Belajar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Membalikkan revisi 25721705 oleh Nyilvoskt (bicara) Saya merasa artikel ini layak karena memiliki referensi
Tag: Pembatalan Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Si Fukuro (bicara | kontrib)
k Penambahan pranala
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App section source
 
(7 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:10th students Crescent camp of University of Nishapur 09.jpg|jmpl|Perkemahan Bulan Sabit Mahasiswa ke-10 Universitas Nishapur ]]
'''Belajar''' adalah perubahan yang [[relatif]] permanen dalam potensi [[perilaku]] sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respons.<ref>Slavin, (2000:143)</ref> Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Perubahan tingkah laku seseorang yang telah belajar mulai dari pengetahuan (tidak tahu menjadi tahu), keterampilan (tidak bisa menjadi bisa) dan sikap (tidak peduli menjadi peduli).<ref>{{Cite web|last=Andayani|first=dkk|date=2014|title=http://repository.ut.ac.id/4066/1/PDGK4209-M1.pdf|url=repository.ut.ac.id|website=repository.ut.ac.id|access-date=2023-12-11}}</ref> Menurut teori ini, dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respons. Berkenaan dengan proses belajar yang terjadi pada diri siswa, Gagne (1985) mengemukakan delapan jenis belajar. Kedelapan jenis belajar tersebut adalah: Belajar Isyarat (Signal Learning), Belajar Stimulus-Respon (Stimulus-Response Learning), Belajar Rangkaian (Chaining Learning), Belajar Asosiasi Verbal (Verbal Association Learning), Belajar Membedakan (Discrimination Learning), Belajar Konsep (Concept Learning), Belajar Hukum atau Aturan (Rule Learning), Belajar Pemecahan Masalah (Problem Solving Learning).<ref>{{Cite web|last=Winataputra|first=Udin S|date=2018-07-24|title=Teori Belajar dan Pembelajaran|url=http://repository.ut.ac.id/4035/1/MKDK4004-M1.pdf|website=Penerbit Universitas Terbuka|access-date=2023-12-12}}</ref>
 
Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pelajar (siswa), sedangkan respons berupa reaksi atau tanggapan pelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus dan respons tidak penting untuk diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur, yang dapat diamati adalah stimulus dan respons. Oleh karena itu, apa yang diberikan oleh [[guru]] (stimulus) dan apa yang diterima oleh pelajar (respons) harus dapat diamati dan diukur.
Baris 39 ⟶ 40:
 
== Pembelajaran dalam dunia pendidikan ==
'''Pembelajaran''' adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Siswa yang memiliki motivasi dan minat belajar yang tinggi biasanya ditandai dengan nilai akademik yang baik, memiliki kebiasaan belajar yang terstruktur, memiliki pemahaman yang baik terhadap setiap bacaan.<ref>{{Cite web|last=Izzul Fiqih|first=Muhamad|date=2021-12-16|title=PENGGUNAAN METODE MOTIVASI SEBAGAI STRATEGI MENGAJAR BAHASA ARAB DI MADRASAH ALIYAH LABORATORIUM JAMBI|url=https://docs.google.com/document/d/1omR2YUdzIVfEYR81lpBuY_ApxZkpIfW5512lVjtdOAo/edit?usp=sharing|website=docs.google.com|access-date=2024-05-16}}</ref>
 
Salah satu pengertian pembelajaran dikemukakan oleh Gagne (1977) yaitu pembelajaran adalah seperangkat peristiwa-peristiwa eksternal yang dirancang untuk mendukung beberapa proses belajar yang bersifat internal. Lebih lanjut, Gagne (1985) mengemukakan teorinya lebih lengkap dengan mengatakan bahwa pembelajaran dimaksudkan untuk menghasilkan belajar, situasi eksternal harus dirancang sedemikian rupa untuk mengaktifkan, mendukung, dan mempertahankan proses internal yang terdapat dalam setiap peristiwa belajar.
Baris 75 ⟶ 76:
* berusaha keras dan memberikan waktu yang cukup untuk melakukan kegiatan tersebut;
* terus bekerja sampai tugas-tugas tersebut terselesaikan.
Motivasi dapat bersifat internal, yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri peserta didik dan juga eksternal baik dari guru, orang tua, teman dan sebagainya. Berkenaan dengan prinsip motivasi ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran, yaitu: memberikan dorongan, memberikan insentif dan juga motivasi berprestasi. Sebagai salah satu contoh penelitian tentang motivasi, dan didapatkan bahwa ada 52,9% siswa merasa termotivasi untuk belajar [[bahasa Arab]] dengan adanya keutamaan mempelajarinya.<ref>{{Cite web|last=Izzul Fiqih|first=Muhamad|date=2021-12-16|title=PENGGUNAAN METODE MOTIVASI SEBAGAI STRATEGI MENGAJAR BAHASA ARAB DI MADRASAH ALIYAH LABORATORIUM JAMBI|url=https://docs.google.com/document/d/1omR2YUdzIVfEYR81lpBuY_ApxZkpIfW5512lVjtdOAo/edit?usp=sharing|website=docs.google.com|access-date=2024-05-16}}</ref>
 
=== 2. Keaktifan ===