Dipawali: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k +interwiki dan kategori |
OrophinBot (bicara | kontrib) |
||
(122 revisi perantara oleh 55 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
Didalam [[Kalender]] Agama [[Hindu]], Perayaan Dipawali dirayakan pada bulan "Ashwayuja", Sedangkan Di dalam Kalender [[Masehi]], Perayaan Dipawali dirayakan pada bulan [[Oktober]] atau [[November]]. Perayaan Dipawali diawali dengan sebuah Perayaan yang bernama hari raya [[Navratri]]. Di India, Perayaan [[Navratri]] dirayakan untuk melakukan bentuk Penghormatan terhadap Dewi Durga yang telah mengalahkan seorang Iblis yang bernama [[Mahisasura]]. 20 hari sebelum Perayaan Dipawali, terdapat beberapa Perayaan seperti Perayaan Dussehra, Vijayadashami, Dasara, dan Dhanteras.
Perayaan Dipawali berkaitan dengan Dewi [[Lakshmi]]. Dewi Lakshmi merupakan Dewi kekayaan, Kemakmuran, Kesuburan dan Kemenangan. Bagi Penganut Agama [[Hindu]] aliran Waisnawa, Ashta Lakshmi merupakan perwujudan Adi Shakti Parashakti (Perwujudan yang paling tinggi), Perwujudan Kemenangan dan Perwujudan aspek Alam Semesta.
Dibeberapa daerah di India maupun di Indonesia, Adi Shakti Parashakti selalu berkaitan dengan Dewa Krishna, Dewa Wisnu, Dewi Durga, Dewi Sri, Dewa Rama dan Dewi Sita dan Dewa Dhanwantari.
Penganut Agama Hindu, Jain, dan Sikh meyakini bahwa Perayaan tersebut merupakan sebuah Perayaan mengenai kehidupan. Penganut Agama tersebut menggunakan Perayaan Dipawali sebagai sarana untuk memperkuat tali persaudaraan antara keluarga dan teman. Untuk umat Jain, hal Ini merupakan salah satu Perayaan yang sangat penting, Karena, Perayaan tersebut menandai dimulainya tahun yang baru.
[[Berkas:The Rangoli of Lights.jpg|jmpl|400px|Perayaan Dipawali]]
== Perayaan Dipawali didalam berbagai Kalender ==
Perayaan Dipawali ditetapkan berdasarkan [[Kalender Hindu|Kalender Agama Hindu]] (Kalender yang termasuk [[Kalender lunisolar|Unisolar]]).
Menurut [[Kalender Gregorius]], Perayaan Dipawali dirayakan pada bulan [[Oktober]] atau [[November]]. Pada tahun [[2005]], Perayaan Dipawali dirayakan pada tanggal [[1 November]]. Pada tahun [[2006]], Perayaan Dipawali dirayakan pada tanggal [[21 Oktober]]. Pada tahun [[2007]], Perayaan Dipawali dirayakan pada tanggal 8 November, dan pada tahun [[2022]], Perayaan Dipawali dirayakan pada tanggal 12 November, lebih tepatnya pada hari Minggu.
== Makna Perayaan Dipawali ==
Perayaan Dipawali merupakan sebuah Perayaan yang menandakan kemenangan kebaikan (Dharma) atas keburukan (Adharma). Kata '''"Dipawali"''' diambil dari [[Bahasa Sanskerta]], Yakni, Kata ''Dipavali'' yang berarti barisan cahaya yang menandakan kemenangan cahaya atas kegelapan.
Pada saat Perayaan Dipawali, Banyak penganut Agama [[Hindu]] mengenakan pakaian baru, Berbagi permen kepada orang orang terdekat dan menyalakan kembang api. Di sebelah bagian utara [[India]], Umat Hindu mengawali sebuah periode finansial yang baru pada saat Perayaan Dipawali.
Pada saat Perayaan Dipawali, Umat Hindu merayakan kembalinya [[Rama]] (Sang Raja Ayodhya), Serta Istrinya ([[Sita]]), dan adiknya yang merupakan seorang [[Laksamana]] dari Kota [[Ayodhya]]. Pada suatu saat, Terjadi sebuah Pertempuran di Kota [[Ayodhya]] dimana Rama membunuh [[Asura Rahwana]] (Ravana). Umat Hindu mempercayai bahwa penyalaan lampu melambangkan Jalan cahaya yang membimbing mereka di dalam kegelapan.
== Rangkaian Perayaan ==
Hari pertama didalam Perayaan Dipawali disebut dengan Vasu Daras. Vasu Daras diperuntukkan kepada [[Sapi]] (Hewan yang dipandang suci menurut Penganut Agama [[Hindu]]). Pada saat Vasu Daras, Raja Pithu membebaskan rakyatnya dari bencana Kelaparan dengan menangkap "Bumi". Didalam mitologi Agama [[Hindu]], Sapi merupakan perwujudan dari Bumi yang susunya membawa kehidupan dan kesuburan tanah.
Hari kedua pada Perayaan Dipawali disebut dengan Dhan Teras. Dhan Teras diperuntukkan untuk memperingati kedatangan Dewa Dhanvantari dari Samudera. Hari kedua pada Perayaan Dipawali dipercaya sebagai hari terbaik menurut Penganut Agama Hindu. Pada Hari tersebut, Penganut Agama Hindu membeli berbagai barang berharga seperti [[Emas]] dan [[Perak]] karena dipercaya akan membawa keberuntungan.
Hari ketiga pada Perayaan Dipawali disebut dengan Naraka Chaturdashi. Naraka Chaturdashi merupakan hari peringatan ketika [[Krisna|Dewa Krisna]] membunuh seorang raksasa yang bernama Narakasura. Peristiwa tersebut merupakan hari yang dilengkapi dengan pembuatan Rangoli (Salah satu bentuk kesenian tradisional India berupa dekorasi dari beras dan tepung yang diwarnai dengan rempah-rempah). Selain itu, Pada saat Perayaan Naraka Chaturdashi, Penganut Agama Hindu melakukan bentuk pemujaan terhadap Dewa Krisna.
Hari keempat pada Perayaan Dipawali disebut dengan Laksmi Puja. Laksmi Puja dilengkapi dengan bentuk pemujaan terhadap [[Laksmi|Dewi Laksmi]] (Dewi yang membawa kesejahteraan) dan [[Ganesa|Dewa Ganesha]] (Dewa yang membawa keberuntungan). Di sebelah Utara bagian India, Hari keempat menjadi puncak dari Perayaan Dipawali.
Hari kelima pada Perayaan Dipawali disebut dengan Bali Pratipada. Bali Pratipada adalah hari peringatan ketika Dewa Krisna menyelamatkan rakyat dan sapi dari sebuah bencana alam, Yakni banjir dengan cara mengangkat Bukit Govadhana.
Hari keenam pada Perayaan Dipawali disebut dengan Yama Dwitiya. Yama Dwitiya merupakan hari peringatan untuk mengenang kunjungan Dewa Yama (Dewa kematian) ke tempat adiknya yang bernama Dewi Yami. Kunjungan tersebut dilengkapi dengan makan bersama. Pada saat makan bersama, Dewa Yama memberikan hadiah kepada adiknya. Oleh karena itu, Pada hari keenam, Penganut Agama Hindu memiliki sebuah tradisi berupa mengunjungi saudara perempuan dan memberikan hadiah.
== Perayaan Dipawali di Indonesia ==
Di Indonesia, Perayaan Dipawali dirayakan oleh orang orang [[India-Indonesia|India]] yang menganut Agama [[Hindu]]. Perayaan tersebut sangat meriah di [[Sumatera Utara]] dan [[Bali]]. Beberapa Kuil-kuil Agama [[Hindu]] di Indonesia seperti Kuil Dewi Shri Mariamman di Medan, Kuil Durga Amman di Semarang dan Pura Ida Betari Durga di Bali, turut memeriahkan Perayaan tersebut.
== Tanggal Perayaan Dipawali ==
* 1980: 7 November
* 1981: 27 Oktober
* 1982: 15 November
* 1983: 4 November
* 1984: 24 Oktober
* 1985: 12 November
* 1986: 2 November
* 1987: 22 Oktober
* 1988: 9 November
* 1989: 29 Oktober
* 1990: 18 Oktober
* 1991: 5 November
* 1992: 25 Oktober
* 1993: 13 November
* 1994: 3 November
* 1995: 24 Oktober
* 1996: 11 November
* 1997: 31 Oktober
* 1998: 20 Oktober
* 1999: 8 November
* 2000: 27 Oktober
* 2001: 15 November
* 2002: 4 November
* 2003: 25 Oktober
* 2004: 12 November
* 2005: 2 November
* 2006: 22 Oktober
* 2007: 9 November
* 2008: 28 Oktober
* 2009: 18 Oktober
* 2010: 6 November
* 2011: 26 Oktober
* 2012: 13 November
* 2013: 3 November
* 2014: 23 Oktober
* 2015: 11 November
* 2016: 30 Oktober
* 2017: 19 Oktober
* 2018: 7 November
* 2019: 27 Oktober
* 2020: 14 November
* 2021: 4 November
* 2022: 24 Oktober
* 2023: 12 November
* 2024: 1 November
* 2025: 26 Oktober
* 2026: 8 November
* 2027: 29 Oktober
* 2028: 17 Oktober
* 2029: 5 November
* 2030: 26 Oktober
* 2031: 14 November
* 2032: 31 Oktober
== Pranala luar ==
* {{en}} [http://www.diwalifestival.com/ Situs web tentang informasi festival Deepavali]
[[Kategori:Hari raya Hindu]]
|