Pandangan (Buddhisme): Perbedaan antara revisi

'''Pandangan''' ([[Bahasa Pali|Pali]]: '''''{{transliteration|pi|diṭṭhi'''''}}; [[Sanskerta]]: '''''{{transliteration|pi|dṛṣṭi}}), juga dikenal sebagai '''pengertian'')' dalam beberapa versi terjemahan, adalah salah satu ajaran sentral dalam [[Buddhisme]].<ref>{{Cite book|last=Fuller|first=Paul|date=2005|title=The notion of ditthi in Theravāda Buddhism: the point of view|location=London|publisher=RoutledgeCurzon|isbn=978-0-415-34293-3|series=RoutledgeCurzon critical studies in Buddhism|pages=1|url-status=live}}</ref> Dalam pemikiran Buddhis, suatu pandangan bukanlah kumpulan proposisi yang sederhana dan abstrak, melainkan suatu penafsiran pengalaman yang secara intens membentuk dan mempengaruhimemengaruhi pemikiran, perasaan, dan perbuatan.<ref name="Lusthaus 2002">{{cite book|last=Lusthaus|first=Dan|year=2002|url=http://www.khamkoo.com/uploads/9/0/0/4/9004485/buddhist_phenomenology_-_a_pholosophical_investigation_of_yogacara_buddhism_and_the_cheng_wei-shih_lun.pdf|title=Buddhist Phenomenology|publisher=Routledge|page=242, n. 46}}</ref> Oleh karena itu, memiliki sikap mental yang tepat terhadap pandangan dianggap sebagai bagian integral dari jalan Buddhis, karena pandangan yang benar perlu dipraktikkan dan pandangan yang salah (''micchā-diṭṭhi'') perlu ditinggalkan, dan terkadang semua jeniisjenis pandangan dipandang sebagai penghalang menuju [[Kecerahan (Buddhisme)|kecerahan]].<ref>{{Cite book|last=Fuller|first=Paul|date=2005|title=The notion of ditthi in Theravāda Buddhism: the point of view|location=London|publisher=RoutledgeCurzon|isbn=978-0-415-34293-3|series=RoutledgeCurzon critical studies in Buddhism|pages=1-2|url-status=live}}</ref>

** '''4 Ajaran Kekekalan atauajaran Eternalismekekekalan''' (''sassatavāda''), yaitu ajaran yang meyakini eksistensibahwa rohsegala kekalhal dandi kehidupandunia kekalini setelahkekal, kematianberdasarkan:

**# Berdasarkan ingatan kembali kehidupan lampau sampai 100.000 kehidupan lampau

**# Berdasarkan ingatan kembali kehidupan lampau sampai 10 ''kappa'' dari mengerutnya dunia dan mengembangnya dunia

**# Berdasarkan ingatan kembali kehidupan lampau sampai 40 ''kappa'' dari mengerutnya dunia dan mengembangnya dunia

**# Berdasarkan penalaran

** '''4 Ajaran Kekekalan Parsial atau Eternalismeajaran Parsialkekekalan-parsial''' (''ekaccasassatavāda''), yaitu ajaran yang sepertimeyakini Ajaranbahwa Kekekalan/Eternalismeada beberapa hal di dunia ini yang kekal, tetapi juga meyakiniada beberapa hal di dunia eksistensiini yang tidak kekal:

**# Politeisme olehajaran makhluk dewa yang rusak karena kenikmatan indrawi

**# Politeisme olehajaran makhluk dewa yang rusak karena pikiran

** '''4 Ajaranajaran tentang Dunia Ini Luas Tidakdunia-ini-luas-tidak-terbatas -atau Terbatas-terbatas''' (''antānantavāda''), yaitu ajaran yang melihat dunia sebagai terbatas atau tidak -terbatas, dan dunia itu:

**# Dunia adalah terbatas

**# Dunia adalah tidak terbatas

**# Dunia adalah terbatas dalam arah vertikal tetapi tidak terbatas dalam arah horizontal

**# Duniatidak adalah bukan-terbatas dan bukan-tidak-terbatas

** '''4 Ajaranajaran Pengelakanpengelakan''' (''amarāvikkhepavāda''), yaitu ajaran yang selalu memberikan jawaban yang tidak sesuai pertanyaan jika ditanya dengan menjawab "Aku tidak mengatakannya seperti ini," "Aku tidak mengatakannya seperti itu," "Aku tidak mengatakan sebaliknya," "Aku tidak mengatakan bukan seperti itu," atau "Aku tidak mengatakan bukan tidak seperti itu." sebagai pandangan yang digenggam oleh orang yang:

**# Digenggam oleh orang yang takut membuat pernyataan salah

**# Digenggam oleh orang yang takut melekat

**# Digenggam oleh orang yang takut berpandangan berseberangan

**# Digenggam oleh orang yang bodoh dan dungu

** '''2 Ajaranajaran Kemunculankemunculan-kebetulan''' (''adhiccasamuppannavāda''), yaitu ajaran bahwa segala sesuatu terjadi karena kebetulan, berdasakan:

**# Berdasarkan ingatan munculnya persepsi setelah meninggal dari alam makhluk tanpa-persepsi

**# Berdasarkan penalaran

** '''16 Ajaranajaran Persepsi Bertahan Setelah Matipersepsi-bertahan-setelah-mati''' (s''aññīvāda''), yaitu ajaran yang meyakini eksistensi roh kekal setelah kematian, roh adalah persepsi, dan roh itu:

**# Bermaterimateri

**# Tanpabukan-materi

**# Bermaterimateri dan tanpabukan-materi

**# Bukan bermateribukan-materi dan bukantidak-tanpabukan-materi

**# Terbatasterbatas

**# Tidak tidak-terbatas

**# Terbatasterbatas dan bukan-tidak -terbatas

**# Bukan tidak-terbatas dan bukan-tidak-terbatas

**# Persepsipersepsi yang seragam

**# Persepsipersepsi yang beraneka ragam

**# Persepsipersepsi yang terbatas

**# Persepsipersepsi yang tidak -terbatas

**# Bahagiabahagia sepenuhnya

**# Menderitamenderita sepenuhnya

**# Bahagiabahagia dan menderita

**# Bukan tidak-bahagia dan bukan-tidak-bahagia

** '''8 Ajaranajaran Nonbukan-persepsi Bertahan Setelah Mati-bertahan-setelah-mati''' (''asaññīvāda''), yaitu ajaran yang meyakini eksistensi roh kekal setelah kematian, roh adalah nonbukan-persepsi, dan roh itu:

**# Bermaterimateri

**# Tanpa bukan-materi

**# Bermaterimateri dan tanpa bukan-materi

**# Bukan bermateribukan-materi dan bukantidak-tanpabukan-materi

**# Terbatasterbatas

**# Tidaktidak terbatas

**# Terbatasterbatas dan tidak terbatas

**# Bukan tidak-terbatas dan bukan-tidak-terbatas

** '''8 Ajaranajaran Bukanbukan-persepsi -dan Bukan-nontidak-bukan-persepsi Bertahan Setelah Mati-bertahan-setelah-mati''' (''nevasaññīnāsaññīvāda''), yaitu ajaran yang meyakini eksistensi roh kekal setelah kematian, roh adalah bukan-persepsi dan bukantidak-nonbukan-persepsi, dan roh itu:

**# Bermaterimateri

**# Tanpa bukan-materi

**# Bermaterimateri dan tanpa bukan-materi

**# Bukan bermateribukan-materi dan bukantidak-tanpabukan-materi

**# Terbatasterbatas

**# Tidaktidak terbatas

**# Terbatasterbatas dan tidak terbatas

**# Bukantidak terbatas dan bukan-tidak-terbatas

** '''7 Ajaran Kemusnahanajaran kemusnahan-tentang Kehidupan Setelah Mati atau Nihilisme-kehidupan-setelah-mati''' (''ucchedavāda''), yaitu ajaran yang meyakini bahwa setelah kehidupan saat ini berakhir, maka tidak akan ada lagi kehidupan selanjutnya:

**# Kemusnahankemusnahan dari diri atau roh yang tersusun atas [[Unsur (Buddhisme)|empat elemenunsur]]

**# Kemusnahankemusnahan dari dewa: roh yang berada pada lingkup indra

**# Kemusnahankemusnahan dari dewa: roh yang berada pada lingkup materi-halus

**# Kemusnahan darikemusnahan dari roh yang termasuk sebagai dasar ruang -terbatas

**# Kemusnahankemusnahan dari roh yang termasuk sebagai dasar kekosongan

**# Kemusnahankemusnahan dari roh yang termasuuktermasuk sebagai dasar bukan tanpa-persepsi dan bukan-tanpa-persepsi

** '''5 Ajaranajaran Nibbāna-di-sini-dan-sekarang''' (''diṭṭhadhammanibbānavāda''), yaitu ajaran yang menyatakan bahwa Nibbāna adalah di-sini-dan-sekarang dalam:

**# Nibbānakenikmatan di sini dan sekarang dalam kenikmatan[[Landasan indra|lima indra]]

**# Nibbāna di sini dan sekarang dalam keadaan ''jhāna'' pertama

**# Nibbāna di sini dan sekarang dalam keadaan ''jhāna'' kedua

**# Nibbāna di sini dan sekarang dalam keadaan ''jhāna'' ketiga

**# Nibbāna di sini dan sekarang dalam keadaan ''jhāna'' keempat