Sheriff: Narko Integriti: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
SteenNote (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan menambah plot atau sinopsis dalam jumlah besar VisualEditor
k Mengembalikan suntingan oleh 2405:3800:8A7:1CDB:78C2:53FF:FEB2:FA53 (bicara) ke revisi terakhir oleh OrangKalideres
Tag: Pengembalian SWViewer [1.6]
 
(7 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 31:
| distributor = Astro Shaw
| released = {{Film date|df=yes|2024|04|18|Malaysia, Brunei & Singapura}}
{{Film date|df=yes|2024|04|23|Indonesia}} {{Film date|df=yes|2024|06|06|Hong Kong}}
| runtime = 112 menit
| country = Malaysia
| language = Malay[[Bahasa Melayu|Melayu]]
| budget = {{MYR|6 million}}
| gross = {{MYR|60.5 million}}
}}
 
'''''Sheriff: Narko Integriti''''' atau '''''Sheriff: Narcotics and Integrity''''' di Indonesia, adalah sebuah [[Film cerita seru|film thrillerseru]] [[Film aksilaga|laga]] Malaysia tahun 2024 yang disutradarai dan skenariodiskenariokan oleh [[Syafiq Yusof]] berdasarkan cerita oleh ayahnya, [[Yusof Haslam]] yang juga memproduseri film tersebut dengan diproduksi dan didistribusikan bersama oleh Skop Productions dan Astro Shaw. Dibintangi Zul Ariffin sebagai karakter tituler bersama Syafiq Kyle, [[Aaron Aziz]], [[Elizabeth Tan (penyanyi)|Elizabeth Tan]] dan [[Azira Shafinaz]].
 
Syuting film ini berlangsung selama 81 hari di sekitar [[Lembah Klang]] dari Februari hingga Mei 2023, tepat setelah perilisan [[Polis EVO 3|''Polis Evo 3'']] yang juga disutradarai oleh Syafiq. Film ini dirilis di bioskop Malaysia, Brunei, dan Singapura pada 18 April 2024, seminggu setelah [[Idulfitri|Idul Fitri]]. Film ini mendapat ulasan positif yang sangat besar dari para kritikus dan pembuat film atas arahan, penulisan, casting, pergerakan kamera, dan alur cerita.
Baris 75:
{{Blockquote|text="Sheriff didasarkan pada kisah-kisah nyata polisi di Barat serta Hong Kong dan di kampung halamannya. Saya memastikan bahwa kami mendapatkan pemeran yang bertabur bintang dengan nama-nama yang berbakat dan populer."}}
 
Ia juga mengungkapkan bahwa Syerif ('''Sheriff''' dalam bahasa Melayu) adalah judul kerja untuk produksi.<ref name=":0" />
 
Syafiq mengaku ayahnya sangat menyukai film yang disutradarainya, namun tidak sempat memperlihatkan film tersebut kepada sang kakak, Syamsul Yusof.<ref>{{Cite web |last=Zainal |first=Ramlah |date=2024-03-24 |title='Ayah suka filem Sheriff, tapi Syamsul belum tonton lagi' - Syafiq Yusof |url=https://www.hmetro.com.my/rap/2024/03/1073480/ayah-suka-filem-sheriff-tapi-syamsul-belum-tonton-lagi-syafiq-yusof |access-date=2024-04-06 |website=Harian Metro |language=en}}</ref>
Baris 90:
=== Promosi ===
Untuk mempromosikan film tersebut, Skop Productions bersama Secret Recipe membagikan 15 pasang gala night film berdasarkan kontes Snap & Win.<ref>{{Cite Instagram |postid=C5PrNafL-3s |user=secretrecipemy |title=😍 SNAP AND WIN 😍 In collaboration with Skop Production for the new movie Sheriff, we are giving 15 FREE PREMIERE GALA NIGHT TICKETS 🎞️🥳 |author=Secret Recipe |date=2024-04-02}}</ref> [[Golden Screen Cinemas]] membagikan amplop dan voucher Raya di bioskop-bioskop terpilih mulai tanggal 2 April.<ref>{{Cite Instagram |postid=C5P_4jbSjHm |user=gscinemas |title=Jom dapatkan sampul raya #Sheriff #NarkoIntegriti PERCUMA dan baucer diskaun GSC dengan setiap pembelian 2 tiket di pawagam GSC terpilih mulai hari ini! 😉 |author=Golden Screen Cinemas |date=2024-04-02}}</ref> [[TGV Cinemas]] akan menyelenggarakan open house Idul Fitri selama dua hari berisi film ini dan ''[[Badarawuhi di Desa Penari]]'' seharga RM75 dengan 2x MovieMoney.<ref>{{Cite Instagram |postid=C5Z-RRnsX_F |user=tgvcinemas |title=Syoknya Raya tahun ni sebab kita boleh beraya dengan #BadarawuhiDiDesaPenari dan #Sheriff di Rumah Terbuka TGV!🔥 Habis je tengok wayang, korang boleh terus makan besar. Kita ada Nasi Impit, Lemang, Rendang Ayam, Mi Kari dan banyak lagi!😍🍉 20 April: TGV Sunway Pyramid & TGV Central i-City 🍉 21 April: TGV Pavilion Bukit Jalil & TGV Sunway Velocity Jom, BELI TIKET SEKARANG sebab takut "SOLD OUT"! Jumpa di sana ya dan Selamat ber- #GembirayadiTGV!🎉 |author=TGV Cinemas |date=2024-04-06}}</ref> Astro Shaw juga membagikan amplop Raya di lokasi tertentu untuk mempromosikan filmnya.<ref>{{Cite Instagram |postid=C5ccg-mPbIs |user=astroshaw |title=Lagi berapa hari je lagi nak raya geng! Jom dapatkan sampul raya PERCUMA di lokasi kami: Tarikh: 07 April 2024 (AHAD) lokasi: Bazaar Raya, Jalan TAR Masa: 7.00 PM - 12.00 AM Jumpa korang dekat sana! Tak Semua Boleh Settle. Dari pengarah blockbuster Syafiq Yusof @fiq000s |author=Astro Shaw |date=2024-04-07 |access-date=2024-04-07 |language=ms}}</ref>
 
== Penerimaan ==
Meskipun meraih kesuksesan ''[[box office]]'' di Malaysia dengan meraup keuntungan sebesar [[Ringgit|RM]]63,2, ''Sheriff'' tidak mendapatkan penerimaan yang sukses di Indonesia.<ref>{{Cite web|last=SAIZALI|first=NUR EMIRA|date=2024-06-01|title=Sheriff 'gagal' di Indonesia, Syafiq Yusof berlapang dada|url=https://www.kosmo.com.my/2024/06/01/sheriff-gagal-di-indonesia-syafiq-yusof-berlapang-dada/|website=Kosmo Digital|language=ms-MY|access-date=2024-07-15}}</ref> Syafiq Yusof, selaku sutradara dari film ''Sheriff,'' turut mengakui ke media massa bahwa ''Sheriff'' tidak mendapatkan sambutan di Indonesia sehingga film tersebut diturunkan dari layar bioskop secara drastis, lebih awal daripada yang diharapkan.<ref>{{Cite web|last=Jefri|first=Najiy|date=2024-06-01|title=Sheriff tak laku di Indonesia|url=https://www.hmetro.com.my/rap/2024/06/1096280/sheriff-tak-laku-di-indonesia|website=Harian Metro|language=en|access-date=2024-07-15}}</ref> Di pasar Indonesia sendiri, ''Sheriff'' ditayangkan melalui jaringan bioskop secara terbatas, di antaranya adalah warlaba bioskop milik [[CGV|CGV Indonesia]], [[Cinépolis|Cinepolis]], dan Platinum.<ref>{{Cite web|date=2024-05-22|title=Film Sheriff: Narko Integriti Tayang di Bioskop Mulai 23 Mei 2024|url=https://trenzindonesia.com/film/film-sheriff-narko-integriti-tayang-di-bioskop-mulai-23-mei-2024/|website=Trenz Indonesia|language=id|access-date=2024-07-15}}</ref>
 
Dailyscreen, melalui kanal YouTubenya, mengulas penerimaan film ''Sheriff'' dan menyampaikan beberapa pendapat mengenai akibat rendahnya jumlah penonton di Indonesia.<ref>{{Citation|title=NETIJEN MALAYSIA MARAH FILMNYA TAK LAKU DI INDONESIA!|url=https://www.youtube.com/watch?v=fzrfmuKHN-Q|date=2024-06-09|accessdate=2024-07-15|last=Dailyscreen}}</ref> Hal itu ditengarai terjadi akibat kurangnya promosi dan ''gimmick Sheriff'' di pasar Indonesia, dengan membandingkan [[How to Make Millions Before Grandma Dies|''How to Make Millions Before Grandma Dies'']] yang sukses di Indonesia karena menggaet pemasaran interaktif di media sosial, serta menyarankan produser ''Sheriff'' untuk membuat promosi setidaknya sebulan sebelum rilis. Lalu, Dailyscreen juga berpendapat bahwa ''Sheriff'' belum memiliki mutu yang memenuhi standar Indonesia yang tinggi karena sinematografi yang medioker dan alur cerita yang serupa dengan film-film polisi asal [[Tiongkok]]. Kemudian, kegagalan ''Sheriff'' menurutnya bukan semata karena alasan [[Sentimentalitas|sentimental]], melainkan karena industri film merupakan [[pasar bebas]] yang subjektif dan tak bisa dipaksakan, serta mengingat bahwa film dalam negeri Indonesia sendiri sudah sangat kompetitif dan tidak semuanya laris.
 
== Kontroversi ==
 
=== Kegagalan di bioskop Indonesia dan perdebatan dunia maya antara warganet Malaysia dan Indonesia ===
Film ''Sheriff'' menuai kontroversi berupa perdebatan dunia maya di Malaysia dan Indonesia. Pada tanggal 2 Juni, Thaqib Shaker, seorang [[selebritas internet]] TikTok asal Malaysia mengunggah sebuah video yang viral di Indonesia, ia mengeluhkan betapa sulitnya karya Malaysia masuk ke dalam pasar Indonesia ketika karya Indonesia justru sukses mengisi pasar hiburan di Malaysia. Dalam videonya, Shaker menganggap bahwa kegagalan ''Sheriff'' untuk memperoleh kesuksesan ''box office'' di Indonesia disebabkan oleh semangat nasionalisme bangsa Indonesia yang tinggi, mengasumsikan bahwa Indonesia menganggap Malaysia sebagai "saingan yang sengit" yang tidak menyukai Malaysia dan tidak memberi ruang bagi Malaysia dalam pasar hiburan Indonesia.<ref>{{Cite web|last=Shaker|first=Thaqib|date=2 Juni 2024|title=Video unggahan Thaqib Shaker|url=https://www.tiktok.com/@thaqibshaker/video/7375890590665362689?lang=en|website=TikTok|access-date=15 Juli 2024}}</ref> Selain itu, seorang anggota [[parlemen]] Malaysia, Syerleena Abdul Rashid, juga mengunggah video viral yang serupa pada tanggal 3 Juni. Syerleena mengatakan bahwa peristiwa kegagalan ''Sheriff'' dan industri kreatif Malaysia dalam memasuki Indonesia ''"''tidak adil" ketika menimbang [[budaya Indonesia]] yang berjaya dalam [[Dominasi pasar|mendominasi]] pasar hiburan di Malaysia, serta berjanji untuk membawa pembahasan ke [[Dewan Rakyat Malaysia|dewan perwakilan di Malaysia]] untuk membatasi masuknya media buatan asing, khususnya Indonesia.<ref>{{Cite web|last=Rashid|first=Syerleena|date=3 Juni 2024|title=Video TikTok unggahan Syerleena Rashid|url=https://www.tiktok.com/@syerleena_rashid/video/7376167786105556241?lang=en|website=TikTok|access-date=15 Juli 2024}}</ref>
 
Perdebatan ini awalnya muncul dari media sosial [[X (media sosial)|X (sebelumnya Twitter)]]. Pada tanggal 31 Mei dan 1 Juni, Syafiq Yusof membuat serangkaian kiriman di X yang memberitakan bahwa ''Sheriff'' tidak mendapat sambutan di Indonesia, mengungkapkan bahwa tayangannya telah diturunkan lebih awal dari layar bioskop, dan menyampaikan terima kasih kepada CGV Cinemas Indonesia atas kesempatannya dalam menayangkan film buatan Malaysia.<ref>{{Cite web|last=H|first=Ibrahim|title=Jadi Box Office di Malaysia, Film Sheriff Tidak Laku di Indonesia - Harian Massa Id|url=https://www.harianmassa.id/showbiz/2712840165/jadi-box-office-di-malaysia-film-sheriff-tidak-laku-di-indonesia|website=Jadi Box Office di Malaysia, Film Sheriff Tidak Laku di Indonesia - Harian Massa Id|language=id|access-date=2024-07-15}}</ref> Di postingan Syafiq itu, [[warganet]] Malaysia membanjiri kolom komentar dan menduga-duga alasan dibalik kegagalan ''Sheriff'' di Indonesia tersebut, seperti anggapan bahwa rakyat Indonesia memiliki nasionalisme tinggi dan tidak suka terhadap Malaysia dan produk budayanya. Kolom komentar kiriman tersebut menjadi kontroversi ketika warganet Malaysia [[Dehumanisasi|mendehumanisasi]] rakyat Indonesia dengan [[Diskriminasi|ujaran kebencian bernada SARA]], seperti ''[[Daftar julukan etnis|indon/indog]],'' IQ 78/IQ gorilla (merujuk pada nilai rata-rata [[kecerdasan intelektual]] Indonesia), ''konoha'' (istilah peyoratif untuk Indonesia), [[Pekerja rumah tangga|''babu'']], ''bibik'' ([[Tenaga Kerja Wanita|pekerja rumah tangga]])'','' dan ''[[kuli]] Jawa/muka Jawa''. Syafiq menghapus postingan [[blunder]]<nowiki/>nya akibat insiden tersebut. Pada tanggal 1 Juni, Syafiq merilis postingan di X, mengungkapkan bahwa dirinya terpaksa menghapus kirimannya yang menuai bahaya dan mengharap warganet agar saling menjaga keselamatan.<ref>{{Cite web|last=Yusof|first=Syafiq|date=1 Juni 2024|title=Unggahan kiriman X Syafiq Yusof|url=https://x.com/syafiqyusof/status/1796828670134477219?t=1pXc-Exryhdz9PTgb9YPzw|website=X|access-date=15 Juli 2024}}</ref>
 
Insiden tersebut menjadi viral di dunia maya Indonesia ketika sebuah forum film mendiskusikan hujatan dari kalangan warganet Malaysia tentang kegagalan ''Sheriff'' di Indonesia.<ref>{{Cite web|last=Moviemenfes|date=6 Juni 2024|title=Unggahan kiriman X Moviemenfes|url=https://x.com/moviemenfes/status/1798323901090660763|website=X|access-date=15 Juli 2024}}</ref> Warganet Indonesia meluapkan kemarahan dan kekecewaan ketika mengetahui warganet Malaysia memberikan tudingan tidak berdasar, yakni bahwa Indonesia dianggap bersikap [[Ultranasionalisme|ultranasionalis]] dan menyalahkan beberapa sebab yang dianggap publik Indonesia sebagai hal yang konyol, rasis, provokatif, dan tidak masuk akal, seperti tuduhan bahwa rakyat Indonesia membenci Malaysia, warisan sentimen [[Konfrontasi Indonesia–Malaysia]] karena [[Soekarno]], lalu menyalahkan [[suku Jawa]], kelompok [[Kelompok etnis di Indonesia|etnis terbesar di Indonesia]], tanpa dasar apapun. Publik Indonesia juga murka ketika mendapati bahwa warganet Malaysia melontarkan [[ujaran kebencian]] bernada [[Rasisme|rasis]] dan [[Diskriminasi|diskriminatif]] terhadap [[orang Indonesia]] dan orang Jawa. Warganet Malaysia juga diketahui melayangkan beberapa hujatan yang merendahkan industri film Indonesia.
 
Warganet Indonesia menyampaikan bahwa produser film ''Sheriff'' sendiri tidak membuat strategi [[pemasaran]] untuk [[Promosi (pemasaran)|mempromosikan]] filmnya melalui media massa dan sosial di Indonesia yang membuat film tersebut tidak dikenal.<ref>{{Cite web|last=Nury|first=Jalaludin|date=4 Juni 2024|title=Politikus Malaysia, Syerleena Rashid Kesal Film Sheriff Tidak Laku di Indonesia, Netizen: Standar Kita Sudah....|url=https://www.jatimnetwork.com/trending/4312834379/politikus-malaysia-syerleena-rashid-kesal-film-sheriff-tidak-laku-di-indonesia-netizen-standar-kita-sudah|website=Jatim Network|access-date=15 Juli 2024}}</ref> Publik juga mengeluhkan bahwa mereka sama sekali tidak mengetahui keberadaan film tersebut, hanya setelah insiden tersebut meledak di media sosial, yang menyebabkan publik bingung mengapa rakyat Indonesia menjadi sasaran fitnah yang muncul begitu saja dari warganet Malaysia ketika filmya sendiri tidak diketahui.<ref>{{Cite web|last=friedsoyabeanpatty|date=2024-06-06|title="Sheriff" director addresses the "nationalist boycott" rumor after netizens accuse Indonesians of snubbing one of Malaysia's biggest movies ever|url=http://www.reddit.com/r/indonesia/comments/1d9degx/sheriff_director_addresses_the_nationalist/|website=r/indonesia|access-date=2024-07-15}}</ref>
 
Publik Indonesia membantah tudingan warganet Malaysia, mengatakan bahwa rakyat Indonesia selalu mendukung [[Sinema Malaysia|perfilman Malaysia]] sejak dahulu, seperti [[Upin & Ipin|''Upin & Ipin'']] dan ''[[BoBoiBoy]]'' yang laris di Indonesia sejak awal terbit.<ref>{{Cite web|last=H|first=Ibrahim|title=Jadi Box Office di Malaysia, Film Sheriff Tidak Laku di Indonesia - Harian Massa Id|url=https://www.harianmassa.id/showbiz/2712840165/jadi-box-office-di-malaysia-film-sheriff-tidak-laku-di-indonesia|website=Jadi Box Office di Malaysia, Film Sheriff Tidak Laku di Indonesia - Harian Massa Id|language=id|access-date=2024-07-15}}</ref> Publik juga geram terhadap tuduhan bahwa Indonesia bersikap ultranasionalis dan [[Xenofobia|xenofobik]] ketika penerimaan Indonesia terhadap media asing sendiri justru lebih [[merdeka]] dan [[Liberalisme|bebas]] dibandingkan masyarakat Malaysia yang tertutup akibat budaya [[Konservatisme|Islam konservatif]] dan pernah mencekal beberapa film Indonesia, seperti [[The Raid 2: Berandal|''The Raid 2: Berandal'']].<ref>{{Cite web|last=Yusof|first=Iman|date=20 Mei 2024|title=Malaysia’s new censorship guidelines restrict content even more, filmmakers say|url=https://www.benarnews.org/english/news/malaysian/new-censor-rules-more-restrictive-critics-sqay-05202024145853.html|website=Benar News|access-date=15 Juli 2024}}</ref><ref>{{Cite web|title=Film 'The Raid 2' Dicekal di Malaysia|url=https://jogja.tribunnews.com/2014/03/31/film-the-raid-2-dicekal-di-malaysia|website=Tribunjogja.com|language=id-ID|access-date=2024-07-15}}</ref> Hal ini membuat publik menduga bahwa Malaysia hanya sedang [[Proyeksi psikologi|memproyeksikan]] mentalitas rasisme dalam negeri yang mengakar kuat akibat politik supremasi rasial [[Ketuanan Melayu|''Ketuanan Melayu'']] terhadap bangsa Indonesia yang dianggap lebih "rendah". Publik menerangkan bahwa tudingan patriotisme berlebih itu tidak benar dengan memberikan bukti bahwa sebuah film [[Thailand]] yang tayang di waktu berdekatan dengan ''Sheriff'', [[How to Make Millions Before Grandma Dies|''How to Make Millions Before Grandma Dies'']], meraup keuntungan besar di Indonesia sampai sutradaranya secara langsung menyampaikan terima kasih pada publik Indonesia.<ref>{{Cite web|last=Nurrijal|first=Muhammad Ahsan|title=Sutradara Haru, How to Make Millions Before Grandma Dies Laris di Indonesia|url=https://www.detik.com/pop/movie/d-7358243/sutradara-haru-how-to-make-millions-before-grandma-dies-laris-di-indonesia|website=detikpop|language=id-ID|access-date=2024-07-15}}</ref> Publik Indonesia kemudian menyarankan rakyat Malaysia untuk bersikap [[dewasa]] dan [[Wawas diri|mewawas diri]] untuk menyusul [[Sinema Indonesia|industri film Indonesia]] yang sudah berjaya di kancah internasional, dengan membandingkan [[The Raid|''The Raid'']], [[film laga]] dengan premis sama yang rilis lebih dahulu tahun 2011 silam, dan film-film laga Indonesia lain yang menerima pengakuan global. Kepada Syafiq, publik menyarankan bahwa produser ''Sheriff'' seharusnya membaca pasar Indonesia terlebih dahulu dan memilih tanggal rilis yang tepat, karena pada saat itu pasar bioskop Indonesia sedang menaruh perhatian pada [[Vina: Sebelum 7 Hari|''Vina: Sebelum 7 Hari'']] yang mengangkat [[Pembunuhan Muhamad Rizky Rudiana dan Vina Dewi Arsita|kisah nyata]].<ref>{{Cite web|last=Kustiyowati|first=Eli|title=Viral Influencer Malaysia Kesal film Sheriff Gagal di Indonesia, Semangat Nasionalisme tinggi, Netizen: Marketingnya Kurang - Radar Update - Halaman 2|url=https://www.radarupdate.id/entertainment/105312877127/viral-influencer-malaysia-kesal-film-sheriff-gagal-di-indonesia-semangat-nasionalisme-tinggi-netizen-marketingnya-kurang?page=2|website=Viral Influencer Malaysia Kesal film Sheriff Gagal di Indonesia, Semangat Nasionalisme tinggi, Netizen: Marketingnya Kurang - Radar Update - Halaman 2|language=id|access-date=2024-07-15}}</ref> Publik juga menyampaikan bahwa rakyat Indonesia tidak memiliki kewajiban untuk memenuhi tuntutan Malaysia karena film adalah industri hiburan bebas yang didasari oleh [[Rasa (estetika)|selera]] dan tidak bisa dipaksakan.<ref>{{Cite web|last=Kompasiana.com|date=2024-06-11|title=Inilah Alasan Mengapa Film 'Laris' Malaysia Gagal Total Masuk Indonesia|url=https://www.kompasiana.com/zakiasatriana/66673af4ed641530037af282/inilah-alasan-mengapa-film-laris-malaysia-gagal-total-masuk-indonesia|website=KOMPASIANA|language=id|access-date=2024-07-15}}</ref>
 
Setelah kekacauan tersebut, pada tanggal 5 Juni, Syafiq merilis permintaan maaf melalui akun X pribadinya dalam bentuk kiriman [[Utas percakapan|utas]] untuk menanggapi kirimannya yang menjadi blunder.<ref>{{Cite web|last=Yusof|first=Syafiq|date=5 Juni 2024|title=Unggahan kiriman X Syafiq Yusof|url=https://x.com/syafiqyusof/status/1798379020666667080|website=X|access-date=15 Juli 2024}}</ref> Dalam utas dengan tiga kiriman tersebut, Syafiq bertanggung jawab atas insiden tersebut dengan mengatakan bahwa tudingan sentimen Indonesia yang dilayangkan warganet Malaysia tidak benar dan ia mengakui bahwa kesalahan tersebut disebabkan olehnya sendiri. Syafiq mengatakan bahwa rakyat Indonesia berhak memilih film untuk ditonton secara bebas dan mengakui bahwa ''Sheriff'' belum memenuhi standar kualitas perfilman Indonesia yang lebih tinggi daripada Malaysia, serta menyatakan bahwa kegagalan ''Sheriff'' bukan salah rakyat Indonesia, tetapi pembuat filmnya. Di kiriman akhir, ia menyatakan bahwa ia bertanggung jawab atas kegagalan ''box office'' di Indonesia, berjanji untuk memperbaiki kualitas filmnya di masa depan, dan berterima kasih atas kesempatan untuk menayangkan ''Sheriff'' di Indonesia.
 
== Referensi ==