Maluku: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Mengembalikan suntingan oleh 36.71.84.185 (bicara) ke revisi terakhir oleh Herryz Tag: Pengembalian |
|||
(15 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 26:
|kelurahan = 35
|desa = 1.198 (desa dan negeri)
|nama gubernur = [[Sadali Ie]] (
|nama wakil gubernur = ''lowong''
|nama sekretaris daerah = Sadali Ie
|nama ketua DPRD = [[Benhur George Watubun]]
|luas = 46914,03
|tinggi maks = 3027
|populasi ref = <ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=20 Januari 2024|format=Visual}}</ref>
|penduduk =
|tahun populasi =
|peringkat populasi = 28
|demonim = {{hlist|Moluccas | Rakyat Maluku | Orang Maluku}}
|kepadatan = auto
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|52,
|{{Tree list}}
* 46,48% [[Kekristenan]]
** 39,
** 6,
{{Tree list/end}}
|0,44% Kepercayaan |0,
|bahasa = [[bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi), [[bahasa Ambon|Melayu Ambon]] (bahasa daerah utama)
|IPM = {{increase}} 70,
|zona waktu = [[Waktu Indonesia Timur|WIT]]
|utc = +09:00
Baris 72:
}}
'''Maluku''' adalah sebuah [[Provinsi di Indonesia|provinsi]] di [[Indonesia]]. [[Ibu kota provinsi]] ini terletak di [[Kota Ambon]], yang juga merupakan kota terbesar di provinsi ini. Provinsi ini meliputi bagian selatan [[Kepulauan Maluku]]. Provinsi ini berbatasan dengan [[Laut Seram]] di bagian utara, [[Samudra Hindia]] dan [[Laut Arafura]] di bagian selatan, [[Pulau Papua]] di bagian timur, dan [[Pulau Sulawesi]] di bagian barat.{{Sfn|Kembauw|Sahusilawane|Sinay|2017|p=134}} Provinsi Maluku berada di urutan ke-28 provinsi menurut jumlah penduduk di Indonesia, pada
Sebelum masa penjajahan, wilayah Maluku menjadi poros perdagangan rempah dunia dengan [[cengkih]] dan [[pala]] sebagai barang dagangan utama. Hal ini membuat Maluku dijuluki sebagai "Kepulauan Rempah" hingga hari ini. Rakyat Maluku berdagang dengan para pedagang dari berbagai daerah di [[Nusantara]] maupun mancanegara seperti pedagang-pedagang [[Tionghoa]], Arab, dan Eropa. Kekayaan rempah ini pun menjadi daya tarik bangsa-bangsa Eropa yang pada akhirnya menguasai Maluku, dimulai oleh [[Imperium Portugal|Portugis]] dan terakhir [[Hindia Belanda]].{{Sfn|Latuconsina|Leirissa|p=|Ohorella|1999|pp=8–9}}
Baris 80:
== Penamaan ==
[[Berkas:Prov. Maluku.jpg|jmpl|ki|Peta Administrasi Provinsi Maluku]]▼
'''Jazirah al-Mulk'''
Istilah “Jazirah al-Mulk” oleh para saudagar Arab, mempunyai arti: negeri raja-raja. Selain itu, dikenal juga istilah “Jazirah tuil Jabal Mulku“ dengan Pulau Halmahera sebagai pulau induk di kawasan ini.<ref>{{Cite web|date=2020-08-18|title=Potret Kemerdekaan Dari Jazirah Al – Mulk ( Maluku )|url=https://visioner.id/opini/19068/potret-kemerdekaan-dari-jazirah-al-mulk-maluku.html|website=Indonesia Visioner|language=id-ID|access-date=2024-06-14}}</ref>
'''Moloku Kie Raha'''
Nama Maluku bisa berasal dari konsep "Maluku Kie Raha". “Raha” berarti empat, sedangkan “kie” berarti gunung yang mengacu pada empat pulau bergunung yaitu Ternate, Tidore, Bacan, and Jailolo (Halmahera). Walaupun bisa juga mengacu pada daerah lain. Masing-masing memiliki pemimpin yang disebut Kolano yang kemudian bergelar Sultan. Ada berbagai macam ide untuk asal kata Maluku. “Moloku” berarti menggenggam, yang memiliki asal kata "Loku" yaitu unit dalam perdagangan. Menggunakan makna ini "Moloku Kie Raha" bisa berarti "persatuan empat kerajaan" Tetapi kata "Loku" merupakan kata serapan dari bahasa melayu. Asal kata lain berupa “Maloko” merupakan gabungan kata “Ma” yaitu penunjang dan “Loko” yang kemudian berubah menjadi "Luku" yang berarti tempat atau dunia, jika digabungkan berarti "Maloko Kie Raha" artinya “Dunia berdirinya empat gunung”.<ref>{{cite book|last1=Amal|first1=Muhammad Adnan|date=2016|title=Kepulauan Rempah-Rempah: Perjalanan Sejarah Maluku Utara 1250-1950|location=Jakarta|publisher=Gramedia|isbn=978-6024241667|url-status=live}}</ref>{{rp|3}}
Baris 90 ⟶ 93:
=== Prasejarah ===
▲[[Berkas:Prov. Maluku.jpg|jmpl|ki|Peta Administrasi Provinsi Maluku]]
Kepulauan Maluku mulai terbentuk antara 150 hingga satu juta tahun yang lalu, antara zaman [[Mesozoikum|Kehidupan Tengah]] dan [[Pleistosen|zaman Es]]. Kepulauan Maluku tergabung dalam rangkaian [[Paparan Sahul|Dangkalan Sahul]] yang terhubung dengan [[Australia (benua)|Australia]].{{Sfn|Suwondo|1977|p=|pp=5–6}} Kepulauan Maluku pertama kali diduduki sekitar 30.000 tahun yang lalu oleh bangsa [[Austronesia]]-[[Melanesia]] yang terdiri dari [[Orang Negrito|Negrito]] dan Wedda, kemudian dilanjutkan oleh kedatangan bangsa [[Melayu Proto|Melayu Tua]], [[Melayu Deutero|Melayu Muda]], kemudian [[Ras Mongoloid|Mongoloid]], mengingat letak Maluku sebagai daerah lintas perpindahan penduduk Asia Tenggara ke Melanesia dan [[Mikronesia]].{{Sfn|Amal|2016|p=1}}{{Sfn|Suwondo|1977|p=7}} Meskipun demikian, Austronesia-Melanesia dan kebudayaannya tetap menjadi yang terbesar di Maluku.{{Sfn|Amal|2016|p=2}} [[Pulau Seram]] sebagai ''nusa ina'' (pulau ibu) memegang kunci sebagai pusat penyebaran penduduk ke seluruh penjuru Kepulauan Maluku.{{Sfn|Suwondo|1977|p=7}}
Baris 239 ⟶ 244:
{{Bar box|bars=
{{bar percent|[[Islam]]|green|52.
{{bar percent|[[Protestan]]|dodgerblue|39.
{{bar percent|[[Katolik]]|purple|6.
{{bar percent|Kepercayaan|black|0.44}}
{{bar percent|[[Hindu]]|orange|0.
{{bar percent|[[Buddha]]|yellow|0.02}}
|float=right|left1=Agama|right1=%|title=Agama di Maluku pada 2023<ref name="DUKCAPIL"/>{{Sfn|BPS Provinsi Maluku|2020|p=|pp=248–249}}|titlebar=#ddd}}
|