Sunjaya Purwadi Sastra: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Menolak perubahan teks terakhir (oleh Tris11111A) dan mengembalikan revisi 25808045 oleh Fazoffic: -> bukan gelar kenegaraan
Tag: Pengembalian manual Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(75 revisi perantara oleh 38 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
|honorific-prefix = <!-- Kolom ini hanya untuk gelar kenegaraan/kehormatan (bukan gelar akademis/keagamaan/profesi) -->
|honorific-prefix =
|name = {{PAGENAME}}
|image = Bupati_Cirebon_Sunjaya_Purwadi_Sastra.jpg
Baris 8:
|office1 = Bupati Cirebon
|term_start1 = 19 Maret 2014
|term_end1 = 2530 OktoberAgustus 20182019
|lieutenant1 = {{unbulleted list|[[Tasiya Soemadi]] (2014–17)|[[Selly Andriany Gantina]] (2017–18)|[[Imron Rosyadi (Cirebon)|Imron Rosyadi]] (2019)}}
|president1 = {{unbulleted list|[[Susilo Bambang Yudhoyono]]|[[Joko Widodo]]}}
Baris 15:
|successor1 = Rahmat Sutrisno (Plh.) {{br}} [[Dicky Saromi]] (Pj.) {{br}} [[Imron Rosyadi (Cirebon)|Imron Rosyadi]] (Plt.) {{br}} [[Imron Rosyadi (Cirebon)|Imron Rosyadi]]
|birth_date = {{birth date and age|1965|6|1}}
|birth_place = [[Beberan, Palimanan, Cirebon|Beberan]], [[Palimanan, Cirebon|Palimanan]], [[Kabupaten Cirebon|Cirebon]]
|death_date =
|death_place =
|party = {{Parpolicon|PDIP}} (sampai 2018 <ref>[http://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-4272173/pdip-pecat-bupati-cirebon-yang-kena-ott-kpk PDIP Pecat Bupati Cirebon Yang Kena OTT KPK]</ref>)
|spouse = [[Wahyu Tjiptaningsih|Hj. Wahyu Tjiptaningsih, S.E., M.Si.]]
|children = <!-- Kolom ini diisi hanya jumlah anak; hanya nama anak yang secara independen sudah terkenal atau telah memiliki artikelnya di Wikipedia; bila ada rujukan/referensi, uraikan dan tulis pada artikel -->4
|children = {{unbulleted list|Satria Robi Saputra|Sela Syahvira Amalia|Resyah Prima Hanjaya|Ramadani Syahputra}}
|alma_mater = {{ubl|[[Universitas Indonesia]]|[[Institut Pemerintahan Dalam Negeri]]}}
|residence =
|alma_materoccupation = {{unbulleted listhlist|[[Universitas IndonesiaPolitikus]]|[[Institut Pemerintahan Dalam NegeriMiliter]]}}
|religion = <!-- Kosongkan bagian ini; kolom terkait Suku, Agama dan Ras telah dinonaktifkan -->
|occupation = {{unbulleted list|[[Politikus]]|[[Militer]]}}
|religion allegiance = [[Islam]]Indonesia
|branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Army.svg|25px]] [[TNI Angkatan Darat]]
|allegiance = {{flag|Indonesia}}
|branchrank = [[Berkas:InsigniaPdu oflettutni the Indonesian Armystaf.svgpng|25px]] [[TNI AngkatanLetnan DaratSatu]]
|serviceyears = 1998–2008
|rank = [[Berkas:Pdu lettutni staf.png|25px]] [[Letnan Satu]]
|servicenumber = 33836
|serviceyears = 1998–2008
|unit = Korps Ajudan Jenderal (CAJ)
|servicenumber = 33836
|unit = Korps Ajudan Jenderal (CAJ)
}}
 
[[Letnan Satu]] Caj ([[Purnawirawan|Purn.]]) Dr. Drs. H. '''Sunjaya Purwadi Sastra''', M.M., M.Si. ({{lahirmati|[[Beberan, Palimanan, Cirebon|Beberan]], [[Palimanan, Cirebon|Palimanan]], [[Kabupaten Cirebon|Cirebon]]|1|6|1965|}}) adalah [[Daftar Bupati Cirebon|Bupati]] periode[[Kabupaten 2014–2019Cirebon|Cirebon]] yang menjabat sejak tahun 2014 hingga pencopotannya pada tahun 2019. Bersama wakilnya [[Tasiya Soemadi|H. Tasiya Soemadi]] atau yang akrab biasa "Gotas", mereka berhasil memenangkan [[Pemilihan umum Bupati Cirebon 2013]] yang berlangsung dua putaran. Dia juga adalah seorang purnawirawan [[TNI-AD]]. Ayahnya Bernama H. Sobana bin Tarkasih (alm) Asli keturunan Trusmi, [[Plered, Cirebon|Kecamatan Plered]], [[Cirebon]]. Sebelumnya, ia Seorangmenjabat sebagai [[Kepala Desa]] [[Beberan, Palimanan, Cirebon|Desa Beberan]] yang dikenal dan disegani dari unsur [[TNI AU]]. Ibunya Bernama Hj. Sumaeni binti Kaban Purwadi Sastra putra seorang Kepala Sekolah yang juga [[Kepala Desa]] Slendra, [[Gegesik, Cirebon|Gegesik]], [[Cirebon]].
 
Pada [[Pemilihan umum Bupati Cirebon 2013]] Sunjaya maju sebagai calon [[Bupati Cirebon]] periode 2013 - 2018, ia didampingi oleh [[Tasiya Soemadi|H. Tasiya Soemadi Al Gotas]] Ketua [[DPRD]] [[Kabupaten Cirebon]] yang juga Ketua DPC [[PDIP]] [[Kabupaten Cirebon]]. mereka diusung oleh satu partai yaitu [[PDIP]] dengan jargon "JAGO-JADI". Pada [[Pemilihan Umum Bupati Cirebon 2008|pemilu bupati]] sebelumnya tahun 2008, ia juga maju menjadi calon [[Bupati Cirebon]] dari jalur [[Independen]], namun gagal.<ref>[http://kpu.cirebonkab.go.id/kpu-verifikasi-berkas-pasangan-jadi/ KPU Verifikasi Berkas Pasangan “JADI”] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130706001334/http://kpu.cirebonkab.go.id/kpu-verifikasi-berkas-pasangan-jadi/ |date=2013-07-06 }} KPUD Kabupaten Cirebon.</ref> dan akhirnya pada Pemilu tahun ini, dia terpilih menjadi [[Bupati Cirebon]] da dilantik pada bulan Maret 2014.
 
PadaSebenarnya, tanggalSunjaya 17 Mei 2019memenangkan [[GubernurPemilihan Jawaumum Barat]]Bupati [[RidwanCirebon Kamil2018]] melantikdan [[Bupatidilantik Cirebon]]pada danMei [[Wakil2018, Bupatinamun Cirebon]]karena terpilihia periodeditetapkan 2019sebagai -tersangka 2024bersamaan hasildengan Gatot Rachmanto Sekretaris Dinas PUPR [[Pemilihan umum BupatiKabupaten Cirebon 2018]] yaituyang Sunjayadiduga -sebagai Imron,pemberi namunsuap karenaatas Sunjayajual menjadibeli tersangkajabatan dan kasus hukumnya masih berlanjut,<ref>[https://www.liputan6.com/news/read/3676799/kpk-tahan-bupati-cirebon-sunjaya-dan-penyuapnya KPK Tahan Bupati Cirebon Sunjaya dan Penyuapnya] Liputan6</ref> maka Sunjaya langsung dinonaktifkan hari itu juga dan pelaksana tugas (Plt.) [[Bupati Cirebon]] diserahkan kepada [[Imron Rosyadi (Cirebon)|Imron Rosyadi]] sebagai Wakil Bupati.<ref name="pikiran-rakyat.com">[https://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2019/05/17/ridwan-kamil-lantik-bupati-dan-wakil-bupati-cirebon-masa-jabatan-2019-2024 Ridwan Kamil Lantik Bupati dan Wakil Bupati Cirebon Masa Jabatan 2019-2024] Pikiran Rakyat</ref> Pada tanggal [[30 Agustus]] [[2019]], Sunjaya resmi dicopot dari jabatan [[Bupati Cirebon]] dalam rapat paripurna [[DPRD Kabupaten Cirebon]]. Pada 26 Oktober 2018, [[Daftar Menteri Dalam Negeri Indonesia|Mendagri]] melalui Pemerintah Provinsi [[Jawa Barat]] melantik Rahmat Sutrisno yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Daerah [[Kabupaten Cirebon]] sebagai Pelaksana Harian (Plh.) [[Bupati Cirebon]].<ref name="ReferenceA">[https://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2019/09/02/jumat-malam-bupati-cirebon-resmi-dilengserkan-imron-diajukan-menjadi-bupati-definitif Jumat Malam Bupati Cirebon Resmi Dilengserkan, Imron Diajukan Menjadi Bupati Definitif] Pikiran Rakyat</ref>
Pada tanggal [[19 Maret]] [[2014]] setelah penantian sekian lama akhirnya pasangan Sunjaya-[[Tasiya Soemadi|Gotas]] resmi dilantik oleh [[Gubernur Jawa Barat]] [[Ahmad Heryawan]] di Gedung DPRD [[Kabupaten Cirebon]], Pelantikan dan pengucapan sumpah jabatan digelar dalam rapat paripurna istimewa DPRD Kabupaten Cirebon<ref>[http://www.radarcirebon.com/dedi-ason-tak-hadiri-pelantikan-sunjaya-gotas.html Dedi-Ason Tak Hadiri Pelantikan Sunjaya-Gotas] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140321135800/http://www.radarcirebon.com/dedi-ason-tak-hadiri-pelantikan-sunjaya-gotas.html |date=2014-03-21 }} Radar Cirebon</ref>.
 
== Kehidupan awal ==
Pada tanggal 25 Oktober 2018 Sunjaya terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK atas dugaan korupsi suap jual beli jabatan dan penerimaan gratifikasi terkait proyek di lingkungan Pemerintah [[Kabupaten Cirebon]] dan ditetapkan sebagai tersangka bersamaan dengan Gatot Rachmanto Sekretaris Dinas PUPR [[Kabupaten Cirebon]] yang diduga sebagai pemberi suap atas jual beli jabatan<ref>[https://www.liputan6.com/news/read/3676799/kpk-tahan-bupati-cirebon-sunjaya-dan-penyuapnya KPK Tahan Bupati Cirebon Sunjaya dan Penyuapnya] Liputan6</ref> dan pada 26 Oktober 2018 [[Daftar Menteri Dalam Negeri Indonesia|Mendagri]] melalui Pemerintah Provinsi [[Jawa Barat]] melantik Rahmat Sutrisno Sekretaris Daerah [[Kabupaten Cirebon]] sebagai Pelaksana Harian (Plh.) [[Bupati Cirebon]].
{{Bagian tanpa referensi|date=Mei 2024}}
Sunjaya adalah anak ke tujuh dari sembilan bersaudara. Akibat konflik politik di era 1965, Hj. Sumaeni sebagai istri [[kepala desa]] sangat disibukan dengan kegiatan-kegiatan organisasi untuk mendukung kegiatan suaminya Pak Kuwu Sobana. Maka pada usia dua bulan Sunjaya dititipkan kepada Mbok Jenah (pembantu) dan disusui oleh anak Mbok Jenah bernama Bi Tuminah. Sunjaya semenjak berusia dua bulan sudah tidak tinggal bersama kedua orangtuanya melainkan dengan pembantunya Mbok Jenah yang kebetulan punya anak laki-laki seusia Sunjaya sehingga semenjak itu Sunjaya tidak lagi menyusu Pada Ibu Kandungnya melainkan pada Ibu dari anak pembantunya. Sunjaya semenjak kecil dibesarkan di keluarga Mbok Jenah (pembantu) dan bahkan tidak mengenal saudara-saudaranya, karena merasa dirinya seorang anak pembantu. Pada usia enam atau tujuh tahun Sunjaya mulai ingat tentang perjalanan hidupnya di mana hampir setiap hari digendong Mbok Jenah yang datang kerumah Kuwu Sobana (majikannya) dan sore harinya pulang kerumah Mbok Jenah.
 
PadaSaat usia Sembilan Tahun Sunjaya sudahtelah mandiri dengan jualan es lilin yang mengambilnya dari pabrik gula [[Gempol, Cirebon|Gempol]], dengan berjalan kaki kurang lebih 3 (tiga) kilo meter dengan teman-temannya yang sama-sama seprofesi berjualan es lilin. Sunjaya Kecil berjualan es lilin di Sekolah dan kampungnya berkeliling untuk mencari keuntungan dan hasilnya diserahkan pada Mbok Jenah. Tentu hal ini dilakukannya hampir setiap hari dan bahkan ada beberapa orang mengatakan "Kok anak Pak Kuwu jualan es lilin". Hal inipun menjadi pertanyaan Sunjaya, kenapa saya dibilang anaknya Pak Kuwu. Padahal sehari-hari saya selalu hidup dengan Mbok Jenah. Sunjaya mulai sadar dan percaya setelah lulus Sekolah Dasar, yang mana di ijazah tercantum nama orangtuanya adalah Pak Kuwu Sobana.
Pada tanggal 17 Mei 2019 [[Gubernur Jawa Barat]] [[Ridwan Kamil]] melantik [[Bupati Cirebon]] dan [[Wakil Bupati Cirebon]] terpilih periode 2019 - 2024 hasil [[Pemilihan umum Bupati Cirebon 2018]] yaitu Sunjaya - Imron, namun karena Sunjaya menjadi tersangka dan kasus hukumnya masih berlanjut, maka Sunjaya langsung dinonaktifkan hari itu juga dan pelaksana tugas (Plt.) [[Bupati Cirebon]] diserahkan kepada [[Imron Rosyadi (Cirebon)|Imron Rosyadi]] sebagai Wakil Bupati.<ref name="pikiran-rakyat.com">[https://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2019/05/17/ridwan-kamil-lantik-bupati-dan-wakil-bupati-cirebon-masa-jabatan-2019-2024 Ridwan Kamil Lantik Bupati dan Wakil Bupati Cirebon Masa Jabatan 2019-2024] Pikiran Rakyat</ref> Pada tanggal [[30 Agustus]] [[2019]] Sunjaya resmi dicopot dari jabatan [[Bupati Cirebon]] dalam rapat paripurna [[DPRD Kabupaten Cirebon]].<ref name="ReferenceA">[https://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2019/09/02/jumat-malam-bupati-cirebon-resmi-dilengserkan-imron-diajukan-menjadi-bupati-definitif Jumat Malam Bupati Cirebon Resmi Dilengserkan, Imron Diajukan Menjadi Bupati Definitif] Pikiran Rakyat</ref>
 
== Biografi ==
Sunjaya adalah anak ke tujuh dari sembilan bersaudara. Akibat konflik politik di era 1965, Hj. Sumaeni sebagai istri [[kepala desa]] sangat disibukan dengan kegiatan-kegiatan organisasi untuk mendukung kegiatan suaminya Pak Kuwu Sobana. Maka pada usia dua bulan Sunjaya dititipkan kepada Mbok Jenah (pembantu) dan disusui oleh anak Mbok Jenah bernama Bi Tuminah. Sunjaya semenjak berusia dua bulan sudah tidak tinggal bersama kedua orangtuanya melainkan dengan pembantunya Mbok Jenah yang kebetulan punya anak laki-laki seusia Sunjaya sehingga semenjak itu Sunjaya tidak lagi menyusu Pada Ibu Kandungnya melainkan pada Ibu dari anak pembantunya. Sunjaya semenjak kecil dibesarkan di keluarga Mbok Jenah (pembantu) dan bahkan tidak mengenal saudara-saudaranya, karena merasa dirinya seorang anak pembantu. Pada usia enam atau tujuh tahun Sunjaya mulai ingat tentang perjalanan hidupnya di mana hampir setiap hari digendong Mbok Jenah yang datang kerumah Kuwu Sobana (majikannya) dan sore harinya pulang kerumah Mbok Jenah.
 
Pada usia Sembilan Tahun Sunjaya sudah mandiri dengan jualan es lilin yang mengambilnya dari pabrik gula [[Gempol, Cirebon|Gempol]], dengan berjalan kaki kurang lebih 3 (tiga) kilo meter dengan teman-temannya yang sama-sama seprofesi berjualan es lilin. Sunjaya Kecil berjualan es lilin di Sekolah dan kampungnya berkeliling untuk mencari keuntungan dan hasilnya diserahkan pada Mbok Jenah. Tentu hal ini dilakukannya hampir setiap hari dan bahkan ada beberapa orang mengatakan "Kok anak Pak Kuwu jualan es lilin". Hal inipun menjadi pertanyaan Sunjaya, kenapa saya dibilang anaknya Pak Kuwu. Padahal sehari-hari saya selalu hidup dengan Mbok Jenah. Sunjaya mulai sadar dan percaya setelah lulus Sekolah Dasar, yang mana di ijazah tercantum nama orangtuanya adalah Pak Kuwu Sobana.
 
Pada tahun 1996 Sunjaya menikah dengan gadis [[Surabaya]] pilihannya bernama Hj. Wahyu Tjiptaningsih, S.E., M.Si. (Ayu) Putri Tunggal dari pasangan H. Sukanto dan Hj. Mudjiasri. H. Sukanto adalah Purnawirawan [[ABRI]] yang sukses dengan usaha istrinya sebagai pengusaha beras antar pulau dan grosir sembako yang kemudian dilanjutkan oleh putrinya Hj. Ayu dengan mengembangkan usaha importir beras yang didatangkan dari [[Thailand]], [[Jepang]], [[China]] dan bahkan dari [[Amerika Serikat]].
 
== Kisah pendidikanPendidikan ==
Sunjaya memulai pendidikannya dengan bersekolah di SD Negeri Beberan pada tahun 1976. Ia lulus pada tahun 1980 dan melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri [[Palimanan]]. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya ke MAN Babakan Ciwaringin pada tahun 1983. Pada tahun 1995, ia lulus S-1 dari STIA YAPPAN Jakarta. Ia melanjutkan studi S-2 Magister Manajemen di STIE Jakarta pada tahun 2000, dan kembali melanjutkan studi S-2 Magister Sains di UI Jakarta dan lulus pada tahun 2001.
Sunjaya sekolah di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Beberan dan melanjutkan SMPN tersebut, Sunjaya langsung melanjutkan ke jenjang berikutnya [[Madrasah aliyah]] Negeri Babakan Ciwaringin sambil mesantren di PON PES Miftahul Muta'alimin Babakan [[Ciwaringin, Cirebon|Ciwaringin]]. Keadaan ini menjadi ujian kemandirian Sunjaya remaja, karena berpisah lagi dengan Bapak, Ibu dan Saudara-saudaranya selama mencari ilmu di pesantren. Hal ini membuat Sunjaya kurang begitu dekat hubungannya dengan keluarganya. Selepas lulus dari MAN Babakan Ciwaringin, Sunjaya melanjutkan kuliah Pada program Diploma III di [[Universitas Indonesia]] (UI). Pada masa-masa kuliahpun ujian dan perjuangan yang sangat berat masi selalu mengikuti arahnya, di mana orang tua dan saudara-saudaranya tidak ada yang menyetujui Sunjaya melanjutkan kejenjangkuliah, sehingga Sunjaya harus berjuang sendiri dalam menggapai cita-citanya tanpa dorongan dan bantuan keluarga.
 
Pertama kali berangkat kuliah Sunjaya hanya bermodalkan niat yang besar dan tulus serta materi yang hanya sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) dari hasil penjualan perhiasan kalung dan cincin yang dimiliki ibunya Hj. Sumaeni, yang merasa iba Pada kebesaran jiwanya Sunjaya. Alhamdulillah berawal dari itu semua Sunjaya mampu menyelesaikan kuliahnya selama 3 (tiga) tahun, walaupun tidak satupun keluarga yang hanya sekadar menengok ataupun menanyakan darimana makan dan darimana biaya kuliahnya selama ini. Sampai-sampai pada saat ayahnya (Bapak Kuwu Sobana) meninggal duniapun tidak ada yang memberi tahu. Itu terjadi pada tahun 1985 dan saat itu Sunjaya baru menginjak tingkat II. Pada tahun berikutnya Sunjaya di wisuda sebagai tanda lulus kuliah Diplomanya (D3) Pada [[Universitas Indonesia]] (UI) dan memberikan kabar gembira ini Pada Orang tua Hj. Sumaeni dan saudara-saudaranya dengan harapan agar bisa menghadiri hari bersejarah anak desa meraih gelar Diploma. Namun kenyataannya tidak ada seorangpun dari keluarganya yang datang menghadiri acara wisuda tersebut dan yang paling menyedihkan Sunjaya saat itu kehabisan dan ketiadaan dana walau hanya untuk sekadar menebus foto-foto dokumentasi wisudanya.
 
Setelah itu Sunjaya menyelesaikan S2 bidang manajemen dan S2 bidang Sosial Politik di Universitas Indonesia (UI) Jakarta.
 
Pada tanggal 10 April 2017, Sunjaya berhasil mempertahankan disertasinya dalam sidang promosi doktor ilmu pemerintahan di [[Institut Pemerintahan Dalam Negeri]] (IPDN), [[Kabupaten Sumedang|Sumedang]], [[Jawa Barat]]. Sunjaya Purwadi Sastra dinyatakan lulus dengan predikat cum laude dengan disertasi berjudul "Pengaruh Reformasi Birokrasi Tatalaksana, Profesionalisme dan Strategi terhadap Inovasi Daerah Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat.". Berdasarkan hasil pernyataan atas nama Tim Promotor memandang layak disertasi promovendus sesuai dengan nilai ilmiah dan akademik, untuk dihadapkan pada sidang promosi doktor.<ref>[http://www.antaranews.com/berita/623612/bupati-cirebon-raih-gelar-doktor-ilmu-pemerintahan Bupati Cirebon raih gelar doktor ilmu pemerintahan]</ref>
 
== Bupati 15Cirebon Menit(2014–2019) ==
== Riwayat Pendidikan ==
=== Periode pertama (2014–2018) ===
* SD Negeri Beberan (1976)
Pada tanggal 12 Oktober 2013 KPUD [[Kabupaten Cirebon]] melakukan rekapitulasi suara putaran pertama di Asrama Haji [[Watubelah, Sumber, Cirebon|Watubelah]] [[KabupatenSumber, Cirebon|CirebonSumber]]. Dari hasil rekapitulasi pemilihan Bupati Cirebon akan dilaksanakan dua putaran karena tidak ada satu pasangan calon yang meraih angka 30%.<ref>[http://www.radarcirebon.com/empat-calon-tolak-tanda-tangan/ Empat Calon Tolak Tanda Tangan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131016024801/http://www.radarcirebon.com/empat-calon-tolak-tanda-tangan/ |date=2013-10-16 }} Radar Cirebon</ref> Pasangan yang akan bersaing pada putaran kedua adalah pasangan Sunjaya - [[Tasiya Soemadi|Gotas/Soemadi]] (Jago-Jadi) yang mendapatkan perolehan suara 27,89% pada putaran pertama, dan pasangan [[Sri Heviyana|Heviyana]] bareng [[H. Rakhmat|Rakhmat]] (Hebat) yang mendapatkan perolehan suara 20,24% pada putaran pertama.<ref>[http://www.radarcirebon.com/pilbup-dipastikan-2-putaran-jago-jadi-vs-hebat/ KPU Tetapkan Pilbup Cirebon 2 Putaran, Jago-Jadi Vs Hebat] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131016024628/http://www.radarcirebon.com/pilbup-dipastikan-2-putaran-jago-jadi-vs-hebat/ |date=2013-10-16 }} Radar Cirebon</ref>
* SMP Negeri Palimanan (1980)
* MAN Babakan Ciwaringin (1983)
* S-1 STIA YAPPAN Jakarta (1995)
* S-2 Magister Manajemen STIE Jakarta (2000)
* S-2 Magister Sains UI Jakarta Lulus (2001)
* S-3 Doktor Ilmu Pemerintahan IPDN (2017)
 
== Terpilih bupati ==
Pada tanggal 12 Oktober 2013 KPUD [[Kabupaten Cirebon]] melakukan rekapitulasi suara putaran pertama di Asrama Haji [[Watubelah, Sumber, Cirebon|Watubelah]] [[Kabupaten Cirebon|Cirebon]]. Dari hasil rekapitulasi pemilihan Bupati Cirebon akan dilaksanakan dua putaran karena tidak ada satu pasangan calon yang meraih angka 30%.<ref>[http://www.radarcirebon.com/empat-calon-tolak-tanda-tangan/ Empat Calon Tolak Tanda Tangan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131016024801/http://www.radarcirebon.com/empat-calon-tolak-tanda-tangan/ |date=2013-10-16 }} Radar Cirebon</ref> Pasangan yang akan bersaing pada putaran kedua adalah pasangan Sunjaya - [[Tasiya Soemadi|Gotas/Soemadi]] (Jago-Jadi) yang mendapatkan perolehan suara 27,89% pada putaran pertama, dan pasangan [[Sri Heviyana|Heviyana]] bareng [[H. Rakhmat|Rakhmat]] (Hebat) yang mendapatkan perolehan suara 20,24% pada putaran pertama.<ref>[http://www.radarcirebon.com/pilbup-dipastikan-2-putaran-jago-jadi-vs-hebat/ KPU Tetapkan Pilbup Cirebon 2 Putaran, Jago-Jadi Vs Hebat] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131016024628/http://www.radarcirebon.com/pilbup-dipastikan-2-putaran-jago-jadi-vs-hebat/ |date=2013-10-16 }} Radar Cirebon</ref>
 
Pada tanggal 4 Januari 2014 akhirnya dilakukan rekapitulasi suara Pemilihan Bupati putaran kedua, hasilnya pasangan Sunjaya–[[Tasiya Soemadi|Gotas]] memenangi pemilihan Bupati dan menjadi [[Bupati Cirebon|Bupati]] dan [[Wakil Bupati Cirebon|Wakil Bupati]] terpilih untuk periode 2013 - 2018 dengan perolehan suara 403.933 (53,43%) mengalahkan pasangan [[Sri Heviyana|Heviyana]]-[[H. Rakhmat|Rakhmat]] yang mendapatkan perolehan suara 352.056 (46,57%).<ref>[http://www.radarcirebon.com/jago-jadi-pemimpin-kabupaten-cirebon/ Jago Jadi Pemimpin Kabupaten Cirebon] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140111082621/http://www.radarcirebon.com/jago-jadi-pemimpin-kabupaten-cirebon/ |date=2014-01-11 }} radar cirebon online</ref>.
 
Pada tanggal 19 Maret 2014 setelah sekian lama akhirnya pasangan Sunjaya-[[Tasiya Soemadi|Gotas]] resmi dilantik oleh [[Gubernur Jawa Barat]] [[Ahmad Heryawan]] di Gedung DPRD [[Kabupaten Cirebon]], Pelantikan dan pengucapan sumpah jabatan digelar dalam rapat paripurna istimewa DPRD Kabupaten Cirebon..<ref>[http://www.republika.co.id/berita/nasional/jawa-barat-nasional/14/03/19/n2olh3-pasangan-sunjayatasiya-resmi-pimpin-kabupaten-cirebon Pasangan Sunjaya–Tasiya Resmi Pimpin Kabupaten Cirebon] Republika</ref><ref>[http://www.radarcirebon.com/dedi-ason-tak-hadiri-pelantikan-sunjaya-gotas.html Dedi-Ason Tak Hadiri Pelantikan Sunjaya-Gotas] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140321135800/http://www.radarcirebon.com/dedi-ason-tak-hadiri-pelantikan-sunjaya-gotas.html |date=2014-03-21 }} Radar Cirebon</ref>
 
=== Periode kedua (2019) ===
Sunjaya mengikuti [[Pemilihan umum Bupati Cirebon 2018|Pilkada Kabupaten Cirebon 2018]] untuk menjadi [[Bupati Cirebon]] untuk periode 2019 - 2024 untuk periode yang kedua berpasangan dengan [[Imron Rosyadi (politikus, lahir Desember 1961)|Imron Rosyadi]] Kepala kantor Kementerian Agama [[Kabupaten Cirebon]]. Pasangan Sunjaya-Imron mendapatkan nomor urut dua. Pasangan Sunjaya-Imron berhadapan dengan 3 Pasangan lain. Pada 10 Agustus 2018, [[Komisi Pemilihan Umum]] [[Kabupaten Cirebon]] menetapkan pasangan Sunjaya-Imron sebagai Bupati dan Wakil Bupati terpilih dengan perolehan 319.630 suara. Penetapan dilakukan pasca MK menolak gugatan sengketa pilkada.<ref>[https://www.inilahkoran.com/berita/jabar/80321/sunjaya-ditetapkan-bupati-cirebon-terpilih Sunjaya Ditetapkan Bupati Cirebon Terpilih] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20181107145449/https://www.inilahkoran.com/berita/jabar/80321/sunjaya-ditetapkan-bupati-cirebon-terpilih |date=2018-11-07 }} inilahKoran</ref>
 
Pada tanggal 17 Mei 2019 adalah hari yang telah ditetapkan untuk melantik [[Bupati Cirebon]] dan [[Wakil Bupati Cirebon]] terpilih periode 2019 - 2024 hasil [[Pemilihan umum Bupati Cirebon 2018]] yaitu Sunjaya - Imron. [[Gubernur Jawa Barat]] [[Ridwan Kamil]] melantik pasangan Sunjaya - Imron,<ref name="pikiran-rakyat.com"/> namun karena Sunjaya tersandung perkara hukum yakni menjadi terdakwa perkara suap terkait jual-beli jabatan di Kabupaten Cirebon, maka Sunjaya langsung dinonaktifkan setelah 15 menit menjabat sebagai [[Bupati Cirebon]] periode kedua, dan pelaksana tugas (Plt.) [[Bupati Cirebon]] diserahkan kepada [[Imron Rosyadi (Cirebon)|Imron Rosyadi]] sebagai Wakil Bupati.<ref>[https://kabar24.bisnis.com/read/20190517/16/923931/15-menit-jadi-bupati-lalu-diberhentikan-imron-rosyadi-plt-bupati-cirebon 15 Menit Jadi Bupati Lalu Diberhentikan, Imron Rosyadi Plt Bupati Cirebon]</ref>
 
Pada tanggal 30 Agustus 2019 Sunjaya resmi dicopot dari jabatan [[Bupati Cirebon]] periode 2019-2024. Pelengseran resmi Sunjaya dilakukan dengan dibacakannya surat dari [[Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia|Menteri Dalam Negeri (Mendagri)]] dalam rapat paripurna [[DPRD Kabupaten Cirebon|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cirebon]] yang berisi pencopotan jabatan sebagai [[Bupati Cirebon]].<ref name="ReferenceA"/>
 
== Kontroversi ==
Baris 82 ⟶ 71:
Dalam rangkaian operasi tangkap tangan itu, [[KPK]] mengamankan bukti uang dengan total sebesar Rp 385.965.000. Adapun rincian bukti itu Rp 116 juta dari ajudan bupati dan Rp 296,965 juta dari sekretaris Sunjaya. KPK juga menemukan bukti transaksi perbankan berupa bukti setoran dan transfer senilai Rp 6,425 miliar. KPK menduga Sunjaya juga menerima pemberian dari pejabat lain di [[Kabupaten Cirebon|Pemkab Cirebon]] sebesar Rp 125 juta melalui ajudan dan sekretaris pribadi bupati. Modus yang diduga digunakan adalah pemberian setoran pada bupati selaku pejabat yang dilantik. Nilai suap terkait mutasi diduga telah diatur mulai dari jabatan lurah, camat, hingga posisi lain di Pemkab Cirebon. [[Bupati Cirebon]] itu juga diduga menerima fee lain dengan nilai total Rp 6,4 miliar, uang tersebut tersimpan dalam rekening atas nama orang lain yang digunakannya sebagai rekening penampungan.<ref>[http://wow.tribunnews.com/2018/10/25/kronologi-ott-kpk-bupati-cirebon-terkait-dugaan-kasus-jual-beli-jabatan?page=all Kronologi OTT KPK Bupati Cirebon terkait Dugaan Kasus Jual Beli Jabatan] Tribunnews</ref>
 
Pada tanggal 25 Oktober 2018, Ketua DPD [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan|PDIP]] [[Jawa Barat]], [[TB Hasanuddin]] mengatakan bahwa Sunjaya resmi dipecat dari keanggotaan Partai karena terjaring operasi tangkap tangan oleh KPK.<ref>[http://www.suara.com/news/2018/10/25/132529/pdip-pecat-bupati-cirebon-sunjaya-purwadisastra PDIP Pecat Bupati Cirebon Sunjaya Purwadisastra]</ref><ref>{{cite web|url=https://merahputih.com/post/read/pdip-pecat-bupati-cirebon-sunjaya-purwadisastra|title=PDIP Pecat Bupati Cirebon Sunjaya Purwadisastra|website=merahputih.com}}</ref><ref>{{cite web|url=https://www.jurnaljabar.id/bewara/pdip-pecat-sunjaya-dan-tak-beri-bantuan-hukum-b1U749cH|title=PDI Perjuangan Jabar: Hari Ini Sunjaya Resmi Dipecat|website=jurnaljabar.id}}</ref><ref>{{cite web|url=https://www.alinea.id/politik/dicokok-kpk-pdi-perjuangan-pecat-bupati-cirebon-b1U749eLj|title=Dicokok KPK, PDI Perjuangan pecat Bupati Cirebon|website=alinea.id}}</ref>
 
<blockquote>"Kasus ini (OTT) sangat disesalkan, tentu partai tetap konsisten memecat Sunjaya dari keanggotaan per hari ini," kata TB Hasanudin di Cirebon, Kamis (25/10).<ref>{{cite web|url=https://merahputih.com/post/read/pdip-pecat-bupati-cirebon-sunjaya-purwadisastra|title=PDIP Pecat Bupati Cirebon Sunjaya Purwadisastra|website=merahputih.com}}</ref></blockquote>
 
<blockquote>"Karena sudah dipecat dari keanggotaan, kami tidak memikirkan bantuan hukum (kepada Sunjaya). Kami menghormati dan mendukung proses yang dilakukan KPK. Jadi biarkanlah itu berjalan," kata Kang Hasan di Cirebon, Kamis (25/10/2018).<ref>{{cite web|url=https://www.jurnaljabar.id/bewara/pdip-pecat-sunjaya-dan-tak-beri-bantuan-hukum-b1U749cH|title=PDI Perjuangan Jabar: Hari Ini Sunjaya Resmi Dipecat|website=jurnaljabar.id}}</ref></blockquote>
 
<blockquote>"Saya baru mendapatkan dari media tadi malam dan langsung kroscek ke rekan-rekan yang ada di Cirebon ternyata bahwa saudara Sunjaya Bupati Cirebon telah ditangkap KPK," kata TB Hasanudin.<ref>{{cite web|url=https://www.alinea.id/politik/dicokok-kpk-pdi-perjuangan-pecat-bupati-cirebon-b1U749eLj|title=Dicokok KPK, PDI Perjuangan pecat Bupati Cirebon|website=alinea.id}}</ref></blockquote>
 
Sunjaya langsung dinonaktifkan dari jabatannya sebagai [[Bupati Cirebon]] dan pada 26 Oktober 2018 Mendagri melalui Pemerintah Provinsi [[Jawa Barat]] melantik Rahmat Sutrisno Sekretaris Daerah [[Kabupaten Cirebon]] sebagai Pelaksana Harian (Plh.) [[Bupati Cirebon]].<ref>[http://jabar.tribunnews.com/2018/10/26/gantikan-tugas-sunjaya-sekda-kabupaten-cirebon-rahmat-sutrisno-jabat-plh-bupati-cirebon-video Gantikan Tugas Sunjaya, Sekda Kabupaten Cirebon Rahmat Sutrisno Jabat Plh Bupati Cirebon &#91;VIDEO&#93;] Tribunnews</ref> Padahal Sunjaya sudah terpilih untuk periode kedua dalam [[Pemilihan umum Bupati Cirebon 2018|Pilkada Kabupaten Cirebon 2018]] berpasangan dengan [[Imron Rosyadi (politikus, lahir Desember 1961)|Imron Rosyadi]] dan belum sempat dilantik.
 
== Bupati 15 Menit ==
Pada tanggal 17 Mei 2019 adalah hari yang telah ditetapkan untuk melantik [[Bupati Cirebon]] dan [[Wakil Bupati Cirebon]] terpilih periode 2019 - 2024 hasil [[Pemilihan umum Bupati Cirebon 2018]] yaitu Sunjaya - Imron. [[Gubernur Jawa Barat]] [[Ridwan Kamil]] melantik pasangan Sunjaya - Imron,<ref name="pikiran-rakyat.com"/> namun karena Sunjaya tersandung perkara hukum yakni menjadi terdakwa perkara suap terkait jual-beli jabatan di Kabupaten Cirebon, maka Sunjaya langsung dinonaktifkan setelah 15 menit menjabat sebagai [[Bupati Cirebon]] periode kedua, dan pelaksana tugas (Plt.) [[Bupati Cirebon]] diserahkan kepada [[Imron Rosyadi (Cirebon)|Imron Rosyadi]] sebagai Wakil Bupati.<ref>[https://kabar24.bisnis.com/read/20190517/16/923931/15-menit-jadi-bupati-lalu-diberhentikan-imron-rosyadi-plt-bupati-cirebon 15 Menit Jadi Bupati Lalu Diberhentikan, Imron Rosyadi Plt Bupati Cirebon]</ref>
 
Pada tanggal 30 Agustus 2019 Sunjaya resmi dicopot dari jabatan [[Bupati Cirebon]] periode 2019-2024. Pelengseran resmi Sunjaya dilakukan dengan dibacakannya surat dari [[Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia|Menteri Dalam Negeri (Mendagri)]] dalam rapat paripurna [[DPRD Kabupaten Cirebon|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cirebon]] yang berisi pencopotan jabatan sebagai [[Bupati Cirebon]].<ref name="ReferenceA"/>
== Referensi ==
 
{{reflist}}
 
Baris 118 ⟶ 95:
[[Kategori:Bupati Cirebon]]
[[Kategori:Koruptor Indonesia]]
[[Kategori:Koruptor Indonesia 2019]]