SIG (Perusahaan): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k menambahkan kata "BUMN" , untuk memperjelas posisi SIG sebagai salah satu badan usaha milik pemerintah Indonesia. |
||
(29 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 5:
| logo = SIG Logo.svg
| logo_size = 150px
| image_caption = Kantor di Jakarta
| image_size = 250px
Baris 17 ⟶ 16:
| location = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| locations =
| key_people = [[Donny Arsal]]
| brands = {{hlist|[[Semen Gresik]]|[[Semen Padang (perusahaan)|Semen Padang]]|[[Semen Tonasa]]|[[Dynamix]]|[[Thang Long Cement]]|[[Semen Baturaja]]|[[Semen Andalas]]|[[EzPro]]|[[PwrPro]]|[[UltraPro]]|[[SprintPro]]|[[DuPro+]]|[[Mitra Kiara Indonesia | Mortar Indonesia]]|[[SuperTermo]]|[[MaxStrength]]|[[MiniMix]]|[[SpeedCrete]]|[[PakCrete]]|[[ThruCrete]]|[[MassCrete]]|[[ApexCrete]]|[[OptimaCrete]]|[[ComfilPlas]]|[[DekoCrete]]|[[EzyfloCrete]]|[[MarineCrete]]|[[StilCrete]]}}
| products = {{hlist|[[Semen]]|[[Beton]]|[[Mortar]]|Agregat|[[Kawasan industri]]}}
Baris 30 ⟶ 29:
| homepage = {{URL|www.sig.id}}
}}
'''PT Semen Indonesia (Persero) Tbk''' (berbisnis dengan nama '''SIG''')
Sebagai BUMN Holding klaster infrastruktur untuk mendukung kegiatan bisnisnya, SIG memiliki 17 [[anak perusahaan]] berlokasi di [[Indonesia]] dan [[Vietnam]] menjangkau area pasar [[Asia]], [[Australia]] dan [[Oseania]].
== Sejarah ==
Baris 37 ⟶ 38:
Pada tahun 1991, perusahaan ini resmi melantai di [[Bursa Efek Jakarta]] dan [[Bursa Efek Surabaya]]. Pada saat itu, kapasitas terpasang dari perusahaan ini telah mencapai 1,8 juta ton semen per tahun. Pada tahun 1995, perusahaan ini mengakuisisi [[Semen Padang]] dan [[Semen Tonasa]], sehingga kapasitas terpasang dari perusahaan ini mencapai 8,5 juta ton semen per tahun. Pada tahun 1995, [[CEMEX]] resmi memegang 14% saham perusahaan ini, dan ditingkatkan menjadi 25,5% setahun kemudian. Pada tahun 2006, [[Blue Valley]] membeli 24,9% saham perusahaan ini yang dipegang oleh CEMEX, dan ditingkatkan menjadi 48,99% empat tahun kemudian.
Pada tahun 2012, perusahaan ini menyelesaikan pembangunan dua unit pabrik semen dan mengakuisisi [[Thang Long Cement]] asal [[Vietnam]] yang kapasitas terpasangnya saat itu mencapai 2,3 juta ton semen per tahun. Pada tahun 2013, perusahaan ini mengubah namanya menjadi seperti sekarang<ref>[http://finance.detik.com/read/2012/12/20/161942/2123709/6/resmi-ganti-nama-semen-indonesia-akan-lebih-ekspansif Resmi Ganti Nama, Semen Indonesia Akan Lebih Ekspansif]</ref> dan memisahkan bisnis produksi semennya ke [[Semen Gresik]]
Pada tahun 2016, perusahaan ini mendirikan [[Semen Indonesia International]], [[Semen Indonesia Aceh]], dan [[Semen Kupang Indonesia]], serta mengubah nama SGG Prima Beton menjadi Semen [[Semen Indonesia Beton]]. Pada tahun 2017, perusahaan ini mendirikan [[Semen Indonesia Industri Bangunan]] untuk berbisnis di bidang produksi bahan bangunan. Perusahaan ini juga berhasil menyelesaikan pembangunan dua pabrik semen di [[Rembang]], [[Jawa Tengah]] dan di [[Padang]], [[Sumatera Barat]] dengan kapasitas terpasang masing-masing sebesar 3 juta ton semen per tahun.
Pada bulan Januari 2019, melalui Semen Indonesia ▼
Industri Bangunan, perusahaan ini mengakuisisi 80,64% saham Holcim Indonesia dan kemudian mengubah nama perusahaan tersebut menjadi [[Solusi Bangun Indonesia]]. Merek Holcim juga diubah menjadi Dynamix. Pada tahun 2020, perusahaan ini mengubah [[nama dagang]]nya dari Semen Indonesia menjadi SIG. Pada tahun 2021, [[Taiheiyo Cement]] asal [[Jepang]] resmi memegang 15% saham perusahaan ini.<ref name="annual"/><ref name="profil">{{Cite web|url=https://www.sig.id/sejarah|title=Sekilas Perusahaan|publisher=PT Semen Indonesia (Persero) Tbk|language=id|access-date=22 Mei 2023}}</ref> Pada tahun 2022, pemerintah menyerahkan mayoritas saham [[Semen Baturaja]] ke perusahaan ini.<ref name="sig">{{Cite web|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Download/223741/PP%20Nomor%2033%20Tahun%202022.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 33 tahun 2022|publisher=Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia|language=id|access-date=29 November 2022}}</ref>▼
▲Pada bulan Januari 2019, melalui Semen Indonesia
▲Industri Bangunan, perusahaan ini mengakuisisi 80,64% saham Holcim Indonesia dan kemudian mengubah nama perusahaan tersebut menjadi [[Solusi Bangun Indonesia]]. Merek Holcim juga diubah menjadi [[Dynamix (perusahaan)|Dynamix]]. Pada tahun 2020, perusahaan ini mengubah [[nama dagang]]nya dari Semen Indonesia menjadi SIG. Pada tahun 2021, perusahaan ini menjalin kemitraan strategi dengan [[Taiheiyo Cement]] asal [[Jepang]] resmi memegang 15,04% saham
== Lokasi pabrik ==
|