swatantra Tk. 1 oleh Sekretaris Jenderal Dalam Negeri dan Otonomi Daerah [[R.M. Soeparto]] menggantikan Mendagri.{{sfn|Usman|2013|p=55}}
 
=== Pemerintahan ===
 
==== Awal pemerintahan ====
Pada sidang [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Barat|DPRD Tk I Kalbar]], Oevang Oeray berhasil terpilih sebagai Gubernur KDH Tk.I [[Kalimantan Barat|Kalbar]] yang disahkan oleh Keppres No.465/1959, tanggal [[24 Desember]] [[1959]] untuk periode [[1 Januari]] [[1960]]-[[12 Juli]] [[1966]].<ref name=Akademi>{{cite web |url=http://infopontianak.org/sejarah-perpolitikan-masyarakat-dayak-di-bumi-kalimantan-barat/ |title=SEJARAH PERPOLITIKAN DAYAK DI BUMI KALIMANTAN BARAT |author= |date= |work= |publisher=Info Pontianak |accessdate=17 July 2012 |archive-date=2012-09-02 |archive-url=https://www.webcitation.org/6AMr50dRx?url=http://infopontianak.org/sejarah-perpolitikan-masyarakat-dayak-di-bumi-kalimantan-barat/ |dead-url=yes }}</ref> Pelantikannya berlangsung pada [[30 Januari]] [[1960]] oleh Mendagri, pada saat itu Mendagri digantikan oleh [[Roehadi Wihardja]].<ref name=Pontianakp./>
 
Baris 67 ⟶ 73:
Selain itu, [[Partai Persatuan Dayak]] mengalami kemunduran. Yang mana, ini disebabkan oleh kebijakan dari pemerintah pusat untuk mengurangi partai politik daerah dan akibat adanya konflik di tubuh internal partai.<ref name=Xa12/> Pada tahun 1960-an, PD mengalami perpecahan dan menjadi dua fraksi.{{sfn|Usman|2013|p=61}} Fraksi pertama dikomandoi oleh Gubernur Oevaang Oeray yang didukung oleh [[Partindo]] (partai nasionalis sayap kiri). Fraksi kedua dipimpin oleh [[FC Palaoensoeka|Palaoensoeka]] dan didukung mayoritas guru Katolik dan bergabung dengan [[Partai Katolik]].<ref name=Xa12/>
 
==== Keterlibatan dengan Konfrontasi Indonesia-Malaysia dan akhir pemerintahan ====
{{main|Konfrontasi Indonesia-Malaysia}}
Pada 1964, Jenderal [[Supardjo]], Panglima Komando Tempur IV Komando Mandala Siaga mengambil kontrol secara keseluruhan [[Kalimantan Barat]] sebagai komando angkatan tugas, tetapi pada waktu Konfrontasi ini merupakan tahap akhir dan dia menjadi korban pergolakan politik pada [[Oktober]] [[1965]].<ref name=genesisKonfrontasi/> Kemudian pada [[September]] [[1965]], tibalah surat kawat dari istrinya yang memintanya untuk pulang ke [[Jakarta]]. Sesungguhnya, [[Syam Kamaruzaman]]-lah yang menyuruh istri Supardjo mengirim surat kepadanya.
Baris 75 ⟶ 81:
Barulah, pada tahun [[1965]], perpolitikan Dayak di bawah Partindo mengalami kemunduran tahun 1965. Lalu atas inisiatif komando [[militer]] setempat, Partindo bergabung dengan IPKI ([[Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia]]), partai yang didominasi orang-orang Melayu. Adanya fusi itu membuat orang Melayu terancam, karena orang-orang [[Dayak]] mulai menguasai struktur.<ref name=Xa12/> Lalu tiba-tiba, pada tahun 1968 ada kebijakan bahwa orang-orang eks Partindo di IPKI harus dibubarkan. Tetapi permintaan itu ditolak oleh pengurus IPKI pusat. Sejak saat itu, hubungan antara Dayak dan Melayu menjadi retak.<ref name=Xa12/>
 
==== Difitnah dan turun dari jabatan ====
Oeray merupakan orang yang dekat dengan [[Soekarno]]/Soekarnois.{{sfn|Usman|2013|p=98}} Setelah insiden pembunuhan 6 [[jenderal]] di [[Jakarta]], ia dituding sebagai tokoh [[politik]] yang terlibat [[Partai Komunis Indonesia|PKI]].<ref name=kalbariana>Aju. [http://www.kalbariana.net/jc-oevaang-oeray-mengorbankan-sang-pencetus-pancasila JC Oevaang Oeray, Mengorbankan sang Pencetus Pancasila] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140201180406/http://www.kalbariana.net/jc-oevaang-oeray-mengorbankan-sang-pencetus-pancasila |date=2014-02-01 }} Sinar Harapan. 31 Mei 2011. Diakses pada 15 Juli 2012. Diarsipkan dari [http://www.sinarharapan.co.id/content/read/jc-oevaang-oeray-mengorbankan-sang-pencetus-pancasila/ yang asli] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140201180406/http://www.kalbariana.net/jc-oevaang-oeray-mengorbankan-sang-pencetus-pancasila |date=2014-02-01 }}</ref> Padahal menurut evaluasi Kementerian Luar Negeri, Oevaang Oeray bukanlah simpatisan PKI, melainkan anggota [[Partai Indonesia|Partindo]] yang sering dideskribsikan sebagai kelompok [[sayap kiri]].<ref name=genesisKonfrontasi>{{cite book|title=The Genesis of Konfrontasi: Malaysia, Brunei, Indonesia, 1945-1965|trans_title=Kejadian Konfrontasi:Malaysia, Brunei, Indonesia|last1=Poulgrain|first1=Greg|year=1998|publisher=C.Hurst & Co. Publisher|location=London|isbn=1-85065-510-3|page=262|pages=|accessdate=15 July 2012|url=http://books.google.co.id/books?id=S3eCr4q02RcC&pg=PA262&dq=oevang+oeray&hl=id&sa=X&ei=BjICUN2zD4rJrAflw5ynBg&ved=0CD0Q6AEwAw#v=onepage&q=oevang%20oeray&f=false}}</ref> Pada masa itu selain anggota PPD yang dihabisi oleh Soekarno, banyak pula [[Pegawai Negeri Sipil|PNS]] Dayak yang diberhentikan dengan tuduhan terlibat PKI.<ref name=Akademi/>