Papua: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
|||
(34 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{tentang|provinsi di Indonesia|pulau|Pulau Papua|wilayah Indonesia|Papua (wilayah Indonesia)|kegunaan lain}}
{{redirect|Provinsi Papua}}
{{Kotakinfo provinsi
|settlement_type = otsus
|nama = Papua
|nama lain = {{hlist|Irian Barat{{efn|1949 – 1956 sebagai Karesidenan Provinsi Maluku, 1956 – 1963 ditambah Kabupaten Halmahera Tengah, dan 1963 – 1973 dikurangi Kabupaten Halmahera Tengah}}|Irian Jaya{{efn|Dari 1973 – 2000 dan Termasuk wilayah yang dimekarkan pada 1999 yang sekarang bernama [[Papua Barat]].}}|Mamta
|bendera = Flag of Papua 2.svg
|lambang = Coat of arms of Papua 2.svg
Baris 9 ⟶ 10:
|koordinat =
|foto = {{multiple image|border= infobox|total_width= 300|image_style= border:1;
|perrow =
|image1=Jembatan Youtefa 2.jpg
|caption1=<center>[[Jembatan Youtefa]] [[Kota Jayapura]]
|image2=Parade budaya di biak.jpg
|caption2=<center>Pawai di [[Kabupaten Biak|Biak]]
|image3=Festival Danau Sentani 2016.jpg
|caption3=<center>[[Festival Danau Sentani]]
|
|caption4=<center>[[Cendrawasih kuning-kecil|Cenderawasih]]
|
|caption5=<center>[[Mambruk victoria]]
}}
|motto = Karya swadaya<br/>{{small|{{lang icon|Sanskerta|Sanskerta}} Bekerja dengan kemandirian}}
|dasar hukum = UU No. 15 Tahun 1956<br>Keppres no. 57 Tahun 1963<br>UU No. 12 Tahun 1969
Baris 28 ⟶ 32:
|desa = 948
|gubernurlink = Daftar Gubernur Papua
|nama gubernur = [[
|nama wakil gubernur = ''lowong''
|wakilgubernurlink = Daftar Wakil Gubernur Papua
|nama ketua DPRD = Jhony Banua Rouw
|nama sekretaris daerah =
|luas = 82680,958
|penduduk =
|tahun populasi =
|populasi ref = <ref name="DUKCAPIL"/>
|kepadatan = auto
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|{{Tree list}}
* 70,
** 64,
** 5,
{{Tree list/end}}
|29,
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi), [[Bahasa Melayu Papua|Melayu Papua]] ([[basantara]])
|IPM = {{increase}}
|lagu = "[[Soito]]"<!--Serui--><br>"[[Yamko Rambe Yamko]]"<!--Jayapura-->
|rumah = {{ubl|[[Rumah Kariwari]]|[[Rumah Adat Rumsram]]}}
|senjata = [[Panah]]
|flora = [[Pinang]], [[Buah Merah]], [[Matoa]], [[Sarang Semut]], [[Bintangur]], [[Pisang Musa Ingens]], [[Anggrek Besi]], dan [[Rabon Bi]]
|ISO = ID-PA
|kode area = {{collapsible list|
Baris 57 ⟶ 61:
0981 - Biak |
0983 - Serui}}
|total APBN =
|
|DAK = Rp 159.056.699.000,- ([[2024]])<ref name="DANA">{{cite web|url=https://djpk.kemenkeu.go.id/?portfolio=daftar-alokasi-tkdd-2024-prov-papua|title=Buku Alokasi dan Rangkuman Kebijakan Transfer Ke Daerah T.A 2024 Provinsi Papua|website=djpk.kemenkeu.go.id|date=(2024)|accessdate=18 Oktober 2024|page=21}}</ref>
|kode pos = 985''xx''-99''xxx''
|fauna = [[Cenderawasih mati-kawat]]
Baris 66 ⟶ 72:
}}
'''Papua''' adalah [[provinsi]] yang terletak di pesisir utara [[Pulau Papua|Papua]], [[Indonesia]]. Provinsi Papua sebelumnya bernama '''Irian Barat''' (1956 – 1973) dan '''Irian Jaya''' (1973 – 2000) yang mencakup seluruh Tanah Papua bekas Keresidenan Nugini Barat. [[Ibu kota]] Papua berada di [[Kota Jayapura]], yang berbatasan langsung dengan negara [[Papua Nugini]].
== Geografi ==
Baris 125 ⟶ 131:
Pada 24 Agustus 1828 berdirilah benteng [[Fort Du Bus]] di Teluk Triton oleh A.J. van Delden atas nama Raja [[Willem I dari Belanda|Willem I]], sebagai penanda mulainya kolonialisme [[Belanda]] di Papua dengan diwujudkannya kerjasama dalam bentuk penandatanganan surat perjanjian dengan tiga raja yaitu [[Kerajaan Koiwai|Raja Namatota]], Kassa (Raja Lahakia) dan Lutu (''orang kaya'' di [[Lobo, Kaimana, Kaimana|Lobo]] dan Pulau Miwara). Mereka mendapatkan pengakuan sebagai kepala daerah dibawah Sultan Tidore dan tongkat kekuasaannya yang berkepala perak dari [[Belanda]], di mana secara bersamaan juga diangkat 28 kepala daerah bawahannya.''{{sfn|Saragih|2019|p=11}}'' Belanda mengangkat Sultan Tidore sebagai penguasa atas wilayah Papua karena menanggap potensi ekonomi yang kecil, hingga pada tahun 1849, batas wilayah kekuasaan Tidore sudah sampai ke perbatasan modern Indonesia dan [[Papua Nugini]].<ref name="Swadling Wagner Laba p. 17 "/>
Tahun 1884, [[Papua
=== 1900–Sampai Sekarang ===
Setelah mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia, Indonesia mencari dukungan baik secara militer maupun diplomasi. Beberapa usaha perjuangan diplomasi oleh pihak RI dilakukan melalui Perjanjian Linggarjati pada 1946, Perjanjian Renville pada 1948, dan Perjanjian Roem-Royen pada 1949.
Pada sidang BPUPKI 11 Juni 1945, berbeda dengan mayoritas anggota BPUPKI yang menginginkan Indonesia merdeka meliputi seluruh bekas Hindia Belanda, Malaya, Borneo Utara, [[Mohammad Hatta]] tidak setuju, “Saya sendiri ingin mengatakan bahwa Papua sama sekali tidak saya pusingkan, bisa diserahkan kepada bangsa Papua sendiri. Bangsa Papua juga berhak menjadi bangsa merdeka,” kata Hatta. Lanjutnya “Kalau sudah ada bukti, bukti bertumpuk-tumpuk yang mengatakan bahwa bangsa Papua sebangsa dengan kita dan bukti-bukti itu nyata betul-betul, barulah saya mau menerimanya. Tetapi buat sementara saya hanya mau mengakui, bahwa bangsa Papua adalah bangsa Melanesia,” walaupun ia menambahkan "Akan tetapi kalau Pemerintah Nippon memberikan Papua yang dulu dibawah Pemerintah Belanda kepada Indonesia, saya tidak berkeberatan, hanya saya tidak menuntutnya, dan kalau sekiranya ditukar-tukar dengan Borneo Utara, saya tidak berkeberatan, malah bersyukur, karena, seperti yang saya katakan dahulu, saya tidak minta lebih dari pada tanah-air Indonesia yang dulu dijajah oleh Belanda, tetapi kalau ditukar memang merupakan satu kedaulatan." yang tercatat dalam Risalah Sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) 29 Mei 1945—19 Agustus 1945.<ref name="Sitompul 2019">{{cite web | last=Sitompul | first=Martin | title=Ketika Hatta Menolak Papua | website=Historia | date=2019-05-17 | url=https://historia.id/amp/politik/articles/ketika-hatta-menolak-papua-vqjeJ | language=id | access-date=2022-01-30 | archive-date=2022-01-30 | archive-url=https://web.archive.org/web/20220130174855/https://historia.id/amp/politik/articles/ketika-hatta-menolak-papua-vqjeJ | dead-url=no }}</ref><ref name="rslhbpupkippki">{{cite web | title=Himpunan Risalah Sidang-Sidang | website=luk.staff.ugm.ac.id | url=https://luk.staff.ugm.ac.id/atur/RisalahSidangBPUPKI-PPKU-UUD1945.pdf | language=id | access-date=2022-01-30 | archive-date=2022-01-30 | archive-url=https://web.archive.org/web/20240116103529/https://luk.staff.ugm.ac.id/atur/RisalahSidangBPUPKI-PPKU-UUD1945.pdf | dead-url=no }}</ref> Dengan demikian, hingga 1956, Papua yang meliputi wilayah jajahan Belanda dan bukan meliputi [[Papua Nugini]] yang dijajah Inggris, berada di dalam lingkup Provinsi Maluku. Cikal bakal pemerintahan Provinsi Irian Barat adalah didirikannya lembaga Biro Irian dengan keterlibatan [[Silas Papare]], [[Machmud Singgirei Rumagesan]], dan Wesplat (Van Abubakar Wesplat).<ref name="Kembalinya Irian Barat pp. 45-52 ">{{cite book | author=Arsip Nasional Republik Indonesia | title=Kembalinya Irian Barat | publisher=Arsip Nasional Republik Indonesia | year=2002 | isbn=978-979-8101-67-0 | url=https://books.google.com/books?id=eORRAQAAMAAJ | language=id | access-date=2022-04-17 | pages=45–52}}</ref>
Tahun 1945, oleh Residen JP Van Eechoud dibentuklah sekolah Bestuur. Di sana ia menunjuk Atmoprasojo, mantan tahanan diguli, menjadi direktur sekolah Bestuur untuk mendidik kaum terpelajar Papua. Sementara itu [[Soegoro Atmoprasodjo|Admoprasojo]] menggunakan posisinya untuk membujuk murid-muridnya bahwa pemerintah Belanda adalah [[penjajah]] dan upaya pemerintah Belanda adalah upaya melanjutkan [[penjajahan]] di Papua maka ia meminta kaum terpelajar harus ikuti kemerdekaan Indonesia. Beberapa murid yang setuju<ref name="Wanggai 2008"/> melakukan pertemuan tertutup di Tobati, [[Jayapura|Hollandia]]. Untuk melawan upaya Pemerintah Belanda turut dibicarakan penggantian sebuah nama oleh Frans Kaisiepo selaku ketua panitia kemudian mengambil sebuah nama yaitu [[Irian]] dari sebuah mitos Manseren Koreri, sebuah legenda yang dikenal luas oleh masyarakat luas Biak, yaitu [[Irian]]. Pada perkembangan selanjutnya nama [[Irian]] menjadi akronim untuk "Ikuti Republik Indonesia Anti Nederlands" sebagai kampanye menentang Pemerintah Belanda.<ref name="Wanggai 2008"/>
Pada Desember 1945, direncanakan pemberontakan terhadap Belanda pada tanggal 25 Desember yang berpusat di Kampung Harapan, yang dipimpin Admoprasojo dan murid-muridnya beserta beberapa anggota KNIL, Batalion Papua, dan mantan Heiho. Namun pemerintah Belanda mengetahui rencana setelah diberi tahu salah satu anggota Batalion Papua. Otoritas Belanda memberi isu penyerangan kampung kristen akan dilakukan oleh anggota pemberontak yang beragama muslim, dan mengerahkan pasukan KNIL yang berpusat di Kloofkamp yang berjarak 40 km dari Kampung Harapan untuk mengepungnya pada tanggal 15 Desember. Kemudian menggunakan pasukan asal Rabaul, [[Papua Nugini]], Belanda menangkap 250 calon pemberontak, dan menangkap Atmoprasojo, [[Corinus Krey]], Marthen Indey dan Silas Papare sebagai pemimpin operasi untuk dibawa ke Hollandia.<ref name="Lumintang 1997">{{cite book |last1=Lumintang |first1=Onnie |last2=Haryono |first2=P. Suryo |last3=Gunawan |first3=Restu |last4=Nurhajarini |first4=Dwi Ratna |title=Biografi Pahlawan Nasional Marthin Indey dan Silas Papare |date=1997 |publisher=[[Ministry of Education and Culture (Indonesia)|Ministry of Education and Culture]] |location=Indonesia |url=http://repositori.kemdikbud.go.id/7607/1/BIOGRAFI%20PAHLAWAN%20NASIONAL%20MARTHIN%20INDEY%20DAN%20SILAS%20PAPARE.pdf |language=id |access-date=2022-02-10 |archive-date=2022-02-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220207215112/http://repositori.kemdikbud.go.id/7607/1/BIOGRAFI%20PAHLAWAN%20NASIONAL%20MARTHIN%20INDEY%20DAN%20SILAS%20PAPARE.pdf |dead-url=no }}</ref>
Pada tanggal [[16 Juli]] [[1946]], [[Frans Kaisiepo]] yang dipilih untuk mewakili Nieuw Guinea hadir untuk konferensi di Malino-Ujung Pandang, sebelum pergi ke Malino pada 9 Juli 1946, atas saran Corinus Krey, Frans Kaisiepo bertemu dengan Admoprasojo di penjara Abepura, Hollandia yang difasilitasi oleh sipir Elly Uyo dan anggota batalion papua, Johan Aer. Di pertemuan ini mereka setuju untuk menggunakan nama Irian.<ref name="Kemdikbud 1983 p.72-73">{{Cite web|last1=Patiara|first1=John|last2=Renwarin|first2=Herman|last3=Soedharto|first3=Bondan|last4=Palangan|first4=M.|date=1983|title=Sejarah Perlawanan Terhadap Imperialis dan Kolonialisme di Daerah Irian Jaya|url=http://repositori.kemdikbud.go.id/14100/1/Sejarah%20perlawanan%20terhadap%20imperialisme%20dan%20kolonialisme%20di%20daerah%20irian%20jaya.PDF|website=Kemdikbud|pages=72–73|access-date=2021-11-03|archive-date=2021-11-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20211103155243/http://repositori.kemdikbud.go.id/14100/1/Sejarah%20perlawanan%20terhadap%20imperialisme%20dan%20kolonialisme%20di%20daerah%20irian%20jaya.PDF|dead-url=no}}</ref> Di Malino melalui pidatonya dalam penyiaran radio nasional, mengumumkan pergantian nama Papua dan Nieuw Guinea dengan nama Irian dan seharusnya masuk menjadi wilayah Indonesia, nama Irian adalah satu nama yang mengandung arti politik. Frans Kaisepo pernah mengatakan “Perubahan nama Papua menjadi Irian, kecuali mempunyai arti historis, juga mengandung semangat perjuangan: IRIAN artinya Ikut Republik Indonesia Anti Nederland”. (Buku PEPERA 1969 terbitan tahun 1972, hal. 107-108). Di saat yang bersamaan pada tanggal 17 Juli 1946, Panggoncang Alam melancarkan pemberontakan untuk melepaskan Atmoprasojo dengan melucuti pasukan KNIL dan menyerang beberapa lokasi walau akhirnya gagal. Silas Papare dianggap memiliki andil dalam peristiwa tersebut diasingkan dari Hollandia ke Serui, di mana dia bertemu dengan Sam Ratulangi yang sudah lebih dahulu diasingkan di sana. Selanjutnya PKII ([[Partai Kemerdekaan Indonesia Irian]]) didirikan oleh Papare di Serui bersama Alwi Rachman sebagai wakil, dan Sam Ratulangi sebagai penasihat. Komite Indonesia Merdeka (KIM) organisasi berasal di Melbourne mendirikan cabang Abepura pada Oktober 1946, dipimpin oleh Dr. J.A. Gerungan, yang setelah dipindahkan, dipimpin oleh Marthen Indey. Di Manokwari, Gerakan Merah Putih didirikan oleh Petrus Walebong dan Samuel Damianus Kawab,<ref name="Google Play Books">{{cite book | title=25 tahun Trikora | website=Google Play Books | year=1988 | publisher=Yayasan Badan Kontak Keluarga Besar Perintis Irian Barat | url=https://play.google.com/books/reader?id=650vAAAAMAAJ&pg=GBS.PR2&hl=en | language=rw | access-date=2021-11-01 | archive-date=2022-06-15 | archive-url=https://web.archive.org/web/20220615194218/https://play.google.com/books/reader?id=650vAAAAMAAJ&pg=GBS.PR2&hl=en | dead-url=no }}</ref> gerakan ini kemudian menyebar ke Babo, Kokas, dan Sorong.<ref name="Irian Jaya (Indonesia) 1987 p. 9">{{cite book | author=Irian Jaya (Indonesia) | title=Irian Jaya, the Land of Challenges and Promises | publisher=Alpha Zenith | year=1987 | url=https://books.google.com/books?id=judyAAAAMAAJ | access-date=2021-11-01 | page=9 | archive-date=2023-01-24 | archive-url=https://web.archive.org/web/20230124090953/https://books.google.com/books?id=judyAAAAMAAJ | dead-url=no }}</ref> Cabang KIM di Biak diubah menjadi Partai Indonesia Merdeka (PIM) oleh Lukas Rumkorem, sedangkan di Sorong, Perintis Kemerdekaan didirikan oleh Sangaji Malan.<ref name="Sulindo 2019">{{cite web | last=Sulindo | first=Redaksi | title=Meluruskan Sejarah (Bagian 3, Selesai) | website=Koran Sulindo | date=2019-11-24 | url=https://koransulindo.com/meluruskan-sejarah-bagian-3-selesai/ | access-date=2022-02-10 | archive-date=2021-10-27 | archive-url=https://web.archive.org/web/20211027185844/https://koransulindo.com/meluruskan-sejarah-bagian-3-selesai/ | dead-url=no }}</ref>
Baris 171 ⟶ 177:
{{utama|Daftar Gubernur Papua}}
[[Gubernur]] Papua bertanggungjawab atas wilayah provinsi Papua. Kepala daerah atau [[gubernur]] yang menjabat di provinsi Papua saat ini ialah Ramses Limbong, purnawirawan TNI, yang juga saat ini menjabat sebagai Deputi Bidang Pengelolaan Infrastruktur Kawasan Perbatasan [[Badan Nasional Pengelola Perbatasan]] Republi Indonesia.
▲{| class="wikitable" style="text-align:center"
!No.
▲! colspan="2" |Gubernur
!Mulai jabatan
!Akhir Jabatan
▲! colspan="2" |Wakil Gubernur
|-
|[[Berkas:Ramses Limbong.jpg|100px]]
|
|[[Ramses Limbong]]<br><small> ([[Penjabat]])
|5 Agustus 2024
|''Lowong''
▲|-
▲|[[Petahana]]
|}
=== Dewan Perwakilan ===
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Papua}}
Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) memiliki 52 orang anggota. Sedangkan untuk melindungi hak politik adat orang Papua dibentuklah Majelis Rakyat Papua (MRP).▼
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Papua}}
▲Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) memiliki 52 orang anggota. Sedangkan untuk melindungi hak politik adat orang Papua dibentuklah Majelis Rakyat Papua (MRP).
=== Daftar kabupaten dan kota ===
{{utama|Daftar kabupaten dan kota di Papua}}
Sebelum menjadi provinsi, pada awalnya Papua (sebelumnya disebut Irian Barat) memiliki 2 kabupaten yang terdiri dari [[Kabupaten Jayapura]] dan [[Kabupaten Merauke]] dan keduanya menjadi Keresidenan Provinsi Maluku pada 1949. Lalu di tahun 1956, Irian Barat menjadi provinsi dengan nama Provinsi Perjuangan Irian Barat yang terdiri dari 3 kabupaten yakni [[Kabupaten Halmahera Tengah]], [[Kabupaten Jayapura]], dan [[Kabupaten Merauke]].
Namun, tahun 1963 provinsi tersebut mengalami pengurangan Kabupaten Halmahera Tengah dan sampai 1993 memiliki 9 kabupaten. Tahun 1993 sampai 1997 memiliki kabupaten/kota baru, yaitu Kabupaten Mimika, Kabupaten Puncak Jaya, Kota Sorong, dan Kota Jayapura. Tahun 1999 dimekarkannya Kabupaten Paniai dan Nama Kabupaten Paniai berganti nama menjadi Kabupaten Nabire dan Irian Jaya Barat (sekarang bernama [[Papua Barat]]) menjadi provinsi sendiri dan 2002 sampai 2003 lahirkan sebuah kabupaten lagi yakni Kabupaten Waropen, Kabupaten Supiori, Kabupaten Mamberamo Raya, Kabupaten Sarmi, Kabupaten Asmat, Kabupaten Boven Digoel, dan Kabupaten Mappi. Pada tahun 2008 terjadi pemekaran kabupaten lagi, kali ini yang terbanyak berada di Kabupaten Jayawijaya, kabupaten tersebut yaitu Kabupaten Lanny Jaya, Kabupaten Tolikara, Kabupaten Mamberamo Tengah, Kabupaten Nduga, dan Kabupaten Yalimo. Lalu ada Kabupaten Puncak (pemekaran dari Kabupaten Puncak Jaya) dan Kabupaten Keerom (pemekaran dari Kabupaten Jayapura). Pada 30 Juni 2022, Papua mengalami pengurangan 20 kabupaten karena lahirnya provinsi baru yaitu Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan dan hingga kini Papua memiliki 9 kabupaten/kota. Berikut ini adalah tabel dari daftar kabupaten dan kota di papua lengkap dari luas wilayah, jumlah distrik, kelurahan, kampung, pusat pemerintahan, peta dan juga logo <ref>{{Cite web|last=kanalmu|date=2021-05-10|title=Logo Provinsi Papua Format PNG HD Dengan Background Transparan Siap Untuk Desain|url=https://www.kanalmu.com/2021/05/logo-papua-png.html|language=id|access-date=2022-10-25|archive-date=2022-10-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20221025032834/https://www.kanalmu.com/2021/05/logo-papua-png.html|dead-url=no}}</ref>.
Baris 254 ⟶ 251:
{{Utama|Ekonomi Papua}}
[[Berkas:Westpapua1.png|jmpl|200px|Peta menunjukkan kota-kota penting di [[Papua Barat]] dan Papua]]
[[Berkas:Mall Jayapura.jpg|jmpl|200px|ki|Mall di [[Jayapura]]]]
Potensi ekonomi di Papua sangatlah tinggi, Kekayaan alam papua begitu kaya dan itu semua belum digali. meskipun papua kaya akan sumber daya alamnya, papua masih bergantung pada Freeport.<ref name="Indonesia.go.id">{{Cite web|url=https://indonesia.go.id/narasi/indonesia-dalam-angka/ekonomi/ekonomi-papua-masih-bergantung-pada-freeport|title=Ekonomi Papua Masih Bergantung pada Freeport|last=Indonesia.go.id|first=Redaksi|website=Indonesia.go.id|language=en|access-date=2020-01-21|archive-date=2020-09-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20200919150850/https://indonesia.go.id/narasi/indonesia-dalam-angka/ekonomi/ekonomi-papua-masih-bergantung-pada-freeport|dead-url=no}}</ref>
Baris 265 ⟶ 262:
== Demografi ==
=== Suku bangsa ===
{{utama|Kelompok etnik di Papua|l1=Daftar suku bangsa di
[[Berkas:Penari tifa papua.jpg|200px|jmpl|Penari
Penduduk provinsi Papua terdiri dari bermacam-macam suku bangsa. Berdasarkan [[Sensus Penduduk Indonesia 2010]] dari 2.780.144 jiwa penduduk 2010 (sebelum dimekarkan 3 provinsi baru yakni [[Papua Selatan]], [[Papua Tengah]], dan [[Papua Pegunungan]], pada tahun [[2022]]), jumlah penduduk provinsi Papua dari suku asli Papua sebanyak 2.121.436 jiwa (76,32%). Penduduk dari luar Papua terbanyak yaitu suku [[Suku Jawa|Jawa]] sebanyak 233.145 jiwa (8,39%), kemudian asal [[Sulawesi]] (selain Bugis, Makassar, Minahasa) 102.157 jiwa (3,67%), [[Suku Bugis|Bugis]] 88.679 jiwa (3,19%), asal [[Maluku]] 82.597 jiwa (2,97%), [[Suku Makassar|Makassar]] 41.239 jiwa (1,48%), asal [[Nusa Tenggara Timur|NTT]] 26.285 jiwa (0,95%), [[Suku Minahasa|Minahasa]] 21.394 jiwa (0,77%), [[Suku Batak|Batak]] 16.243 jiwa (0,58%), [[Suku Sunda|Sunda]] 13.376 jiwa (0,48%), [[Suku Madura|Madura]] 3.681 jiwa (0,13%), [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] 3.405 jiwa (0,12%) dan lainnya 0,95%.<ref name="SUKU">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/publication/2012/05/23/55eca38b7fe0830834605b35/kewarganegaraan-suku-bangsa-agama-dan-bahasa-sehari-hari-penduduk-indonesia.html|title=Kewarganegaraan Suku Bangsa, Agama dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia|website=www.bps.go.id|accessdate=9 September 2021|pages=36-41|format=pdf|archive-date=2021-05-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20210508052427/https://www.bps.go.id/publication/2012/05/23/55eca38b7fe0830834605b35/kewarganegaraan-suku-bangsa-agama-dan-bahasa-sehari-hari-penduduk-indonesia.html|dead-url=no}}</ref>
Baris 273 ⟶ 270:
[[Berkas:Koteka Adalah Pakaian Adat Khas Papua.jpg|jmpl|200px|ka|Seorang laki-laki dari Papua dengan pakaian adat Papua.]]
{| class="wikitable sortable" style="font-size:
! style="background:#E0F0FF;" |No
! style="background:#E0F0FF;" |Suku
Baris 351 ⟶ 348:
|}
Kelompok suku asli di provinsi Papua termasuk kelompok suku terbanyak di [[Indonesia]], terdapat ratusan suku di provinsi Papua. Berikut suku-suku yang mendiami provinsi Papua, antara lain yakni suku [[Suku Biak|Biak]], [[Suku Enggros|Enggros]], [[Suku Nafri|Nafri]], [[Suku Sentani|Sentani]], [[Suku Serui|Serui]], [[Suku Tobati|Tobati]], [[Suku Waropen|Waropen]], [[Suku Kurudu|Kurudu]], [[Suku Ambai|Ambai]], dan suku lainnya yang berada di daerah sekitar.<ref name="SUKU"/>
== Tradisi dan budaya ==
=== Tifa ===
[[Berkas:
Tifa merupakan [[alat musik]] khas Indonesia bagian Timur, khususnya [[Maluku]] dan Papua. Alat musik ini bentuknya menyerupai [[kendang]] dan terbuat dari kayu yang di lubangi tengahnya. Ada beberapa macam jenis alat musik Tifa seperti [[Tifa Jekir]], [[Tifa Dasar]], [[Tifa Potong]], [[Tifa Jekir Potong]] dan [[Tifa Bas]].
Tifa mirip dengan alat musik gendang yang dimainkan dengan cara dipukul. Alat musik ini terbuat dari sebatang kayu yang dikosongi atau dihilangi isinya dan pada salah satu sisi ujungnya ditutupi, dan biasanya penutupnya digunakan kulit rusa yang telah dikeringkan untuk menghasilkan suara yang bagus dan indah. Bentuknya biasanya dibuat dengan ukiran. Setiap suku di Maluku dan Papua memiliki tifa dengan ciri khas nya masing-masing.▼
▲Tifa mirip dengan alat musik gendang yang dimainkan dengan cara dipukul. Alat musik ini terbuat dari sebatang kayu yang dikosongi atau dihilangi isinya dan pada salah satu sisi ujungnya ditutupi, dan biasanya penutupnya digunakan kulit rusa yang telah dikeringkan untuk menghasilkan suara yang bagus dan indah. Bentuknya biasanya dibuat dengan ukiran. Setiap suku di Maluku dan Papua memiliki tifa dengan ciri khas nya masing-masing.
Tifa biasanya digunakan untuk mengiringi [[tarian perang]] dan beberapa tarian daerah lainnya seperti [[tari Lenso]] dari Maluku yang diiringi juga dengan alat musik [[totobuang]], tarian tradisional suku Asmat dan [[tari Gatsi]].
Alat musik tifa dari Maluku memiliki nama lain, seperti tahito atau tihal yang digunakan di wilayah-wilayah Maluku Tengah. Sedangkan, di pulau Aru, tifa memiliki nama lain yaitu Titir.<ref>{{Cite web|first=Sofyan|title=Alat Musik Tifa: Sejarah, Fungsi, dan Fakta-Faktanya|url=https://www.gramedia.com/literasi/alat-musik-tifa/amp/|website=Gramedia.com|access-date=15 November 2022|archive-date=2022-11-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20221114235807/https://www.gramedia.com/literasi/alat-musik-tifa/amp/|dead-url=no}}</ref> Jenisnya ada yang berbentuk seperti drum dengan tongkat seperti yang digunakan di Masjid . Badan kerangkanya terbuat dari kayu dilapisi rotan sebagai pengikatnya dan bentuknya berbeda-beda berdasarkan daerah asalnya.
Baris 372 ⟶ 367:
=== Kuliner khas ===
[[Berkas:
[[Berkas:Papeda, Kuah Kuning, Ikan Tude Bakar 2.jpg|jmpl|ka|[[Papeda]] disajikan dengan kuah kuning dan [[Ikan (makanan)|ikan]] tude bakar.]]
'''Papeda''' adalah [[makanan]] berupa [[bubur]] [[sagu]] khas [[Maluku]] dan papua yang biasanya disajikan dengan [[ikan]] [[tongkol]] atau mubara yang dibumbui dengan [[kunyit]].<ref name="Khas">{{cite web|url=http://mediapublica.co/2013/04/02/papeda-makanan-khas-dari-timur-indonesia/|title=Papeda Makanan Khas Dari Timur Indonesia|first=Rati|last=Prasasti|year=2013|accessdate=9 Mei 2014|publisher=Media Publica|archive-date=2015-04-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20150408170928/http://mediapublica.co/2013/04/02/papeda-makanan-khas-dari-timur-indonesia/|dead-url=no}}</ref> Papeda berwarna [[putih]] dan bertekstur lengket menyerupai [[lem]] dengan rasa yang tawar.<ref name="Khas" /> Papeda merupakan makanan yang kaya serat, rendah [[kolesterol]] dan cukup bernutrisi.<ref name="tribun">{{Cite news|url=http://www.tribunnews.com/lifestyle/2013/12/10/papeda-makanan-sehat-khas-papua|title=Papeda, Makanan Sehat Khas Papua|first=Agung Budi|last=Santoso|accessdate=9 Mei 2014|publisher=|year=2013|language=id|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|editor-last=Gultom|editor-first=Hasiolan Eko P|archive-date=2014-05-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20140513013140/http://www.tribunnews.com/lifestyle/2013/12/10/papeda-makanan-sehat-khas-papua|dead-url=no}}</ref>
Di berbagai wilayah pesisir dan dataran rendah di Papua, sagu merupakan bahan dasar dalam berbagai makanan.<ref name="NatGeo">{{cite web|url=http://nationalgeographic.co.id/berita/2013/12/belanga-dan-papeda|title=Belanga dan Papeda|first=Aryo|last=Wisanggeni|year=2013|accessdate=9 Mei 2014|publisher=National Geographic Indonesia|archive-date=2013-12-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20131225071920/http://nationalgeographic.co.id/berita/2013/12/belanga-dan-papeda|dead-url=yes}}</ref> Sagu bakar, sagu lempeng, dan sagu bola, menjadi sajian yang paling banyak dikenal di berbagai pelosok Papua, khususnya dalam tradisi kuliner masyarakat adat di Kabupaten Mappi, [[Asmat]], hingga [[Mimika]].<ref name="NatGeo" /> Papeda merupakan salah satu sajian khas sagu yang jarang ditemukan.<ref name="NatGeo" /> [[Antropolog]] sekaligus Ketua Lembaga Riset Papua, Johszua Robert Mansoben, menyatakan bahwa papeda dikenal lebih luas dalam tradisi masyarakat adat [[suku Sentani|Sentani]]
Pada umumnya, papeda dikonsumsi bersama dengan ikan tongkol.<ref name="Maluku">{{cite web|url=http://www.femina.co.id/kuliner/info.kuliner/papeda.maluku.bubur.lem.segar.bergizi/004/002/234|publisher=Femina|title=Papeda, Maluku: Bubur 'Lem' Segar Bergizi|accessdate=14 April 2014|archive-date=2015-09-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20150924030700/http://www.femina.co.id/kuliner/info.kuliner/papeda.maluku.bubur.lem.segar.bergizi/004/002/234|dead-url=no}}</ref> Namun, papeda dapat juga dikombinasikan dengan [[ikan gabus]], [[kakap merah]], bubara, hingga ikan kue.<ref name="Maluku" /> Selain kuah kuning dan ikan, bubur papeda juga dapat dinikmati dengan sayur ganemo yang diolah dari daun [[melinjo]] muda yang ditumis dengan bunga pepaya muda dan [[cabai]] merah.<ref name="Maluku" />
Baris 384 ⟶ 379:
* [[Daftar Gubernur Papua]]
* [[Daftar kabupaten dan kota di Papua]]
== Catatan ==
{{Notelist}}
== Referensi ==
|