Suku Aceh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
menambahkan pranala
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(10 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox ethnic group
| group = Aceh
| native_name = ''{{lang|ace|UreuëngUreueng Acèh}}''<br>اورڠ اچيه
| image = LINTO PHON.jpg
| caption = Para anakAnak lelaki etnis Aceh mengenakan ''{{lang|ace|Linto Phon}}'', salah satudengan pakaian tradisional khas etnis Aceh.
| region1 = {{flag|Indonesia}}
| regions pop1 = {{flag|Indonesia}} (3.404.000 di [[Provinsi Aceh|Aceh]])<ref name="Ananta, Aris">[http://iussp.org/sites/default/files/event_call_for_papers/IUSSP%20Ethnicity%20Indonesia%20Poster%20Section%20G%202708%202013%20revised.pdf Changing Ethnic Composition: Indonesia, 2000-2010] halaman 14</ref><ref name="Joshua">[https://joshuaproject.net/people_groups/10144 ''Acehnese'']. ©2016 Joshua Project. Diakses pada 8 Juli 2016.</ref>
| tablehdr = Wilayah lain dengan populasi etnis Aceh signifikan di luar Aceh
| region1 region2 = {{flagicon|PBBMalaysia}} Seluruh dunia
| pop2 = (640.000)<ref>{{Cite web|title=Warga Aceh di Malaysia Capai 640 Ribu Orang, 25 Ribu di Antaranya Sudah Punya Kedai|url=https://aceh.tribunnews.com/2018/02/21/warga-aceh-di-malaysiacapai-640-ribu-orang-25-ribu-diantaranya-sudah-punya-kedai|website=Serambinews.com|language=id-ID|access-date=2024-06-20}}</ref>
| pop1 =
| langs = [[Bahasa Aceh|Aceh]], [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]
796.000<ref>[https://www.britannica.com/EBchecked/topic/3614/Acehnese ''Acehnese'']. [[Encyclopædia Britannica]]. ©2016 Encyclopædia Britannica, Inc. Diakses pada 8 Juli 2016.</ref>
| rels |langs = [[Bahasa AcehBerkas:Allah-green.svg|Aceh15px]]<br> [[BahasaIslam]] Indonesia|Indonesia([[Sunni]])
| |related = {{hlist|[[Suku Melayu|Melayu]] | [[Suku Cham|Cham]] | [[Suku Gayo|Gayo]] | [[Etnis Minangkabau|Minangkabau]]}}
|rels = [[Berkas:Allah-green.svg|15px]] [[Islam]] ([[Sunni]])
|related = {{hlist|[[Suku Melayu|Melayu]]|[[Suku Cham|Cham]] |[[Suku Gayo|Gayo]]|[[Etnis Minangkabau|Minangkabau]]}}
}}
 
'''Etnis Aceh''' ({{lang-ace|اورڠ اچيه|ureuëngureueng Acèh}}) merupakan suatu [[kelompok etnis]] yang berasal dari ujung utara pulau [[Sumatra]], khususnya di wilayah [[Provinsi Aceh]], [[Indonesia]]. Mereka terikat dalam [[budaya Aceh|kebudayaan]], [[bahasa Aceh|bahasa]], dan [[sejarah Aceh|latar belakang sejarah]] yang sama. Etnis Aceh memiliki beberapa eksonim yang bervariasi, diantaranya yaitu ''Lam Muri'', ''Lambri'', ''Achin'', ''Asji'', ''A-tse'' dan ''Atse''.<ref name="Ensiklopedi Suku Bangsa">{{Cite book|title=Ensiklopedi Suku Bangsa di Indonesia|last=Hidayah|first=Zulyani|publisher=Yayasan Pustaka Obor Indonesia|year=2015|isbn=978-979-461-929-2|location=Jakarta|pages=3}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://joshuaproject.net/people_groups/10138/ID|title=Abui, Barue in Indonesia|last=Project|first=Joshua|access-date=2016-11-19}}</ref>
 
Pada masa modern, etnis Aceh terkenal sebagai para [[pedagang]] yang ulung dan juga mayoritas etnis Aceh kini merupakan pemeluk agama [[Islam di Indonesia|Islam]].{{sfn|Minahan|2012|pp=}} Secara tradisional, etnis Aceh hidup secara matrilokal dan komunal, mereka tinggal di [[permukiman]] yang disebut ''[[gampong]]''. Masa keemasan peradaban etnis Aceh berpuncak pada masa sekitar abad ke-16 hingga abad ke-17, seiring dengan masa kejayaan [[Kesultanan Aceh Darussalam]].{{sfn|Minahan|2012|pp=}}
Baris 23 ⟶ 22:
Bukti-bukti arkeologis terawal penghuni Aceh adalah dari masa pasca [[Plestosen]], di mana mereka tinggal di pantai timur Aceh (daerah [[Langsa]] dan [[Tamiang]]), dan menunjukkan ciri-ciri [[Ras Australoid|Australomelanesid]].{{sfn|Poesponegoro|Notosusanto|2008|volume=1|pp=147}} Mereka terutama hidup dari hasil laut, terutama berbagai jenis kerang, serta hewan-hewan darat seperti babi dan badak.{{sfn|Poesponegoro|Notosusanto|2008|volume=1|pp=148}} Mereka sudah memakai api dan menguburkan mayat dengan upacara tertentu.{{sfn|Poesponegoro|Notosusanto|2008|volume=1|pp=148}}
 
[[Berkas:Codice Casanatense Acehnese.jpg|300px|jmpl|kiri|Sebuah ilustrasi dari Portugis yang terdapat dalam buku [[w:en:Códice Casanatense|Códice Casanatense]] tahun 1540 yang menggambarkan orang Aceh. Inskripsi yang tertulis: "Orang-orang yang mendiami pulau Sumatra yang dikenal sebagai Orang Aceh, mereka adalah orang-orang kafir, sangat gemar perang yang bertempur dengan sumpit beracun; dari pulau Sumatra ini dikenal hasil [[cendana]], [[kemenyan]], dan banyak [[emas]] dan [[perak]], sungguh pulau ini sangatlah kaya."]]
 
Selanjutnya terjadi perpindahan suku-suku asli [[Suku Mante|Mantir]]{{sfn|Ion|Errington|1993|pp=61}} dan Lhan ([[Melayu Proto|proto Melayu]]), serta suku-suku [[Kerajaan Champa|Champa]], Melayu, dan [[Orang Minangkabau|Minang]] ([[Melayu Deutero|deutro Melayu]]) yang datang belakangan turut membentuk penduduk pribumi Aceh. Bangsa asing, terutama bangsa India selatan, serta sebagian kecil bangsa Arab, Persia, Turki, dan Portugis juga adalah komponen pembentuk suku Aceh. Posisi strategis Aceh di bagian utara [[pulau Sumatra]], selama beribu tahun telah menjadi tempat persinggahan dan percampuran berbagai suku bangsa, yaitu dalam jalur perdagangan laut dari [[Timur Tengah]] hingga ke [[Cina]].
 
=== Asal Muasal Suku Di Aceh ===
Baris 124 ⟶ 123:
 
== Tokoh ==
{{main|Daftar tokoh suku Aceh}}
* [[Sultan Malikussaleh]], Sultansultan Kerajaanpertama Islam[[Kesultanan PertamaSamudra di [[NusantaraPasai]]
<!-- Tokoh Aceh Menurut Profesi. -->
* [[Sultan Ali Mughayat Syah]], pendiri [[Kesultanan Aceh]]
* [[Laksamana Malahayati]], Laksamanalaksamana Perangwanita Wanita Pertamapertama di Dunia.dunia modern
* [[Sultan Iskandar Muda]], sultan Aceh terbesar
* [[Teungku Chik Di Tiro]], mujahid besar penghidup kembali perjuangan Aceh melawan Belanda
Baris 133 ⟶ 134:
* [[Cut Nyak Meutia]], pahlawan perempuan melawan Belanda
* [[Teungku Fakinah]], ulama perempuan dan pahlawan Aceh melawan Belanda
* Teuku Abdullah Paloh, Pimpinanan Kepolisian
* [[Daud Beureu'ehBeureueh]], pemimpin gerakan DI/TII Aceh
* [[Teuku Mohammad Hasan]], gubernur Sumatra pertama
* [[Teuku Nyak Arief]], gubernur pertama Aceh
Baris 139 ⟶ 141:
* [[Ismail al-Asyi]], ulama besar Aceh
* [[Teuku Jacob]], bapak paleoantropologi Indonesia
* [[Teuku Markam]], pejuang kemerdekaan, pengusaha dan penyumbang 38&nbsp; kg emas [[Monas]]
* [[Ibrahim Alfian]], sejarawan dan mantan dekan Fakultas Sastra, UGM
* [[P. Ramlee]], artis legenda Malaysia
* [[Tan Sri Sanusi Juned]], mantan menteri Malaysia
* [[Surya Paloh]], Pengusaha dan Politikus.
* [[Laksamana Malahayati]], Laksamana Perang Wanita Pertama di Dunia.
* [[Sultan Malikussaleh]], Sultan Kerajaan Islam Pertama di [[Nusantara]]
* [[Tun Sri Lanang]], penyusun [[Sulalatus Salatin]]. *[[Sayid Muhammad Yasin]].
 
== Lihat pula ==